Ho Chen ditakdirkan memiliki kekuatan di atas alam Dewa, dia berguru kepada Feng Ying yang menjadi legenda di masa lalu.
Namun untuk mencapai kekuatan tersebut tidaklah mudah.
Dengan berlatih di bawah bimbingan Feng Ying, Ho Chen telah berhasil menjadi pendekar hebat di usia yang masih muda.
Pada saat itulah gurunya memberi ujian untuk pergi berpetualang, petualangan yang akan memulai semuanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adicipto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak ada dendam
"Apa yang terjadi," mata Jian Heeng, Kang Jian, dan Wang Chunying melebar melihat fenomena aneh di tubuh Ho Chen.
Ho Chen tidak sadarkan diri selama seminggu lebih. Saat pertarungan selesai, Jie Rui segerah mengangkat tubuh Ho Chen, dan di bawa ke dalam, sedang Liu Wei mengikutinya Sambil menangis.
Wang Chunying yang sudah tidak ingin lagi bertarung meminta penjelasan. Jian Heeng Liu Yin dan kang Jian menjelaskan semuanya. Setelah mengetahui semuanya, Wang Chunying kaget, dia tidak menyangka kalau Ho Chen adalah murid Feng Ying.
"Kenapa kamu tidak memberitahuku tadi saudari Yin?"
Liu Yin tersenyum kecut, dia ingin menjelaskan, namun tekanan aura energi kematiannya membuatnya sulit bicara.
Kini Wang Chungying pasrah dia siap dihukum mati untuk kesalahan yang dibuatnya, akibat dibutakan oleh kemarahan yang disebabkan oleh anaknya. Dia merasa sudah membuat Sekte diambang kehancuran.
Wang Chunying mengutuk keras atas perbuatan anaknya. Andai dia diberi kesempatan hidup saat ini dia ingin menghukum anaknya dengan berat, bahkan akan membunuhnya.
"Bangunlah saudara Wang, sekarang kita pikirkan keadaannya guru besar," Kang Jian tidak mau memperpanjang masalah lagi.
Wang Chunying segera berterima kasih. Dia ijin pulang sebentar untuk menghukum anaknya. Kang Jian mengijinkan namun Kang Jian meminta untuk jangan terlalu keras, karena kalau sampai Ho Chen tahu maka, Ho Chen pasti tidak akan terima.
Sesuai keinginan Wang Chunying, Wang Dunrui dipanggil beserta ke 4 temannya. Wang Chunying meminta kebenaran dari cerita mereka. Ketika mereka mengakui kalau mereka menghina Feng Ying. Kemarahan Wang Chungying tidak terbendung lagi.
Wang Chunying memukul mereka semua, dan menyuruh untuk meminta maaf saat Ho Chen sadar nanti. Andai saja Kang Jian tidak berpesan terlebih dahulu mungkin sekarang anaknya beserta ke empat temannya sudah tidak ada.
Wang Chunying dan Wang Dunrui beserta ke empat temannya menunggu Ho Chen sadar di ruangan, Jian Heeng dan Kang Jian juga menunggu di dalam kamar, sedang Liu Yin menemani Liu Wei yang terus bersedih.
Tatapan kebencian Liu Wei terhadap Wang Dunrui semakin menjadi, karena Wang Dunruilah penyebab Ho Chen celaka.
Semua para tabib dikerahkan, namun tidak ada hasil. Selama seminggu lebih Ho Chen belum juga sadarkan diri membuat semuanya menjadi khawatir.
Yang lebih panik tentu Wang Chunying. Namun saat hari ke 9 ada fenomena aneh yang terjadi terhadap Ho Chen.
"Apa yang terjadi," mata Jian Heeng, Kang Jian, Dan Wang Chunying melebar melihat fenomena aneh di tubuh Ho Chen.
Tubuh Ho Chen bercahaya terang, semua bisa merasakan energi yang sangat besar terpancar dari tubuh Ho Chen. Semakin lama semakin besar bahkan melebihi energi yang dimiliki Kang Jian.
Namun energi itu mulai menghilang seiring dengan meredupnya cahaya putih tersebut. Ho Chen membuka mata pelan. Samar-samar dia melihat ada beberapa orang sedang melihat kearahnya.
Semakin lama semakin jelas. Dia melihat Kang Jian, Jie Rui dan Jian Heeng, Liu Yin dan Liu Wei, Wang Chunying Dan Wang Dunrui. Dan beberapa lainnya.
