Menceritakan beberapa kisah pendek romansa kehidupan, juga perjalanan dalam mencari kebahagian yang sejati.
Hal-hal yang umum terjadi di sekitar kita maupun yang tidak bisa kau pikir sebelum nya. Semua tertuang dalam kisah-kisah mengharukan dan mendebarkan.
Semoga kalian dapat terhibur dengan kisah pendek ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lan05, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nicole & Aiden 2
Tak terasa dua hari telah berlalu dan hari ini adalah hari ulang tahun ibu bos nya hanya yang Nicole tidak menyangka adalah saat ini dirinya sudah berada di kapal pesiar dengan gaun melekat dalam tubuh indah nya dengan riasan yang menambah kecantikan nya saat ini. Dengan helaan napas berat Nicole memakai Stiletto nya demi menunjang penampilan nya lalu berlalu keluar dari kamar yang telah Aiden siapkan untuk nya.
Kenapa ia bisa disini, tanya saja pada bos nya yang pemaksa itu yang menyuruh nya untuk menjadi kekasih pura-pura nya selama di pesta ulang tahun ibu nya. Awal nya Nicole tidak mau menerima perintah Aiden yang satu itu. Tapi Aiden memaksa dan mengancam akan memecat Nicole, Nicole yang mendengar ancaman dari Aiden seperti itu, mau tidak mau menerima keinginan bos nya yang di luar kerjaan nya. Namun Nicole memberi syarat kepada Aiden agar tidak ada yang tahu kesepakatan nya ini termasuk kekasih nya Jack. Dan Aiden menyetujui nya, dan disinilah Nicole berada melihat banyak nya orang yang tengah menikmati pesta dengan senang. Orang yang datang memang didominasi oleh keluarga dan teman-teman ibu dari Aiden. Namun kenapa Aiden hingga memaksanya untuk pura-pura menjadi kekasih nya? Aiden tidak memberitahu alasan kenapa Aiden menyuruh nya untuk berpura-pura menjadi kekasih nya, Nicole pun tidak ambil pusing yang penting pekerjaan nya aman. Lagi pula hanya dua hari begitu pikir Nicole.
"Sudah siap.?" Tanya Aiden tiba-tiba membuat Nicole sedikit kaget dengan kedatangan Aiden yang tiba-tiba dari arah belakang nya.
Nicole melihat Aiden dari atas sampai bawah tanpa sadar, karena penampilan Aiden yang entah kenapa terasa berbeda di mata Nicole hari ini. Padahal Nicole sering melihat atasan nya menggunakan tuksedo dengan rambut yang tertata rapi tapi kali ini pandangan nya terasa beda kepada Aiden.
Aiden segera mengulurkan lengan sebelah kanan nya untuk digandeng oleh Nicole, Nicole yang mengerti itu langsung menggandeng lengan atasan nya, maksud nya kekasih pura-pura nya saat ini. Berjalan menuju ibu Aiden yang menjadi bintang nya kali ini. Terkadang ia bingung mungkin ini cara orang kaya menghamburkan uang mereka. Dengan menggelar pesta megah di tengah lautan seperti ini. Nicole menghela napas berat yang terdengar oleh Aiden yang berada di sebelah nya. "Jangan gugup." Bisik Aiden saat semakin mendekati ibu nya.
"Siapa yang gugup, aku hanya kedinginan saja." Elak Nicole, yang memang merasa gugup entah karena apa, mungkin ini kali pertama nya mendatangi pesta bukan sebagai sekretaris melainkan kekasih pura-pura Aiden.
Aiden tidak membalas lagi perkataan Nicole dan segera menuntun Nicole semakin mendekati ibu nya. "Selamat ulang tahun Mom." Ujar Aiden mencium pipi ibu nya lembut.
"Terimakasih sayang, makasih juga udah mau nyempetin datang ke pesta ulang tahun Mommy." Memeluk Putra sulung nya dengan erat dan perasaan senang dalam hati nya karena putra sulung nya yang sibuk ini bisa datang di pesta ulang tahun nya.
