NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Polisi

Terjebak Cinta Polisi

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:26.3k
Nilai: 5
Nama Author: Phine Femelia

Di masa lalu... orang tua Sherli pernah berurusan dengan yang namanya polisi hingga harus berada di pengadilan. Sejak saat itu Sherli antipati dengan polisi tetapi di masa sekarang Sherli harus berhadapan dan ditolong seorang polisi yang bernama Kres Wijaya di kantor polisi. Apakah dengan adanya peristiwa tersebut penilaian Sherli tentang seorang polisi berubah atau justru gigih dengan penilaian sebelumnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phine Femelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kenalannya

"Kamu masih ingat Tante Jihan ini punya anak perempuan?"

Tante Jihan cuma tersenyum.

"Ingat" kata Kres yang tampak berpikir.

"Bulan depan mau daftar jadi polwan"

"Oh...benar jadi ya, Tante? Dulu terakhir memang sempat cerita sama saya mau jadi anggota polisi" kata Kres dengan sesekali melihat Tante Jihan.

"Benar, Kres. Anak Tante niat"

"Baguslah kalau memang niat, Tante" kata Kres sopan.

"Kamu mau mengenal lebih anak Tante?" tanya Tante Jihan.

Sherli cuma mendengarkan dengan tatapan polos.

"Maksud Tante apa ya?" tanya Kres hati hati.

Mamanya jadi terkekeh.

"Masa kamu gak paham arah pembicaraan Tante Jihan, Kres?" tanya mamanya.

Kres melihat terus mamanya dengan merasa tidak mengerti.

"Apa, Ma? Aku benar gak ngerti"

"Astaga. Kres polos ya?" kata Tante Jihan terkekeh.

Sherli hampir tertawa kalau tidak ingat dimana dirinya.

"Tante tahu kalian sudah kenal tapi untuk mengenal lebih dalam...siapa tahu kalian bisa sampai ke pernikahan"

Seketika Sherli melihat terus Tante Jihan dan akhirnya Kres mengerti. Kres masih tampak tenang. Itu yang dilihat Sherli dan seketika secara perlahan berjalan mundur tanpa suara. Mulai tahu kalau sudah sampai di depan pintu Sherli segera berjalan pergi sampai di teras. Kres berpikir cara untuk menolak secara halus.

"Saya masih mau mengejar profesi, Tante"

"Anak Tante juga baru mau test. Itupun bulan depan dan masih harus melalui beberapa tahap. Diterimapun tidak mungkin bisa langsung menikah. Benar, bukan?"

Mamanya melihat terus Kres. Seperti ada sesuatu yang mengganjal.

"Kres, waktunya kamu melupakan semua tentang dia" kata mamanya.

"Ma, aku sudah melupakan dia. Buktinya aku sudah menjual cincin yang ketika itu kubeli buat dia jadi gak ada kaitannya sama mantan aku"

"Coba dulu, Kres. Nantinya kalian satu profesi. Menurut Tante kalian akan cepat saling mengenal apalagi sebelumnya kamu sudah kenal"

"Tante, maaf. Saya mau pergi sebentar. Bisa beritahu lewat mama saja ya? Benar juga, Ma. Aku ajak seseorang ke sini"

"Siapa?"

Kres mau menunjuk dan menoleh ke sampingnya tapi seketika bingung karena Sherli tidak ada.

"Tadi di sini"

"Sejak tadi mama sama sekali gak lihat ada orang di sana" kata mamanya heran.

"Tidak. Tadi ada. Sebentar" kata Kres dengan berdiri.

Kres berjalan keluar dan mengedarkan pandangannya. Ternyata Sherli duduk di teras dan Kres segera berjalan menghampiri Sherli.

"Kenapa kamu ada di sini?"

Sherli menoleh dan melihat Kres hingga akhirnya berdiri.

"Sudah?"

"Apanya yang sudah? Kapan kamu keluarnya? Kenapa juga kamu harus keluar?"

"Memangnya kenapa? Saya cuma tidak enak saja mendengar percakapan kalian. Saya tidak mau dikira menguping pembicaraan orang"

"Di sana kamu tamu juga. Kamu tidak sopan kalau mendadak meninggalkan begitu saja"

"Kenapa kamu jadi agak emosi?" tanya Sherli dengan merasa tidak mengerti.

"Saya tidak enak saja di depan mama. Saya ajak kamu tapi ternyata kamunya tidak ada"

"Saya dibilang tidak sopan kalau saya sudah kenal beliau tapi tadi posisinya belum dikenalkan"

"...tapi kamu sudah masuk ke rumah"

"Saya sudah masuk dan pertama kali kamu diajak bicara jadi tidak ada ceritanya saya tidak sopan. Saya yakin beliau belum tahu kalau ada saya. Menurut saya kamu yang terlalu berlebihan. Kenapa masalah kecil begini harus diperpanjang?" tanya Sherli dengan merasa heran.

"..."

