NovelToon NovelToon
Di Atas Ranjang Dokter Dingin

Di Atas Ranjang Dokter Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Cinta Terlarang
Popularitas:19.5k
Nilai: 5
Nama Author: misshel

Virginia menjual keperawanan yang berharga pada Vincent demi menyelamatkan nyawa adiknya yang saat ini sedang koma. Namun, Vincent yang sedang mengalami prahara dalam hubungannya dengan sang mantan istri, menggunakan Virginia untuk membalas dendam pada sang mantan istri.
Vincent dengan licik terus menambah hutang Virginia padanya sehingga anak itu patuh padanya. Namun Vincent punya alasan lain kenapa dia tetap mengungkung Virginia dalam pelukannya. Kehidupan keras Virginia dan rasa iba Vincent membuatnya melakukan itu.
Bahkan tanpa Vincent sadari, dia begitu terobsesi dengan Virginia padahal dia bertekat akan melepaskan Virginia begitu kehidupan Virgi membaik.
Melihat bagaimana Vincent bersikap begitu baik pada Virgi, Lana si mantan istri meradang, membuatnya melakukan apa saja agar keduanya berpisah. Vincent hanya milik Lana seorang. Dia bahkan rela melakukan apa saja demi Vincent.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon misshel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hobinya Merepotkan

Harusnya tadi Lana memaki-maki Egi, menghajar dia sampai babak belur, tetapi Lana baru tahu, Egi ternyata seliar itu jadi orang. Dia tidak pernah menyangka anak itu bisa kasar juga.

Bagaimana bisa Egi bersikap manis dan lembut di depannya, tapi dibelakang dia mencaplok suaminya?

"Dasar ular!" Lana mengumpat seraya melemparkan diri di sofa. "Aaauu!"

Lana meringis kesakitan sambil memegang tulang rusuk yang rasanya patah semua. Tubuhnya mendadak sakit saat digerakkan.

"Ma—Mama!"

"Ya ampun, Lana, kenapa sih teriak-teriak begitu?!"

Teriakan Lana membuat Nungki yang sedang berada di dapur tergopoh-gopoh ke ruang tamu. Ketika melihat Lana meringis kesakitan di sofa, dia begitu syok. Kenapa lagi anak itu?

"Ini kenapa lagi?" Nungki melihat dari atas ke bawah, lalu balik lagi ke atas sampai dia fokus pada punggung Lana yang dipegangi.

"Mama banyak tanya! Buruan antar aku ke rumah sakit! Ini tulang iga aku patah keknya! Sakit banget di sini!" Lana tak kuasa menahan tangis akibat rasa sakit yang timbul karena bantingan Egi.

"Ya, kan, Mama ingin tahu dulu apa sebabnya baru memutuskan untuk mencari pertolongan kemana!" Nungki membuka baju Lana yang kotor. "Memar aja itu, dan bengkak dikit."

Ada bekas merah yang lebar dan lebih gendut dari tempat lain memang, tapi patah tulang iga itu tidak mungkin bisa ditahan Lana sejauh ini.

"Udah sih, Ma! Ayo ke rumah sakit!" Lana geram, kesal, hingga sedikit membentak mamanya.

Nungki memilih manut saja apa kata Lana, "Mama siap-siap dulu!"

Lana memejamkan matanya, menahan amarah sekaligus menyusun rencana. Luka ini harus dibawa ke rumah sakit Vincent, agar dia bisa dirawat oleh Vincent sama seperti Egi.

...

Nungki memesan taksi, Lana tidak sanggup mengemudi, sementara Nungki tidak bisa mengemudi. Keduanya duduk di belakang dan akhirnya bisa bicara tenang. Lana menjelaskan kenapa dia bisa sampai seperti ini.

"Astaga, anak itu!" Nungki geram. Ia hembuskan napas perlahan untuk membuang kesal, lantas ia memalingkan wajahnya ke arah luar kaca mobil.

