Cherry Cute Edouard Matulessy nama yang begitu panjang, tapi tak sepanjang kisah asmaranya. Gadis 23 tahun dengan fisik sempurna, tapi lagi-lagi tak sesempurna kisah percintaannya.
Yang pada akhirnya memilih berlayar untuk melupakan nasib percintaannya atau malah menemukan cinta baru di dalam kapal pesiar.
Bagaimana cherry si gadis cantik menyempurnakan kisah cintanya???
Yang penasaran bisa mampir!!! 🥰🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riska nur agustin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hati
Dua pria yang duduk satu meja dengan Cherry terdiam sesaat mendengar ucapan bijak tadi. Ada rasa kagum begitu besar di mata Afonso, tak banyak nona-nona muda yang masih bisa berpikir seperti itu. Menurut pengalamannya selama ini, nona nona muda dari keluarga kaya hanya akan berfikir egois, manja, dan bersikap semaunya.
"Mulai sekarang saya akan berdiri di pihak anda nona! ", batin Afonso senang, apa lagi melihat tuanya yang begitu tunduk, akan sangat beruntung untuknya bila berpisah pada calon nyonya nya, contohnya sekarang.
Tak jauh beda dengan Ad, bedanya ia menggunakan perasaannya, tanpa di sadari berlahan tapi pasti cintanya pada Cherry tumbuh seiring mengenal sosoknya.
"Permisi! " seorang pelayan restoran menyediakan pesanan mereka.
Ad dan Afonso mengerutkan dahinya menatap hidangan tak familiar didepannya.
"Thank you! " ucap Cherry pada pelayan.
"Terimakasih kembali nona, enjoy dengan makan siang anda! " ucap pelayan memberikan senyum terbaiknya sebelum pergi.
Cherry tak peduli akan reaksi dua manusia di samping dan depannya, ia mulai mencampur saus kacang ke dalam piring yang berisi berbagai sayuran rebus, sepotong telur, jangan lupa lontong yang begitu lembut di mulut.
Dengan kepala bergoyang pelan menandakan Cherry begitu bahagia menyantap hidangan di piringnya, Cukup lama ia tak memakan makanan yang berasal dari tanah kelahiran kakeknya, makanan ini juga menjadi salah satu menu dietnya jika di perlukan.
"Makanan macam apa ini? " tanya Ad bingung, sama halnya dengan Afonso hanya saja pria itu tak berani bersuara.
"Menurutmu? " Cherry balik tanya saat kenikmatan makanannya di singgung dengan pertanyaan aneh . "Makan, baru komentar! ",
Tapi dua pria itu masih saja tak yakin mau memakannya, walaupun sudah melihat Cherry yang begitu lahap. Bukan tak suka, hanya saja terasa aneh karena tak familiar.
" Ck, jangan buang-buang makanan ya! " ultimate Cherry dengan mengacungkan jari telunjuknya, "Di luar sana banyak orang kurang beruntung tak seperti kalian, satu piring makanan kalian bisa begitu berarti bagi orang lain, bahkan sesuap sekali pun, jadi jangan sia-sia kan makanan kalian, sekarang makan! "
Lagi, Ad dan Afonso terdiam mendengarnya, mereka sangat tau akan ucapan Cherry, karena mereka berdua pernah menjadi orang kurang beruntung itu, banyak hal yang mereka lewatkan terutama Ad, tentang rasa Syukur yang sering mereka abaikan.
"I like you! " ucap Ad dengan senyum manisnya sembari mencoba makanan asing untuknya, walau otaknya berkata tidak sadari tadi, ucapan Cherry benar-benar terngiang di otaknya.
"Ck! " Cherry hanya berdecak kesal. " Rayuanmu tak mempan untuk ku! "
"Aku tidak merayu, hanya berkata jujur, aku suka kepribadianmu, tak seperti nona nona muda yang biasa ku temui! "
Cherry tak peduli akan ucapan yang terdengar merayu, ia begitu hati hati menilai pria sekarang, patah hati sangatlah tidak enak, maka dari itu ia membentengi dirinya dengan Pria pria disekitarnya.
"Tidak seburuk yang saya pikirkan, ini enak, kalau boleh tau, apa nama makanan ini nona? " Afonso akhirnya mengeluarkan suaranya.
"Gado-gado, cocok untuk kalian yang sangat menjaga tubuh! " jawab Cherry.
"Nama yang begitu asing! ".
" Tentu saja sangat asing untuk pria pria Eropa seperti kalian, gado gado dari Indonesia, tempat kelahiran kakekku! " Cherry begitu bangga mengucapkannya.
"Sepertinya akan sulit jika saya mencari makanan ini di Eropa? " Afonso sepertinya ketagihan.
"Agaknya sulit, tapi jika kau mau aku akan catatkan resepnya, kau bisa membuatnya sendiri nanti! "
"Anda bisa memasak? " tanya Afonso sedikit tak yakin.
"Bisa! "
"Really? " Ad tiba-tiba nimbrung setelah menghabiskan makannya, sepertinya lidahnya juga cocok dengan makanan yang sempat ia ragukan tadi.
"Ya! " jawab yakin Cherry malah mendapatkan tatapan tak biasa dari dua makluk yang menemaninya sedari tadi, " Why? ini bukan hal mustahil! "
"Sangat mustahil untuk nona-nona muda zaman sekarang! Besok aku mau mencoba masakanmu! " kata Ad pede.
"Dih, ogah! " tolak Cherry.
"Ck, pelit! " Sinis Ad, sama halnya dengan Cherry.
Sedangkan Afonso sedari tadi mencoba menyadarkan hatinya, perasaannya hanya boleh sebatas kekaguman, tak boleh lebih, pesona gadis didepannya benar tak bisa di ragukan, tak butuh waktu lama nona muda itu dapat menggetarkan hatinya, meskipun pada akhirnya ia harus tertampar akan realita.
.
.
. 🙏🙏🙏