NovelToon NovelToon
Nikahi Aku, Pak

Nikahi Aku, Pak

Status: tamat
Genre:Hamil di luar nikah / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:471.9k
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Ingin berbuat baik, Fiola Ningrum menggantikan sahabatnya membersihkan apartemen. Malah menjadi malam kelam dan tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Kesuciannya direnggut oleh Prabu Mahendra, pemilik apartemen. Masalah semakin rumit ketika ia dijemput paksa orang tua untuk dijodohkan, nyatanya Fiola sedang hamil.

“Uang yang akan kamu terima adalah bentuk tanggung jawab, jangan berharap yang lain.” == Prabu Mahendra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Astaga

Ola baru saja selesai mandi sore. Memilih dress rumahan sederhana dan ia tahu harganya tidak murah. Tidak lama lagi, Prabu pulang. Ia harus menyambut dengan baik. Meski cinta belum sepenuhnya ada, tapi ia harus menghargai pria itu sebagai suaminya.

Ponsel baru yang berada di atas nakas berbunyi. Ada notifikasi pesan. Dahinya mengernyit mengetahui siapa yang mengirim pesan.

“Suamiku,” ucap Ola.

Entah inisiatif Prabu atau Gama menyimpan kontak Prabu dengan nama Suamiku.

[Sayang, aku otw pulang. Kamu titip sesuatu?]

Wajah Ola langsung merona membaca pesan tersebut. Tidak pernah dekat dengan pria manapun apalagi berbalas pesan mesra dan pesan dari suaminya ini berhasil membuat hatinya menghangat.

Baru Prabu yang menanyakan apa yang dia inginkan, bahkan keluarganya pun tidak pernah menanyakan hal itu.

“Balas ah, masa dicuekin.” Ola mengetik balasan.

Dua kali mengetik balasan dan berakhir dihapus.

[Hm, mau bapak cepat pulang]

Ola terkekeh sendiri membaca ulang pesan yang dikirim suaminya.

“Lebay nggak ya, nggak kali.”

Tidak lama ada lagi pesan baru. [Pasti sayang, tunggu aku ya]

“Aaaa.” Ola berteriak lalu membenamkan wajahnya di bantal.

“Woi, ngapain? Kesurupan ya,” teriak Maya dari luar kamar.

Ola teringat sesuatu, ia pun beranjak duduk. Prabu akan pulang dan ini masih sore. Yang ia tahu kalau Prabu sering pulang malam. Terlintas di benak Ola kalau Prabu mungkin ingin melakukan sesuatu dengannya. Bagaimanapun suaminya itu pria dewasa dan normal, bisa saja akan menuntut haknya.

“Aduh, gimana ya,” gumam Ola. Rasanya dia masih takut, apalagi pengalaman pertamanya terjadi agak kasar.

“La,” panggil Maya lalu membuka pintu. “Ngapain sih?”

“Oh, nggak.” Ola langsung menggeleng pelan.

“Kata Mas Gama, bentar lagi laki lo pulang. Gue langsung cabut ya, mau nge date.”

“Ngedate sama siapa?”

“Gama dong, dia yang ngajak,” jawab Maya bangga.

“Masa sih.”

“Nggak pa-pa kalau nggak percaya, emang halu gue doang. Dia ngajak ke mana gitu, masih urusan Bapak dan Ibu Mahendra.”

“Oh.”

“Udah mandi?” tanya Maya lagi.

“Sudah.” Ola masih menggenggam ponselnya, lalu meninggalkan kamar.

“Udah maskeran atau luluran? Jangan lupa pake parfum, pokoknya sambut suami lo dengan penampilan glowing. Biar dia terpesona karena silau dan nggak akan melirik perempuan lain”

“Kalau silau, dia malah merem.”

Saat ini mereka duduk bersandar di sofa. Maya menghela nafasnya, seakan ada hal yang dipikirkan.

“Lo kenapa?”

“Pak Prabu bakal pecat gue nggak ya. Ck, gue malas dapat majikan baru, apalagi kalau dapat yang mesum. Ih, ogah banget.”

“Kok dipecat sih, ya nggak mungkinlah.”

“Kalau kalian pindah dari sini, gue pasti dipindah La. Iya kali gue juga diajak, jadi baby sitter lo.”

Maya ada benarnya. Kalau bayi mereka sudah lahir, mungkin Prabu akan mengajaknya pindah. Apalagi Ibu mertua mengharapkan tinggal bersama.

“Coba tanya Mas Gama, mana tahu dia bisa ajak lo kerja di kantor mereka.”

“Eh, iya ya. Tumben lo pinter. Nanti gue tanya deh.”

Mereka ngobrol sambil menonton tv, sampai Prabu dan Gama datang. Maya langsung beranjak dari sofa, saat Prabu menghampiri lalu mencium kening Ola.

“Gimana, hari ini dia rewel?” tangan Prabu mengusap perut Ola.

“Nggak terlalu sih.” Ola bahkan mengu lum senyum karena sikap prabu, padahal di sana ada Maya dan Gama.

“Masih mual?”

“Sedikit.”

Prabu mengangguk. “Malam ini kita makan di luar, yang dekat saja. Mau?”

Ola mengangguk pelan. Lagi-lagi Prabu tersenyum dan senyumannya bikin hati meleot.

“Aku mandi dulu ya,” ucap Prabu lalu beranjak bahkan sempat mengusap kepala Ola.

“Pak, saya langsung jalan,” pamit Gama.

“Hm.”

Maya pamit jugas, mengambil tas yang digantung di pintu dapur lalu mengekor Gama keluar. Ola kembali ke kamarnya, membereskan pakaian yang tadi digunakan Prabu dan tercecer di sofa kamar.