"Harusnya sih, kamu ke sekolah Brie saja, Lana!" Nungki kembali menatap anaknya. "Kalau di rumah sakit, Vincent jelas sudah tahu kamu lagi ngejar-ngejar dia. Kalau di sekolah, kamu cukup menguntit dari jauh pas dia jemput pulang Brie! Kan yang kamu kuasai itu jadwal Brie, jadi taklukan dia lewat Brie!"

Nungki menaha diri agar tidak mengatakan; dasar kamu bodoh!

Lana bebalnya memang tidak ketulungan sejak bayi. Dia suka berbuat semaunya asal hatinya senang dan pikirannya tidak terganggu. Sudah berulang kali Nungki jelaskan kalau Brie lah yang akan membawanya ke Vincent, tapi apa yang dia buat? Malah menghancurkan reputasinya sendiri.

"Nanti Mama nggak usah antar aku masuk! Aku ingin melakukan sesuatu agar Vincent dan anak itu merasa bersalah."

Nungki menganga mendengar itu. Anak ini sungguh di luar nurul pemikirannya. Ada saja kejutan yang benar-benar membuatnya terkejut hingga nyaris jantungan.

"Ya kalau gitu apa gunanya Mama ikut antar kamu ke sini kalau ujung-ujungnya Mama nggak boleh masuk?" Nungki memejamkan mata saking merasa pusing. Dia lelah lahir batin hidup membesarkan Lana ini.

Lana melirik Mamanya sekilas sebelum ikut memejamkan mata. "Nanti Mama yang bayar taksinya, biar akting sakitku nggak setengah-setengah."

"Terserah lah!" gumam Nungki muak. Dituntun baik-baik malah ngelunjak.

...

Sesuai instruksi Lana dan Nungki, sopir taksi yang sudah dibayar sejuta itu membantu Lana turun dan memapahnya ke IGD rumah sakit.

"Tulang iganya sakit, katanya! Saya cuma bantu bawa kesini aja! Nggak tau persisnya gimana!"

Lana merengut masam mendengar ucapan sopir taksi yang tidak sesuai dengan skrip yang dia ajarkan tadi. Tetapi itu tidak membuat Lana menghilangkan ekspresi kesakitan Lana pudar.

"Tadi saya dibanting sama pacarnya Dokter Vincent, lalu maksain diri pulang, nggak taunya tulang iga di sini, eh, tulang rusuk di sini rasanya sakit banget!" tutur Lana dengan muka dibuat sememelas mungkin.

Perawat di IGD saling pandang, lalu salah satu dari mereka berinisiatif memanggil Vincent yang berada di ruangannya.

Mendengar laporan perawat tadi, Vincent bergegas menuju IGD dan mengintip Lana. Ini pasti hanya dilebih-lebihkan saja oleh Lana.

Dasar manipulatif!

"Tolong kamu panggil Jefry," perintah Vincent pada perawat yang ada di belakangnya. "Minta dia datang cepet ke sini!"

Jefry bisa dengan cepat menentukan luka yang dialami Lana itu dari apa hanya dengan menganalisa dari luar

Jefry datang beberapa detik kemudian, lalu mendengus ke arah Vincent. "Lo emang demen bikin hidup gue susah, Vin! Ada aja ya surprise lo biar gue kelabakan!"

Vincent menepuk pundak Jefry. "Bilang sama dia kalau dia tidak boleh bergerak sama sekali atau nanti tubuhnya bisa hancur! Nanti aku bungkus dia kaya mumi biar nggak berulah lagi!"

Jefry mendengus dan menatap masam Vincent. "Lo pikir diagnosa gue lelucon? Lo nyuruh gue bohongin orang? Jahat lo ya!"

Vincent merengut. "Kalau ada apa-apa gue yang tanggung jawab!"

Jefry mendengus dan berlalu begitu saja menuju ke ruang IGD.

"Jef—"

"Biar saya periksa Bu Lana!" Jefry meminta Lana membuka baju di bagian punggung dan memeriksa di sana serius. Ini hanya luka benturan biasa. Tidak sampai retak apalagi patah. "Sakit sekali ya, Bu?"

Lana mengangguk.

