NovelToon NovelToon
Om Ustadz Dokter Cintaku!

Om Ustadz Dokter Cintaku!

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintamanis / Beda Usia
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

"Assalamualaikum, boleh nggak Alice masuk ke hati Om dokter?" Alice Rain menyengir.

Penari ice skating menyukai dokter yang juga dipanggil dengan sebutan Ustadz. Fakhri Ramadhan harus selalu menghela napas saat berdiri bersisian dengan gadis tengil itu.

Rupanya, menikahi seorang ustadz, dosen, sekaligus dokter yang sangat tampan tidak sama gambarannya dengan apa yang Alice bayangkan sebelumnya.

Happy reading 💋

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hijab Alice

Manusia plastik, Alice selalu menyebut musuh bebuyutannya dengan panggilan itu. Selain karena memang wajah dan tonjolan body Cinta hasil operasi, kelakuan Cinta juga sukar diuraikan alias nyampah!

Sekarang, Alice jadi bingung harus dengan cara apa Alice membuktikan omongannya jika suatu saat nanti Cinta akan tagih bukti yang kongkrit perihal hubungan palsunya.

Tak ada cara lain! Yang bisa dilakukannya hanya terus mengejar dokter ustadz itu dengan sungguh- sungguh hingga dapat.

"Jebak bermalam panas?"

Ah, gumaman itu membuat Alice keki sendiri. Walau dia ingin sekali melakukannya, tapi menawarkan diri pada pria bukan lah solusi.

Ada satu cara yang akan digunakannya malam ini, yaitu merayu Fakhri dengan hijab cantiknya. Yah, hijab yang dibuat fashionable.

Kaca mata hitam lebar, poni gembung pirang miliknya terlihat cantik. Lipstik menyala, dan scarf yang disimpulkan di bawah dagunya.

Itu pakaian branded yang dulu pernah dibawa oleh beberapa Miss universe. Sepatu heels boot hitam, rok span putih gading di bawah lutut yang dipadukan dengan blouse marun.

Tas dia tenteng, sesekali Alice berdehem untuk menambah wibawanya. Ingat, tipe yang disukai Fakhri Ramadhan adalah wanita yang seperti Kak Almira.

"Okay, tidak sulit jadi dewasa!" katanya sambil berlenggak lenggok ketika menjumpai cermin yang terserak di dinding- dinding klinik.

Cincin cantik tersemat di jari manisnya, dia angkat jari- jari itu, dia pandangi kilau cincin pemberian Dokter Fakhri sambil berkhayal jika Fakhri memang benar- benar jodohnya.

"Dokter Fakhri ada kan?" Alice melepas kaca mata hitamnya, menatap resepsionis yang sedang bertugas.

"Ada," katanya. "Tapi barusan saja pulang, mungkin sudah sampai di parkiran."

"Oya?" Alice segera angkat siku yang baru saja menempel di meja tinggi itu. Dan sang resepsionis mengangguk serius.

Tak boleh lolos, Alice harus bertemu dengan dokter Fakhri hari ini juga. Kemarin- kemarin, mungkin Fakhri masih anggap dia hanya anak kecil karena masih berseragam SMA.

Tidak dengan sekarang, Alice sudah dewasa, anak Sky Rain itu sudah 18 tahun bahkan hampir masuk 19 tahun usianya. Tiga tahun lamanya Alice menunggu hari ini tiba.

Di mana gadis itu menjadi dewasa dan disebut mahasiswi. Tiga tahun, yah, Fakhri pernah memberikan cincin padanya tepat di tiga tahun yang lalu.

Saat, Kak Almira mantan tunangan dokter Fakhri belum menikah dan sekarang sudah dijodohkan kembali dengan pria lain bahkan tampak bahagia bersama lelaki yang baru.

"Dok!" Alice mencegah pintu mobil Fakhri yang baru saja hendak ditutup. Fakhri di jok kemudi menatapnya bingung.

"Kaifa haluk?" sapanya. Alice belajar sedikit bahasa itu, karena katanya dokter Fakhri bisa fasih berbahasa Arab.

"Bi khoirin wal hamdulillah," jawab Fakhri dengan nada lembut yang menyentuh relung hati Alice. Tentram, dan itu yang membuat Alice begitu terobsesi pada lelaki ini.

"Ada yang bisa dibantu?" tanya Fakhri.

Seperti biasanya, Alice segera berakting, menunjukkan sakitnya. "Tenggorokan Alice, uhuk- uhuk, sakit Dok!" bualnya.

Fakhri menghela napas berat, setiap hari gadis bernama Alice datang dengan keluhan yang berbeda. Batuk, pilek, demam, kemarin sesak napas dan minta napas buatannya.

