Dia memiliki hidup yang sempurna. Memiliki keluarga yang sangat menyayanginya dan menjadikannya sebagai mata hati mereka. Namun karena dia mengasihani tokoh dalam novel "Kisah Cinta Sang Pangeran" yang berakhir mengenaskan yang secara kebetulan memiliki nama yang sama dengannya. Dia bangun tidur di tempat yang tidak dia kenali.
Dan yang paling penting adalah dia berpindah menjadi tokoh itu. Yang berakhir dengan kematian yang mengenaskan.
Panik?
Tentu saja tidak. Dia adalah Lu Jing Yu. Memiliki segudang kemampuan dengan otak yang encer.
Nasib Tragis yang menanti? Takut apa?
Dia adalah Lu Jing Yu yang menggunakan tidak hanya otot untuk menyelamatkan hidupnya, tetapi dia juga menggunakan Akalnya untuk lepas darinya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen_OK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9. Bertemu Adik Ipar. Pei An Rong
Bunga-bunga di taman sedang bermekaran dengan indahnya. Aroma harum berbagai macam bunga menari-nari seperti helaian rambut yang terbawa semilirnya angin. Daun-daun ginko di sepanjang jalan menambah aroma segar yang mendamaikan.
Aliran sungai terdengar di kejauhan. Sebuah sungai kecil mengalir melewati istana. Membelah istana menjadi dia bagian. Jembatan batu menyambungnya kedua sisinya. Ada beberapa jembatan di sepanjang sungai di dalam istana. Salah satunya berada di taman kekaisaran yang menghubungkan istana harem dengan bagian lain di dalam istana.
Lu Jing Yu berjalan di sepanjang taman. Matanya dengan semangat melihat pemandangan yang biasanya hanya bisa ia lihat di dalam taman konservasi di dunia asalnya. Sekarang sejauh mata memandang akan terlihat bunga berwarna-warni yang daun yang er lihat hijau dan segar. Sungguh pemandangan yang memanjakan mata.
Pei Zhang Xi sudah pergi setelah keluar dari istana Long Men. Bagaimanapun ia memiliki tugas yang harus dia selesaikan di dalam istana. Jadi dia meminta Lu Jing Yu pulang sendirian dengan meninggalkan Mo Ting bersamanya untuk menjaganya.
Seorang gadis cantik dengan hanfu sutra berwarna merah muda berjalan dari arah berlawanan. Fitur wajahnya yang cantik dan manis dengan rambut panjang yang dihias Dengan indah. Jepit emas berbentuk bunga krisan dengan rumbai-rumbai yang akan bergoyang ketika ia bergerak membuatnya semakin mempesona seperti bunga yang mekar di sekitar. Selain Japir rambut emas itu, beberapa bunga segar juga ikut menghiasi rambut hitam sang putri.
Gadis ini adalah putri Pei An Rong. Putri kesayangan Yang Mulia Kaisar yang merupakan adik kandung Pei Qin Yang. Pei An Rong sendiri memiliki julukan Dewi Chan'e karena kecantikannya yang hampir sama dengan bulan purnama saat dia tersenyum memperlihatkan kedua lesung pipitnya yang manis.
Namun saat ini senyum yang lebih manis dari madu itu tidak terlihat sama sekali. Bibir tipisnya itu bahkan membentuk garis miring ke bawah. Tampak cemberut. Matanya yang seharusnya bersinar tampak suram.
"Aku bertanya-tanya dari tadi kenapa suara kupu-kupu di taman ini tidak ada. Ternyata mereka takut bertemu dengan lebah liar yang akan datang." Ucap Pei An rong saat ia berhenti di depan lu Jing Yu. Beberapa Gadis pelayan kecil di belakangnya terdengar terkikik dengan tangan yang menutup bibir mereka. Tampak dengan sungguh-sungguh menahan tawanya.
Lu Jing Yu bukan orang bodoh yang tidak mengetahui siapa lebah liar yang dimaksud putri cantik ini. Siapa lagi kalau bukan dirinya? Lu Jing Yu mencibir di dalam hati.
Di dalam novel, karakter Pei An Rong digambarkan dengan jelas adalah seorang putri yang arogan dan sombong. Dia sering menindas putri lainnya karena merasa memiliki status yang paling mulia.
Dia adalah putri kaisar dari Ratu saat ini. Jadi dialah putri sah dari kekaisaran Zhao. Tentu saja ia memiliki modal untuk bertindak sombong dengan kelebihannya.
Pei An Rong jugalah salah satu orang yang sering membuat masalah pada Lu Jing Yu di dalam novel. Pei An Rong adalah sepupu Zhu Man Xie dan cukup dekat dengannya. Jadi dia memiliki dendam sendiri karena ngerasa tidak terima saat Lu Jing Yu merebut posisi Zhu Man Xie sebagai permaisuri Rui.
"Oh... begitu. Saya juga berpikir demikian sejak tadi. Kalau begitu kasihan sekali kupu-kupu itu harus terusir begitu saja. Ternyata ada lebah liar." Lu Jing Yu mengangguk-anggukkan kepalanya setuju. Ia berpura-pura tidak mengerti jika 'lebah liar' yang dimaksud Pei An Rong mengacu pada dirinya.
"Kamu...kamu.. apa maksudmu!?" Pei An Rong berteriak dengan marah. Ia memelototi Lu Jing Yu dan mengepalkan kedua tangannya di balik lengan bajunya.
