Dion Mahesa Birawa adalah seorang menantu yang tidak berguna di keluarga Wolf. Setiap hari hanya mendapat hinaan dari seluruh anggota keluarga mereka, terutama Jasmine istrinya, dengan teganya berkhianat di belakangnya.Perceraian sudah tidak bisa di elakkan lagi. Tapi, tanpa mereka sadari, lelaki yang selalu di anggap tidak berguna itu, adalah seorang putra mahkota, pewaris tunggal sebuah perusahaan besar dunia. Tidak ada yang tidak mungkin baginya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aditya Jetli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Mana kesombonganmu
"Siapa kau? Kenapa kau ikut campur? Kau sama rendahnya dengan badjingan itu. Kau tahu siapa aku?" Ucap Brian sedikit kelewatan, dan sudah mulai berani memprovokasi lawannya
"Mulutmu ternyata benar benar kotor. Aku ingin melihat apakah tubuhmu sekuat mulutmu itu." Ujar bawahan Dion, Hans dan langsung saja memukul dan menampar wajah Brian, dengan kecepatan yang tidak bisa dilihat mata
Plak..buk...buk. baaamm..!
Tamparan dan pukulan yang dilayangkan Hans, membuat tubuh Brian terpental beberapa meter, dan menabrak meja jamuan yang penuh dengan makanan, hingga hidangan yang ada di atasnya menjadi berantakan, dan mengenai baju Brian
Dari mulutnya menyembur darah segar, sehingga semakin membuat bajunya kotor dan jorok
Jasmine yang melihat suaminya dianiaya seperti itu tidak terima, dan berusaha memukul Hans dengan tangan kanannya, tapi bukan si tangan kilat namanya, kalau tidak bisa mengantisipasi hal kecil seperti itu
Tamparan Jasmine lewat begitu saja, karena hanya dengan sedikit menggeser tubuhnya ke belakang, tamparan itu tidak mengenainya
Hans tidak melawan atau membalas pukulan Jasmine, karena dia tidak mau memukul seorang wanita
Tapi tiba tiba perempuan yang berpakaian ninja muncul didepan Jasmine, dan serta merta melayangkan tinjunya ke arah wajah Jasmine, hingga membuatnya terhuyung ke belakang, jatuh
Nenek Wolf tercekat dan menelan salivanya dalam dalam, tapi hanya itu yang bisa dilakukannya, mau marah takut kena pukul lagi
Jadi dia hanya diam saja, ketika melihat cucunya dipukul sampai jatuh, hingga membuat pakaian pesta yang dikenakannya menjadi kotor, begitu juga dengan pakaian Brian yang terkena darahnya sendiri
Everly dan Danish apalagi chalista gemetaran, tapi ketiganya tidak bisa berbuat apa apa di depan mereka. mereka juga takut akan keganasan orang orang itu
Tidak mau mengalami kejadian lebih parah lagi, nenek Wolf mencoba berbicara kepada mereka
"Tolong ampuni cucu hamba tuan. Tolong beri muka pada nenek yang tua ini. Kami tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi disini."
"Kami mohon penjelasan. Kenapa kalian memukul cucuku? padahal hari ini adalah hari bahagia mereka." Ucap nenek Wolf mencoba menengahi pertikaian itu
"Kau mau tahu kenapa si Brian, Vincent juga Jasmine diperlakukan seperti itu? Tanya Ivory menggantungkan perkataannya
Hening sesaat, tak seorang pun yang berani berbicara, tapi tak lama sesudah itu, nenek Worlf membuka suara
"Tolong beri muka kepadaku. Aku kepala keluarga Wolf. keluarga nomor 2 di kota B ini." Ucapnya mencoba menyombongkan diri. Berharap, agar orang yang mendengarnya menjadi takut, dan berpikir dua kali untuk berurusan dengannya
Tapi apa lacur, Ivory yang mendengar itu hanya tersenyum meremehkan, lalu melanjutkan perkataannya, kali ini adalah penentuan akan nasib keluarga mereka terutama bagi Brian dan Jasmine
"Pertama, kalian telah dengan sengaja menghina seseorang yang seharusnya tidak boleh kalian singgung. Dia terlalu mulia untuk itu, apalagi kalian telah berani membuat masalah dengannya."
"Kedua, Brian dan Jasmine! Kalian berdua telah terbukti bersalah, dengan diam diam menggelapkan uang perusahaan untuk kepentingan pribadi."
"Ketiga, atas tuduhan yang sudah terbukti itu, maka mulai hari ini, kalian berdua dipecat dari pekerjaan dan jabatan kalian di perusahaan Birawa Group, dan diwajibkan mengembalikan uang yang telah kalian gelapkan itu, dengan menyita semua aset aset kalian berdua."
