NovelToon NovelToon
Gadis Tawanan Mr.CEO

Gadis Tawanan Mr.CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ny.prast

Melihat pengkhianatan sang kekasih bersama dengan adiknya sendiri, membuat Sienna begitu terpukul. SIenna dikhianati oleh dua orang sekaligus, dan karena merasa begitu patah hati, Sienna memutuskan untuk pergi ke bar, bermaksud untuk melupakan rasa sakitnya. Tapi siapa sangka, datang ke club itu, justru mempertemukan Sienna dengan penguasa bisnis, Devano ALexanders, lelaki yang dingin dan misterius. Pertemuan itu membawa Sienna dan Devan pada malam panjang yang tidak pernah dilupakan oleh keduanya.



Pertemuan antara Sienna dan Devan, yang sama-sama memiliki sisi rapuh antara keduanya, membuat cerita ini menjadi penuh dramatis dan romantis. Pada akhirnya, pengkhianatan yang Sienna alami, mengantarkan Sienna menemukan cinta sejatinya, meskipun tidak mudah namun perjalanan cintanya wajib dibaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ny.prast, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa dia?

Saat ini, Sienna tengah mempersiapkan bubur buatannya. Sienna berharap, bubur buatannya akan cocok dengan lidah Devan.

"Devan, ayo makan dulu." Sienna membantu Devan untuk duduk.

"Biar aku bantu suapi, ya?" tawar Sienna, tentu saja kesempatan langka ini tidak akan Devan sia-siakan.

"Maaf, aku jadi merepotkan kamu Sienna," ucap Devan menunjukkan sikap merasa bersalah, meski dalam hatinya kini tengah bersorak senang.

"Aku sama sekali tidak merasa direpotkan, justru saat ini yang paling repot adalah asisten Felix," ucap Sienna, dalam pikiran Sienna saat ini, pasti Felix tengah kelimpungan mengerjakan semua tugas kantor sendirian.

Sedangkan saat ini di kantor ruangan Felix, semua bayangan Sienna itu salah. Felix memang melakukan beberapa pekerjaan Devan, tapi dia tidak sendirian.

"Salma, kamu sudah selesai dengan berkas yang aku minta tadi?" tanya Felix pada sosok gadis di hadapannya saat ini. Gadis itu terlihat asing, karena bukan karyawan kantor Devan.

"Sudah Tuan," gadis yang bernama Salma itu, menyerahkan tugas miliknya.

"Tuan, benarkan kau akan memberikan aku bayaran untuk hari ini?" gadis itu seolah memastikan sesuatu hal.

"Tentu saja, mana pernah aku bohong, lagi pula kau sudah bolos mata pelajaran kuliah mu, itu adalah pengorbanan besar, aku tidak akan sampai hati meminta bantuan gratis mu," jawab Felix.

Salma, adalah gadis yang dimaksud oleh Felix sebagai mata-mata juga sumber informasinya, yang tidak lain adalah sahabat Felly.

"Baiklah, terimakasih Tuan Felix," mendengar perkataan Felix, membuat semangat Salma semakin membara.

Felix melihat arloji di tangannya, dan menunjukkan bahwa sudah waktunya makan siang. Karena pekerjaan masih cukup banyak, akhirnya Felix memutuskan memesan makanan saja, dan dia akan makan di ruangan bersama dengan Salma.

"Permisi Tuan," salah satu OB kantor masuk, dengan membawa dua porsi makanan.

"Salma, ayo makan dulu, makanan sudah datang," ajak Felix.

"Wah, jadi aku juga mendapat jatah makan siang?" Salma begitu polosnya bertanya pada Felix.

"Kau pikir aku ini orang yang seperti apa, sampai membiarkan mu bekerja dalam keadaan lapar," jawab Felix dengan sinis, sedangkan Salma hanya bisa tersenyum malu.

"Jadi, Sienna ada di mana sekarang?" tiba-tiba saja Salma bertanya tentang Sienna, karena dari awal Felix tidak menceritakan soal di mana keberadaan Sienna.

"Kenapa kau ingin tahu soal Sienna, kau ingin mengadu pada Felly?" tuduh Felix dengan kecurigaan.

