NovelToon NovelToon
Pelangi Untuk Aqila

Pelangi Untuk Aqila

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Teen Angst / Teen School/College / Keluarga / Cinta Murni / Bad Boy
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mukarromah Isn.

Mimpi Aqila hanya satu, mendapat kasih sayang keluarganya. Tak ada yang spesial dari dirinya, bahkan orang yang ia sukai terang-terangan memilih adiknya

Pertemuannya tanpa disengaja dengan badboy kampus perlahan memberi warna di hidupnya, dia Naufal Pradana Al-Ghazali laki-laki yang berjanji menjadi pelangi untuknya setelah badai pergi

Namun, siapa yang tau Aqila sigadis periang yang selalu memberikan senyum berbalut luka ternyata mengidap penyakit yang mengancam nyawanya

.

"Naufal itu seperti pelangi dalam hidup Aqila, persis seperti pelangi yang penuh warna dan hanya sebentar, karena besok mungkin Aqila udah pergi"

~~ Aqila Valisha Bramadja


.

.

Jangan lupa like, komen, gift, dan vote...🙏⚘😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mukarromah Isn., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 : Hatiku Memilihmu

Ia mengubah posisi duduknya kearah samping dan segera berdiri untuk pergi, namun Darren tiba-tiba mencekal pergelangan tangannya

"Aqila"

"Hmmm" Aqila hanya menjawab dengan deheman, ia berusaha melepas tangan kanannya yang dicengkram cukup erat oleh kakaknya dan tangan kirinya yang terus berusaha mempertahankan tisu di hidungnya

"Liat kakak"

"Kakak mau ngomong apa? langsung saja, Aqila harus segera ke kampus"

"Liat kakak" Darren mengulangi perkataannya lagi namun tak digubris Aqila

Akhirnya Darren berdiri dari duduknya dan memegang pundak Aqila untuk menghadap kearahnya

"Kamu kenapa?" Darren melihat Aqila yang menutupi hidungnya dengan tisu dan tampak jelas sekali bekas darah di tisu itu

"Nggak papa" Aqila melepas tangan Darren yang masih mencengkram pergelangan tangannya

"Kamu sakit?"

"Cuma capek, Kak Darren kan dokter pasti tau kalau orang mimisan itu karena mereka terlalu capek" ucap Aqila dengan nada terkesan datar dan segera beranjak keluar

Darren memandang punggung adiknya yang semakin menjauh, ia merasa Aqila menyembunyikan sesuatu, saat Aqila tiba-tiba berhenti bicara tadi, ia menangkap dengan jelas pergerakan Aqila yang menunduk dan mengambil tisu sebanyak mungkin, tak hanya itu ia melihat tangan Aqila yang sempat terkena tetesan darah namun langsung dibersihkan olehnya mungkin agar tak ada yang melihatnya

"Kamu kenapa Aqila?" ucapnya

.

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, beberapa hari ini Aqila tak bisa menjauh dari Naufal, karena tanpa disengaja mereka sering dipertemukan, seolah takdir telah mengatur segalanya

Pandangan Aqila mengarah keluar jendela, memperhatikan daun pohon yang bergoyang tertiup angin, pikirannya tertuju kejadian tadi pagi, ayahnya yang menyuruhnya tak dekat dengan Naufal, sampai perlakuan Darren yang aneh menurutnya

Menjauhi Naufal? bagaimana mungkin?, Naufal bahkan sampai terang-terangan mengklaimnya sebagai calon makmum kemarin dan Naufal sudah berjanji akan menjadi pelangi untuknya

"Aqila lo liat apaan sih? lo mau nunggu jin lewat? kelas udah sepi nih? nggak pulang lo?" mendengar ucapan sahabatnya itu, Aqila tersenyum dan lantas berdiri namun langsung terduduk kembali saat merasakan sakit luar biasa menhantam kepalanya

"Aqila lo kenapa? Aqila! Aqila" Renata mengguncang bahu sahabatnya itu

"Gue cuma pusing Renata, lo duluan aja"

"Nggak bisa gitu, ayo gue anterin lo ke UKS"

"Lebih baik lo anterin gue pulang aja, gue mau tidur"

"Terus motor lo gimana?" Renata bertanya pasalnya Aqila membawa motor tadi pagi

"Titipin aja ke pak satpam, besok gue naik bus"

Renata mengangguk dan menyanggupi, ia menyuruh Aqila duduk menunggu di kursi dekat pos satpam sementara ia pergi ke tempat parkir untuk mengambil motornya

"Aqila" seseorang berpakain hitam dengan helm full face melambaikan tangannya ke arah Aqila

"Siapa sih tu orang? sok kenal banget" pandangan Aqila buram, ia hanya bisa melihat orang itu mengenakan pakaian berwarna hitam

Karena tak kunjung mendapat balasan, orang itu turun dari motornya menuju Aqila

"Hey, Aqila lo sakit?" Aqila memperjelas penglihatannya dan mencoba mengenali suara itu

"Kak Egan?"