Padahal sudah dikatakan jika dirinya tidak menangani semua yang Alice keluhkan selama ini, tapi tetap saja gadis cantik itu berusaha dengan gigihnya untuk sekedar mendapatkan jadwal periksa dengannya.

Perihal batuk, Fakhri sudah resep kan obat yang paling ringan karena Alice tidak benar- benar batuk, hanya vitamin. "Resep yang kemarin saya kasih harusnya masih kan?"

Alice menyengir cengengesan. Dia lupa jika kemarin sakitnya seputar batuk dan sudah diberikan resep untuk diminumnya.

"Ada lagi yang bisa dibantu?" Fakhri terbiasa ramah karena lelaki 32 tahun itu seorang dokter yang juga berasal dari keluarga kurang mampu, dan ramah adalah perangainya.

"Hijab Alice, bagus nggak?" Alice memang sedikit melenceng, tapi dia ingin tahu apa pendapat Fakhri tentang outfit-nya hari ini.

"Ini hijab?" Fakhri menatap Alice dari atas hingga bawah. Biasanya tak berani dokter itu menatap wanita, tapi kali ini dia penasaran.

Poni Alice terlihat, scarf itu juga hanya disimpul sedikit di bawah dagunya, tidak dipeniti, mengenai rok span putih itu memang bagus bahkan sangat pas untuk gadis bertubuh ramping ini, tapi jika tampilan Alice yang ini dikatakan hijab, Fakhri kurang bisa menerimanya.

"Hijab trend baru?" tanya Fakhri kembali.

Alice tersenyum- senyum, gadis itu memutar mutar tubuhnya GeEr. "Em em," angguknya.

"Lihat deh, ini tuh keluaran terbaru dari merek paling terkenal." Alice juga berputar lepas, berlenggak- lenggok seperti model yang mendemonstrasikan bajunya di atas catwalk.

Fakhri diam, datar, dan menghela napas, hal yang membuat Alice berdecak. "Dokter kok nggak jawab? Katanya dulu dokter bilang, mau menerima semua keluhan pasiennya?"

"Alice..." Fakhri memanggil lirih, sebenarnya ini bukan tugasnya seorang dokter, tetapi jika menolaknya gadis ini akan tersinggung.

"Hmm." Alice suka sebutan mesra itu maka tak segan untuk Alice mengangguk. "Apa?"

"Menurut saya, baju yang kamu kenakan ini, lebih mirip dengan temannya beruang."

Alice seketika tertawa sambil menampar kecil lengan Fakhri yang sontak mengerutkan keningnya keheranan. "Kok Dokter tahu kalau Alice pelihara beruang di rumah? Dokter diam diam perhatian deh!"

Fakhri berusaha menjelaskan dengan cara yang baik, tapi Alice masih saja salah paham dengan tindakannya. "Alice..."

"Hmm, iya!" angguk Alice lagi. Wajahnya berubah memerah, sungguh Alice suka dengan sebutan nama yang keluar dari bibir dokter Fakhri Ramadhan.

"Alice tahu Marsha and the bear?" tanya Fakhri kemudian, di jawab anggukan dan senyuman manis Alice. "Iya, tahu."

"Kamu lebih mirip dengan tokoh lucu itu dari pada orang yang berhijab."

Awalnya Alice masih tersenyum malu- malu sampai wajahnya berubah setelah sadar jika Fakhri menyamakannya dengan tokoh di film kartun yang paling dia benci.

"W-what Marsha and the bear?!"

1
Fitri ahmad
regaaaaaa
Leni cantik
Ya tuhann 🤣
Novano Asih
hahaha maksudnya anknya Fachry
Novano Asih
hahaha hahaha
Ana
Alhamdulillah selamat🎊🎉
Ana
🤣🤣🤣🤣🤣
Ana
astaghfirullah😂😂😂
Ana
waduh🤣🤣🤣🤣
Ana
🤣🤣🤣🤣ngapain coba
Ana
ngakak terus bacanya 🤣🤣🤣🤣🤣
Ana
itulah jodoh ketentuan Allah
Ana
🤣🤣🤣🤣
Ana
dih sotoy banget kakek tua
Ana
astaghfirullah🥺 jaga mata dokus
Ana
aduh Alice 🤣
Ana
bakalan disunat kamu atau jadi santapan Rapunzel jika ada pikiran poligami
Ana
ck
Ana
dih apa-apaan
Eti Alifa
gumuss bngt sihh akhkaz😁
Eti Alifa
rega sama abizar kaya rega sama arjuna dulu ga ada akurnya😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!