Linda adalah adik kandung dari Rani. Linda di boyong Rani ke rumahnya untuk melanjutkan pendidikan di kota tempat tinggalnya sekarang.
Rani sudah berkeluarga tapi belum kunjung di karunia anak. Rumah tangga Rani awalnya adem ayem,tapi semenjak kedatangan sang adik suaminya mulai berubah.
Kebohongan demi kebohongan terus suaminya ucapkan untuk menutupi perselingkuhan denga sang adik ipar.
Apakah Linda tega menghancurkan rumah tangga kakaknya sendiri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
"Mas jadikan nganter Linda?" tanya Rani disela sarapan pagi ini.
"Kamu berapa?" tanya Ari sambil menyuap sarapannya.
"Mas bisanya jam berapa?" Rani balik bertanya.
"Kamu mau jam berapa, Lin?" Ari melirik adik iparnya yang sedari tadi tidak bersuara.
"Terserah mas Ari saja." jawab Linda gugup.
"Kamu sepuluh kamu sudah harus siap,jangan sampai telat." ucap Ari dengan raut muka dingin seperti biasanya.
"Baik,mas." jawab Linda makin takut apalagi mendengar suara dingin Ari membuat ia bertambah gugup.
Setelah sarapan Rani langsung berangkat kantornya untuk mengerjakan tugas darurat dari sang Bos. Ia berpamitan pada suami dan adiknya.
"Mas,aku berangkat dulu,jangan lupa anter Lk da jam sepuluh!" Rani mengingatkan suaminya sebelum ia berangkat
Setelah kakaknya berangkat Linda menuju kamarnya untuk bersiap - siap. Ia merapikan berkas - berkas yang nanti di perlukan di masukannya kedalam sebuah map agar tidak tercecer.
Tepat jam sepuluh Linda sudah duduk manis di ruang tamu menunggu kakak iparnya. Matanya sesekali melihat jam yang ada di ponselnya.
"Katanya ga boleh telat,ternyata dia sendiri yang telat." gumam Linda menggerutu.
"Kamu bilang apa barusan?" Linda kaget saat mendengar suara barito dari belakangnya.
"Mati aku,jangan sampai mas Ari dengar apa yang aku katakan barusan." Bathin Linda.
"Ga ada apa - apa,mas." jawab Linda gugup.
"Awas kalau kamu bohong." ancam Ari membuat Li da semakin takut.
"Iya,mas." jawab Linda menunduk.
"Kita berangkat sekarang."perintah Ari yang langsung di anggukkan oleh Linda. Linda bergegas mengikuti langkah kakak iparnya menuju mobil. Ia tidak mau nanti dimarahi karna lelet.
Saat berada didalam mobil dada Linda terasa berpacu lebih cepat saat Wajah Ari berada tidak jauh dari tubuhnya. Linda menutup matanya saat Wajah mereka tidak lagi berjarak. Satu,dua ,tiga menit Linda memejamkan matanya karna tidak terjadi apa - apa Linda lantas membuka matanya dan melihat Ari memasangkan seatbelt untuk dirinya.
"Kenapa matanya di tutup?" goda Ari.
"Ga kenapa - Kenapa, mas." jawab Linda tersipu malu karna pikiran kotornya.
"Kamu kira tadi saya mau mencium kamu ya." kembali Ari menggoda adik iparnya yang terlihat menggemaskan.
"Bukan,bukan begitu ,mas." Linda menggerakkan kedua tangannya keatas dan ke bawah.
"Mau saya cium." goda Ari sambil menikmati wajah panik adik iparnya.
"Mas,udah dong. Kita jadi berangkat tidak ini?"Linda mulai kesal di goda terus oleh kakak iparnya.
"Iya,kita jalan sekarang. Kalau ga jadi bisa di bunuh aku sama kakak kamu." kekeh Ari mulai menjalankan mobilnya pelan meninggalkan rumahnya menuju kampus untuk sang adik ipar.
Sepanjang jalan Linda tidak sama sekali mengajak Ari berbicara. Ia tengah asik menikmati pemandangan ibu kota yang sangat luar biasa. Selama ini ia hanya bisa menyaksikan ibu kota dengan gedung - gedung menjulang tinggi melalui TV atau medsos,tapi sekarang ia bisa melihat langsung.
Ari sekilas melihat adik iparnya yang nampak sangat menikmati perjalanan mereka. Senyum terukir di bibirnya.
"Kamu belum pernah ke kota, ya?" tanya Ari memecah kebisuan diantara mereka.
"Belum. " jawab Linda singkat tidak melihat sama sekali kearah lawan bicaranya.
"Pantes. " ucap Ari.
"Pantes, apa mas?" Linda seketika menoleh dan mata mereka diserobot karan Ari juga menoleh kearah Linda. Ada getar yang sama mereka rasakan membuat keduanya jadi canggung.
knp jadi dendam ke ari?
malah lbh jahat rani, tega sama adiknya sendiri