George Abraham yang merupakan seorang Casanova kelas kakap harus menerima perjodohan dengan gadis belia demi meredam amarah sang ayah karena ulahnya yang sudah melampaui batas.
" Jika kau berani menyakiti istrimu apapun alasannya maka kau bukan berhenti menjadi pewaris tapi berhenti menjadi anakku " ucap Ayah George dengan berapi-api menunjuk Fay yang duduk disofa apartemen George setelah pernikahan rahasia mereka .
" Ayah bagaimana mungkin aku bisa menghadapi nya " frustasi George menatap gadis belia yang duduk disofa mengerjakan tugas sekolah sambil sesekali tersenyum licik menatap George yang masih di nasehati Ayah nya .
Entah apa yang dipikiran gadis belia itu tentang pria matang seperti George?
next .
yuk Baca kelanjutannya ↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 mertua Fay
Sesampai diruang kerjanya Geo duduk disofa menatap Fay yang masih tertidur dalam pelukannya.
Muachh .
" Apa aku bawa aja Fay ke luar negri" batin Geo menatap Fay dengan tatapan teduh serta perasaan tak karuan .
" Tapi Daddy mengatakan jangan membawa Fay keluar negri karena itu sangat berbahaya dan mengancam keselamatan nya " Geo malah teringat ucapan Daddy tempo hari padanya .
..........
Malam harinya.
" Fay tidurlah mengapa masih main ponsel jam segini" ucap Geo mengambil ponsel Fay dan menyimpan nya .
" Belum ngantuk Pi" Fay berusaha merebut ponselnya namun sudah terlanjur disimpan oleh Geo.
"Jika belum mengantuk bantu Aku menyiapkan koper " ucap Geo yang berjalan menuju ruang ganti .
" Papi berangkat jam berapa besok?" tanya Fay .
" jam 7 " jawab Geo yang sedang membuka koper lalu mengisinya dengan beberapa baju dan keperluan pribadi.
" Papi disana tidur sendirikan?" tanya Fay yang ikut memasukkan parfum dan beberapa peralatan kedalam koper Geo.
" Ya sendiri sama siapa lagi" jawab Geo dengan senyum lebarnya mendengar perkataan Fay .
" kali aja sama rekan bisnis Papi kalau nggak sama wa,"
" Fay percaya padaku , aku sudah berkomitmen untuk berubah " Geo berucap seperti keluar langsung dari dasar hatinya.
Selesai menyiapkan koper Geo dan Fay kembali berbaring di atas ranjang.
" Tidurlah" ucap Geo menatap Fay yang berbaring telentang di samping nya masih memainkan selimut menatap langit-langit kamar .
Fay berbaring miring menghadap Geo dan sejenak saling tatap.
" Mata aku nggak mau tidur Pi " ucap Fay menatap wajah Geo sampai pupil matanya membesar .
" Mungkin karena kamu tidur siang dalam waktu cukup lama" ucap Geo dengan suara berat mengelus punggung Fay.
" Papi sih nggak bangunin aku " ucap Fay semakin tidur mendekat pada Geo karena kecanduan dengan aroma tubuh pria dewasa yang sangat menenangkan hingga Fay ingin menghirupnya lebih dekat .
" kenapa malah nyalahin Papi " tawa Geo akhirnya mendekap Fay dalam pelukannya saat dia terus mendekat .
" Papi pakai parfum apa harum banget ?" ucap Fay yang langsung membenamkan wajahnya di dada Geo begitu di peluk .
" Kamu suka?" tanya Geo yang memang sengaja memakai parfum khusus di malam hari .
" suka Papi harum " ucap Fay dengan polos melingkarkan tangannya di pinggang Geo.
Geo sama sekali tidak mencegah Fay melakukan apa saja hingga akhirnya naluri penasaran Fay membuat gadis polos itu tidak tahan .
" Fay " Geo memegang sebelah tangan Fay yang masuk kedalam piyama nya .
" Boleh ya Pi" pinta Fay dengan mata panda yang membuat Geo tidak bisa untuk sekedar menolaknya.
Geo sadar kalau gadis polos seperti Fay melakukan hal ini karena murni rasa penasaran nya bukan untuk menggoda apalagi yang lainnya.
" Mau sekalian aku lepas pakaian?" tawar Geo yang tidak keberatan.
" Enggak " geleng kepala Fay dengan cepat .
" sentuh lah " ucap Geo menyodorkan lehernya pada Fay dan itu membuat Fay semakin terpacu untuk melakukan nya.
Dengan tangan gemetaran Fay menyentuh leher Geo namun entah mengapa aroma ini malah merangsang Fay untuk terus melakukan hal lebih bahkan Fay tidak pernah menghirup aroma yang membuat tubuhnya menjadi panas dingin .
