NovelToon NovelToon
SUDDENLY MY DOCTOR HUSBAND

SUDDENLY MY DOCTOR HUSBAND

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Pengantin Pengganti / Cinta Paksa
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: almaadityaa

Takdir dari Tuhan adalah skenario hidup yang tak terkira dan tidak diduga-duga. Sama hal nya dengan kejadian kecelakaan sepasang calon pengantin yang kurang dari 5 hari akan di langsungkan, namun naas nya mungkin memang ajal sudah waktunya. Suasana penuh berkabung duka atas meninggalnya sang korban, membuat Kadita Adeline Kayesha (18) yang masih duduk di bangku SMA kelas 12 itu mau tak mau harus menggantikan posisi kakaknya, Della Meridha yaitu calon pengantin wanita. Begitu juga dengan Pradipta Azzam Mahendra (28) yang berprofesi sebagai seorang dokter, lelaki itu terpaksa juga harus menggantikan posisi kakaknya, Pradipta Azhim Mahendra yang juga sebagai calon pengantin pria. Meski di lakukan dengan terpaksa atas kehendak orang tua mereka masing-masing, mereka pun menyetujui pernikahan dikarenakan untuk menutupi aib kelurga. Maksud dari aib keluarga bagi kedua belah pihak ini, karena dulu ternyata Della ternyata hamil diluar nikah dengan Azhim. Mereka berdua berjanji akan melakukan pernikahan setelah anak mereka lahir. Waktu terus berlalu dan bayi mereka pun laki-laki yang sehat diberi nama Zayyan. Namun takdir berkata lain, mereka tutup usia sebelum pernikahan itu berlangsung. Bagaimanakah kehidupan rumah tangga antara Azzam dan Kayesha, yang memang menikah hanya karena untuk menutupi aib keluarga dan menggantikan kakak mereka saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon almaadityaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. SMDH

Kayesha mana ya, kok belum keluar? Apa ekskul ya?

Azzam celingak-celinguk menatap sekitar dari luar SMA Seventeen, istri kesayangannya itu belum juga keluar padahal ini sudah jam setengah enam, hampir satu jam sudah ia menunggu. Beberapa kali Azzam menelpon dan mengirim pesan ke Kayesha lewat Line tapi nihil tak ada hasil.

Azzam menyebrang sedikit, lalu menghampiri satpam sekolah yang masih berada di pos luar.

"Permisi pak, ini siswi kelas 12 udah pada pulang belum ya?" Tanya Azzam sopan sembari tersenyum.

"Wah mas yang kemaren ya? Kelas 12 beberapa udah pada keluar sih mas, emang mas lagi cari siapa?"

"Kayesha."

"Oalah Kayesha? Kayesha mah kelas 12 Ips 1, kalau gak salah hari ini latihan drama, tapi ada beberapa juga yang belum pulang soalnya ada ekskul tari mas," Azzam hanya ber-oh ria.

"Makasih ya pak," satpam bernama Tio itu mengangguk.

"Monggo, duduk disitu saja dulu mas, sapa tau nanti mas langsung lihat Kayesha pas dia keluar —— saya permisi dulu ya, mau ngunci-ngunciin ruang di dalem mas," Azzam mengangguk masih dengan senyum ramahnya.

Azzam pun duduk di kursi depan gerbang yang ada disana, mungkin kursi khusus untuk penungguan. Sembari menunggu Kayesha, Azzam pun mengotak-atik ponselnya sambil membaca beberapa info dari pekerjaan atau teman-teman di rumah sakit.

I-ini Azzam?

Azzam menoleh ke kiri, ia mendapati seorang perempuan dengan rambut pirang, dengan baju dress ketat berwarna hitam diatas lutut, membuat bagian paha wanita itu terekpos apalagi bajunya tanpa lengan.

"Ya?"

Meski merasa aneh, Azzam berusaha positive thinking karena ia jelas tak mengenali siapa perempuan itu.

Dengan excited wanita itu langsung duduk di sebelah Azzam.

"Hah ini seriusan kamu, Zam? Ih gila ya, kamu ga berubah! Malahan tambah ganteng," Azzam mengangkat sebelah alisnya.

"Sapa?" Tanya Azzam.

"Ck! Kamu lupa sama aku Zam? Aku Tamara Zam, mantan deketan kamu haha."

"Ngga tau," Azzam mengalihkan pandangannya ke handphonenya.

"Ih Azzam! At least basa basi dulu kek, anyway kamu disini nunggu siapa?"

