Hidup tanpa kebahagiaan itu bagai sayap tanpa bulu,sebuah kemustahilan yang tidak dapat masuk logika,setidak berguna sayap pada ayam yang tidak bisa terbang,setidaknya sayap itu masih memiliki bulu yang indah,begitu pun juga dengan kehidupan,seburuk-buruknya hidup,akan ada setitik cahaya kebahagiaan didalamnya,namun semua itu tidak berlaku pada kehidupan yang di jalani oleh sesorang remaja cantik bernama aleza,sebesar apa memangnya penderitaan hidup yang gadis itu alami?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mohammad Alfarizi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lanjutan
Eza membali menghentikan langkahnya,benar apa yang pemudah itu katakan,tempatnya menang sangat bagus,tapi........
"Bayarannya juga sangat murah,bahkan bisa gratis."
"Apa yang kau bicarakan,kau bilang fasilitasnya sangat baik,mana bisa gratis seperti itu, jangan membual!."
"Ckk, aku serius, makanya aku bilang pelatih ku itu sangat baik dan penyayang, kalau kau tidak percaya kau datang saja sendiri,kau akan langsung mempercayainya nanti."
"Kau serius?, kau tidak sedang menipuku kan?."
"Kenapa kau begitu tak pecaya sih padaku,aku sudah banyak membantu mu loh."
"Orang jahat biasanya mulai semua aksinya dengan memberikan korbannya madu yang manis."
"Tapi aku bukan orang jahat hey, enak aja, besok minggu kan?, kau libur, aku akan datang ke kontrakan mu dan menjemput mu saat itu juga." Ujar charls kemudian beranjak pergi begitu saja dari hadapan eza.
Eza menatap kepergian pemuda itu dengan alis mengkerut, dasar bocah aneh, paling cuman omong kosong, eza mengendikkan bahunya acuh,merasa jika memusingkan hal seperti ini tak akan menbuat hidupnya berubah.
"Heyy, kau benar-benar datang?." Kaget eza teriak dirinya menemukan seseorang pemuda tampan yang tengah berdiri di depan pintu kontrakan, charls tersenyum manis.
"Tentu, aku kan sudah bilang, kemarin, aku bukan sosok pria yang suka berbohong loh."
"Kau belum siap-siap ya?, cepat siap-siap, guruku begitu menanti kedatangan mu." Lanjut charles lagi sambil memasuki kamar kontrakan eza dengan begitu santai.
"Heyyyy, bagaimana bisa kau mengentahui kontrakan ku?."
"Tentu sajabaku tahu, aku yang mengirimkan barang-barang mu paska kebakaran itu kemarin kalau kau lupa." Eza tersenyum, huh, bener juga, dia yang mengirimkan barang-barang nya yang masih selamat ke sini.
"Cepat bersiap, disini tidak ada cemilan, aku akan mudah bosan." Eza menghela nafasnya berat,tak ada pilihan lain,manusia mneyebalkan ini tidak akan pernah mau meninggalkan kontrakanya.
"Ayo cepat!!!." Teriak ezq katika dirinya sudah siap dengan t-shirt oversize dan celana jogernya, serta rambut yang dikuncir kuda.
"Wah kau cantik." Celetik charles sambil beranjak bangkit.
"Aku tidak butuh pujianmu cepatlah!!, aku ingin bersantai di hari liburku."
"Kau membawa mobil?." Tanya eza ketika dirinya menatap sebuah mobil yang kini tengah terparkir di parkiran kecil kontrakannya.
"Ya, kenapa memangnya?."
"Tidak,jalan menuju kontrakan ku kecil dan terjal, bagaimana bisa kau masuk ke sini?."
"Kau meragukan sekill mengemudi ku?."
"Ah terserah,cepatlah!!!, awas saja kalau kau sedang menipuku, ku gorok leher mu itu." Desis eza sambil membuka pintu mobil charls.
"Galak amat dah,bisa-bisanya dia bilang kau itu gadis begitu manis dan anggun."
Kini eza sudah di hadapkan oleh bangunan lumayan besar di hadapannya, charls mengajak eza masuk, dan hal pertama yang eza lihat adalah beberapa peralatan gym yang tersedia serta peralatan-peralatan bertarung lainya.
"Selamat pagi master." Sapa charls kepada seseorang pria berumur kisaran empat pulu tahunan dengan seragam putih yang biasa orang-orang kenakan ketika tengah berlatih tarkwondo.
"Oh, kau sudah datang?." Sapa pria itu, ketika mengeluarkan asap rokok dari mulutnya.
"Dia?." Tanya pria itu kepada charles, charles menganggukan kepalanya.
"Ahhh, selamat datang ela,eda, e-eka." Sapa pria itu kapda eza sambil merangkul pundak eza bak orang yang sudah kenal lama.
"Namanya eza master." Sela charles.
"Ohhh eza, maaf ya eza, aku terlalu mengingat banyak sekali nama." Eza hanya tersenyum tipis.
"Ckkk, kau saja sangat nolep, bagaimana kau bisa mengingat banyak sekali nama."
"Heyy, kau melupakan semua murid-murid aku?." Charles memutar bola matanya malas.
"Namaku sanjo, kau bisa memanggilku master karena mulai sekarang kau adalah murid ku."
"Namaku aleza master, anda bisa memanggil saya eza." Balas eza mencoba memperkenalkan dirinya sendiri.
"Yah, kau benar-benar mau belajar bela diri?, kalau boleh tau kenapa dan untuk apa kamu belajar bela diri?." Eza menatap wajah charles, dan charles hanya tersenyum manis.
"Aku ingin kuat master, dan ada yang perlu aku lakukan setelah aku kuat, maaf tapi aku tidak bisa mengatakanya pada anda." Master nya itu terlihat menganggukan kepalanya mengerti.
"Aku mengerti,maaf karena sudah menanyakan hal seperti ini,tapi aku harap kau tidak melakukan hal yang buruk dengan menggunakan ilmu bela diri yang aku ajarkan."
"Saya tidak akan melakukanya untuk keburukan master,saya berjanji,jika pun saya terpaksa melakukan hal itu, saya akan menebus kesalahan saya pada anda,aku melakukan untuk seseorang."