Kristal Hati EGI

    Pagi ini sangat segar , di tambah suara kicauan burung terdengar sangat merdu , Ferry menelusuri jalanan setelah membeli sesuatu itu Mini market dekat rumah sakit. langkah kaki itu semakin cepat, ternyata di belakang nya ada seekor Anjing kecil yg mengikutinya di kepala anjing itu ada pita berwarna pink . Dengan rasa takut Ferry mempercepat langkah nya. Sampai lah di rumah sakit. Ferry segera masuk, Di dalam ada Auly sedang memakan snack kesukaan nya. Gadis itu melirik ke arah Ferry yg tampak ngos - ngosan. Dadanya terasa berat. Nafas nya tersengal - sengal.

  " Kenapa Fer?" Auly menoleh lelaki yg kini sudah jadi kekasih nya itu. Ferry meluruskan kaki nya ke sofa sambil tersenyum tipis sebelum menjawab pertanyaan itu ia menghela nafas terlebih dahulu.

  " Hufff, Aku di kejar anak Anjing tadi, takut tau, emang imut sih tapi takut hehehe......." Tawa Ferry dengan nafas berburu. Plastik belanjaan itu di simpan di pinggir laci.

  " Anak Anjing aja takut sih, lucu tau" Auly mencubit pipi lelaki itu dengan gemas , bukan nya marah tapi malah tersenyum . Mereka memang sangat cocok. Karna tingkah nya begitu menghibur.

" Fer , beli roti nggak buat abang?" Egi menganggu keasikan mereka . Suara itu serak. Bibir nya kering.

" Ada dung, aku beli 5 buat stok" Ferry mengambil roti gulung isi coklat itu dari plastik, menyerahkan nya pada tangan Egi. Lelaki itu berusaha tersenyum demi hati abang nya bahagia.

" Thank ya" Egi menyobek plastik itu lalu memakan rotinya dengan lahap. Lapar jelas karana bubur belum membuat perut nya kenyang.

" Ma sama bang, aku senang, kalau abang makan roti dengan lahap.karana aku ingin kau sembuh, biar bisa bersenang - senang lagi." Ferry memberikan gelas berisi air putih itu kepada Egi.

" Assalamualaikum , Bro gimana keadaan elu?" Alvin masuk membawa satu plastik berisi buah dan donat.mendekati brankar Egi.

"Waalaikum salam, gua masih lemes Vin, hidup gua kayak nggak bergairah lagi, setelah menerima semua hal menyakitkan itu." Egi menjawab dengan lemas.

" Udah, sekarang elu lebih baik makan aja nih donat . Karna gua beli di tempat langganan gua .di jamin enak loh" Alvin memberikan donat itu. Egi sudah menghabiskan rotinya. Sekarang ia makan donat. Sejujurnya suka tapi itu mengingatkan pada kenangan pahit ketika bersama Arin.

" Iya. Tapi mengingatkan gua pada kenangan pahit itu Vin." Egi memberitahu sambil memakan donat itu dengan terpaksa.

" Owhhh. Sorry Gua nggak tau Gi" Alvin mengelus pundak kekar Egi dengan penuh rasa bersalah terlihat karna memang dia tidak mengetahui semua itu.

" Iya, no problem , gua tau adik elu belum.memberitahu semua tentang gua.padahal dia tau makanan kenangan pahit itu adalah donat." Egi memakan lagi donat itu sambil tersenyum.

" Loh katanya nggak mau mengingat itu lagi tapi kok di makan?"Alvin heran sambil menggaruk tangan nya yg tak gatal.

" Iya karana enak" Egi tersenyum tipis sambil memakan sampai habis donat itu. Bahagia nya karna ia suka donat .

" Hahahahahaha............Gua nggak jadi sedih" Tawa ngakak Alvin sambil menepuk pundak berotot itu, betapa kocak nya hari ini . Meski Egi belum bisa ikut tertawa juga.karana dirinya masih tak bisa lepas dari bayang - bayang seorang Arin.

Egi hanya tersenyum malu, Auly dan Ferry menikmati hiburan sederhana itu. Meski murah tapi berarti besar bagi Egi.dan dirinya karana Ferry bahagia jika abang nya bahagia.