"Iya, ayo gue anter pulang lo pucet banget"

"Nggak apa-apa Aqila sama Renata aja" tolak Aqila secara halus

"Kebetulan gue juga mau ke rumah lo"

"Kakak ngapain ke rumah Aqila?"

"Sillaturohmi aja"

"kalau gitu kakak duluan aja, Aqila udah janji sama Renata"

"Okelah, kalau gitu sampai ketemu di rumah lo" Aqila hanya mengangguk sebagai jawaban

"Lo kenal sama dia?"

"Astagfirullohaladzim" Aqila memegang dadanya terkejut melihat Naufal yang tiba-tiba muncul entah dari mana, bahkan laki-laki itu berbicara tepat ditelinganya sampai sakit kepalanya langsung hilang

"Lo bisa nggak sih, nggak usah ngagetin gue" ucap Aqila masih memegang dadanya terkejut

"Curang, tadi lo manggil dia Kak Egan, sedangkan gue cuma pake lo gue aja"

"Dia tetangga Aqila dulu, bahkan teman dekat sering main sama Aqila" ucap Aqila menjelaskan, entah kenapa ia tak ingin laki-laki itu salah paham

"Oowh gitu ya, kalau gitu ayo aku anterin pulang"

Aqila mengernyit merasa aneh dengan Naufal yang memakai kata aku-kamu padahal biasanya laki-laki itu memakai kata lo-gue

"Aku?"

"Iya, sama calon makmum sendiri masa pake kata lo-gue" hati Aqila terasa berbeda mendengar Naufal mengatakan itu

"Udah deh, nggak usah bahas yang lain, skripsi Kak Naufal udah jadi?"

"Cieee panggilnya kakak" kali ini Renata yang menyahut, ternyata ia sudah berdiri disana dan menyaksikan interaksi Naufal dan Aqila

"Renata? sejak kapan lo disana?"

"Sejak mmm entah"

"Skripsi adalah makan malam ku, yang selalu menghantui diriku kala sendiri, hingga ku tak berani memejamkan mata demi dia" jawab Naufal dramatis

"Kok kedengarannya lebay ya?" tanya Aqila

"Akh sudahlah, jangan ngomongin skripsi lagi"

"Ayo aku anter pulang"

"Tapi Renata?..."

"loh Renata mana?" Aqila kebingungan saat tak melihat sahabatnya itu

"Dia udah pergi tadi" mau tak mau Aqila menyetujui permintaan Naufal karena bagaimanapun ia juga lelah dan butuh istirahat

"Kak Naufal" Aqila bertanya pada Naufal saat menunggu lampu merah berubah hijau

"Apa kakak serius dengan ucapan kakak untuk Aqila?"

"Aku selalu serius bila itu menyangkut dirimu"

"Tapi kenapa? kenapa Aqila bukan yang lain?"

"Karena hatiku memilihmu"

"Aqila itu sakit kak, bahkan Aqila kadang mikir kalau kematian datang tiba-tiba menjemput Aqila, rambut Aqila mulai rontok, Aqila bukan wanita yang sempurna untuk Kak Naufal" jawab Aqila, ia berusaha mempertahankan air matanya agar tak jatuh dilihat pengendara lain

"Siapa yang bilang gitu?"

"Apakah aku memilihmu karena rambutmu? karena kecantikanmu? atau karena kesempurnaanmu?"

"Tidak Aqila, aku memilihmu bukan karena semua itu, tapi karena hatiku memang memilihmu sebagai pendamping hidupku"

"Jika aku bilang mencintaimu, Allah bisa saja mengambil rasa cinta itu suatu hari nanti karena dia maha membolak balikkan hati, tapi hatiku ikhlas karena Allah memilihmu dan berusaha memperjuangkanmu" ucap Naufal tegas membuat Aqila tersentuh

" Terima kasih Kak Naufal"

"Jangan sedih lagi, nanti dikira aku mau bawa kamu ngapa-ngapain" Aqila hanya tersenyum mendengar itu

.

