Apple Vaughn namanya. Gadis cantik, imut dan menjadi bunga kampus di universitasnya.
Satu yang menjadi ciri khas wanita cantik itu. Selalu bergonta ganti pacar dan hanya menerima pria kaya saja untuk menjadi pacarnya.
Bertemu dengan Knox Romanov yang merupakan pria matang tengil yang berasal dari keluarga konglomerat.
Knox yang tahu tentang reputasi buruk Apple bermaksud untuk mempermainkan wanita yang sering mempermainkan pria itu.
Siapa yang akan terjebak dan dijebak? Yuk kepoin ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Apple Knox 13
"Halo semua ... Namaku Apple Vaughn dan aku akan magang di sini selama satu bulan. Mohon bimbingannya," ucap Apple memperkenalkan dirinya pada para staf di ruangan itu dengan senyuman manisnya.
Apple melihat ada yang memperhatikannya dan juga banyak yang cuek dengan kehadirannya terutama pegawai wanita.
Di sana ada sekitar 10 pegawai yang terdiri dari 6 pegawai pria dan 4 pegawai wanita.
"Duduklah di sana, Apple," ucap Tuan Lennon -- kepala divisi umum.
"Baik, terima kasih," jawab Apple.
"Ah ya, apa yang akan kukerjakan di hari pertamaku ini?" tanya Apple.
"Buatkan kami kopi," sahut salah satu pegawai wanita yang duduk di depannya.
"Apakah di kantor ini tak mempekerjakan OB?" tanya Apple.
"Kami seniormu dan kau hanya pegawai magang jadi pekerjaanmu bisa apa saja di sini," jawab wanita itu.
"Itu bukan job desk-ku karena tak berkaitan dengan skripsiku. Aku tak membahas cara membuat kopi di dalam skripsiku," jawab Apple tegas tapi dengan wajah manisnya.
Beberapa pegawai pria tampak tertawa mendengar hal itu karena Apple tampak berani menantang pegawai tetap dengan jawaban cerdasnya.
"Annie, sudahlah. Jangan merundung pegawai magang yang manis ini," sahut salah satu pegawai pria.
"Apple, kemarilah. Kerjakan ini saja. Kebetulan pekerjaanku sangat banyak dan butuh bantuan," ucap salah seorang pegawai wanita yang lainnya.
Apple tersenyum dan mengangguk pada wanita itu lalu menghampirinya.
"Siapa namamu?" tanya Apple ramah.
"Aku Alice," jawab wanita itu dengan datar.
"Tolong periksa dokumen ini dan cocokkan dengan jadwal yang ada di dokumen yang ini," perintah Alice sembari memberikan dua dokumen pada Apple.
"Baiklah, dan aku akan bertanya jika ada yayng tak kumengerti," jawab Apple.
Alice mengangguk sembari melihat penampilan Apple yang cukup fashionable.
"Kau seorang model, Apple?" tanya Alice dan membuat Apple menoleh kembali padanya.
"Bukan," jawab Apple.
"Penampilanmu menarik," sahut Alice tersenyum.
"Terima kasih. Akhirnya aku melihat senyummu yang cantik itu, Alice," jawab Apple tersenyum.
"Thank you," sahut Alice tersenyum kembali.
Lalu Apple pun mengerjakan pekerjaannya dengan cepat bahkan tanpa bertanya sekalipun pada Alice karena dia sudah sangat paham dengan tugasnya itu.
Dua jam kemudian, Apple memberikan tugasnya kembali pada Alice.
"Ini, periksalah," ucap Apple.
Alice mengambil dokumen itu dan memeriksanya.
"Pekerjaanmu sangat cepat, Apple," ucap Alice.
"Ya, aku selalu berusaha melakukan yang terbaik," jawab Apple.
"Apple, bisakah kau membantuku?" tanya salah seorang pegawai pria dari pojok ruangan.
"Tentu saja, Tuan," jawab Apple dengan senyumnya yang tak pernah pudar.
Lalu Paris pun melakukannya dengan senang hati karena dia selalu suka mengerjakan hal-hal baru yang belum pernah dilakukannya termasuk pekerjaan kantor seperti ini.
Karena sikap ramah dan selalu menyenangkan jika dimintai bantuan yang berhubungan dengan pekerjaan mereka, membuat pegawai di ruangan itu menyukai Apple. Kecuali Annie yang sejak awal tak terlalu suka dengan kedatangan Apple yang seakan mencuri perhatian semua pegawai pria yang ada di sana.
Saking sibuknya di hari pertamanya, Apple sampai tak makan siang di luar dan Alice memesankannya makanan dari luar.
Apple suka dengan kesibukan ini dan dia merasa senang dengan suasana kerja seperti di perusahaan ini. Apple bertekad akan bekerja magang dengan baik di sana agar bisa bekerja di perusahaan itu kelak.
Menjelang pukul 6 sore, Apple baru keluar dari ruangannya.
Dia berjalan bersama beberapa teman seruangannya yang sudah tampak akrab dengannya hanya dalam tempo sehari saja. Dan kini mereka menunggu lift terbuka.
"Sstt ... Tuan Romanov datang menuju kemari," bisik salah satu pegawai wanita di sebelah Apple.
Apple menoleh ke arah yang menjadi bahan perbincangan beberapa pegawai di sekelilingnya.
Apple melihat Knox yang hanya berjarak lima meter darinya dan mata tajam itu kebetulan melihat juga ke arahnya.