kisah tuan muda buta dan dingin yang menikahi gadis lugu.
Pemuda yang bernama Rex Hudson memiliki kekasih yang sangat ia cintai, namun sayangnya kekasihnya itu pada akhirnya memilih untuk menikah dengan papanya Rex Hudson. Rex Hudson yang kala itu masih berumur 17 tahun langsung merasakan patah hati yang dibalut kekecewaan dan amarah yang sangat besar, pergi dengan motor sportnya lalu dia mengalami kecelakaan dan menjadi buta.
Lima tahun kemudian dia menentukan sendiri seorang gadis yang dia pilih untuk dia nikahi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bucin
Saat jam mengajarnya Rex Hudson tiba, Yasmin sontak bangkit berdiri karena dia ingin membantu Rex berjalan menuju ke ruang kesenian. Tapi, karena mejanya Yasmin letaknya cukup jauh dari mejanya Rex, Yasmin terpaksa duduk kembali di kursinya dengan wajah dan hati mendongkol karena guru wanita yang duduk di sebelah mejanya Rex lebih dulu bangkit berdiri dan membantu Rex berjalan keluar dari ruang guru umum.
Kenapa dia menurut saja dipegang lengannya dan dituntun sama guru wanita itu? Dia, kan, sudah punya Istri. Tzk! Dasar playboy tengik. Batin Yasmin dan tanpa sadar Yasmin membuat pensil yang dia genggam patah.
"Bu Yasmin? Anda kenapa mematahkan pensil? Anda sedang PMS, ya?" Tanya rekan. Kerjanya Yasmin yang duduknya di sebelah mejanya Yasmin.
Yasmin menoleh ke rekan kerjanya dan menjawab dengan senyum kikuk, "Hehehehe, iya, saya sedang PMS dan bawaannya pengen mematahkan sesuatu, hehehehehe"
"Wah! Sepertinya saya harus jauh-jauh dari Anda kalau Anda sedang PMS"
"Hahaha! Tidak, kok, saya cuma bercanda, hahahahaha"
Yasmin kemudian bergegas berdiri dan berkata, "Maaf saya harus segera mengajar"
Namun, Yasmin tidak pergi ke ruang kelas. Perempuan berambut bergelombang itu pergi ke ruang kesenian. Dia ingin melihat seperti apa Rex Hudson mengajar anak-anak, apakah bisa mengajar anak-anak, apakah galak seperti di rumah?
Dan Yasmin terpana saat dia membuka pintu ruang kesenian, dia melihat suaminya mengajar anak-anak dengan penuh kesabaran. Yasmin tersenyum penuh kekaguman mendengarkan permainan piano Rex yang sangat bagus lalu Rex membimbing satu per satu anak-anak untuk mencoba memencet tuts piano dengan penuh kesabaran.
Dia sangat pandai bermain piano ternyata dsn dia bisa sabar dengan anak-anak. Syukurlah. Yasmin tersenyum senang lalu dia keluar dari ruang kesenian dengan hati berdesir aneh.
Kenapa hatiku berdesir lagi? Apa aku sudah mulai suka sama T-Rex? Batin Yasmin sambil mengusap dadanya.
Yasmin lalu masuk ke ruang kelas karena dia harus mengajar di jam yang sama dengan Rex Hudson tapi di ruangan yang berbeda.
Jam makan siang pun tiba. Yasmin hendak bangkit berdiri dan pergi ke kantin untuk membelikan suaminya nasi goreng dan teh hangat. Namun, langkah Yasmin terhenti dengan adanya pemandangan suaminya tengah dikerubungi guru-guru wanita yang masih muda di saat suaminya tengah membuka kotak makan kecil.
Salah satu dari guru wanita yang mengerubungi Rex bertanya ke Rex, "Kotak makan Anda kecil sekali Pak Rex, apa isinya?"
"Kue brownies cinta bikinan Istri saya. Dia sangat pintar membuat kue dsn dia membuat brownies cinta sebagai tanda cinta dia untuk saya"
Yasmin ternganga, siapa yang membuat kue itu sebagai tanda cinta? Dan.......kue itu aku kira sudah habis ternyata dia masih menyimpan potongan terakhir. Dia sangat suka kue brownies ternyata.
"Wah! Anda beruntung memiliki Istri yang bucin akut seperti itu" Celetuk guru wanita yang lain.
"Apa itu bucin akut?" Tanya Rex.
"Bucin itu singkatan dari Budak cinta. Artinya cinta mati dan rela melakukan apa saja demi cinta dan akut itu bucinnya parah sekali, Pak"
"Oh! Itu benar sekali. Istri saya bucin akut" Sahut Rex dengan nada santai.
"Siapa yang bucin akut?!" Teriak Yasmin tanpa sadar.
Semua pasang mata sontak mengarah tajam ke Yasmin dengan tatapan penuh tanda tanya.
Yasmin langsung meringis dan sambil garuk-garuk pucuk kepalanya, perempuan itu berkata, "Ah, saya teringat akan murid saya yang tadi bilang bucin akut ke temannya dan saya menasehati dia untuk tidak bucin-bucinan dulu karena masih kecil, hehehehehe"
Semua guru wanita yang tengah menatap Yasmin sontak mengangguk secara bersamaan ke Yasmin lalu mengarahkan pandangan mereka kembali ke Rex Hudson.
Rex mengulum bibir menahan senyum mendengar ucapannya Yasmin.
