Kesempatan Kedua Untuk Mu

Namun semua kisahnya bersama amar adalah masa lalu, kini laras menatap masa depan dengan pram dan juga anak mereka.

setiap hari perlakuan pram pada pram membuat laras makin cinta pada pram, dia lebih perhatian lagi sama laras dan anaknya. Mereka melewati hari hari dengan penuh kebahagiaan. Suatu ketika bude lasmi datang berkunjung kerumah laras dan pram karna merasa kangen dengan si kecil arya.

"asalamualaikum", sapa bude lasmi pada pram yang sedang mengawasi para pegawainya.

"waalaikum salam. Eh ada bude, apa kabar bude ?". Jawab pram sambil menyalami dan mencium punggung tangan bude lasmi

"alhamdulillah bude sehat, oh ia bude kesini mau bertemu dengan cucu bude istrimu sudah kangen bude sama mereka". Ujar bude lasmi.

"tentu bude mari kerumah, kebetulan mereka baru saja beristirahat". Ujar pram yang mengantarkan budenya itu kerumah yang belum lama mereka tempati.

"ras, ada bude datang !!!!". ujar pram to the poin

"eeeh bude, kapan datang ?". Ujar laras langsung memeluk budenya itu

"ini baru saja sampai, kamu dan bayimu apa kabar ras ?". Tanya bude lasmi

"alhamdulillah sehat bude, bude kesini kok gak ngasih kabar dulu sih". Ujar laras

"ia sengaja, biar jadi kejutan buat kalian". ujar bude lasmi

"ras, bude. Aku tinggal kembali ketoko dulu yah masih ada kerjaan disana". Ujar pram memotong obrolan antara bude dan keponakan itu.

"eh ai mas, makasih yah hampir lupa saking senengnya kedatangan bude kesini". Ujar karas sambil ketawa kecil.

"dasar kamu ini". Balas pram sambil menggelengkan kepala dan tersenyum.

Pram pun berlalu dan kembali ketokonya meninggalkan bude lasmi dan laras yang asyik mengobrol sambil menimang arya anaknya.

Ditoko pram kedatangan seoeang wanita yang mencari rumah mereka.

"permisi, mas boleh numpang tanya ?". Ujar wanita yang kelihatan masih muda itu

"yah boleh mbak". Jawab pram pada wanita itu.

"kalau alamat ini dimana yah mas ?". Ucap wanita itu sambil menyodorkan ponselnya kepada pram dan dilihatnya sebuah alamat yang ternyata alamat rumah dan juga tokonya.

"oh ini alamatnya rumah dan toko ini mbak, maaf mbaknya mau bertemu dengan siapa dan ada perlu apa yah ?". tanya pram pada wanita itu.

"oh maaf mas saya mau bertemu dengan mbak laras, saya yasmin temannya mbak laras". Jawabnya.

Ternyata wanita itu adalah yasmin yang barang dagangannya dijual oleh laras melalui media sosial milik laras.

"ooh iya, saya suaminya laras". Ujar pram

"oh maaf yah mas saya tidak tau, kalau begitu bisa saya bertemu dengan mbak laras mas ?". Ujar yasmin pada pram

"ia boleh mbak, laras ada dirumah mari saya antar". Ajak pram pada yasmin.

"silahkan masuk mbak, silahkan duduk dulu saya panggil laras dulu kedalam". Ujar pram mempersilahkan tamu istrinya itu

"ras ada tamu nyariin kamu". Ucap pram pada laras sesampainya dirumah

"siapa mas ?". Tanya laras.

"katanya mbak yasmin ras, lihat saja dulu gih biar arya dijaga bude dulu sebentar, aku masih banyak kerjaan ditoko soalnya". Ujar pram pada laras

"ia mas, bude titip arya sebentar yah, laras ada tamu didepan". Ujar laras yang langsung diiya kan oleh bude lasmi

Dilihatnya mbak yasmin sedang duduk diruang tamu.

"eh mbak yasmin kenapa gak ngasih kabar dulu kalau mau datang ?". Sapa laras pada yasmin.

"eh mbak laras apa kabar ini, gimana lancar lahirannya sehat sehatkan ibu dan bayinya ?". Ujar yasmin pada laras.

" ras mas ketoko lagi yah, masih banyak kerjaan". Potong pram pada laras

"ia mas" laras menjawab ucapan pram suaminya dan pram pun pergi kembali ketokonya.

"eh alhamdulillah mbak lancar dan sehat semuanya". Jawab laras menyauti pertanyaan dari yasmin yang tadi terpotong oleh pram yang hendak pergi ketoko

"alhamdulillah syukur lah kalau begitu. oh ia ini ada bingkisan buat si kecil dari aku". yasmin menyodorkan bungkusan kado buat arya anak laras dan pram.

"eh kenapa repot repot sih mbak, kalau mau datang mah datang saja tak perlu repot bawa bingkisan segala". Ucap laras tak enak hati.

"tak repot kok, justru saya minta maaf baru bisa datang sekarang jengukin mbak laras dan bayinya". Ujar yasmin lagi.

"eh makasih lho mba bingkisannya". Tak lupa laras mengucapkan terima kasihnya pada yasmin.

"sama sama mbak". Ujar yasmin

"oh ia mbak sebenarnya saya datang kesini sekalian ada perlu sama mbak laras". ujar yasmin ingin mengutarakan niat kedatangnnya menemui laras.

"maaf mbak ada perlu apa yah, jadi deg degan saya mendengarnya". Ujar laras sambil ber canda.

"begini mbak, saya mau menawarkan pada mbak kerja sama yang lebih besar lagi". Ujar yasmin mengutarakan niat dan maksudnya datang menemui laras.

"kerja sama apa lagi yah mbak". Tanya laras penasaran

"allshop saya kan sudah berkembang pesat dan pesanan diallshop saya juga mulai membludak, saya mulai kewalahan juga dengan pesanan yang masuk akhir akhir. Saya mau menawarkan sama mbak bagai mana kalau mbak membuka allshop sendiri saja tapi barangnya saya drop dari gudang saya, jadi orang yang pesan sama mbak laras, mbak laras sendiri yang mengemas barangnya dan mengirimkannya ke pemesan". Ujar yasmin menjelaskan panjang lebar.

"oh begitu yah". Jawab laras yang menyimak dan mencerna penjelasan dari yasmin.

"ia mbak atau kalau mbak punya modal, mbak bisa belanja sendiri dan menjualnya sendiri, nanti saya tunjukin agen yang biasa mengirim barang kesaya". Ujar yasmin lagi

"tapi untuk saat ini saya belum punya modal sendiri, karna kebetulan uang yang didapat selama ini sudah saya pakai untuk menambah nambah membangun rumah ini". Ujar laras jujur pada laras.

"ya sudah kalau begitu mbak mendrop barang dari saya dulu saja dan mbak mengemas juga mengirimnya sendiri, lumayan lho mbak saya gak ngambil untung banyak karna saya sudah percaya sama mbak". Papar yasmin lagi

Dari dalam bude lasmi mendengar percakapan antara yasmin dan laras.

"ada apa ras, bude dengar ada peluang usaha buat kamu ?". Ujar bude lasmi pada laras.

Laras menjelaskan semua penjelasan yang diberikan oleh yasmin tadi.

"menurut bude bagus juga peluangnya apa lagi kamu sudah merasakan hasil yang memuaskan dari kerja sama kalian". Ujar bude lasmi.

"ia bude, tapi laras belum punya modal lagi". Ujar laras.

"jangan kawatir urusan modal biar itu urusan bude". jawab bude lasmi.