"Maksud saya? saya tidak bermaksud apa-apa. Saya bukannya hanya menyetujui apa yang anda maksudkan putri? Saya benar-benar tidak mengerti."
"Memang bodoh. Kamu tidak tahu siapa yang aku maksud lebah liar?" Pei An Rong kembali mendapatkan ketenangannya dan mencibir.
"Tidak. Tapi sebelumnya saya berpikir penyebab tidak adanya kupu-kupu di sini karena mereka takut akan salah mengenali bunga dan akan dihukum karena tidak sopan terhadap putri. Ngomong-ngomong bunga di kepala putri sangat banyak. Hati-hati jika lebah liar melihatnya dan salah mengenalinya maka akan menjadi kacau kan?" Lu Jing Yu mengelus dagunya saat ia memperhatikan bagian kepala Pei An Rong yang seperti taman bunga mini.
"Bicara apa kamu? Berani sekali kamu menghinaku!"
"Tidak. Saya hanya ingin mengingatkan saja." Lu Jing Yu dengan cerdas menolak. Meskipun ia dengan halus menghinanya, tetapi ia menggunakan kalimat yang hati-hati yang tidak dapat menemukan unsur hinaan. Lu Jing Yu cukup cerdas untuk menghindari konflik dengan putri ini. Dengan statusnya saat ini dia tidak akan mampu menghadapi konsekuensi jika ia memprovokasi Pei An Rong.
"Kamu...!" Pei An Rong menggertakkan giginya saat ia marah.
"Wah ada sarang lebah besar di sana! Saya sarankan putri untuk segera bersembunyi sebelum ketahuan lebah-lebah itu." Lu Jing Yu menunjuk sarang lebah yang berada di salah satu dahan pohon yang tidak jauh dari mereka berdiri.
Di dalam sarang lebah yang sebesar itu setidaknya ada ratusan lebah. Suara dengungan lebah yang jelas terdengar membuat hati Pei An Rong tiba-tiba merasa takut jika apa yang dikatakan lu Jing Yu benar-benar terjadi padanya. Pei An Rong memelototi Lu Jing Yu sebelum ia melarikan diri dengan tergesa-gesa.
Lu Jing Yu melihat punggung Pei An Rong yang menjauh dengan mengangkat senyum di bibirnya.
"Permaisuri, Yang Mulia memerintahkan anda untuk segera kembali ke kediaman." Mo Ting mengingatkan dari samping. Lu Jing Yu meliriknya dengan kesal tapi masih menurut dan segera melanjutkan perjalanan keluar dari istana.
Lu Jing Yu sebenarnya ingin berhenti di pasar dan berjalan-jalan di sana sebelum kembali ke kediaman. Kesempatan seperti itu tidak mudah didapat. Tetapi Mo Ting selalu mengingatkannya pesan Pei Zhang Xi agar cepat kembali. Jadi dengan terpaksa ia pun kembali dengn cemberut di wajahnya.
Setelah berpisah dengan Lu Jing Yu, Pei Zhang Xi pergi ke aula istana untuk mengikuti pertemuan pagi. Saat ia sampai sudah ada beberapa orang yang datang. Termasuk para pangeran yang duduk di kursi mereka masing-masing.
Tanpa basa-basi Pei Zhang Xi duduk di tempatnya. Pei Zhang Xi telah menghabiskan masa mudanya berada di medan perang membela negara di perbatasan. Prestasi yang dimilikinya juga tidak rendah. Beberapa prprestasi membanggakan telah diraihnya. Menjadikannya pangeran yang paling menonjol selain pengeran pertama.
Sebagian pejabat menebak bahwa dialah calon putra mahkota melihat betapa cemerlangnya prestasinya dan bagaimana Kaisar dan pensiunan Kaisar melihatnya. Seberapa pejabat mulai menjilatnya dengan semangat.
Tapi itu beberapa bulan yang lalu. Sebelum kejadian memalukan yang memaksanya menikahi Lu Jing Yu. Secara bertahap Yang Mulia Kaisar mulai bersikap dingin padanya. Mengambil dua ribu dari lima ribu lakukan yang dipimpinnya. Semuanya dengan alasan tindakannya yang memalukan. Bahkan ia dilarang mengikuti pertemuan pagi sampai ia menikah.
Pei Zhang Xi tidak pernah mengalami penghinaan seperti ini sebelumnya. Apalagi semua itu indah bukan karena perbuatannya. Yang paling membuatnya kecewa adalah ayahnya sendiri. Yang Mulia Kaisar tahu apa yang terjadi bahwa dia dijebak. Tetapi dari sikapnya menunjukkan bahwa dia harus menerima kesalahan meskipun ia tidak salah.
Dan hari ini adalah hari pertamanya diizinkan mengikuti pertemuan pagi setelah sekian lama. Membuat kembali marah mengenai mengenainya yang terjadi. Apalagi saat ia melihat tatapan semua orang yang melihatnya dengan tatapan mengejek.
"Lu Jing Yu! Ini semua karenamu. Semua hasil kerja keras selama ini telah kamu hancurkan. Aku akan memberimu pelajaran yang setimpal untuk itu." Gumam Pei Zhang Xi mengepal tangannya di bawah meja.
...~○○○~...
...♡Permaisuri Tidak Ingin Mati_9♡...
*
*
*
Jangan lupa like, komentar, Vote, favorit dan share ya reader. ..