"Kamu punya masalah? Kamu lagi sebal? Jangan dilampiaskan semuanya kepada saya"

Seketika Kres merasa diingatkan tentang perilaku yang masih gampang terpancing emosi. Iya. Kres memang emosi karena dirinya yang mau dijodohkan apalagi mamanya ikut perkataan Tante Jihan. Kres bisa memilih calon sendiri yang sesuai dengan hatinya. Bukan sombong tapi Kres memang tidak senang dijodohkan apalagi setiap Kres punya pasangan pasti cerita kepada mamanya. Kres tidak menyangka perempuan yang menurutnya pasti memahami keinginan Kres jadi ikut menjodohkannya.

"Ikut saya" kata Kres pelan.

Kres berjalan pergi dan Sherli berusaha menahan rasa sebalnya dengan menghela napas kasar.

"Kenapa polisi menyebalkan? Sejak dulu" pikir Sherli geram.

Sherli berjalan menyusul Kres dan berusaha melupakan sikap Kres yang tadi menyebalkan. Sherli dikenalkan kepada mamanya dan mamanya melihat penampilan Sherli. Sherli jadi canggung.

"Penampilan gue gak ada apa-apanya dibandingkan dengan beliau. Sejak awal gue datang ke sini memang sudah menduga kalau keluarga ini bukan keluarga biasa" pikir Sherli.

"Kres?" tanya mamanya dengan merasa ingin tahu.

"Ya...teman. Kenalan aku" kata Kres.

Tante Jihan yang dari tadi sibuk dengan handphone akhirnya melihat Sherli dan merasa tidak menyangka.

"Kamu?"

Sherli melihat arah suara itu dan melihat Tante Jihan dengan merasa tidak mengerti. Kres dan mamanya melihat Tante Jihan.

"Kamu kenal?" tanya mama Kres.

"Dia yang dulu pernah menolong saya"

Sherli merasa heran.

"Gue? Menolong Tante Jihan? Kapan?" pikir Sherli.

"Mendadak dia memanggil saya dan ternyata dia mau kasih dompet saya yang jatuh"

Sherli merasa tidak mengerti dan Kres melihat Sherli.

"Benar?"

Sherli melihat Kres dengan bingung. Kres jadi ragu perkataan Tante Jihan benar.

"Masa kamu lupa kejadian itu?" tanya Tante Jihan.

"Maaf. Kapan ya, Tante? Mungkin Tante salah orang" kata Sherli hati hati.

"Eh...saya gak mungkin salah orang. Saya memang sudah tua tapi masih ingat setiap peristiwa yang pernah saya alami apalagi kalau ditolong orang. Waktu itu kamu menolong saya lalu saya kasih uang gak mau"

Sherli jadi bingung.

"Tante benar yakin?" tanya Kres pelan.

"Yakin. Sangat yakin. Cuma waktu itu dia pakai kaos oranye dan celana kain"

Kres mengingat.

"Iya memang benar. Dulu dia cuma pakai kaos itu dan celana kain" pikir Kres.

"Sekarang kamu jadi rapi ya?" kata Tante Jihan.

Sejak tadi mama Kres cuma mendengarkan tapi satu sisi meneliti Sherli.

"Pokoknya saya terima kasih waktu itu sama kamu. Kalau gak ada kamu atau setidaknya kalau kamu gak jujur saya sudah kehilangan semua kartu berharga yang ada di dompet itu"

Sherli berusaha mengingat tapi entah kenapa benar tidak ada yang diingat. Kres cuma menatap Sherli. Akhirnya sampai keluar dari rumah Kres pun Sherli tetap tidak ingat.

"Pasti Tante Jihan salah orang. Gue juga gak mengenal wajahnya" pikir Sherli.

"Kamu mikir apa?"

"Tante tadi bisa bicara begitu tentang saya. Aneh"

"Kamu benar tidak merasa pernah menolong Tante Jihan?"

"Saya tidak ingat apapun"

"Kamu bilang tidak ingat berarti kemungkinan memang pernah menolongnya cuma karena pikiran yang terlalu berat akhirnya ada peristiwa yang dilupakan"

"Tidak. Saya yakin tidak pernah menolong Tante Jihan"

Kres melihat terus Sherli dan akhirnya mengajak Sherli masuk ke dalam kafe. Mereka memutuskan datang ke kafe untuk sekedar makan camilan. 

"Kamu yakin cuma makan itu? Tidak apa-apa pesan saja yang lain"

"Memang cuma mau makan ini"

Kres memberikan buku menu kepada pelayan dan pelayan itu justru termenung.

"Mbak?" panggil Kres.

1
Muji Lestari
iya harusnya Sherly dan kress hidup bahagia dg kluarga kecilnya..harusnya Sherly hamil kalo bisa kembar jadi tak MCM ini suami istri kok ceritanya MCM pacaran terus tak ada moment spesialnya .
Muji Lestari
lama lama Sherly ini bikin emosi siapa yg betah dgn sifat egoisnya
Elen Gunarti
knp g dibuat hmil dlu ya Thor,smpt kcwa ma kres knp nikah ma Dewi masa polisi nggk mau mncari tau dlu lgs mnyrh🤭🤭tp ttp bagus ko q suka👍
Codigo cereza
Oke bangett
LV Edelweiss: baca juga novel kisah nyata karya saya kak... 😊
total 1 replies
Majin Boo
Gemesin banget karakternya!
LV Edelweiss: baca juga novel kisah nyata karya saya kak... 😊
total 1 replies
Jenny Ruiz Pérez
Puas hati!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!