NovelToon NovelToon
Legenda Dewa Bintang

Legenda Dewa Bintang

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Tamat / Anak Yatim Piatu / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan / Pusaka Ajaib
Popularitas:34.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Valheinz Z.H

(Update tidak menentu yang jelas tiap hari bakalan update, tapi itu juga tergantung kesibukan Author)

Jangan lupa dukung Author dengan cara
¹. Vote
². Rate bintang 5
³. Like
⁴. Komen

Xiao Lang, Seorang pemuda yatim piatu yang telah di rawat dan di temukan oleh pemimpin sekte Naga Halilintar. Xiao Lang mempunyai mimpi untuk menjadi seorang kultivator meskipun pemimpin akademi telah mengatakan bahwa dia tidak memiliki bakat dalam kultivasi.

Suatu hari Xiao Lang pergi ke hutan untuk mencari tanaman herbal dan tanpa sengaja ia menemukan benda aneh yang tiba-tiba masuk kedalam dirinya..

Benda apakah itu?, Silahkan baca kelanjutan ceritanya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 10. Berlatih Tanding

Beberapa hari kembali berlalu dengan cepat, saat ini Xiao Lang tengah melatih jurus tombaknya di halaman kediamannya, kehebatan serta kepiawaian Xiao Lang dalam memainkan tombaknya berhasil membuat Xiao Erlong yang tengah menyaksikannya berdecak kagum, pasalnya gerakan Xiao Lang dalam memainkan tombaknya sangat indah.

"Hebat, sangat hebat!!" ucap Xiao Erlong sambil bertepuk tangan.

Xiao Lang langsung menghentikan latihannya saat mendengar tepukan tangan ayahnya, Xiao Lang langsung menangkupkan kedua tangannya untuk memberi hormat kepada ayahnya.

"Ayah, sejak kapan ayah di sini?" tanya Xiao Lang.

"Hahaha ayah sudah sejak tadi berada di sini" jawab Xiao Erlong.

"Kenapa tidak memanggilku?" tanya Xiao Lang lagi.

"Tidak apa-apa putraku, ayah hanya tidak ingin mengganggu konsentrasi mu" jawab Xiao Erlong

"Lang'er apa kau mau berlatih tanding dengan ayah?" tanya Xiao Erlong.

"Tapi ayah..."

Belum selesai Xiao Lang mengucapkan kata-katanya Xiao Erlong sudah menyerangnya dengan cepat dan untungnya dia berhasil menghindari serangan tersebut.

Xiao Erlong tersenyum kemudian mengeluarkan pedang dari cincin penyimpanan miliknya, setelah itu Xiao Erlong langsung menyerang Xiao Lang dengan ganas, meskipun mereka sedang berlatih tanding namun Xiao Erlong nampak sangat serius menyerang Xiao Lang.

TRANG TRANG

Seketika halaman Xiao Lang yang biasanya damai dan tenang kini berubah menjadi ajang perkelahian antara dia dan ayahnya, suara pedang dan tombak yang beradu menggema ke seluruh sekte hingga menggemparkan seluruh sekte.

Para tetua dan semua murid segera berlarian menuju ke sumber suara, mereka semua penasaran siapa yang telah berani menyerang sekte mereka secara terang-terangan begini.

Namun saat mereka semua sampai di asal suara tersebut, wajah panik dan marah mereka seketika berubah menjadi senyuman, karena mereka melihat pemimpin sekte sedang berlatih tanding dengan anaknya.

"Lang'er lawan aku dengan serius karena aku tidak akan memberikanmu ampun" ucap Xiao Erlong di sela-sela pertarungan.

"Baiklah ayah, jika memang itu yang kau inginkan" jawab Xiao Lang.

Keduanya saling menyerang dengan jurus andalan mereka, dan tentunya mereka sama sekali tidak menahan diri, gerakan keduanya sangatlah cepat hingga membuat mereka yang menyaksikan pertempuran tersebut berdecak kagum.