"Sama-sama Mom, Halo Dad." Sapa Aiden memeluk Daddy nya yang berada di sisi sang Mommy tidak pernah jauh.
"Hai nak, gimana kabar mu.?" Membalas pelukan putra nya.
"Baik Dad, ohh.. iya Mommy dan Daddy pasti sudah kenal dengan Nicole sekretaris ku." Ujar Aiden menarik pinggang Nicole agar semakin dekat dengan nya dan menunjukkan kemesraan tersirat.
"Tentu sayang, hai Nicole sudah lama kita tidak bertemu. Tante akhir-akhir ini sibuk tidak sempat menjenguk putra tante yang satu ini." Ucap Mommy Aiden yang kini pandangan nya terfokus kearah Nicole, dan pandangan nya sekilas turun melihat tangan anak nya yang bertengger di pinggang Nicole dengan nyaman.
"Iya Tante selamat ulang tahun sebelum nya semoga tante selalu diberi keberkahan dan kebahagiaan yang semakin melimpah." Ucap Nicole yang sejujur nya sudah pernah bertemu dengan ibu Aiden beberapa kali karena ibu Aiden yang datang ke kantor mengantar makanan untuk anak nya sesekali.
"Ini aku membawa kado untuk tante maaf kalau tidak seberapa." Nicole sedikit bingung saat memilih kado apa yang tepat untuk ibu Aiden karena sudah jelas ibu Aiden telah memiliki segala nya. Namun seperti nya Aiden telah memikirkan nya dengan matang hingga hadiah yang ia bawa kali ini juga Aiden yang bawa, "Anggap saja itu kado darimu untuk Mommy ku." Ucap Aiden saat memberi kado itu kepada Nicole, Nicole terima saja dengan senang hati jadi dirinya tidak pusing lagi memilih kado seperti apa untuk ibu Aiden.
"Terimakasih ya, padahal tidak perlu repot-repot bawa kado untuk tante, ini hanya perayaan biasa saja, dengan kamu datang bersama Aiden saja tante sudah senang." Ucap Mommy Aiden tersenyum penuh arti kearah putra sulung nya itu.
"Apa aku bilang sayang, hanya kita datang saja Mommy sudah senang." Ucap Aiden lembut menatap kearah Nicole yang kini juga tengah menatap nya dengan pandangan kaget mendengar panggilan sayang dari Aiden padanya.
Wahh atasan nya ini ternyata pandai juga berakting, Nicole pun mau tidak mau harus berakting meyakinkan juga agar tidak dicurigai oleh kedua orang tua atasan nya. Dengan kembali menormalkan raut wajah nya digantikan dengan senyum lembut yang ia tunjukkan kepada Aiden.
"Ohh.. iya Mom.. Dad sebenar nya aku mau memberitahu Mommy dan Daddy kalau aku dan Nicole telah berpacaran." Dengan lancar Aiden berucap seperti itu di depan kedua orang tua nya. Juga tamu yang akan datang menyapa ibu nya yang notabene nya adalah mantan kekasih nya.
Ya Aiden telah melihat kedatangan mantan kekasih nya itu sedari tadi dan Aiden menunggu waktu yang pas untuk mengumumkan perihal ini di depan orang tua nya beserta sang mantan yang kini tengah berada di jarak beberapa meter dari ia berdiri bersama Nicole dan kedua orang tua nya.
"Begitu.. Mommy ikut senang kalau kalian telah berpacaran. Selamat ya sayang semoga kalian juga selalu bahagia doa Mommy yang terbaik untuk kalian berdua." Mommy Aiden terlihat antusias mendengar ucapan Aiden sembari memeluk putra nya lalu Nicole bergantian. Karena putra nya ini sudah lama tidak berpacaran lagi setelah putus dengan mantan nya yang sebelum nya. Jadi ia turut senang mendengar nya. Dan ia juga tahu Nicole adalah wanita baik-baik jadi ia setuju-setuju saja dan yang utama adalah bisa menaklukan putra nya yang keras ini.
Sementara Daddy Aiden sedikit melirik putra nya sebentar sebelum akhir nya tersenyum juga mendengar kabar dari putra nya itu.
