"Iya... iya... nanti sava bakalan cari yang mirip sama kak ezra aja lah sekalian biar langsung acc nikah" ucap sava sambil terkekeh. Tanpa sava tau telinga ezra memerah mendengarnya.
Tanpa diketahui siapapun diam-diam ezra menaruh hati pada adik sahabatnya itu sejak sava sudah menjelma menjadi seorang wanita dewasa. Perasaan suka terhadap gadis kecil nyatanya kini berubah menjadi rasa sayang seorang pria pada seorang wanita..
Namun ketika ezra kembali dari luar negri untuk meneruskan perusahan kakeknya dan kebetulan akan menjalin kerja sama dengan perusahaan milik keluarga sava yang sudah dipegang oleh sahabatnya Affandra, ezra kembali bertemu dengan gadis kecil yang dulu sangat ia sukai. Pertemuan pertama mereka setelah sekian lama pun langsung membuat ezra kecewa karena sang gadis sudah memiliki kekasih bahkan berencana akan menikah.
Ezra mencoba menhikhlaskan sampai tiba-tiba fandra meminta tolong untuk membantu sava di salah satu hotelnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
dua puluh delapan
"sial... Tau begini ngapain juga gw bela-belain nikah sama mas raka.. Malah keluarganya toxic banget lagi."
Tak lama ponsel gisell pun berdering menunjukan nama ayahnya disana
"hall..." belum juga gisell menyelesaikan ucapannya sudah terdengar bentakan di sebrang sana membuat gisell menjauhkan ponsel dari telinganya.
"heh... Anak kurang ajar... Maksud kalian apa, kenapa ayah di antar pulang kerumah, kamu ngga mau nganggap ayah lagi dan ngga butuh kehadiran ayah di resepsi pernikahan kalian..?" bentak sang ayah.
Gisell yang tak terima pun langsung mengalihkan panggilannya ke mode video, agar sang ayah tau kondisinya saat ini
"ayah liat aku dimana..? Aku juga ditipu yah sama mereka. Setelah ayah dan yang lain pergi semuanya masuk kedalam rumah dan ternyata ngga ada resepsi. Mereka hanya menggelar akad nikah aja" cerita gisell pada ayahnya dengan kesal
"gimana bisa gitu..? Terus bantuan buat perusahaan gimana?" tanya ayahnya dengan was-was
"gisell ngga tau yah, kayanya susah. Ayah denger sendiri kan mas kawin gisell aja jauh dari yang gisell minta apalagi buat ngebantu perusahaan.."keluh gisell yang sama kesalnya. Awalnya berharap bisa dapat uang banyak dari maharnya tapi semua hanya angan saja
"kalo gini caranya lebih baik kamu nikah sama juragan dono yang sudah jelas mau ngasih kamu mahar rumah mewah walau didesa" ayah kembali mengingatkan gisell yang belum lama mendapat lamaran dari juragan tanan di desa tempat ayahnya berasal
"iya maharnya menggiurkan, tapi masa gisell harus nikah sama laki-laki yang umurnya lebih tua dia dari pada ayah." kesal gisell membayangkan jika nanti suaminya berbeda hampir 40 tahun darinya
"lah itu keberuntungan buat kamu , kalo dia lewat kan semua harta jatuh ketangan kamu"
"halah... Itu mah pikiran ayah aja, ayah ngga inget kalo istrinya ada 3 belum lagi anaknya, gisell mah ogah ya jadi istri ke 4, apalagi ngurusin orang tua yang udah jompo ich... Amit-amit deh"
***
"assalamualaikum... Pagi om " sapa ezra saat sudah berada dekat dengan om duta juga fandra
"waalaikumussalam.. Loh ada ezra, kayanya sava masih tidur, kuliah siang. Fan coba kamu liat adik kamu sana jangan-jangan lupa sama janji dia" ucap papa duta saat melihat ezra yang datang dengan pakaian rapi.
"ngga koq om, fand biarin jangan dibangunin. Ezra kesini ada perlu sama kalian koq" cegah ezra yang melihat fandra akan bangun dari duduknya untuk memanggil adiknya.
"oala... Gitu.. Ya sudah duduk sini.. Om lagi ngobrol santai aja sama fandra, gimana ada kabar apa nih..?" tanya papa penasaran setelah ezra duduk, tak lama bunda amel datang diikuti bibi yang membawa minuman juga camilan untuk ezra.