"Bukan begitu, aku mana berani mengkhianati kepercayaan anda Tuan, saya hanya bertanya, apa salahnya?" ujar Salma santai.

"Salma ada tugas lebih penting, dan ingat jangat katakan soal apapun kepada Felly, atau siapapun," kembali Fellix menegaskan.

"Tenang saja Tuan, saya sudah tahu apa yang harus saya lakukan," jawab Salma dengan yakin.

"Bagaimana, keadaan ibu mu?" tanya Felix di sela makannya.

"Ibu ku sudah jauh lebih baik Tuan, setelah mendapatkan perawatan yang intensif, dan itu semua juga berkat anda," jawab Salma.

"Syukurlah, dengan begitu au akan fokus belajar, dan cepat menyelesaikan pendidikan mu kan, dan kau akan cepat bekerja," ucap Felix, selama ini memang sudah mengetahui permasalahan utama dari Salma. Yaitu, keadaannya yang pasa-pasan dan juga kesehatan ibunya yang lambat laun terus menurun. Sejujurnya, Salma salah satu mahasiswi berprestasi, karena kecerdasannya mengantarkannya mendapatkan beasiswa untuk menuju pendidikan yang lebih tinggi sekarang. Hanya saja, semenjak ayahnya meninggal 2 tahun silam, membuat kehidupan Salma jauh berbeda, dan kesehatan ibunya juga terus menurun. Berkat bantuan Felix, Salma bisa mengobati ibunya, dan dirinya juga bisa fokus pada pendidikan. Meskipun Salma akui, dirinya berdosa besar kepada Felly karena sudah menghancurkan kepercayaan sahabatnya. Tapi, apa boleh buat, semua Salma lakukan demi kesembuhan satu-satunya orang yang paling penting dalam kehidupan Salma.

"Setelah kau wisuda, akan aku pastikan kau mendapatkan pekerjaan di kantor ini, selagi kau masih setia dengan ku, dan kau membuktikan bahwa kau mampu untuk berada di sini. Kau tahu kan, kandidat seperti apa yang kantor ini cari?" tanya Felix kepada Salma.

"Tentu aku tahu Tuan, dan aku janji akan belajar dengan giat, terimakasih atas semua kesempatannya," ucap Salma dengan tulus. Dirinya tidak perlu cemas untuk masa depan, selagi Salma bisa membuktikan bahwa dirinya pantas dan mampu untuk bisa bergabung dengan perusahaan Devan, maka Salma bisa tenang dengan rencana masa depannya.

"Baiklah, lanjutkan makan siang mu, aku harus menghubungi tuan Devan," Salma mengangguk patuh, dirinya makan dengan lahap, sedangkan Felix berjalan keluar untuk menanyakan dan memastikan keadaan Devan baik-baik saja.

"Sejujurnya, aku yakin keadaan Tuan Devan pasti jauh lebih baik, apalagi yang merawat adalah Sienna, tapi apa salahnya aku bertanya, menunjukkan rasa perduli ku pada tuan Devan," batin Felix.

Devan yang saat ini sedang istirahat ditemani oleh Sienna, terganggu dengan adanya suara ponsel, saat dilihat itu adalah panggilan suara dari Felix.

"Devan, mungkin ada yang ingin asisten Felix sampaikan," Sienna menyodorkan ponsel milik Devan.

"Apa yang Sienna sampaikan benar adanya, bisa saja ada kepentingan yang ingin disampaikan oleh Felix," gumam Devan, dia pun pada akhirnya menerima panggilan telepon tersebut.

("Tuan, anda baik-baik saja?") begitu telepon tersambung, Felix langsung menanyakan kabar Devan.

("Semuanya baik, sebelum kau menghubungi ku, aku baru saja akan istirahat,") ujar Devan kesal.

("Ah begitu, baiklah saya hanya ingin memastikan keadaan anda saja, syukurlah kalau anda sehat, dengan begitu anda akan segera masuk kantor lagi, dan tidak membebani saya denga pekerjaan yang menumpuk,") sindir Felix.

("Nanti akan ku tambah bonus untuk mu,") ucap Devan, setidaknya dengan begini Felix pasti akan suka.

("Tentu, ini memang kewajiban anda,") jawab Felix dengan nada sumringah.

