Spin off The Soldier and The CEO
Sabrina Lee selalu merasa dirinya bukan anak kandung sang ibu karena perlakuannya yang terlalu over protektif apalagi dia tinggal di sebuah dusun yang terpencil. Lulus SMA dan ibunya meninggal, Sabrina nekad ke Jakarta untuk mencari pekerjaan yang layak sambil kuliah online. Sabrina diterima di Ramadhan Securitas sebagai bodyguard. Kemampuan Sabrina bela diri itulah yang diterima kerja di sebuah perusahaan perlindungan klien VIP. Lima tahun pekerjaan itu dilakoni Sabrina hingga dia ditugaskan mengawal CEO muda bernama Ardiona Waranggana yang menyebalkan. Ardiona atau biasa dipanggil Ardi, awalnya tidak suka dikawal perempuan tapi Sabrina wanita tangguh hingga Ardi mengakui gadis cantik itu keren. Disaat Ardi diwajibkan menikah, dia membawa Sabrina sebagai calon istrinya. Mereka menikah dengan perjanjian selama setahun tanpa Ardi tahu jika Sabrina adalah pewaris yang hilang dari keluarga Pratomo.
gen ke 8 klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Saling Bermaafan
IGD PRC Hospital
Ika menahan sakit akibat tinju di perutnya oleh Sabrina. Sungguh dia tidak menyangka Sabrina akan membalasnya dengan memukul dirinya di perut. Dia mengira Sabrina akan menangis atau bahkan membalas menampar dirinya. Ternyata tidak! Gadis itu bukan tipe yang mudah diinjak!
"Tidak apa-apa kok perutnya, hanya sedikit memar," jawab dokter wanita yang bertugas di IGD.
"Tidak ada organ yang luka atau gimana dokter... Hana Akihiro?" tanya Ihsan sambil membaca tag name dokter cantik berwajah cool itu.
"Nope. Saya mau tanya bagaimana bisa dipukul di perut?" tanya Dokter Hana Akihiro.
"Ada cewek bar-bar meninju perutku Dok," adu Ika.
"Keren dong! Setidaknya ada yang berbeda karena biasanya cewek pasti main tampar atau jambak. Memang kenapa dia tinju kamu?" Mata coklat Hana menatap tajam ke Ika.
"Hanya ... Kesalahpahaman," jawab Ika pelan.
"Berbaikan itu lebih baik daripada kalian berkelahi macam Naruto versus Sasuke," ucap Hana. "Aku berikan obat anti nyeri dan kompres untuk perut. Memarnya akan hilang dalam waktu tiga hari. Setidaknya, siapapun yang meninju kamu, tidak sampai menghancurkan ulu hati kamu."
Ika merinding mendengar ucapan Hana.
***
Rumah Ardiona
Haris dan Lukman melihat wajah Sabrina sedikit membiru, langsung auto panik karena adik mereka ada yang menyakiti. Sabrina memang dianggap adik oleh para pengawal di Ramadhan Securitas apalagi dia diangkat adik oleh kepala divisi keamanan yaitu Galuh.
"Kamu tidak apa-apa?" tanya Haris sambil menelisik wajah Sabrina.
"Ini tidak separah waktu dia kena pukul mas Galuh. Meskipun tidak sengaja," kekeh Lukman. "Dan habis itu Bu Lestari marah-marah ke mas Galuh di kantor. Mas Galuh kena hajar lagi sama ibunya."
"Wah epic tuh! Mau segimana mas Galuh, tetap tidak berkutik kalau sudah ibu maju," gelak Haris.
"Udah di kompres, Brina?" tanya Lukman.
"Udah. Aku istirahat dulu ya mas..." ucap Sabrina.
"Yang mukul kamu sudah dibalas ?" tanya Haris.
"Sudah dong!" balas Sabrina.
"Apanya?"
Sabrina hanya menunjukkan perutnya bagian ulu hati dan dua rekannya berseru heboh. Gadis itu hanya nyengir dan berjalan masuk ke dalam kamarnya.
***
"Ika menampar Sabrina?" tanya Bratajaya saat tadi dia melihat wajah memar Sabrina dan menanyakan pada cucunya.
"Iya. Hanya gara-gara aku batal ke Bandung dengan dia dan menggantinya ke Ihsan. Dikira Sabrina yang mengompori aku. Padahal aku sudah janjian dengan Yudho Sardono besok dan Jumat," jawab Ardiona.
"Lalu Sabrina? Diam saja?"
"Tidak Kek. Sabrina membalasnya dengan memukul perut Ika. Tidak keras tapi cukup membuat Ika shock dan jatuh tersungkur."
Bratajaya tertawa terbahak-bahak. "Oh ya ampun... Gadis itu pintar juga. Bukan wajah tapi perut karena tahu Ika hendak ke Bandung. Kebayang kalau wajah Ika babak belur oleh Sabrina."
"Untung Brina sempat menahan powernya ... Tidak kebayang kalau mode bodyguard dia keluar," jawab Ardiona.
"Benar-benar kalau sudah obsesi, semua jalan ditabrak!" ucap Bratajaya. "Kamu harus tegas Ar."
"Sudah kakek. Aku bilang kalau Ika berulah lagi, langsung SP tiga!"
"Bagus! Drama macam anak SMA saja!"