"papa tamunya di suruh minum dulu donk, udah ditodong aja" omel bunda yang langsung duduk disebelah suaminya
"oh.. Iya.. iya, maaf maaf.. Papa penasaran soalnya"ungkap papa merasa bersalah
"ngga apa-apa om. Emm. berhubung udah kumpul semua ezra langsung ngomong aja ya. Sebelumnya ezra mau bilang terima kasih pada kalian karena sudah memberi kepercayaan untuk dekat dengan sava, alhamdulillah kemarin ezra sudah menyampaikan perasaan ezra pada sava dan sava menerimanya. Dan sebenarnya ezra juga langsung menyampaikan niat ezra kalau ezra ingin berpacaran secara halal jadi ezra berniat melamar sava dan menjadikan sava istri ezra dalam waktu dekat itupun setelah mendapatkan izin dari om juga tante. Ezra juga sudah menyampaikan niat ezra kepada orang tua ezra dan mereka ingin datang melamar esok jika keluarga disini setuju dengan niat baik ezra dan keluarga" ezra menyampaikan maksud kedatangannya ke keluarga wijaya dan berharap mereka menerima maksud ezra juga keluarga
bunda, papa juga fandra terdiam mendengar kata demi kata yang keluar dari mulut ezra. Tak disangka hubungan mereka akan berkembang secepat ini, bahkan tak menyangka keluarga adisatya akan langsung menyetujui permintaan anaknya, yang akan melamar seorang wanita.
"ka.. Kamu serius zra..?" tanya papa duta setengah tak percaya dengan permintaan ezra
"iya om semua yang ezra bilang semua benar. om bisa konfirmasi dengan sava tentang hubungan kami, atau menghubungi daddy menanyakan keinginan ezra"
"bukan.. Maksud kami, apa kalian tidak masalah dengan keluarga kami..? Kamu itu anak tunggal, tanggapan orang tua kamu..?" tanya bunda amel memastikan bahwa anaknya mendapatkan keluarga yang akan menerimanya
"mommy juga daddy bukan orang kolot tante, mereka lebih memilih kebahagian anaknya melebihi apapun. Terlebih mommy yang memang sudah sangat suka dengan sava tante. Mommy yang menyarankan ezra untuk melamar sava secepatnya" terang ezra sambil mengingat betapa antusiasnya sang mommy saat mendengar nama calon menantunya
"hah... Memangnya mereka pernah ketemu..?"tanya bunda kembali dengan penasaran
"pernah tante,karena pertemuan itu mommy bahkan berniat menjodohkan ezra dengan sava tapi ditolak oleh daddy karena daddy hanya ingin pernikahan dengan cinta bukan perjodohan"
"Bunda.... Sava mau mandi, tapi sabun sava ha...bis... " sava terdiam saat melihat semua orang berkumpul dan melotot melihat sosok yang baru saja ia mimpikan. Tanpa aba-aba lagi sava langsung berbalik lari kekamarnya sambil berteriak
"kenapa ngga ada yang bilang kalo ada tamu sih"
Sikap sava sontak membuat semua orang tertawa
"bro... Yakin lo mau nikah sama bocil kaya gitu..?" ledek fandra yang sempat melihat ezra terdiam melihat sava yang terlihat berantakan karena bangun tidur lengkap dengan piyama san handuk yang tersampir dipundaknya
"hehe.. Gw nikah kan sama semua sifat-sifat dia juga, gw yakin bukan cuma 1 ini kelakuan absurd dia kan. Tapi apapun itu selama itu sava it's ok bro..."ezra menyakini calon kakak iparnya
Bunda juga papa tersenyum mendengarnya. Ada sedikit kelegaan melepaskan anaknya pada ezra, ya sedikit banyak bunda tau bagaimana sikap dan sifat ezra saat dia menjadi teman anak lelakinya
"zra.. Om sama tante setuju dengan niat baik kamu juga keluarga, tapi jika sava juga setuju karena dia yang akan menjalaninya. Jadi kamu bisa obrolin sama sava, jika sava setuju kami akan tunggu kedatangan kalian besok "
"terima kasih om. ezra akan usaha tidak akan mengecewakan kalian semua"
Hati ezra sudah sedikit tenang karena sudah mengantongi izin dari orang tua sava, tinggal izin dari sava saja. Ezra tidak ingin kembali membuang-buang waktu lebih lama, cukup mereka dipisahkan karena tak ada komunikasi yang benar saat dulu. apalagi saat ingat kalau mantan sava masih berusaha mendekati sava untuk kembali bersama. Karena itu ezra mengambil langkah cepat untuk segera melamar untuk mengamankan hatinya juga
**Jangan jadi pembaca gelap ya tsay... ditunggu dukungannya