Seorang gadis yang terpaksa menerima pernikahannya demi kakeknya yang memiliki sebuah perjanjian dengan sahabat lamannya.
Nah.
Bagaimana kisah selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 15
Zahara pulang sekitar pukul 6 sore tepat setelah adzan maghrib.
ceklek
Begitu masuk ke dalam rumah, nampak wajah Arhan yang sangat menyeramkan " Kemana saja jam segini baru pulang! ".
Zahara mendengus " Kak, sudahlah Zahara capek kak seharian jalan kepanasan ".
Kali ini Arhan benar benar marah dan tak tahan lagi mendengar bantahan dari Zahara.
Arhan menarik paksa lengan Zahara dan membawanya masuk ke dalam kamarnya.
" Kak, aduh kak sakit kak " Rengek Zahara.
Arhan tidak perduli dan melemparkan tubuh Zahara ke atas ranjangnya. kemudian Arhan membuka semua kancing bajunya dan naik ke atas tubuh Zahara yang meringis kesakitan karena cengkraman tangan Arhan yang terlalu kuat.
" Aku sudah bersabar tapi kamu selalu membantahku, seakan aku tidak berarti sama sekali bagimu! " Ucap Arhan dengan tatapan tajam kemudian mengungkung tubuh Zahara dan memegangi kedua tangan Zahara di atas kepalanya.
" Kak Arhan apa yang akan kamu lakukan? " Tanya Zahara lirih.
"Apa yang akan aku lakukan? hhh yang tidak kamu duga " Setelah selesai dengan ucapannya Arhan menyambar bibir merah Zahara. Tapi Zahara terus meronta ronta penuh ketakutan.
" Kak Arhan aku mohon kak emc emc emh? hiks hiks hiks " Rengek Zahara sambil menangis ketakutan di sela sela pagutannya dengan Arhan.
Arhan tidak perduli dan terus menyesap bibir merah hingga ke rongga mulut Zahara. Ciuman itu semakin brutal, dalam dan semakin panas. Tangan Arhan mencoba melepaskan kemejanya tanpa melepaskan pagutannya.
Zahara hanya bisa pasrah dan membiarkan Arhan mengobrak-abrik rongga mulutnya.
" Sekarang aku akan beri tahu bagaimana pernikahan yang sesungguhnya dan bagaimana menjadi seorang istri " Ucap Arhan kemudian menurunkan ciumannya di leher putih mulus milik Zahara.
" Hiks hiks hiks tidak kak aku mohon kak maafkan aku hiks hiks hiks " Zahara terus memohon dan menangis.
Arhan yang sudah dikuasai nafsu tidak perduli lagi dengan tangisan Zahara.
Tangan Arhan mulai nakal dan meremas dada kecil milik Zahara.
Hiks hiks hiks hiks hiks
'' Aku mohon kak " Zahara terus memohon kepada Arhan dengan deraian air mata.
Setelah puas di leher dan memberikan beberapa tanda kepemilikan di sana, Arhan menurunkan ciumannya ke dada putih dan kecil milik istrinya hingga membuat pemiliknya mendesah di dalam deraian air matanya.
Tiba tiba Arhan pun tersadar dan menatap wajah Zahara yang lusuh dan basah oleh air mata. Arhan bangkit dan beranjak turun dari tubuh istrinya dan tidak mengerti dengan apa yang baru saja dia lakukan .
Arhan terdiam menatap Zahara yang sedang menangis sesenggukan.
Arhan memakai kembali kemejanya kemudian memungut selimut dan menutupi tubuh istrinya yang hampir terlepas pakaian atasnya.
Zahara tetap menangis ketakutan.
" Zahara, maafkan aku " Ucap Arhan sambil mengelus rambut Zahara namun Zahara meringsek dan menghindarinya , Arhan semakin menyesal dengan kebodohan yang baru saja dia lakukan.
" Zahara " ucap Arhan lirih.
" Tidak, tidak, tidak kak, aku mohon " Zahara menutupi tubuhnya dengan selimut dan menangis sesenggukan.
Arhan pun keluar dari kamarnya untuk meredam hawa panas di tubuhnya dengan penuh penyesalan.
Tiba tiba Sofia dan Arya muncul dari balik pintu dengan koper besar membuat Arhan terkejut dan panik " Mama papa ka kapan kalian pulang? "
(Sudah hampir dua minggu Arya dan Sofia pergi ke luar negeri untuk urusan pekerjaan. Arya harus bertindak sendiri menangani bisnisnya di Eropa dan Sofia tidak membiarkan suaminya bekerja di luar negeri sendirian karena akan memberikan celah untuk pelakor masuk dalam rumah tangganya, Arya yang tampan di usianya dan ekonomi yang mapan wanita mana yang tidak tergoda )
Sofia dan Arya saling menatap sejenak.