Ho Chen berusaha bangun, dan segera dibantu oleh Jie Rui. Saat berhasil duduk dia mulai menanyakan apa yang sudah terjadi.
"Berapa hari aku tidak sadar?"
"Sekitar 9 hari! Aku sudah khawatir melihat kondisimu yang tidak sadarkan diri selama itu" Jie Rui mendekat dan berbisik.
"Wei'er lebih khawatir dariku!" bisik Jiu Rui sambil melirik Liu Wei.
Liu Wei yang terlihat senang langsung tegang ketika Ho Chen dan Jie Rui menatapnya. Dia yakin Jie Rui membicarakan dirinya.
"Kita keluar dulu semua, Biarkan Chen'er istirahat!" seru Kang Jian.
Wang Chunying sebenarnya ingin bicara, namun dia segera membatalkannya dan ikut keluar dengan yang lain.
"Guru Hao, apa yang terjadi denganku tadi?" saat semua orang sudah di luar, Ming Hao muncul di depan Ho Chen.
"Aku juga tidak tahu Chen'er. Namun tadi aku sempat merasakan pancaran energimu begitu tinggi, bahkan melebihi Kang Jian. Apa bisa kamu ceritakan apa yang terjadi?"
Ho Chen menceritakan pengalamannya saat berada di Alam Taman energi bunga. Ho Chen juga sudah yakin dia menyerap semua energi di sana. Namun sekarang dia tidak merasakan energi tersebut.
"Energimu tidak hilang, namun tersimpan di dalam Alam kesadaranmu, kalau kamu mulai berlatih kembali maka secara perlahan-lahan Energimu akan keluar dengan sendirinya,"
Ho Chen merenung beberapa saat, lalu mulai mengerti. Memang selama dia keluar meninggalkan desa, Ho Chen tidak pernah berlatih, karena terlalu percaya diri dengan kekuatannya.
"Ternyata maksud, " Orang yang terlalu percaya diri, tidak akan pernah melihat hasilnya. Itu ditujukan untuk diriku."
Ho Chen bisa memahami perkataan dengan cepat, itu karena dia sudah membuka 4 Pintu alam, dua diantaranya adalah Pintu menuju kebijakan, dan kecerdasan. Sekarang pikiran Ho Chen lebih dewasa untuk anak seumurannya.
Ho Chen bangkit dari tempat tidurnya, dia merasakan tubuhnya sangat ringan. Setelah beberapa kali menggerakkan badannya yang terasa kaku, dia keluar dari kamarnya.
"Maafkan saya Guru besar..! mohon berikan hukuman buat saya yang sudah mencelakai Guru,"
Setibanya di luar kamar, Wang Chunying langsung berlutut di depan Ho Chen. Sedangkan Wang Dunrui menganga melihat sikap ayahnya.
Dia ingat pernah pernah mengatakan bahwa biar Guru Ho Chen sekalipun akan berlutut di depan ayahnya. namun sekarang sebaliknya sang ayah yang berlutut.
"Anak kurang ajar! Cepat minta maaf sekarang, atau kamu lebih memilih kehilangan kaki kalian?" Wang Chunying geram saat melihat anaknya hanya berdiri. Dan tidak mau langsung meminta maaf.
"Senior Chunying, tidak usah berlebihan terhadap saudara Dunrui. Aku sudah memaafkannya, dan mulai hari ini tidak ada dendam apapun diantara kami." Ho Chen berbicara dengan lembut dan bijaksana.
"Terima kasih Guru besar.! Cepat kalian bilang terimakasih juga, dasar anak nakal!" Wang Dunrui dan keempat temannya berlutut. Dan mengucapkan terimakasih.
"Sudah-sudah cepat bangun!" Ho Chen merasa ingin kembali kedalam, agar tidak ada lagi yang berlutut di depannya.
"Oh iya saya minta satu hal lagi kepada Senior Chunying."
"Katakanlah guru. apapun itu akan saya kerjakan, bahkan kalau guru meminta nyawaku akan aku berikan."
Ho Chen tersenyum canggung, tidak pernah terlintas dalam pikirannya meminta nyawa Wang Chunying, bahkan di dalam mimpinya sekalipun.
"Senior saya tidak mau nyawamu! Yang saya minta, tolong jangan panggil saya Guru besar lagi. Panggil saja saya saudara dan lainnya."
"Ba-baik sa-saudara Chen!" Wang Chunying menyetujuinya namun dengan suara sedikit ragu.