NovelToon NovelToon
Kultivasi Raja Bayangan Jilid 2

Kultivasi Raja Bayangan Jilid 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:181.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: secrednaomi

*Ini adalah lanjutan dari Kultivasi Raja Bayangan, jadi baca dulu jilid pertama sebelum ke novel ini...

Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.

Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.

Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.

Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.

Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya seperti di kehi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 7 — Rantai Kegelapan

Luas Sekte Bunga Anggrek hampir mencakup seluruh hutan bambu ini, pemandangan dari dalam sekte tidak lebih seperti sebuah desa yang memiliki lingkungan asri.

Liu Yuwen berdecak kagum bagaimana sekte tersebut bersisian dengan alam sekitarnya. Udara disini cukup segar serta menenangkan, belum lagi tempatnya bersih dan juga terawat.

Wanita yang menuntun jalan Liu Yuwen membawanya ke sebuah tempat dimana ada semacam panggung arena, dari wanita itu, ia menjelaskan bahwa para laki-laki akan bertanding disini jika wanita pujaannya sempat menolak lamaran mereka.

Meski ada situasi dimana laki-laki tidak perlu harus bertarung namun keadaan tersebut biasanya sangat jarang terjadi. Alasannya sederhana karena para gadis di Sekte Bunga Anggrek ingin mengetes kemampuan beladiri calon suaminya, mereka menginginkan pria yang lebih kuat dan bisa melindungi mereka dari ancaman dunia persilatan.

Liu Yuwen bisa mengerti hal itu karena di depan matanya kini ada sebuah pertarungan antara laki-laki bangsawan melawan seorang gadis dari sekte ini.

Disekitaran arena ada laki-laki serta para gadis sekte yang duduk dan menonton pertandingan tersebut, beberapa dari laki-laki yang akan bertanding berekspresi cemas sementara lainnya percaya diri bisa memenangkan duel.

Wanita penuntun jalan lalu menerangkan tentang panggung arena tersebut serta aturannya, tidak sulit memahaminya karena pertandingan tersebut hampir sama dengan aturan Turnamen Kekaisaran sebelumnya dimana yang keluar arena, menyerah, atau tidak sadarkan diri dianggap sebagai kekalahan.

"Bagaimana aku bisa memilih salah satu dari kalian jika kalian tidak berkumpul seluruhnya?" Tanya Liu Yuwen.

"Masalah itu kami sudah punya alternatifnya." Wanita penuntun jalan lalu menunjuk beberapa papan lebar tak jauh dari panggung arena. "Di sana ada lukisan gadis-gadis yang sudah matang dan siap dinikahi, anda tinggal pilih salah satu atau beberapa dari mereka maka kami akan langsung memanggil gadis itu kesini."

"Beberapa?" Liu Yuwen menaikan alisnya. "Aku bisa memilih lebih dari satu gadis?"

Pipi wanita yang menuntun jalan itu memerah, tapi ia mengangguk sebagai jawabannya. "Cinta adalah kepentingan kedua menurut kami di dalam pernikahan, sementara untuk yang pertama, kami sebagai wanita hanya ingin pria yang bisa diandalkan dan dapat melindungi, selama dia bisa menjaga kami maka kami tidak keberatan jika harus berbagi satu suami."

Pada dasarnya, tujuan paling utama dalam acara lamaran ini adalah untuk menemukan laki-laki yang mampu membuat tempat aman bagi wanita. Sebagai timbal baliknya, wanita di sekte ini akan menjadi seorang istri yang lemah lembut bagi suaminya karena selama di sekte, mereka diajarkan seperti itu.

Liu Yuwen mengangguk mengerti, ia kemudian melihat sekitarnya, mencari seseorang yang kemungkinan besar adalah Ketua Sekte Bunga Anggrek.

"Ngomong-ngomong dimana Matriark kalian?" Tanya Liu Yuwen.

"Matriark? Beliau sedang melakukan latihan tertutup di danau suci, biasanya akan kesini untuk melihat pertandingan tetapi untuk saat ini ia sedang fokus berlatih karena sebentar lagi akan melakukan penerobosan." Wanita penuntun jalan tersebut menggaruk pipinya, merasa telah menjelaskan sesuatu yang tidak perlu. "Jadi wanita mana yang ingin anda pi-..."

Wanita itu hanya sepersekian detik mengedipkan matanya dan ketika ia membuka mata lagi, Liu Yuwen sudah menghilang dari hadapannya, membuat ucapan wanita tersebut seketika langsung terhenti dan tersedak nafasnya sendiri.

Wanita penuntun jalan menoleh ke kiri dan ke kanan namun tidak ada Liu Yuwen disekitarnya, seolah pemuda itu memang telah hilang ditelan udara. Wanita itu menelan ludah, entah kenapa firasatnya menjadi buruk mengenai hal ini.

Tanpa sepengatahuan wanita itu, Liu Yuwen sudah bergerak menuju tempat Matriark Sekte Bunga Anggrek berada.

Liu Yuwen tidak mengetahui lokasi persis danau suci yang dimaksud wanita penuntun jalan tersebut tetapi kalau mencari sebuah danau, dirinya tidak akan kesulitan.