" Papi aku,"
" Lakukan saja Fay , Papi milikmu " ucap Geo dengan suara berat mengambil tangan Fay dan memasukkan kedalam bajunya.
...........
Pagi harinya.
" Fay bangun , Aku akan berangkat 10 menit lagi " ucap Geo yang sudah siap dengan stelan jas nya .
Fay mengucek matanya dan duduk lalu cukup lama terdiam menatap Geo yang berdiri di samping ranjang sudah siap .
" Papi berangkat ya" ucap Geo mengecup kening Fay lalu mengelus-elus kepala nya .
" Ini uang jajan dan kartu untuk belanja " ucap Geo memberikan amplop coklat yang langsung dia taruh di atas nakas .
" Fay " ucap Geo menoel pipi Fay yang malah bengong .
" Hiks , iya Papi hati-hati kalau udah sampai kabarin aku " tangis Fay memeluk pinggang Geo yang berdiri di hadapan nya.
" Loh kok menangis " ucap Geo mengelus kepala Fay yang tiba-tiba menangis setelah lama terdiam .
" Papi janji setelah urusan selesai akan segera pulang " ucap Geo tersenyum menghapus air mata Fay .
" Udah jangan nangis lagi " ucap Geo menggoda Fay .
" Ihhh, mana ada nangis malah aku senang Papi pergi nggak ada lagi yang bakal omelin aku " ucap Fay mengusap air matanya dengan malu-malu.
" iya deh kamu bebas sekarang" senyum Geo mengecup sekali lagi kening Fay .
" Sini aku antar Papi kedepan " ucap Fay yang diangguki Geo.
" Aku pergi ya " ucap Geo mengecup lagi kening Fay saat mereka sampai di depan pintu dan Fay bersalam .
" Papi " baru Geo melangkah Fay kembali memegang tangan nya.
Muach
Fay berjinjit lalu mengecup pipi Geo dengan cepat " Hati-hati dijalan Pi, semangat kerjanya" ucap Fay melambaikan tangan yang diangguki Geo sambil tersenyum lebar dan berjalan membawa kopernya.
..........
jam 9 Fay sudah siap dengan pakaian casual nya dan mengendari mobilnya dengan kecepatan sedang menuju pusat kota .
" Ibu " sapa Fay berlari mengejar Ibu Geo yang berjalan di Mall diikuti 4 bodyguard nya .
" Fay " Ibu terlihat sangat senang dan memeluk Fay dengan hangat .
" Ibu sedang belanja?" tanya Fay setelah melonggarkan pelukannya.
" Tidak, Ibu menghadiri acara bisnis disini " jawab Ibu memegang pipi Fay dengan kedua tangannya lalu mengecup kening Fay dengan sayang .
Fay sampai meleleh melihat tatapan Ibu yang begitu sangat dan penuh kasih sayang .
" Kamu kenapa jalan sendirian Geo mana?" tanya Ibu yang tidak melihat seorang pun ada bersama Fay termasuk bodyguard.
" Baru pagi tadi berangkat ke Sidney" ucap Fay yang membuat Ibu teringat kalau semalam Geo bilang .
" Ibu pikir dia tidak jadi pergi dan dia meninggalkan kamu sendirian di apartemen?" tanya Ibu dengan ekspresi wajah yang terlihat marah diakhir ucapan nya.
" Papi sudah menawarkan untuk aku tinggal dirumah Mommy atau Ibu tapi aku mau di apartemen saja" jawab Fay dengan polos .
" Kenapa mau diapartemen nak bahaya sendirian disana" ucap Ibu yang tidak setuju .
" Aku di jaga bodyguard kok Bu disana , lagian aku ingin tinggal di apartemen karena ingin fokus menghafal untuk ujian akhir kalau tinggal dirumah pasti bawaannya aku bermalas-malasan karena banyak yang memanjakan " alasan logis Fay yang mengundang senyum lebar di wajah ibu .
" Baiklah, kamu ingin apa ayo belanja " ajak Ibu meminta tas genggam nya yang di bawa bodyguard.
" Ti, tidak ada Bu. Aku hanya main dan berjalan-jalan saja disini " sungkan Fay beralasan.
" ehhh, masa pergi ke mall tidak belanja . Ayo ibu belikan kamu mau apa?" tanya Ibu memegang sebelah tangan Fay lalu mengajaknya berjalan .
" Fay hubungan kalian baik-baik saja kan?" tanya Ibu yang merasa khawatir.
" Geo tidak nyakitin kamu kan?"
