Han Xuan seorang Kultivator tak tertandingi yang menguasai Alam Mistik dengan bakat serta kekuatan yang mengguncang Surga.
Pembabtisan Surga untuk menuju keilahian membuatnya gagal dan mati. Setelah dua ribu tahun akhirnya dia bereinkarnasi kembali ketubuh seorang Bocah yang bernama Han Sen dengan akar spiritual yang tersegel.
Surga memberikannya kesempatan kedua untuk mencapai puncak. Iblis, Monster ataupun Dewa yang menghalanginya akan dia singkirkan.
Ini adalah kisah perjalanan Han Sen yang sekali lagi akan mencapai puncak kehidupan.
Kalau suka jangan lupa like, vote dan komen !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimas upss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 - Keuntungan Yang Memuaskan
Berkat pengalaman bertarung dengan berbagai macam musuh, kemampuan Han Sen dalam membaca pola serangan lawan sangatlah hebat seolah dia sudah membuat garis dimana dia bisa mengendalikan ataupun membaca serangan musuhnya.
*Brak.*
Han Sen melompat keatap dan segera turun, tentakel itu meruntuhkan atap lantai dan sekarang sebuah jalur serangan yang langsung menuju Mayat itu sudah terbentuk.
"Kawan... aku akan menyerahkan hidup dan matiku kepadamu !" Han Sen mendesak Qi miliknya dan melesat dengan kecepatan yang luar biasa.
Semua Qi miliknya dipusatkan kedalam ujung pedangnya. Dalam sekejap Han Sen sudah berada dalam jarak satu setengah meter dari Mayat itu, dia mengambil gerakan menusuk dan Qi yang tajam menyembur dari ujung pedangnya.
*Swosh.*
Tubuh dari Mayat itu hancur oleh keganasan Qi Han Sen. Baginya Mayat tetaplah sebuah Mayat dan walaupun tubuhnya masih utuh, tapi waktu akan membuatnya terkikis dan perlahan membusuk. Oleh karena itu Han Sen dapat menghancurkannya dengan semua kemampuannya yang sekarang.
Bayangan wajah dari Atribut Kegelapan terlihat didepan Han Sen dan tertawa. Pedang milik Han Sen sudah hancur dan dia tidak lagi memiliki kekuatan yang tersisa selain kekuatan fisiknya.
Jiwa Bayangan Iblis itu melesat kearah tubuh Han Sen dan berniat menjadikannya wadah. Kegelapan perlahan mulai menyelimutinya dan Han Sen mulai kehilangan indranya, namun didalam tubuhnya dia dapat melihat jelas bahwa Jiwa Ikan Koi Hitam sedang menghalangi Jiwa Bayangan Iblis.
Jiwa Bayangan Iblis memang terlihat kuat dan lebih unggul mengingat dia sudah menyerap vitalitas banyak orang sampai sekarang. Namun Jiwa Alam tetaplah Jiwa Alam, walaupun spesial dan dapat menggunakan kemampuan Atribut lebih kuat namun Jiwa Ilahi memiliki sesuatu yang spesial.
Jiwa Naga Surgawi Kuno dikenal sebagai terkuat dimana untuk mengembangkannya dia bisa menelan segala jenis bentuk kekuatan Spiritual dengan syarat kekuatan Spiritual itu harus masuk kedalam tubuh Han Sen melewati Kesadaran Ilahinya.
Jiwa Ikan Koi Hitam membuka mulutnya dan tekanan yang kuat membanjiri Kesadaran Han Sen. Perlahan Jiwa Bayangan Iblis ditarik masuk kedalam mulutnya dan ditelan olehnya, Han Sen mendapatkan kembali kontrol tubuhnya namun sekarang tubuhnya merasakan sensasi panas yang sangat kuat.
Otot ditubuhnya perlahan membengkak dan Jiwa Ikan Koi Hitam mulai bercahaya, sosoknya berubah menjadi Jiwa Ular Hitam yang kuat dan perlahan kekuatan Jiwa Han Sen melonjak dengan cepat.
Energi didalam dirinya meledak-ledak dan Sumber Qi miliknya menjadi lebih padat. Han Sen menerobos Tahap Awal Alam Golden Core dan kekuatan fisiknya bahkan dapat menyaingi Kultivator yang berada di Tahap Menengah Alam Golden Core.
Semua ketidakmurnian didalam tubuhnya keluar dan akhirnya Han Sen dapat bernafas dengan lega. Segera dia mengeluarkan air dari yang disimpan didalam Cincin Ruang dan meminumnya sampai habis.
Han Sen berdiri dan merasakan kalau dirinya dipenuhi dengan kekuatan, "Ha... berevolusi menjadi Ular Hitam. Sejak Jiwa Naga Surgawi Kuno menyerap Jiwa Alam yang spesial ini, aku bisa menggunakan hukum kegelapan. Bukan hanya itu saja... Hukum kegelapan ini sangat spesial dan bisa menyerap vitalitas makhluk hidup."