Ingin mempersiapkan pakaian ganti, tapi bingung pilihan pakaian suaminya. Berdiri di depan salah satu lemari dalam ruang ganti memandang tumpukan pakaian.

“Yang mana ya,” gumam Ola. Tidak menyadari kalau Prabu sudah selesai mandi.

“Yang itu dan yang itu.”

“Ah iya.” Ola menarik celana chinos cream dengan kaos putih berkerah lalu menoleh, sudah ada Prabu berdiri di belakangnya. Menelan saliva mendapati Prabu di sana, apalagi hanya menggunakan handuk saja. Bukan kali pertama melihat tubuh Prabu, tapi tetap saja ia salah tingkah. Ditatap malu, dibiarkan mubazir.

Prabu mendekat, Ola melangkah mundur. Bahkan tubuhnya sudah menempel ke lemari.

“Jangan lupa boxernya,” bisik Prabu mengambil salah satu boxer sambil menatap Ola yang menunduk dan tersipu.

Tidak ingin menonton siaran langsung suaminya berpakaian, Ola langsung menyerahkan pakaian Prabu ke tangan pria itu.

“Hei, mau kemana? Tidak sekalian bantu pakaikan.”

Ola langsung keluar kamar sambil menggeleng pelan, membayangkan adegan ia membantu Prabu berpakaian. “Ya ampun, kenapa dia mendadak mesum.”

***

“Kita mau ke mana sih?” Maya penasaran, meski tahu Gama sedang mengurus keperluan Prabu dan istrinya.

“Mall.”

“Hah, serius? Jadi kita kencan.”

Gama menoleh sekilas lalu kembali fokus dengan kemudi.

“So sweet banget sih, diam-diam menghanyutkan.” Maya gemas sendiri bahkan memukul pelan lengan Gama.

“Siapa yang kencan, ada kebutuhan Ibu yang harus aku beli dan butuh bantuan kamu,” ungkap Gama sambil melihat ke depan.

“Yaelah Mas, nggak usah dijelasin juga. Anggap aja nyenengin saya. Nggak asyik,” sahut Maya lalu mencibir.

Ternyata Gama menuju toko pakaian da-lam wanita. Maya paham dan langsung bantu memilihkan. Hampir tiga tahun bersahabat, dia tahu ukuran pakaian Ola. Maya terkekeh sendiri karena dia memilih pula beberapa lingerie. Gama membiarkan saja.

“Udah mas,” ujar Maya. Gama langsung ke kasir.

Tujuan mereka berikutnya adalah toko perhiasan. Rupanya Prabu mengganti semua kekurangan dari pernikahan mereka yang mendadak dan seadanya. Gama memesan beberapa model perhiasan dan akan siap beberapa hari lagi.

“Kamu ada yang mau dibeli?” tanya Gama saat membayar semua tagihan.

“Hm, saya butuhnya cincin kawin mas.”

Gama melengos dengan jawaban Maya. Pikirnya apakah wanita itu bisa serius.

“Loh, kok pergi? Nggak jadi cari cincin kawin, nggak mesti berlian. Emas biasa juga saya terima yang penting dibayar tunai.”  Maya mengekor langkah Gama, agak tergesa karena langkah pria itu cepat dan lebar.

“Ish, pelan-pelan dong. Capek tahu, kalau pingsan gimana.”

Mendadak Gama berhenti. “Kamu belum makan?” Maya menggeleng cepat.

“Kita makan dulu, lalu ke kosan Ibu.” Gama menatap sekeliling ada resto di ujung koridor. “Disana saja,” ujarnya lagi menunjuk dengan pandangan. Kedua tangannya memegang paper bag.

“Boleh, tapi suapin ya,” rengek Maya manja.

“Astaga!”

1
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
hahaha ternyata emang setelan maya lawak dr sana nya termasuk sm keluarga nya 🤣
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
mang kampret, minta siapin hunian kayak minta di beliin kuaci 🥊
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
wajar kalo orangtua sm anak hubungannya harmonis, lah ente kan ga ikrib sm ola bude, nyari kalo ada butuhnya doang, ya kalo aku juga males bude punya keluarga kayak kalian ✌️
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
giliran seneng2 anak nya ga ikut di ajak giliran susah ngerepotin 😌
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
gua baca nya ampe sambil nyanyi may 🤣
Bastian Sipahutar
wah.. happy ending/Heart/
Firgi Septia
ternyata cassanova pikirnya masih perjaka kasihan Ola dapat bekas😒😒
Bastian Sipahutar
kerennn/Heart//Heart//Heart/
Bastian Sipahutar
Luar biasa
Bastian Sipahutar
keren/Heart//Heart//Heart/
Bastian Sipahutar
Buruk
Asmainiati Pelis
panggilan di ganti dong thor,jgn bapak sama saya,kaku bangat fiola
Khomisah Manday
thor kalo bs panggilan ola ke suami y d ganti kek, kesan y kaku dan asing bgt, masa sama suami msh manggil y bapak/pak... 🙏
guntur 1609
dasar maya. stres si Gama mendengar ocehan istrnya
guntur 1609
nanti hamil lagi
guntur 1609
dasar gak tahu diri
guntur 1609
hati2 kau ola. jangan menjadi bidoh. dia sengaja ada niat yg jelek. mau menjebak Prabu dan mau mengambil Prabu darimu. ular kok dipelihara
guntur 1609
ganti nomor saja sdh
guntur 1609
dasar Prabu. otaknya apem terus
guntur 1609
hahah ni dunia kebalik nih. seharusnya Gama yg nyosor ni malah si maya nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!