"Ayo kita ke kantin beli brownies"
Yasmin menoleh kaget ke rekan kerjanya yang duduk di dekat dia saat teman kerjanya itu menepuk pundak Yasmin dan berkata seperti itu.
"Kenapa brownies?" Tanya Yasmin secara spontan.
"Karena saya perhatikan dari tadi Bu Yasmin menatap kuenya Pak Rex terus. Kita ke kantin aja beli daripada ngiler karena pengen"
"Si....siapa yang pengen?" Yasmin tergagap kaget.
"Kalau tidak pengen kenapa Anda menatap kue browniesnya pak Rex terus? Yuk, ke kantin buruan habis brownies di kantin dan keburu habis jam istirahatnya" Guru wanita itu langsung menggenggam tangan Yasmin dan menariknya.
Yasmin menoleh ke Rex yang masih dikerubungi guru-guru wanita dan Rex tampak meladeni pertanyaan-pertanyaan Deri guru-guru wanita itu. Yasmin merengut sambil membatin, dasar T-Rex, tzk! Suka banget tebar pesona, tzk!
Sahabatnya Yasmin sedari kuliah yang kebetulan juga bekerja di sana, bergegas masuk ke ruang guru umum dan menabrak Yasmin.
"Novi! Kenapa kamu lari sekencang ini?" Tanya Yasmin sembari memegang kedua bahu Novi agar sahabatnya itu tidak jatuh terjengkang ke belakang.
Novi yang ruangannya berada di ruang guru BK langsung meringis dan berkata, "Aku pengen melihat secakep dan sekeren apa guru baru yang bernama Rex Hudson"
"Tidak boleh!" Yasmin spontan menarik tangan Novi dan mengajak Novi ke kantong bersama dengan rekan guru yang lainnya.
Novi melangkah di samping Yasmin sambil menatap tangannya yang terus digenggam oleh Yasmin dan bertanya, "Kenapa tidak boleh?"
"Iya, kenapa tidak boleh Bu Novi melihat Pak Rex?" Tanya rekan kerjanya Yasmin.
"Karena Pak Rex sudah menikah dan aku tidak mau kamu terpesona sama pria yang sudah menikah"
"Siapa yang terpesona? Aku cuma pengen lihat" Novi menyemburkan protes.
"Tidak usah! Kita ke kantin saja aku akan traktir kamu" Yasmin mendengus kesal dan Novi terpaksa menuruti sahabatnya.
Dan sampai jam belajar mengajar berakhir, Novi belum berhasil secakep dan sekeren apa guru baru yang bernama Rex Hudson.
Saat jam belajar mengajar sudah selesai. Semua anak-anak yang tadi diajar oleh Rex Hudson langsung menuju ke ruang guru alih-alih menuju ke gerbang sekolah. Yasmin mengerutkan alis dan sontak mengekor anak-anak yang baru saja dia beri pelajaran bahasa Inggris.
Yasmin sontak berlari dan memeluk Rex Hudson saat dia melihat anak-anak berlari ke Rex dengan teriakan kencang, "Pak Rex! Pak Rex!"
Rex Hudson panik dan spontan berjongkok lalu menutup telinganya.
Yasmin kemudian menoleh ke anak-anak sambil terus memeluk Rex, "Maaf, ya, Pak Rex kecapekan. Kalau anak-anak ingin mengobrol dengan Pak Rex besok saja tapi satu-satu, ya"
"Baik, Bu Yasmin!" Anak-anak kemudian berbalik badan lalu berlari ke gerbang sekolah
Yasmin lalu membantu Rex berdiri dan Rex langsung memeluk erat pinggangnya Yasmin sambil berbisik di telinga Yasmin, "Terima kasih, Mimin"
"Mimin?" Yasmin mendorong kaget dada Rex.
Rex tersenyum lalu berkata sambil melepaskan pinggangnya Yasmin, "Itu panggilanku untuk kamu, Mimin"
"Apa?! Kenapa Mimin?!" Sembur Yasmin sambil mengekor langkah Rex dan Rex sontak menggemakan tawanya.
Sesampainya di dalam mobil, Yasmin sontak menyemburkan, "Kenapa memanggil saya, Mimin? Lalu kenapa Anda suka sekali tebar pesona di depan guru-guru wanita yang masih muda, lalu kenapa Anda tidak panik dan jongkok waktu ibu-ibu muda mengerubungi Anda dan berteriak, Keren banget, tampan banget, tapi kalau anak-anak yang seperti itu Anda langsung panik dan jongkok. Anda suka dikerubungi perempuan, ya? Anda lupa kalau Anda sudah menikah? Tzk!" Yasmin tanpa sadar menusuk-nusukkan jari telunjuk ke dada Rex Hudson.
Roy hanya menghela napas panjang lalu memasang headset nirkabelnya untuk mendengarkan musik sambil terus fokus menyetir.
"Sudah selesai ngomongnya?" Tanya Rex dengan menahan senyum geli.
Istriku menggemaskan sekali kalau cemburu. Batin Rex.
"Belum! Satu lagi, kenapa Anda membiarkan Bu Loli menggenggam lengan Anda dan menuntun Anda? Kenapa Anda tidak mencari saya untuk menuntun Anda? Anda menyukai Bu Loli?" Yasmin terengah-engah saat perempuan itu menarik jari telunjuk dari dada suaminya.
Rex tidak bisa menahan lagi tawanya. Pria tampan itu tertawa terbahak-bahak dan Yasmin sontak ternganga dengan kedua alis terpaut.