Motor sport bewarna hitam yang Aqila yakini milik Regan, terparkir dihalaman rumah Arya Bramadja, Naufal yang juga melihat itu segera turun dari motornya

"Kak Naufal mau masuk?" tanya Aqila

"Memangnya boleh?" Aqila mengingat ucapan ayahnya beberapa hari lalu untuk menjauhi Naufal, tapi dia tidak pernah melihat wajah Naufal kan?

"Ayo masuk kalau gitu" Naufal mengangguk, dalam hatinya ia ingin tau apa tujuan Regan si musuh bebuyutannya juga berkunjung

"Assalamu'alaikum" Aqila mengusap dada bersyukur karena hanya mamanya yang duduk menemani Regan disana

"Wa'alaikumussalam" mereka berdua menoleh, jelas sekali raut terkejut tergambar di wajah Regan melihat Naufal bersama Aqila

1
Mayank Del Guidice
dr bbrp novel yg aku baca novel ini yg menarik , plus alurnya gak bs ketebak dan bnyak menguras air mata , plus ceritanya gak monoton , dengan kebanyakan novel lainya yg ceritanya hampir sama alurnya dngn novel lainnya dan endingnya gampang ditebak thank and good job buat author🥰🥰👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Nissa Zafa
aku biasanya suka baca novel bergenre komedi romantis, tpi bgtu liat sinopsis novel ini jdi trtarik bacanya. bner2 mnguras air mata, stlah Baca kmudian di buat ketawa2 juga. tpi hrus di akhiri dg air mata yg tak kunjung kering krna air mata yg tak kunjung reda . selamat jln Aqila Skrang udh gak sakit lgi. tunggu pelangimu di t4 terindah . trima ksih othor sudah mnyajikn cerita yg mngaduk2 perasaan pmbaca. 🤗
CikCintania
3x ku baca novel ni 3x jg airmata ku mengalir.. btl2 menyesakkn😭😭😭
Roha yati
Luar biasa
sari emilia
apaaaaaaa singapura....bg ku kota indah dgn aturan yg menakutkn
sari emilia
aku tdk percaya dgn krn...krn itu emg ga ada...emg km sehebat apa sampai km sebut org lain d balaskn u diri mu,Rasullullah manusia paling mulia...setiap org yg menjalimi kemudian Allah balaskn dgn yg lbh...pernzhkh beliau bilang itu karma..tdk pernah,jd jgn so hebat..manusia itu Allah tempat kn ujian nya msg2...kl pas berbarengan dgn diri mu itu cm kebetulan
Surati
bagus 👍
Nurlia Dewi
knp cerita bikin orang nangis terus sakit kepala ne thoor 😅
Mamah dini
kalau aqila meninggal, GK seru ah beri kekuatan lagi buat aqila Thor , sembuhkan lagi dari penyakit mematikan itu , kasian anak2 NY , apa lagi suami NY aduh
Mamah dini
aduh JDI GK tega baca NY juga, tpi penasaran
Yhunie Andrianie
baca ynk kesekian x ny, dan kesekian x ny juga dibuat nangis😭😭😭😭
Nabil Putraku
Buruk
Nabil Putraku
Kecewa
Mamah dini
kenapa naufal GK merhatiin istri NY kurusan malah orang lain yg ngasih tau , kmu anak yg kuat aqila pasti kmu baik2 saja , jgn putus asa dulu ya... semangat qila anak2 suami msh butuh kamu, pasti sembuh.
Mamah dini
jgn punya pikiran macam2 aqila ,lebih baik periksa dulu turuti saran KKA iparmu ,
Mamah dini
jdi lebih seru ya...semua udh punya pasangan dn pada punya anak
Mamah dini
selamat jalan panil,
Mamah dini
Aqila lagi apa di rumah sakit , apa CK kandung, udh GK sabar ni...nunggu aqila hamil thor , panil moga kmu baik2 aja .
Mamah dini
aku kira c reynald sama reyna tapi kok c panil, iya gitu
Mamah dini
nah baru sadar ya Bu ratih, gimana hancur NY anak ibu , sama hati perempuan yg di sakiti gempano juga hancur , mungkin bisa jdi pelajaran buat ibu , kasihan juga c gempa, moga aja cepat dapat ganti NY .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!