Han Sen mendesak Qi miliknya dan membentuk Atribut Kegelapan menjadi beberapa tali yang dapat dia kendalikan sesuka hatinya. Walaupun daya serangnya tidak terlalu kuat namun efeknya cukup merepotkan, kemampuan kontrol Han Sen juga sangat hebat disertai dengan kekuatan fisik yang menjadi karakteristik Jiwa Naga Surgawi Kuno.
Sebisa mungkin dirinya harus menyembunyikan kemampuan hebatnya ini. Dalam pertarungan yang nyata kemampuan ini mungkin akan sangat berguna untuknya.
Han Sen mengambil Tongkat Besi hitam bercorak emas dan berpikir kalau ini adalah Artifak yang bagus, setidaknya dengan tingkat kekerasan yang dimiliki Tongkat Besi ini. Han Sen dapat yakin bahwa jika beradu dengan Artifak Tingkat Nascent Soul, kemungkinan besar Tongkat Besi ini tidak akan hancur.
Setidaknya ini adalah barang yang bagus dan dia tidak akan menolaknya. Karena penghalang Qi sudah menghilang maka Han Sen memutuskan untuk pergi lebih jauh mengikuti aliran air.
Setelah dua hari berjalan dengan santai akhirnya dia melihat sebuah cahaya, posisinya sekarang berada didalam air terjun.
*Boom.*
Ledakan yang besar terdengar dari luar dan Han Sen bergegas untuk melihatnya. Disana terdapat Serigala Merah bersama dengan kawanannya mengepung seorang gadis berjubah hitam, terlihat dua mayat yang merupakan rekan gadis itu dan seperti baru saja melakukan pertarungan yang sengit.
"Mati kau Serigala !" Gadis itu mengeluarkan sebuah kertas mantra dan melemparnya kearah kawanan Serigala.
Panah Api keluar dari Mantra itu dan kekuatannya setara dengan Ahli yang berada di Alam Nascent Soul. Kawanan Serigala dibakar habis oleh Api namun Serigala Merah dan beberapa kawanannya berhasil lolos, Serigala Merah itu berniat menerkam Gadis itu namun sebuah Tongkat Besi meluncur dan menghantam tubuh Serigala Merah hingga membuatnya terpental.
Han Sen melompat kebawah dan mengambil tongkatnya, "Hei Anjing merah... kita belum menyelesaikan urusan kita yang sebelumnya. Aku belum berterimakasih kepadamu karena sudah membunuh Bajingan itu !"
"Apa yang sedang kau lakukan... cepat lari dari sini sebelum Raja Serigala Merah mengejarmu !" Teriak Gadis itu yang memperingatkan Han Sen.
"Apa yang coba kau lakukan... jika tidak ada aku kau sudah mati tadi. Jika kau ingin tetap hidup maka tetaplah berada didekatku, walaupun kita tidak saling mengenal tapi aku bukanlah orang yang akan mengabaikan orang yang sedang dalam bahaya." Kata Han Sen dengan dingin.
Raja Serigala Merah melolong keatas langit dan semua Serigala berlari kearah mereka, Han Sen menghentakkan kakinya dengan keras dan mendesak Qi miliknya. Dari dalam tanah tali yang terbentuk dari Atribut Kegelapan mengikat semua Serigala termasuk Raja Serigala Merah.
Lolongan kesakitan terdengar cukup keras dan Han Sen melompat kearah Raja Serigala Merah, dia memusatkan Qi miliknya kedalam Tongkat Besinya dan menerjang Raja Serigala Merah.
"Jurus rahasia tongkat pemukul anjing." Han Sen memukul kepala Raja Serigala Merah dengan sangat keras dan membuatnya hancur.
Darah berceceran ditanah dan baju Han Sen, segera dia mendorong Qi miliknya lebih keras. Jiwa Naga Surgawi mulai bereaksi dan Han Sen memejamkan matanya.
Didalam laut kesadarannya Jiwa Naga Surgawi terlihat melahap Jiwa sekumpulan Serigala. Han Sen sangat terkejut mengetahui hal ini dan tidak menyangka kalau terdapat manfaat lain dari Atribut Kegelapan ini.
Tidak heran jika Jiwa Naga Surgawi menunjukan reaksi sebelumnya. Ternyata jika Han Sen menggunakan kemampuan Atribut Kegelapan, dia bukan hanya mengambil Vitalitas lawannya melainkan dengan kemampuan Jiwa Naga Surgawi Han Sen juga bisa menyerap Jiwanya.
Sungguh penjelajahan ini membawa keuntungan yang besar baginya. Jika dia terus melakukan ini dan menyerap jiwa musuh yang dia bunuh, pastinya Jiwa Naga Surgawi akan kembali kebentuk aslinya dan manfaat untuk Kultivasinya akan menjadi lebih besar.
apa jgn2 pukulan hansen seperti sapuan tangan wanita penggoda..?
LOL..
NAIF lu thor