"Daddy juga ikut senang mendengar nya."
"Terimakasih Mom.. Dad kalau gitu aku kesana dulu ya Mom.. Dad seperti nya ada yang mau menyapa Mommy dan Daddy." Ucap Aiden yang kemudian melirik kearah belakang Aiden dan menyadarkan kedua pasangan paruh baya itu jika mantan sang putra telah berada disitu entah sejak kapan. Mereka tidak bermaksud apa-apa dengan mengundang Yara mantan kekasih putra nya kesini. Mereka sudah menganggap Yara bagian dari keluarga mereka. Tapi mereka tidak mau ikut campur lebih jauh jika itu menyangkut perasaan putra - putri nya.
Sementara Aiden menggandeng Nicole menuju kursi santai yang menyuguhkan pemandangan laut saat ini yang telah memperlihatkan keindahan nya dengan matahari yang mulai tergelincir digantikan sang rembulan.
"Kamu mau apa.?" Tanya Aiden kepada Nicole yang telah duduk sementara Aiden berdiri di depan nya.
"Saya.. hmm aku mau minuman saja sama ku-e." Ujar Nicole ragu-ragu menyuruh atasan nya yang kali ini sedang berstatus kekasih nya.
"Santai saja, kalau kau bersikap seperti itu yang lain akan curiga." Ucap Aiden dengan pelan takut ada yang mendengar percakapan nya dengan Nicole.
"Iya, maaf." Lirih Nicole merasa berat menjalani peran ini. Awal nya Nicole kira gampang namun ternyata berbohong kepada orang banyak seperti ini sangat membebani Nicole.
"Maaf, aku janji hanya untuk kali ini saja." Ucap Aiden lembut tanpa sadar mengusap pelan kepala Nicole yang saat ini posisi nya berada lebih rendah dari nya.
Nicole pun hanya mengangguk pelan.
"Ya sudah aku akan mengambilkan yang kau mau." Ucap Aiden berlalu pergi meninggalkan Nicole sendirian.
Nicole yang tidak terlalu mengenal orang-orang disini hanya mencoba menikmati pesta ini, ia pun berdiri dari duduk nya untuk melihat lebih jelas pemandangan laut lepas. menyangga kan kedua tangan nya di pembatas pagar.
Setelah menunggu beberapa saat Nicole merasakan ada seseorang yang memegang pundak nya, Nicole segera menoleh ia pikir Aiden tapi ternyata bukan, yang ia lihat saat ini adalah seorang wanita dengan pakaian yang memperlihat kan bentuk tubuh nya yang indah ditambah wajah yang begitu mengagumkan. Nicole yang perempuan saja merasa wanita di depan nya ini begitu cantik.
"Hai." Sapa wanita di depan nya ini. Nicole sedikit aneh kenapa wanita di depan nya ini repot-repot menyapa nya yang notabene nya orang asing.
"Hai." Jawab Nicole mencoba merespon niat baik wanita di depan nya. Walaupun atmosfer di sekitar mereka terasa canggung, entah wanita di depan nya ini menyadari nya atau tidak.
"Kau Nicole bukan, perkenalkan aku Yara skallova." Ucap wanita tersebut yang semakin membuat Nicole mengernyit heran bagaimana wanita itu tahu namanya.
"Aku tahu karena sedari kalian mengobrol dengan Mommy Karen dan Daddy Zaron aku berada dibelakang kalian." Dengan senyum yang justru membuat Nicole merasa tidak nyaman.
"Ahhh... begitu, salam kenal Yara aku Nicole... Nicole Radansya." Ucap Nicole tersenyum sopan, sembari mengulurkan tangan nya kembali memperkenalkan dirinya atas dasar kesopanan kepada lawan bicara nya.
Yara sempat melirik sebentar tangan yang terulur padanya itu sebelum akhir nya menerima nya dengan senyum yang masih melekat di wajah nya. Entah kenapa Nicole merasa kurang nyaman berada dekat wanita bernama Yara ini.
"Kau kekasih baru nya Aiden ya." Sahut Yara tiba-tiba menanyakan hal tersebut.