"Keempat, memberi izin kepada pihak kepolisian, untuk menahan kalian berdua, dan menjebloskan kalian ke penjara hingga membusuk di sana."
Baaammm!
Pemberitahuan itu bagai guntur yang berbunyi di siang hari, memporak porandakan semua yang disambarnya
Brian, Jasmine, apalagi nenek Wolf sangat terkejut atas pemberitahuan itu.Brian mencoba berbicara kepada Ivory untuk memberikan testimoni kepadanya
"Nona Ivory, tolong beri muka kepada kami berdua, juga keluarga Wolf. Hari ini adalah hari bahagia kami, lagi pula kami tidak tahu siapa orang yang telah kami singgung dan provokasi itu."
"Aku juga tidak pernah menggelapkan uang perusahaan, apalagi Jasmine istriku. Jadi tidak ada alasan bagi nona untuk menangkap kami."
Brian berkata seperti itu karena dia menyadari, bahwa uang perusahaan yang telah digelapkan nya, telah terendus oleh pihak otoritas perusahaan, tapi dia masih mencari alasan yang dianggapnya masuk akal, agar dia dan Jasmine terlepas dari tuduhan itu
Tapi Ivory tetaplah Ivory, dia tidak bergeming sedikitpun, mendengar testimoni Brian yang ditujukan padanya, dia tetap dengan pendiriannya, bahwa Brian dan Jasmine bersalah, karena telah menggelapkan uang perusahaan dalam jumlah besar
Rams, si otak jenius. mengambil perannya sebagai hacker, dan meretas sistem penyiaran dokumentasi pesta Brian dan Jasmine
Tiba tiba layar putih besar yang ada di dinding menyala, dan menampilkan cuplikan video, di mana Brian dan Jasmine sedang memberi arahan pada manajer keuangan untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening mereka berdua, dan masih banyak lagi potongan potongan peristiwa tentang mereka berdua
Brian dan Jasmine tercekat diam, tak bisa berkata apa apa lagi, bukti telah terpampang di depan mata
Lemas sudah seluruh tubuh mereka berdua, dan tidak menyangka hari bahagia berubah menjadi bencana
"Tunggu apa lagi, tangkap mereka berdua!, dan bawa ke kantor kalian untuk diinterogasi." Triak Ivory lantang, memerintahkan kepada beberapa orang petugas, yang tidak mengenakan pakaian dinas. Ternyata mereka sudah berada disana cukup lama, menyamar sebagai tamu undangan
Tubuh Brian gemetar, apalagi Jasmine. Nenek Wolf pingsan, Vincent gemetaran, Everly juga chalista menangis sesenggukan. Mereka takut terseret masalah
Petugas yang mau menangkap Brian dan Jasmine, dihalang halangi oleh Danish juga Everly, tapi apalah daya, tenaga mereka kalah jauh dengan orang orang itu
Sekali tolak, tubuh keduanya ambruk ke lantai, mengaduh dan meringis kesakitan. akhirnya Brian dan Jasmine dibawa pergi untuk diadili
Vincent yang sedari awal bersikap arogan, sekarang bagai tikus yang terkena perangkap
Dengan tubuh kaku, lidah kelu, dia berdiri gemetar, sehingga tidak terasa, ada rasa panas di selangkangannya, ternyata dia ngompol karena rasa takut yang teramat sangat
Danish, Everly dan Chalista dibawa keluar oleh orang orang Iron, begitu juga dengan nenek Wolf yang pingsan
Sedangkan Vincent, masih ditahan di ruangan itu, Dion hanya diam dan malah asyik menikmati hidangan yang sangat banyak di atas meja yang tersedia di sana
Sekilas Vincent memandang ke arahnya dengan pandangan kebencian yang besar. Gara gara dia, pesta yang sedianya dimulai pukul 3.30 jadi berantakan
Tapi apa yang mampu diperbuatnya saat ini. orang orang brandy saja tidak berkutik, mereka masih saja berlutut di lantai, tidak bergerak, tidak bersuara menunggu nasib apa yang akan menimpa
"Bukankah kau tadi sangat jumawa , mana kesombonganmu itu Vincent?" Tanya Robin sambil menatap tajam pada mata Vincent, hingga membuatnya mundur ke belakang, tapi naas, dia menabrak tubuh Brandy yang sedang berlutut hingga terjatuh
Brandy di dalam hatinya sangat marah pada Vincent, kalau saja saat ini, dia sedang tidak ditekan oleh rasa takut, dia ingin mencabik cabik tubub Vincent menjadi beberapa potong
Tubuhnya gemetar menahan marah, telapak tangannya terkepal erat, pertanda ingin memukul Vincent, untuk melampiaskan kemarahannya
Kemudian dia memberanikan diri mengangkat wajahnya ke arah Iron, seperti meminta izin padanya untuk melampiaskan kemarahannya pada Vincent