***
Saat makan malam, Bratajaya menatap wajah Sabrina yang mulai terlihat memar namun gadis itu cuek saja makan. Bik Mirah juga termasuk panik karena melihat gadis cantik itu wajahnya lebam.
"Benar kamu tidak apa-apa, Sabrina?" tanya Bratajaya.
"Tidak apa-apa, tuan. Ini tidak seberapa dibandingkan kena pukul mas Galuh," senyum Sabrina. "Dengan tidak sengaja karena kami sedang berlatih bela diri."
"Ampun deh Galuh tuh! Adik sendiri kena pukul," gumam Bratajaya.
"Namanya juga sedang latihan, pak Bratajaya," ucap Lukman.
"Harusnya hati-hati tuh Galuh. Kan tenaga cowok dan cewek berbeda. Terus saat itu kamu gimana?" Bratajaya dan Ardiona sama-sama melihat intens ke gadis itu.
"Muka saya macam kena entup tawon," jawab Sabrina santai. "Seminggu tidak ke lapangan karena harus menunggu sampai kempes bengkaknya. Untung saya tidak pingsan, cuma kelenger."
"Lain kali, hati-hati Brina," ucap Ardiona datar.
"Iya pak."
***
Keesokan harinya, Sabrina dan Ardiona datang ke kantor seperti biasanya. Saat masuk lift, mereka bersamaan dengan Aleksei Reeves yang melihat wajah Sabrina sedikit bengkak.
"Hai Sabrina. Muka kamu kenapa? Kok bengap?" tanya Aleksei concern.
"Gelundung dari tempat tidur, Pak Aleksei," jawab Sabrina datar.
"Oh ya ampun. Kasihan. Tapi tidak apa-apa kan? Sudah dikompres?" tanya Aleksei lagi.
"Sudah pak," jawab Sabrina.
"Kamu kok bisa lihat sih Leksi?" tanya Ardiona dengan nada sedikit tidak nyaman.
"Soalnya aku kan pengamat," senyum Aleksei. Tiba-tiba pria itu merasakan sesuatu saat menatap Sabrina.
Kenapa wajah gadis ini seperti tidak asing sih? Mirip siapa ya? - batin Aleksei. Apa mirip artis Korea?
Suara lift berbunyi tiba di lantai perusahaan W Food dan Ardiona pun keluar sambil berpamitan ke Aleksei.
"Jangan sampai gelundung lagi, Sabrina," kekeh Aleksei sebelum pintu lift menutup, membuat gadis itu hanya mengangguk sopan.
Ardiona hanya melirik sebal ke arah Aleksei sesaat pintu lift tertutup.
Ya ampun Leksi, sudah punya Katarina, masih mengincar Sabrina pula? - batin Ardiona.
Keduanya pun masuk ke ruang CEO dan melihat Ika sudah berada disana bersama dengan Ihsan.
"Selamat pagi pak Ardiona," sapa Ika dan Ihsan bersamaan.
"Pagi. Kalian berdua, ke ruangan saya sebelum ke Bandung!" ucap Ardiona dingin. Kedua orang yang dipanggil pria itu segera mengikuti bossnya.
Sabrina memilih duduk ke kursinya dan mulai membuka note hari ini dan laptopnya. Oh, ke kantor pengacara Blair and Blair usai makan siang. Sabrina mulai mencari alamat kantor pengacara itu.
Lho, kok tidak terlalu jauh dari sini? Sebenarnya Pak Ardiona ada keperluan apa ke kantor pengacara kondang itu? Sabrina mengangkat wajahnya ke pintu ruang kerja pria itu.
Apa perusahaan ada masalah? Apa paman dan bibi pak Ardiona mulai bergerak?
Sabrina mencari tahu keberadaan Indrajit dan Sissy Waranggana termasuk manifestasi penerbangan ke Jakarta dan tidak menemukannya.
Setidaknya masih di Arizona. Aman untuk sementara
Sabrina menoleh saat suara pintu terbuka dan tampak kedua orang yang dipanggil Ardiona itu keluar dengan wajah sedikit cerah setelah tadi tampak kusut. Ika lalu mendatangi meja Sabrina yang menutup laptopnya. Gadis itu mengulurkan tangannya ke Sabrina membuat bodyguard cantik itu menatap bingung.
"Aku mau minta maaf soal kemarin," ucap Ika.
Sabrina sebenarnya ingin tahu kesungguhan hati Ika tapi dia sedang malas menambah drama dan akhirnya berdiri lalu menerima uluran tangan gadis itu.
"Aku juga minta maaf," jawab Sabrina pendek dengan wajah datarnya.
"We're good?" tanya Ika sambil melepaskan jabatan tangannya.
"We're good." Sabrina pun duduk kembali.
"Aku suka kalau kalian akur," senyum Ihsan melihat keduanya saling meminta maaf.
Ika pun berbalik lalu tersenyum culas. Sementara karena aku tidak mau dipecat!
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa gaeeesss
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️
moga jodoh ya pak jarot, aamiin..
bru jd asprinya aja udh cmburu ga jls,apa kbrnya kl udh sah....sbnrnya kn dia udh ada rsa sm sabrina,cma blm sdr aja....tar mkin lma,mkin psesif....trs ga mau psah sm sabrina......
klo cinta udah ada sama ardi😅😅
dasar ardiona, ngaku aja kalo sudah jatuh hati sama Brina