The Widower Is A Mafia

di rumah sakit tepatnya dikamar tempat ansel di rawat, disana bukan hanya ansel tetapi juga ada seorang perempuan yang membuat suasana menjadi canggung dan hening.

"ansel, ada yang sakit? " seorang perempuan dengan raut wajah kawatir.

ansel yang di tanya seperti itu hanya diam saja.

"ansel kok diam, giginya sakit ya? atau tangannya. " perempuan yang daritadi mempertanyakan kondisi ansel adalah melisa, mamah kandung ansel dan Alvin.

melihat perhatian melisa bukan ansel terenyuh tetapi ansel menatap mamahnya penuh dengan kamarahan dan kekecewaan.

Alvin daritadi hanya duduk di sofa panjang tanpa ingin ikut campur memperhatikan interaksi ansel dan mamahnya. tetapi melihat kepalan tangan ansel membuat Alvin sadar kalau ansel tidak nyaman dengan adanya mamah kandung mereka.

"anda ngapain kesini? siapa yang memperbolehkan anda masuk?. " suara Alvin tiba-tiba terdengar sangat dingin saat melisa mencoba untuk memberikan sedikit perhatian nya kepada ansel.

"alvin kok gitu sama mamah. " melisa yang sedikit tersentak oleh suara Alvin mencoba untuk sedikit menarik perhatian putranya dengan lagak perempuan yang sedang cari muka.

disaat perdebatan alot antara ibu dan anak di kamar inap ansel, tiba-tiba ketukan pintu dan tak lama muncul seorang gadis cantik di balik pintu rawat inap ansel.

"assalamu'alaikum" sapa seorang gadis cantik yang tak lain adalah salsa.

"waalaikumsalam" sahut mereka bertiga.

salsa yang masuk sedikit tersentak karena aura ruangan ini sangat tidak baik-baik saja, belum lagi salsa melihat seorang perempuan mengusap air matanya yang tiba-tiba keluar karena perdebatan dengan Alvin dan ansel.

"ehemm.. ansel udah sehat? " salsa mencoba mencairkan suasana, tidak hanya itu salsa juga membawa beberapa buah.

"sudah bunda" melihat bundanya ansel seperti sudah sembuh . senyum yang daritadi hilang dari bibir ansel seketika muncul kembali.

"maaf ya, bunda baru tahu kalau kamu sakit" salsa menghampiri ansel dan mengelus rambut ansel dengan lembut.

.

melihat kedekatan putranya dengan seorang perempuan lain yang dipanggil dengan sebutan bunda, membuat dada melisa kembang kempis menahan amarah yang sewaktu-waktu bisa meledak.

tak hanya melisa, Alvin juga sedikit tak suka dengan ansel yang di elus-elus oleh bundanya, Alvin iri sekaligus cemburu melihatnya.

.

.

"ansel, ini siapa nak? " tanya melisa sedikit kepo dengan salsa atau bunda ansel dan Alvin.

"bundaku, calon istri papah" kata ansel menjawab pertanyaan melisa.

mendengar kata "Bundaku" dan "calon istri papah alias calon istri mantan suaminya" terasa sesak di dada melisa.

bukan hanya melisa, Alvin dan salsa juga kaget mendengar jawaban dari ansel, mereka berdua tidak mengira ansel akan menjawab pertanyaan melisa semudah itu.

"oh... " jawab singkat melisa , setelah itu melisa menyodorkan tangan berjabat tangan dengan salsa "kenalin mbak saya melisa, mamah ansel dan Alvin sekaligus mantan istrinya albert ."

.

"iya mbak melisa, mantan istri mas albert, mamah dari Alvin dan Ansel, saya salsa " salsa tersenyum simpul menjabat tangan melisa.

.

tak lama kemudian pintu ruangan Ansel terbuka kembali, kali ini albert masuk di susul Rey dan andrew.

.

"mas albert" sapa melisa dengan senyum merekah.

"ngapain disini?. " albert menjawab dengan dingin dan sedikit ada kemarahan di nada bicaranya. "dan siapa yang memberimu akses untuk bisa masuk kesini, menganggu ketenangan kedua putraku"

"mas, apa maksutmu? aku mamah mereka, wajar aku disini menemani Ansel yang sedang sakit. " melisa sedikit kesal dengan ucapan albert, tetapi melisa mencoba untuk tenang.

"Rey." tak ingin berbasa-basi albert mengintruksikan Rey untuk membawa melisa keluar dari rumah sakit.