Liu Yuwen bergerak cepat tanpa ada yang menyadari keberadaannya, ilmu meringankan tubuhnya yang tinggi memungkinkan dirinya bergerak secepat angin serta tidak bersuara layaknya bulu halus yang terjatuh.

Liu Yuwen melompat ke pohon bambu yang paling tinggi untuk memperluas jangkauan pandangannya, tidak membutuhkan waktu lama bagi dirinya menemukan sebuah danau.

"Kurasa danau itu yang dimaksud dia sebelumnya..." Gumam Liu Yuwen, mengingat tidak ada danau disekitarnya selain danau yang di tatapnya. Tanpa menunggu lagi Liu Yuwen langsung bergegas ke sana.

***

Liu Yuwen tiba di danau itu, danau yang memiliki air bening sampai terlihat ikan-ikan di dalamnya, danau berukuran cukup besar itu dikelilingi oleh pohon-pohon bambu yang tumbuh di sekitarnya.

Di tengah danau ada pulau kecil, Liu Yuwen menebak di sanalah Matriark Sekte Bunga Anggrek sedang melakukan latihan tertutupnya.

Liu Yuwen berjalan di atas air untuk menuju pulau kecil tersebut namun baru belasan langkah ia bergerak tiba-tiba instingnya merasakan ada bahaya yang sedang menghampirinya.

Beberapa rantai kegelapan tiba-tiba muncul di bawah air danau, hendak menangkap kaki Liu Yuwen tetapi pemuda itu dengan cepat menyadarinya dan langsung melompat tinggi untuk menghindari rantai tersebut.

Seolah tak ingin membiarkan Liu Yuwen lolos, rantai kegelapan itu memanjang dan bergerak mengejar Liu Yuwen yang berada di udara.

Liu Yuwen berdecak pelan, ia menarik nafas yang dalam lalu melakukan perubahan jenis "Elemental Api — Hembusan Nafas Api!"

Liu Yuwen menyemburkan api berjumlah besar, dengan suhu panas apinya yang tinggi bahkan besi sekalipun bisa langsung meleleh namun kenyataannya rantai kegelapan itu tidak mengalami lecet sedikit pun bahkan dengan mudah ia menerobos kobaran api yang dikeluarkan Liu Yuwen.

Liu Yuwen menyipitkan mata, ia baru sadar rantai itu bukan terbuat dari besi melainkan murni dari elemental kegelapan. Liu Yuwen kemudian menggunakan cara berbeda, ia menciptakan pedang es di tangannya sebelum menangkis setiap rantai-rantai tersebut.

Setiap ayunan pedang Liu Yuwen berhasil membelokan semua arah rantai yang hendak menghampirinya.

Liu Yuwen mengerutkan dahi, seharusnya ayunan pedangnya cukup membuat rantai itu terpotong, ia memahami bukan rantai kegelapan itu yang keras melainkan ia memang tak bisa dipotong.

"Aku baru kali ini melawan seseorang yang menggunakan elemen kegelapan sebagai kekuatan utamanya, ternyata cukup merepotkan..." Liu Yuwen tertawa kecil, dikehidupan pertama, Liu Yuwen tidak memiliki elemen kegelapan atau pernah berhadapan dengan seseorang yang memiliki elemen tersebut sehingga kejadian ini adalah pengalaman pertamanya.

Liu Yuwen sadar rantai kegelapan ini dikendalikan oleh seseorang, biarpun demikian dirinya masih tetap tenang.

"Kalau begitu bagaimana dengan cara ini..." Pedang es Liu Yuwen tiba-tiba diselimuti oleh cahaya keemasan, Liu Yuwen langsung menggunakan elemen cahayanya.

Kali ini ayunan pedang Liu Yuwen berhasil memotong rantai kegelapan itu tanpa kesulitan bahkan langsung merubahnya menjadi butiran cahaya hitam. Sesuai dugaan Liu Yuwen, cahaya adalah musuh alami bagi kegelapan.

1
Saifuloh Oting
sangat menarik cerita nya...
Zainal Arifin
cuuuusssss lanjuuuuuuutttt
Zainal Arifin
mantaaaaaappp👍👍
Zainal Arifin
joooooooossss
Ahmed Ilham
gas pollll
Ahmed Ilham
lanjut lanjut
Yuko.
ketemu juga Elf nya
Yuko.
wah
y@y@
⭐👍🏿👍👍🏿⭐
Dianrp
yuk up teratur thor
Zainal Arifin
join joooooooossss
Andbie
oh sepertinya ras elf yang pernah ditolong bang yuwen
Miffta Paytren
lanjutkan
Miffta Paytren
mantap
Wahab eddy
Lanjut Thor Semangat
Bambang Poedjijono
👍👍👍👍
Bambang Poedjijono
👍👍👍👍
saniscara patriawuha.
nahhhhh lohhhhh.....
saniscara patriawuha.
gasssss pollll manggg liuuuu......
Yuko.
sudah saya duga, alurnya akan selalu seperti ini./Smile//Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!