Azzam tak menyahut.

"Azzam ih!"

Merasa tak dihiraukan Azzam, Tamara memegangi lengan Azzam.

"Ih Azzam, coba sini liat aku—" Tamara memegangi rahang Azzam dan mencoba menghadapkan wajah Azzam ke arahnya.

Azzam menepis tangan Tamara, "lo bisa ngga usah pegang-pegang?"

Tamara tersenyum, "kamu marah? Kamu ga berubah ya Zam dari dulu."

"Apa lah, bangs*t," gerutu Azzam lalu menjauhkan bokongnya sedikit agar berjarak dari Tamara.

Tamara malah mendekatkan diri kepada Azzam lagi, "aku serius ini Zam, kamu nungguin siapa? Pas banget tau kita ketemu, setelah hampir 10 tahun ga ketemu, aku lagi nungguin adek aku tau, namanya Chelsea."

Azzam tak menyahut.

"Zam."

"Zam."

Tamara yang sudah mulai kesal dengan kulkas Azzam itu langsung memegangi lengan Azzam lagi, lalu bergeleyut manja.

"Aku kangen tau Zam sama kamu! Kamu malah cuek banget."

Azzam langsung menghempaskan tangan Tamara dari lengannya, lalu ia dengan cepat langsung berdiri.

"Lo bisa jauh-jauh ga si? Gue risih, jangan mancing-mancing emosi gue cuma karena lo cewe," ekspresi Azzam berubah jadi dingin dan terlihat menahan amarah.

Tamara menelan salivanya susah, "a-aku—"

Sistt!!!! I'm here!

Datang lah seorang gadis yang mengenakan seragam SMA dengan rok abu diatas lutut, itu adalah Chelsea adiknya Tamara.

"Tam, lama ya nungguin gue?" Tamara menggeleng.

Chelsea menatap Azzam, ia merasa asing karena baru ketemu, "lo kenal dia?" Tanya Chelsea ke Tamara.

"Haha nanti gue ceritain deh ——Zam, ini adek aku Chelsea," Azzam tak menghiraukannya.

Chelsea menatap Azzam, ia tersenyum kecil, lalu mengulurkan tangannya, "hai! Kenalin ya, aku Chelsea."

Azzam sama sekali tak merespon.

Tamara yang sudah merasa malu, ia dan Chelsea pun pergi dari sana dengan mobil, sebelum pergi ia juga sempat melontarkan ucapan sebagai tanda pamit, namun Azzam tetap saja tak menyahut seperti tuli.

Seperginya Tamara dan adiknya dari sana, menyisakan Azzam seorang diri, ia celingak-celinguk mencari Kayesha. Dan akhirnya muncul lah seorang gadis dengan baju kebesaran sambil berkacak pinggang, dengan rambut-rambut dipenuhi ranting, daun dan debu-debu.

S-sayang?

Azzam tertawa ngakak se ngakak-ngakaknya melihat Kayesha sambil memegangi Kayesha, ini istrinya atau tarzan sih? Pikir Azzam.

Kayesha yang sudah sangat marah langsung berucap dengan nada tinggi dan kesal, "ngobrol aja sana sama cewe lo!"

Pas sekali ada angkutan umum berwarna biru yang lewat sana, Kayesha langsung berteriak sambil melambaikan tangannya, tanpa memperdulikan Azzam ia langsung menaiki angkot itu. FYI sebenarnya Kayesha dulu memang pernah langgangan dengan pengemudi angkot itu.

Kayesha!

Azzam berteriak memanggil Kayesha, namun telat bahwa angkot itu sudah kedahuluan jalan.

Dia pasti balik kerumah, kalo gitu gue langsung kerumah aja gumam Azzam.

Azzam pun pergi dari sana, bergegas naik ke mobilnya dan buru-buru pergi dari sana menuju rumah.

\~•\~

Kayesha sayang, bukain aku sayang... aku bisa jelasin.

Tak ada sahutan dari dalam kamar Kayesha.

Azzam mengacak rambutnya frustasi.

Dari sore sampai habis Isya bahkan waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, Kayesha terus saja mengurung diri kecuali untuk beberapa kepentingan baru ia keluar kamar, sisanya selama itu hanya mengurung diri dalam kamar.

Sayanggg... bukain aku sayang, dengerin penjelasan aku dulu.

Azzam mengetuk pintu kamar Kayesha berulang-ulang, namun lagi dan lagi Kayesha tak kunjung membukakan pintu.