" Arhan, ada apa ini! di mana Zahara! kamu tidak macam macam dengan nya kan " Tanya Sofia dengan tatapan tajam.
Sofia curiga karena keadaan rumah sepi dan terdengar suara isak tangis dari dalam kamar putranya .
Dengan hati berdebar Sofia mendekati Arhan yang hanya menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal " Em ma, ti tidak seperti yang mama duga, sungguh ma, Arhan hanya ".
" Cukup! kalau sampai Zahara kenapa kenapa aku hajar kamu! " Gertak Sofia yang membuat Arhan terdiam sambil menatap papanya yang juga hanya diam.
Sofia segera memasuki kamar Arhan, matanya dibuat terpana melihat apa yang terjadi di sana " Zahara, sayang kamu kenapa nak? maafkan mama sudah meninggalkanmu terlalu lama bersama anak nakal itu, sudah sayang sekarang mama ada di sini akan melindungimu ".
Sofia segera memeluk Zahara yang menangis sesenggukan di atas ranjangnya.
Sofia paham melihat tanda merah di leher menantunya itu serta baju yang berantakan bahkan hampir terlepas dari tempatnya.
" Aduh, anak itu benar benar kurang ajar, sudah aku peringatkan untuk menunggu istrinya dewasa atau paling tidak jangan membuatnya trauma, kalau sudah begini, dia akan trauma dan takut dengannya " Batin Sofia sambil terus mendekap tubuh mungil menantunya itu.
Sementara itu Zahida yang sudah jatuh cinta sama Arhan terus saja mencoba mendekatinya, baik di kantor maupun di manapun dia berada. Tapi untungnya Ferdi tahu maksud di balik keberadaan Zahida di sekitar tuan mudanya, jadi sekuat tenaga dia tidak membiarkan tuan mudanya terperdaya oleh Zahida karena sudah ada nona muda yang cantik dan baik untuk tuannya.
Beberapa hari setelah kejadian itu, Zahara menjadi trauma apabila berada berdua dengan Arhan dan memilih tidur di lantai atau di sofa asalkan tidak didekat Arhan.
Arhan mulai stress dengan sikap istrinya.
Di kantor dia sering uring uringan dan tak jarang Ferdi yang menjadi sasarannya.
Dan saat sedang berdua di ruang rapat, Ferdi memberanikan diri untuk bertanya kepada tuan mudanya apa yang sebenarnya terjadi.
Arhan pun tidak bisa berbohong kepada asisten kepercayaannya itu dan mulai menceritakan apa yang sudah dia lakukan pada Zahara beberapa hari yang lalu.
Ferdi terdiam dan sesekali menahan tawanya tapi tak berani dia menertawakan apa sudah dilakukan tuannya itu.
" Fer, aku sungguh sangat menyesal tak seharusnya aku berbuat seperti itu kepada Zahara " Ucap Arhan sambil menunduk.
Ferdi mencoba untuk tidak menertawakan kebodohan tuan mudanya " Tuan muda, sebaiknya anda minta maaf kepada nona muda ".
" Sudah berkali-kali aku minta maaf tapi dia selalu takut dan berlari bila aku dekati " Jawab Arhan yang mulai stres bila menceritakan masalahnya dengan istri yang mulai dicintainya. " Dan yang paling membuatku jengkel adalah temannya yang bernama Radit, aku ingin sekali mematahkan tulang tulangnya " imbuhnya dengan emosi.
" Sekarang aku tahu masalah terbesar tuan muda " Goda Ferdi.
" Apa! "
" Anda sedang cemburu sama nona muda, anda tidak mau nona bersama dengan Radit iya kan, tapi tuan muda salah melangkah, anda kira dengan memaksa nona muda akan membuatnya tunduk tapi salah nona muda gadis pintar, dia akan semakin benci pada anda " Ucap Ferdi yang membuat Arhan terdiam dengan pikirannya.
" Terus apa yang harus aku lakukan Ferdi, aku sungguh bingung, gadis kecil itu sangat berbeda dengan Silvi atau gadis lain, mereka cukup dirayu dengan bunga dan ciuman tapi Zahara apapun sepertinya tidak akan bisa membuatnya luluh" Ucap Arhan di dalam keputusasaannya.
Ferdi tersenyum dan seperti ada bola lampu di atas kepalanya " Aha, aku ada ide tuan, sini aku beritahu " Ferdi mulai membisikkan sesuatu ke telinga Arhan dan membuatnya senang dan berbinar seketika.