Belum sempat Nicole menjawab, ia melihat Aiden menghampiri nya dan terlihat sedikit terburu-buru.
"Maaf lama, tadi ada yang mengajak ku mengobrol sebentar." Ucap Aiden sembari memberikan minuman yang ia bawa untuk Nicole.
"Tidak apa-apa." Ucap Nicole memaklumi hal tersebut karena ia tahu banyak sekali orang yang menunggu demi untuk mengobrol dengan Aiden meski hanya sebentar.
Setelah nya Aiden melirik Yara dengan tatapan dingin dan itu tak luput dari penglihatan Nicole yang melihat tatapan dingin itu dari Aiden. Nicole belum pernah merasakan aura yang seperti ini dari Aiden, rasa nya begitu menekan dan mengintimidasi. Namun apa yang membuat Aiden se defensif itu saat berhadapan dengan Yara yang hanya seorang perempuan.
Sementara Yara hanya terlihat tenang tidak terpengaruh dengan tatapan yang Aiden layangkan padanya. Itu semakin membuat Nicole bertanya-tanya apa hubungan mereka, entah apa ini hanya perasaan nya saja atau tidak, rasanya orang-orang semakin memusatkan perhatian mereka kearah mereka bertiga mungkin lebih tepat nya kearah Yara dan Aiden.
"Maaf Yara aku dan kekasih ku ingin menikmati waktu berdua kami." Ucap Aiden datar mengusir secara halus perempuan di depan nya ini.
"Baiklah, maaf telah mengganggu kalian." Ucap Yara tenang dengan tatapan yang masih mengunci Aiden, setelah nya ia melirik Nicole sebentar dan berlalu pergi tanpa berpamitan kearah Nicole.
Seperti nya ada yang tidak ia tahu antara Yara dan Aiden. Lagipula itu tidak penting bagi nya, namun atmosfer di sekitar nya masih tidak mengenakkan, Aiden masih terdiam sebelum akhir nya memutuskan untuk menarik Nicole ke tempat yang lebih sepi jauh dari keramaian dan mata orang-orang yang melihat kearah nya penasaran.
Tarikan Aiden pada pergelangan tangan nya terasa menyakitkan, tapi Nicole berusaha menahan nya karena ia merasa mood atasan nya sedang tidak baik-baik saja walaupun tangan nya yang harus jadi korban. Setelah dirasa tempat nya kali ini aman Aiden memberhentikan langkah nya.
Aiden baru tersadar saat melepas genggaman nya ternyata ia terlalu kencang memegang lengan Nicole. "Maaf aku tidak sengaja." Dengan tatapan menyesal Aiden memandang pergelangan tangan Nicole yang membekas merah. Dengan lembut ia bawa dan usap dengan lembut.
"Kenapa kau tidak bilang.?" Tanya Aiden pada Nicole yang gelagapan melihat Aiden yang tidak seperti biasa nya.
"Saya rasa bapak sedang dalam mood yang tidak baik jadi saya diam saja, lagi pula ini tidak terlalu sa...kit." Ucap Nicole semakin mengecil kala melihat tatapan tajam Aiden kini terhunus padanya. Apakah kali ini dirinya salahm? Nicole hanya berusaha memahami atasan nya saja niat nya hanya itu.
"Lalu jika mood ku tidak baik-baik saja aku bebas melukai mu begitu.?" Tanya Aiden sarkas.
"Bu..bukan begitu pak, saya hanya mencoba memahami situasi saja." Ungkap Nicole.
"Lain kali jangan seperti itu lagi, jika kau keberatan tentang hal apapun atau mau protes apapun ucapkan saja dulu. Saya akan pertimbangkan dengan baik, jangan hanya menurut saja, mengerti.?" Tegas Aiden kepada Nicole, tangan nya tak henti mengusap pergelangan tangan Nicole dengan lembut. Nicole untuk sesaat terkesima dengan Aiden namun logika nya kembali menyadarkan nya.
Dengan cepat Nicole mengangguk mengerti. "Baik pak akan saya usahakan."
