NovelToon NovelToon
PENGGUNA BATU BINTANG

PENGGUNA BATU BINTANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Time Travel / Fantasi Wanita / Pembaca Pikiran / Pulau Terpencil
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Tenth_Soldier

Petualangan seorang putri dengan kekuatan membuat portal sinar ungu yang berakhir dengan tanggung jawab sebagai pengguna batu bintang bersama kawan-kawan barunya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tenth_Soldier, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Di Balik Layar & Naik Gajah

Semua orang ternganga dan terpana melihat ular raksasa terangkat ke udara dibawa makhluk yang lebih besar darinya. Semua tak menduga akhir riwayat ular raksasa yang tergolong kuat itu.

Putri Tihu tak menyangka burung raksasa yang pernah disinggung Ratu Aduyugayi di pertemuan kota gaib Janasaran muncul di pulau Waja dan membantu mereka membereskan ular raksasa yang ada di Rembuba. Atau itu hanya reaksi alami seekor binatang buas yang menemukan mangsa alaminya?

Lalu bagaimana cara mengalahkan burung raksasa itu? Tihu merasa tantangan sebagai pengguna batu bintang sangat berat, dari kejauhan dia melihat burung raksasa itu dengan mudahnya merobek tubuh ular menjadi dua. Mawinei merasa kagum dengan burung raksasa yang dengan mudahnya membawa terbang ular yang setengah terbakar itu.

Mereka semua menatap kepergian burung raksasa itu di kekelaman malam yang penuh bintang.

Beberapa prajurit Ghayankbara beranggapan itu adalah burung Raguda sang tunggangan Dewa Sinuw.

Tapi pada kenyataannya...

" Ayo Raguda mendaratlah barang sebentar untuk menikmati makan malammu," Kaisiepo berkata, Lamaraeng dan Labosi juga terlihat berada di punggung Raguda burung yang diberi nama oleh Kaisiepo karena memang mirip dengan burung mitos yang sudah lama ada sejak dulu.

Labosi tersenyum waktu bersembunyi di balik  bulu punggung burung itu dan melihat Tihu terkejut melihat Raguda menyambar ular raksasa. Mungkin dia akan lebih terkejut lagi kalau melihat dirinya di atas punggung Raguda.

"Aku akan turun di pulau yang penuh hutan rimba itu," jawab Raguda. Burung itu mengarah ke pulau Lamakintan.

" Oh kebetulan aku juga ingin memperkenalkanmu pada Kaayat, hinggap lah di pohon tertinggi," Kaisiepo memberitahu Raguda.

" Baiklah." Raguda pun telah menemukan pohon yang dimaksud, dan mulai menikmati ular bakarnya.

Lamaraeng dan Labosi melompat turun ke dahan pohon yang amat besar, begitu juga Kaisiepo.

" Hari sudah larut apa kau yakin Kaayat masih terjaga dari tidurnya? " Lamaraeng bertanya pada Kaisiepo.

Sebelum Kaisiepo menjawab Lamaraeng, Tiba-tiba dua sosok terlihat di balik kerlap kerlip sinar kunang-kunang. Sebenarnya bukan kunang-kunang tapi bangsa Peri Bunga yang turut menyertai dua sosok itu yang adalah Kaayat dan Qeva.

" Ada apa kalian singgah kemari larut-larut malam ? " tanya Kaayat pada Lamaraeng dan Kaisiepo.

" Sebenarnya tidak terlalu penting aku hanya ingin memperkenalkanmu pada Raguda, Nasutaran akan mempunyai satu lagi penjaga perkasanya selain Thecalonca." jawab Lamaraeng sambil menunjuk Raguda burung raksasa yang sedang asyik mematuk daging ular bakarnya.

" Oh, oh, oh Kaisiepo bawa burung ini ke pulaumu saja,"Kaayat menengok ke arah Kaisiepo yang terkekeh.

" Kami baru saja dari pulau Waja dan membawa ular raksasa itu kemari,"kata Kaisiepo.

" Kau mengotori rumahku saja Kaisiepo!" Kaayat bersungut-sungut. Karena melihat ukuran ular yang sangat besar itu sisiknya bertebaran ke berbagai arah.

" Nek, itu burung raksasa jahat atau tidak? " tanya Qeva.

" Oh tidak Nak ini Raguda burung  ramah se Nasutaran,"Kaisiepo buru-buru menjawab Qeva.

"Ayolah kalian turun dari sini dan beristirahat dulu, hari sudah larut, biarkan Ragudamu menghabiskan makan malamnya."

Akhirnya mereka semua  mengikuti Nenek Kaayat, menuruni batang pohon yang sangat besar itu dengan menggunakan semacam bilik kayu yang sudah dihubungkan dengan tepian batang utama pohon itu.

Ketika mereka masuk bilik kayu itu nenek Kaayat mengetukkan tongkatnya tiga kali ke lantai bilik itu.

Bilik itu akhirnya bergerak turun dengan pelan. Sampai ke bawah pohon, tempat di mana rumah Kaayat berada.