Terutama pada Xiao Lang, mereka semua tidak menyangka bahwa Xiao Lang yang masih berada di tahap Kekuatan Jiwa mampu mengimbangi kecepatan dari pemimpin sekte yang merupakan Pendekar Dewa, tentunya hal ini di sebabkan karena Xiao Lang menguasai elemen cahaya hingga membuat gerakannya sangat cepat sama seperti cahaya. Pada masanya orang-orang yang menguasai elemen cahaya di sebut sebagai Cultivator cahaya.

Pertarungan tersebut berlangsung cukup lama, namun Xiao Lang mulai nampak kewalahan karena memang tingkat kuktivasinya masih sangat jauh di bandingkan dengan ayahnya sendiri.

Xiao Lang yang menyadari hal tersebut tidak kehilangan akal, dia kemudian menggunakan jurus Tombak Naga Halilintar miliknya, seketika pertarungan nampak imbang kembali untuk beberapa saat karena setelah itu nampak Xiao Erlong yang mulai kewalahan menahan setiap serangan tombak Xiao Lang yang sangat cepat.

"Jurus apa itu..."

"Aku baru kali ini melihat jurus tombak yang sangat luar biasa.."

"Benar sekali, dan aku rasa jurus itu tidak ada di sekte kita.."

"Kenapa kau berkata begitu?"

"Aku adalah pengguna tombak, dan semua juris tombak di sekte ini sudah aku baca dan sama sekali tidak ada jurus yang seperti itu."

Para murid nampak sangat mengagumi sekaligus penasaran dengan jurus tombak yang di gunakan oleh Xiao Lang, pasalnya jurus tersebut sangat asing bagi mereka terutama para murid yang mengunakan senjata tombak.

"Jurus yang sangat hebat, bahkan aku sampai kewalahan menghadapinya" batin Xiao Erlong

Xiao Erlong kemudian meningkatkan kekuatannya, seketika tubuhnya di selimuti oleh aura biru dan perlahan-lahan aura tersebut membentuk seekor naga dan ikut menyerang Xiao Lang.

Xiao Lang tidak tinggal diam, dia kemudian menenangkan dirinya lalu setelah itu tubuhnya juga di selimuti oleh aura biru, namun aura biru milik Xiao Lang terlihat lebih terang dan lebih cerah seperti biru laut sementara aura milik Xiao Erlong terlihat seperti biru langit.

Aura yang menyelimuti tubuh Xiao Lang juga perlahan-lahan membentuk seekor naga dan kemudian menyerang naga milik Xiao Erlong, para murid dan para tetua kembali berdecak kagum ketika melihat dua ekor naga yang tercipta dari aura tengah bertempur di atas mereka.

Sebenarnya alasan dibalik nama sekte naga Halilintar adalah karena pemimpin dan tetua sekte bisa membentuk seekor naga dari aura mereka, dan naga tersebut memiliki elemen halilintar, sedangkan untuk para murid sendiri hanya murid elit saja yang bisa melakukan hal tersebut.

Pertarungan sengit antara Xiao Lang dan ayahnya sendiri masih terus berlanjut, kecepatan dan ketepatan serangan mereka berdua sangat mengagumkan, begitu juga dengan pertahanan keduanya sama sekali tidak terlihat celah sedikitpun.

**

Di dalam dunia jiwa Xiao Guang dan She Long menatap pertarungan tersebut dengan kagum, meskipun mereka berdua tau bahwa sebenarnya Xiao Erlong masih menahan kekuatannya agar tidak terlalu tinggi dari kekuatan Xiao Lang.

"Meskipun ayah tuan menahan kekuatannya, tapi tetap aku masih tidak menyangka bahwa tuan masih bisa berhadapan dengan ayahnya dalam waktu yang cukup lama" ucap She Long.