"Tuan Felix, aku sudah selesai makan, bekas makannya aku bawa ke mana?" suara Salma yang tengah bertanya pada Felix, tentu saja juga terdengar oleh Devan. Dan, Devan sadar bahwa suara itu sangat asing baginya.

("Felix, suara siapa itu?") tanya Devan curiga.

("Ah bukan siapa-siapa Tuan, saya tutup dulu teleponnya,") Felix segera mematikan sambungan telepon secara sepihak, membuat Devan kesal dibuatnya.

"Ada apa Dev?" Sienna yang menyadari keanehan pada Devan pun bertanya.

"Apa sebelum kau meninggalkan kantor, kamu melihat ada orang lain di sana, seorang wanita," tanya Devano kepada Sienna.

Sienna berpikir sejenak. "Tidak ada, aku memastikan asisten Felix sendirian saat aku pergi," jawab Sienna yakin.

"Lalu itu suara siapa?" gumam Devan curiga.

"Memang ada apa Dev?" tanya Sienna, sebab dirinya tidak tahu menahu soal suara wanita yang Devan dengar.

"Oh tidak, aku dengar ada suara wanita tadi, mungkin Felix meminta bantuan kepada salah satu karyawan lain," jawaban Devan tentu tidak sinkron dengan pemikirannya, sebab dia yakin suara wanita itu sangatlah asing di telinganya.

"Tidak mungkin dia pegawai kantor ku, karena mereka pasti sudah tahu letak dapur di kantor," batin Devan mencoba menyelidiki dengan pikirannya.

"Awas kau Felix, kalau berani macam-macam, aku akan interogasi siapa wanita yang bersama mu," batin Devan.

1
Ika Shanti Budipertiwi
felix jangan cari gara2 kau, aku sentil nih👌
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut trs
Reni Anjarwani
doubel up thor
🤩😘wiexelsvan😘🤩
Lumayan
🤩😘wiexelsvan😘🤩
bener" keren karyamu thorrr😍😍😍
ngehaluin perjalanan kisah cinta bang devan dan sienna yg penuh drama,seru,lucu,konyol,bikin emosi paket komplit intriknya 😘😘😘
🤩😘wiexelsvan😘🤩
bang felix bisa adja nichh bikin q ketawa ngakak di tengah malam 🤣🤣🤣
cemburunya bang devan bikin gemesh athi thorrr 😅😅😅
🤩😘wiexelsvan😘🤩
belum di bawa ke rumah dan di kenalin ma" vallery ehh malah ketauan ya bang 😄😄😄
🤩😘wiexelsvan😘🤩
emang dasar felly ulet gatel, tukang sirik jg lampir😡😡😡
gemesh pengen q tenggelamin ke laut thorrr🤪😂😂😂
🤩😘wiexelsvan😘🤩
smoga d pesta itu sienna jg dateng jd ntar mereka berdua bs bertemu lg ya thorrr 🤗😉
🤩😘wiexelsvan😘🤩
eeeaaallaaahhh ternyata ohhh ternyata bang devan ma sienna udah terhubung benang merah sedari 4 th yg lalu 🤗🤗🤗
🤩😘wiexelsvan😘🤩
alhamdulillah
bang devan masih waras dan gak nyakitin sienna dgn olah raga ranjang 😍😍😍
jangan khawatir ya bang karena sienna jodoh masa depanmu 😘😘😘
🤩😘wiexelsvan😘🤩
waduhhhhh sienna pasti ntar mabuk berat nich 😁😁
bang devan jgn di apa"in ya sienna 😅😅😅
🤩😘wiexelsvan😘🤩
hayyyy thorrrr 🙋🏻
mampir absen donk😉😍
boleh donk ikut ngehaluin kisah cinta sienna 🥰🥰
sunshine wings
Hahahaaa.. Singa mengaum 🤣🤣🤣🤣🤣
sunshine wings
lanjut author 🥰🥰🥰🥰🥰
sunshine wings
Hahahaaa.. Felix, Felix..
Devano galau 🤭🤭🤭🤭🤭
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰
sunshine wings
Ini baru namanya penerimaan yg berkelas 😍😍😍😍😍
sunshine wings
😘😘😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!