Sesampainya di bawah Kaayat langsung menyuruh Lamaraeng dan Labosi, menempati kamar untuk tamu paling depan.

Dan menyuruh Kaisiepo tidur di kamar khusus tamu di bagian atas kamar Panglima Burung.

"Ayo semua istirahatlah dulu besok pagi kita rencanakan aksi dukungan kita," Kaayat lalu menyuruh semua istirahat lebih dahulu. Karena dia sendiri harus menghubungi Sundek melalui telepati atau komunikasi melalui kekuatan pikiran.

" Sundek, maaf menganggumu tapi kami sudah siap mendukung secara di

balik layar untuk para pengguna batu bintang generasi baru," Kaayat memulai percakapannya.

Tak lama kemudian Sundek pun menerima pesan Kaayat dan membalas

" Bagus, jemput aku besok tengah hari di lapangan Babut."

Kaayat pun bergegas menuju kamarnya dan pergi tidur.

Hanya Kaayat dan Sundek yang sanggup melakukan komunikasi pikiran jarak jauh itu. Sebab itu adalah ajaran penduduk Janasaran, hanya mereka dengan tingkat shaman atau resi yang diijinkan penduduk Janasaran dan dipercayai untuk mempelajari ilmu telepati itu.

Keesokan paginya putri Tihu membuka pintu pintasnya ke tempat yang dimaksud Jaka dan Resi Sundek, mereka dituntun pintu pintas ungu tidak langsung menuju pulau yang mempunyai gunung berapi,  tapi malah ditempatkan di ujung selatan pulau Maresuta.

Dari pantai ujung selatan pulau Maresuta itu mereka menyaksikan sebuah pulau dengan gunung berapi yang mengepulkan asap hitamnya.

" Aneh kenapa kita tidak langsung dibawa pintu pintas ke pulau yang disana itu ya? "

"Itu artinya terlalu berbahaya jika kita langsung mendarat di pulau itu," jawab Tihu.

Jawaban Tihu juga sangat beralasan sebab pertama gunung berapi di pulau itu sewaktu-waktu bisa meletus, kedua pengguna batu bintang kegelapan dengan topeng merah telah memperbanyak makhluk-makhluk buas bernama Gumblin, makhluk bertelinga lancip, bergigi tajam dan berkulit hijau  Itu suka memburu manusia dan akan mereka jadikan santapan. Dan alasan yang ketiga...

" Krask, krask! " terdengar suara berisik di semak dan pepohonan di dekat kelima anak itu yang ditimbulkan oleh gesekan binatang berukuran besar, bertelinga besar, berhidung panjang, berkaki seperti pilar. Ya itu adalah binatang gajah yang sedang mencari makan di dekat pantai.

" Nah Andiek lihat tuh!" kata Tihu pada Andiek.

Andiek mengikuti arah telunjuk Tihu yang mengarah ke binatang yang disebut gajah.

" Seperti itu lah wujud binatang yang bernama gajah,"sambung Tihu.

Andiek hanya terpana merasa ngeri rahangnya masih membuka karena baru kali itu dia mengenal binatang yang bernama gajah.

" Wah sebesar itu?! "desis Andiek sambil membayangkan ukuran buaya di sungai Tobari.

" Bagaimana? Kecil kan?!" Bahri bercanda pada Andiek.

Andiek yang jengkel pada Bahri langsung mengangkat bola air laut yang sangat besar dia arahkan pada Bahri Masiak.

" Oi..oi... sudahlah, sekarang bagaimana pendapatmu Andiek mengenai binatang gajah itu? " tanya Jaka.

" Mengagumkan, tapi kenapa mereka berada di pantai? " tanya Andiek.

" Karena mereka suka bermain air dan pandai berenang," Tihu menjelaskan.

"Mungkin kita akan ke pulau yang ada gunung berapinya itu dengan naik gajah-gajah ini," sambung Tihu. Andiek merasa senang sekali membayangkan dirinya di atas punggung gajah.

" Aku rasa juga begitu, lihat beberapa gajah sudah mulai berenang menuju pulau bergunung berapi itu." Jaka ikut berpendapat.

Akhirnya masing-masing anak dengan cara mereka naik ke atas punggung gajah yang berenang mendekati pulau dengan gunung berapi dan para gumblin yang galak.

1
Nitopeng
samurai showdown /Sneer/
Dwi Utomo
ok
Nitopeng
keren!
Nitopeng
Luar biasa
Nitopeng
gila!
Nitopeng
wuk wuk
Rosy
OK banget apalagi ada gambarnya
Rosy
Suromenggolo kurang gede badannya
Rosy
Garudaaaa!!!
Guns
nyummy
Guns
penempatan ilustrasinya kasih jarak Thor biar imbang
Guns
good night
Guns
kreatif, rumah pohonnya asyik
Guns
banyak pengetahuan baru, itu kan elf Thor? hhhh tapi bagus memperkaya etnis kita hhhh
Guns
/Good/
Guns
hhhhh Goblin itu Thor! hhhh sip!
Guns
jadi ingat Saur Sepuh
Guns
keren, pengetahuan baru nih /Good/
Guns
hhhhh
Guns
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!