"Tapi ini lebih bagus, karena dengan begini tuan akan mulai terbiasa dengan pertarungan, hanya saja tombak tersebut tidak akan bertahan lebih lama lagi karena yang mampu menahan kekuatan jurus tersebut hanyalah Dragon Spear" ujar Xiao Guang

"Ya walaupun begitu, setidaknya tuan mendapat sedikit pelajaran" ucap She Long.

Benar saja apa yang di katakan oleh Xiao Guang, setengah jam kemudian tombak yang di pegang Xiao Lang tiba-tiba hancur seperti sudah sangat rapuh, karena memang tombak tersebut hanyalah tombak biasa, meskipun begitu kekuatan tombak tersebut sangat keras karena gagang tombaknya terbuat dari kayu yang keras.

Dengan hancurnya tombak milik Xiao Lang maka secara otomatis Xiao Lang telah kalah dalam pertarungan ini, meskipun mengundang banyak pertanyaan dalam hati para tetua dan yang lainnya, bagaimana tombak tersebut bisa hancur?, bukankah kayu tersebut sangat keras?.

"Aku kalah ayah" ucap Xiao Lang sambil mengangkat kedua tangannya.

"Hahahaha, Lang'er ini bukan tentang menang ataupun kalah, karena memang dari awal ayah hanya ingin berlatih tanding denganmu" jawab Xiao Erlong.

"Iya ayah aku tau itu, tadi saat pertarungan aku juga merasakan bahwa sebenarnya energi ayah masih ayah tahan" ucap Xiao Lang.

"Hahahaha maaf, maaf" ucap Xiao Erlong.

Mereka berdua kemudian berjalan kembali menuju ke kediaman Xiao Lang, sementara murid dan para tetua kembali ke tempat mereka masing-masing dengan perasaan yang kurang puas, sebenarnya mereka masih ingin menyaksikan pertarungan antara Xiao Lang dan ayahnya namun sepertinya tombak Xiao Lang tidak mengizinkan hal tersebut.

(**Maaf ya semuanya karena kemarin gak update Chapter, karena sekarang Author lagi sibuk kerja, tapi tenang aja nanti kalo udah gak sibuk Lagi Author bakalan up tiga chapter buat ganti Chapter yang ketinggalan sebelumnya

Dukung terus Author dengan cara memberikan Like dan Vote sebanyak-banyaknya, dan jangan lupa untuk beri rate untuk karya Author**.

See you next Chapter, Bai Bai)

1
Isnandar
mantap
Janu Ary
kenapa tidak ada mata uang tembaga, perak, emas ?
Sham sul: pabriknya blom dibangun bray
total 1 replies
Haryo Ratmoko
Slebeeewww...
Asmul Yadi
naif
Asmul Yadi
kok aneh ya tor terlalu byk yg menganjal
S P Lani
Kecewa ga ngerti otak penulisnya katanya kekiluatannyanpenguasa masa lawan dewa sama iblis ga bisa menghadapinya baru keroconya gimana lawan kasarnya .taii penulis bikin cerita berubah ubah
S P Lani
anjng memang idiot cerita penulisnya auto goblog bikin ceritanya
S P Lani
nulis balelol
S P Lani
otak penulisnya memang sengklek minum obat sampe harus berkorban taii ceritanya penuh omong kosong
S P Lani
ya memang otak goblog penulisnya ga pake otak lawan 100 dewa menang tapi giliran lawan 10 mati kan anjng
S P Lani
katanya kuat kok tiap di serang jatuh melulu penulis ini kocakk yg jago sering jatuh mati Ama kelaman
Qim
knp TDK fokus tingkatkan pasukan Cahaya sebagai pasukan Utama
Aknes Wahyu The-king
Luar biasa
Qim
ah..MC lebay..gmn mau menguji kemampuan istrinya
Bunda Fairel
Luar biasa
Hari Suryanto
anti sex👇
Hari Suryanto
aku taunya naga para lelaki
Frengky Sultani
Biasa
haryanto
Kecewa
haryanto
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!