"Lebih sakit ini atau melahirkan?"

"Ya sakit melahirkanlah, Jef! Gitu aja nanya!" jawab Lana sewot.

"Kalau begitu ini bukan masalah besar!" Jefry mengulangi pemeriksaannya, lalu memastikan semua memang hanya luka benturan. "Saya resep kan obat, dan Ibu boleh pulang!"

"Tapi aku ingin dirawat!" Lana memegang tangan Jefry penuh permohonan, lalu melanjutkan begitu pelan. "Aku ingin ketemu Vincent!"

Jefry membuang napas kasar. "Aku nggak bisa bohong soal diagnosis ini, Lana! Sebaiknya kamu ke rumahku saja! Nanti aku rawat di tempat praktekku."

Lana mengangguk senang. "Oke! Makasih, Teman!"

"Sekarang kamu diam, jangan bergerak dan akan aku minta orang membawamu ke rumahku! Nanti aku kabari Vincent!"

Lana patuh, lalu dia merebah dengan tenang hingga matanya kantuk, kemudian ia merasa tubuh diangkat beberapa orang dengan instruksi Jefry.

Lana di bawa ke rumahnya dengan mobil Jefry. "Ingat Lana, kamu nggak boleh menuduh aku macam-macam sebab ini kamu yang minta, ya! Aku nggak mau klinik yang aku bangun itu hancur karena udah bantuin kamu!"

Lana mengangguk. "Vincent belum tahu kan?"

"Belum, ini rencananya mau aku telepon agar dia ke klinikku segera!" Jefry bertingkah serius. "Ya udah hati-hati, nanti aku pulang sama Vincent."

Jefry membuang napas lega. Lalu ketika mobil sudah lenyap dari pandangan, Jefry menelpon orang yang berada di klinik agar membalut sekujur tubuh Lana seperti mumi.

"Lakukan pakai prosedur yang benar, biar Lana nggak curiga!"

Usai memperingati karyawannya, Jefry mematikan panggilan begitu kasar. "Huft! Punya teman hobinya merepotkan!"

1
Lilih Malihatun
no komen lanjut aja hehee
Apriyanti
lanjut thor
Lilih Malihatun
wkwkwkwkkw omg dibalut beneran
Apriyanti
🤣🤣🤣🤣🤣
El rahma
🤣🤣🤣🤣🤣 lucu bgt.
YPermana
wkwkwk serius si jefri mau bungkus lana
Lilih Malihatun
vincent sepertinya seperti kucing garong hahhahaa
Apriyanti
lanjut thor
Lembayung Senja
lanjut
yellya
wkwkwkw singa🤭🤭🤭🤭
hasimnely
next
Lilih Malihatun
thanks kak misshel gercep up nya
ɯıssɥǝן: sama2 kak😇
total 1 replies
Lilih Malihatun
yg ular mah kamu kali Lana ? egi mah istrinya hahhaa...dasar lana ular /Tongue//Tongue/
ɯıssɥǝן: itu ulet kali kak, gatel bener🤣
total 1 replies
yellya
ck si lana ni ganggu aja 😡
ɯıssɥǝן: eh ya ampun, lana izin nongol dan ganggu bentar🤣🤣🤣
total 1 replies
YPermana
sakiiit neh lana
ɯıssɥǝן: lupa beli obat🤣
total 1 replies
Zeni Supriyadi
eh main jambak aja ayo Egi balas tuh si Lana. jgn takut kamu kan Istrinya Vincent skrg hempaskan ulat bulu yg siap menggatal
ɯıssɥǝן: Lana tuh waktunya digaruk, pake garpu jerami🤣
total 1 replies
hasimnely
cari mati kamu Lana.,....,,
hasimnely: /Cry/😭😭😭😭😭😭
ɯıssɥǝן: enggak, katanya cari mantan suami 🤣
total 2 replies
Lilih Malihatun
ngga komen deh...lanjut aja
hasimnely
next
yellya
lana pasti bohong ini🤔🤔🤔🤔😏😏
ɯıssɥǝן: keknya🤣🤣🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!