"Dan satu lagi, jangan panggil bapak atau panggilan formal lain nya jika di luar kantor dan kerjaan. Ini berlaku untuk seterusnya tidak kali ini saja." Pinta Aiden menatap Nicole dengan serius.
Nicole yang di tatap seperti itu akhir nya hanya bisa mengangguk saja.
"Ya sudah kau mau kembali lagi atau mau aku ambilkan lagi minuman nya?" Tanya Aiden inisiatif karena dirinya juga yang membawa Nicole tiba-tiba, hingga minuman yang tadi ia kasih kepada Nicole tertinggal di tempat tadi.
"Hmm.. boleh pak, saya juga sedikit lapar pak." Ujar Nicole yang sejujur nya merasa malu tapi Aiden sendiri yang menawari nya seperti itu jadi Nicole manfaatkan dengan baik. Lagi pula dirinya juga tidak mau kembali ke tempat tadi, rasa nya tidak nyaman terutama Nicole takut kembali bertemu dengan perempuan yang bernama Yara itu.
"Baiklah... tunggu disini akan ku ambilkan, hitung-hitung menebus rasa bersalahku. Nanti akan ku suruh pelayan mengantar nya kesini, takut nya ada yang mengajak ku ngobrol kembali." Ucap Aiden mengusap rambut Nicole sesaat lalu berlalu pergi. Membiarkan Nicole terpaku melihat atasan nya dari belakang hingga tak terlihat dari pandangan nya.
"Untung saja disini sepi." Walaupun sedikit takut, tapi Nicole lebih memilih disini dari pada harus kembali kesana.
Tak lama ada seorang pelayan yang datang padanya untuk memberikan makanan dan minuman. Nicole pikir ini memang untuk nya, karena waktu nya bertepatan dengan dirinya tadi yang meminta makanan dan minuman pada Aiden.
"Terimakasih." Ucap Nicole ramah. Tapi pelayan itu berlalu pergi tanpa menjawab apapun pada Nicole. Namun Nicole tidak masalah mungkin pelayan itu sedang terburu-buru. Nicole pun segera memakan makanan yang dibawa untuk nya dengan nikmat. Selepas menghabiskan semua nya Nicole merasa ada yang aneh dengan tubuh nya, tiba-tiba tubuh nya terasa panas dan area sensitif nya terasa berdenyut. Nicole bingung apa yang sedang terjadi padanya, jangan-jangan ada yang memasukkan sesuatu yang aneh pada makanan nya.
Nicole segera menelepon Aiden dengan tangan yang gemetar bingung.
"Halo Aiden, to.. long." Lirih Nicole saat panggilan nya terjawab oleh Aiden.
Aiden yang merasa aneh dengan perkataan Nicole segera berpamitan dengan para kolega nya lalu bergegas menuju ke tempat Nicole berada.
Saat ia akan sampai di tempat Nicole ia melihat pemandangan yang membuat nya naik pitam.
"Apa yang kau lakukan!" Geram Aiden menarik kerah pria yang mau melecehkan Nicole, terlihat dari pakaian nya, bahwa pria itu adalah seorang pelayan.
Tanpa pikir panjang Aiden segera memukul pria itu dengan membabi buta.
"Aiden... tolong." Ucap Nicole penuh permohonan berharap Aiden melihat kearah nya. Dan itu berhasil atensi Aiden beralih kearah Nicole yang kini terlihat sedikit berantakan. Dirinya sangat merasa bersalah dengan apa yang terjadi padanya. Ini semua adalah salah nya seharusnya Aiden tidak meninggalkan Nicole sendirian.
Dengan cepat Aiden melepas kemeja nya dan menyelimuti gadis itu dengan kemeja nya, menutupi bagian atas pakaian Nicole yang telah terbuka akibat perbuatan bejat lelaki itu. Aiden segera menelepon bodyguard nya untuk mengamankan pria tersebut, biar nanti dirinya sendiri yang akan menginterogasi lelaki tersebut. Untuk saat ini yang terpenting adalah kondisi Nicole ia merasa ada yang aneh dengan keadaan Nicole saat ini.