Kalau kamu ga buka pintu, aku pergi keluar ya? Kamu tau kan kalau rumah ini ada penunggunya.

Azzam terkekeh mendengar ucapannya sendiri, ia tahu kelemahan Kayesha itu apa. Mana pas sekali tiba-tiba terdengar suara rintik hujan dari luar.

Groom! Groom!

Ini nih, yang gue suka, satu... dua... tiga—

Cklek—

Azzam melihat seorang gadis dengan mata yang benar-benar sembab, hidung yang kemerahan, bahkan beberapa helaian rambut gadis itu menghalangi muka karena air mata yang membuat rambutnya tertempel.

Sayang——

"Apa lo? Sana lo pergi, gue ga takut sendirian di rumah!" Kayesha langsung menyambar dengan emosinya.

Azzam menggeleng, "ngga, ga mungkin aku ninggalin kamu."

"Cih, udah sana cabut dari rumah! Atau perlu gue yang cabut, hah?"

Azzam sedikit menarik tangan Kayesha masuk ke dalam kamar Kayesha, lalu ditutup dan dikuncinya pintu kamar itu.

"Apasih lo? Udah sana kelu—"

Azzam langsung memeluk erat tubuh Kayesha, membiarkan Kayesha berada dalam pelukan hangatnya. Awalnya Kayesha meronta-ronta seperti kesurupan ingin mendorong Azzam agar menjauh, tapi apalah daya akhirnya cewe itu luluh juga meski sambil menangis.

Azzam pun membawa Kayesha duduk ke tepi kasur.

"Stttt.... udah ya sayang? Jangan nangis, aku ga suka kamu nangis sayang... aku mohon —— oke aku tau aku salah sayang, salah banget dan fatal, tapi kamu harus dengerin aku ya?" Kayesha tak menyahut ia masih saja menangis.

Azzam menyingkirkan helaian rambut Kayesha yang menganggu itu, lalu ia dengan lembut mengusap air mata Kayesha yang jatuh. "Kamu salah paham kan sama yang kamu liat tadi, jadi gini, cewe tadi namanya Tamara, dia itu cewe yang gangguin aku pas dulu masih SMA. Aku ga tau kalau dia ternyata jemput adeknya yang juga satu sekolah sama kamu, aku aja kaget pas dia samperin aku, mana manja-manja ga jelas

Aku pun risih sayang dia kaya gitu, risih banget, berapa kali aku ngejauhin dia tapi dia yang deket-deket aku, sumpah ini mah sayang demi Allah, kalau kamu ga percaya perlu kah mas minta cek cctv digerbang sekolah kamu itu?" Lanjut Azzam.

Kayesha menggeleng tapi masih sambil menangis.

Azzam tertawa kecil, lalu menarik tubuh Kayesha dan memeluknya.

"Udah sayang udah, utututu maaf ya sayang? Sumpah demi Allah kalau tau dia bakal datang juga aku ga bakal mau keluar, aku niatnya ke gerbang itu biar bisa liat kamu keluar, kata satpam soalnya kamu lagi latihan drama, makanya aku tungguin disitu soalnya aku udah nungguin dari jam empat tapi kamu belum keluar. Sekali lagi maafin aku ya sayang," Azzam mencium puncak kepala Kayesha berulang-ulang, lalu terakhir ia mencium tangan Kayesha yang ia pegang juga berulang-ulang.

Mati juga gue batin Kayesha.

"Tapi beneran kan, kamu gada hubungan apa-apa sama dia?" Tanya Kayesha masih sambil agak menangis.

"Sumpah sayang demi Allah, kalau ga percaya kamu bisa tanya Abim atau Yohan, mereka tau aku dari dulu, dia juga kenal sama Tamara itu. Aku ga boong, aku beneran sayang, demi apapun," wajah Azzam terlihat serius.

Kayesha mengangguk kecil, lalu menatap ke arah bawah, soalnya ia bingung harus apa lagi, yang ada ia menjadi awkward.

"Sayang..."

Kayesha menoleh ke Azzam.

Cuppp...

Kayesha membulatkan matanya ketika bibir Azzam menempel dengan bibirnya meski dalam waktu beberapa detik saja.

Oh my god, my first kiss...

1
vinc.
good
02. II Titik Rindu.
alurnya oke ajaa, ringan jugaa tapi ada beberapa kayanya perlu di revisi dari gaya font
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!