Benih Ustadz Firman

**

"dek,, dek ran, firman tengah memanggil rania di dekat nya.

namun yang di panggil tidak bergerak sama sekali,

"astaga apa dia semalam tidak tidur sampai lelap sekali seperti ini,gumam firman,

firman melihat kembali jam tangan nya, ini sudah waktu nya dia berangkat ke kota bandung di mana, disana akan di adakan peluncuran produk baru yang kini tengah di kembangkan oleh perusahaan firman.

dan juga akan ada perayaan semacam pesta dan syukuran atas kerja sama mereka, yang berhasil,

firman mencoba cara terahir yaitu menyentuh bahu istri nya dan menggoyang kan nya,

"dek ayo bagun,!  "hmm, ! barulah rania merespon, dan membuka matanya secara perlahan, saat melihat ustadz firman di depan nya rania langsung mengulas sebuah senyum yang sangat manis menurut firman, sampai hatinya berdesir,

tidak ada yang tau apa yang sedang firman rencanakan,saat ini,

rania ahirnya bangun dan segera bersiap diri saat di beri tau firman bahwa nanti mereka akan menginap semalam di bandung,

"mm,, kenapa musti di bandung ustadz, rania bertanya saat mereka sudah di mobil yang firman kendarai sendiri,

peluncuran nya di sana karna ini kemauan dari pihak mereka, aku hanya me mengembang kan nya,

"oo, ujar rania walau tidak begitu memahami,

setelah be berapa jam perjalanan mereka pun sampai di kota kembang tersebut,

rania yang baru pertama kali melihat ke indahan kota itu, langsung mengedar kan pandangan nya keluar jendela,

"ustadz apa ustadz sering ke kota ini,?

"tidak sering tapi sudah beberapa kali,

"kenapa, adik suka,? rania mengangguk walau firman tak dapat melihat nya,

"mau tinggal disini,, ujar firman,

"ngak ustadz, hanya kagum saja,

tibalah mobil firman di sebuah hotel, yang sudah di sediakan oleh pihak penyelenggara  acara,

"dik,, sudah sampai ucap firman saat rania terlihat memejam kan matanya,

"eh,, maaf saya hampir ketiduran lagi,ujar rania, "gak papa, nanti lanjutin di kamar aja ya,

"iya ustadz rania mengulum senyum nya.

sesuai nomer yang firman dapat kan dari resepsionis di depan dan kini rania dan firman di antar ke kamar hotel tersebut,

"dik,, kamu lapar,? "memang nya  ustadz juga sudah lapar,? rania balik bertanya,

saat ,melihat expresi istrinya, firman pun mengangguk kan kepalanya, walau sebenar nya dia tidak terlalu lapar juga,

"tapi kalau ustadz capek, gak papa, nanti saja! lebih baik ustad istirahat saja,

"ngak kok, ayo kita keluar di bawah ada restoran nya ujar firman karna kamar mereka terletak di lantai tiga,

bagai mana firman bisa ber istirahat saat dia tau istrinya tengah kelaparan karna lamanya perjalanan tadi,

firman mengajak rania untuk makan di restoran yang sudah pihak hotel sediakan,

rasa rasa nya rania tengah merasakan bagai mana pengantin baru yang tengah kasmaran, tapi dia tak berani mengungkap kan nya, rania terlena dengan segala kebaikan dan cara firman memper lakukan nya, hingga rania tidak sadar jika dia pernah menolak firman dan berharap kembali dengan kekasih nya yang dulu,

"bagai mana, enak dek,makanan nya, firman bertanya setelah mereka selesai makan,

"iya ustadz,enak kok, tapi ustadz tadi makan nya sedikit kenapa,?

"gak papa lihat kamu suka aku juga turut kenyang, ujar firman,

namu kata kata itu terdengar seperti gombalan menurut rania, hingga di tersenyum malu, tanpa rania sadari tingkah nyaa berubah seratus lapan puluh derajat.

firman sebenar nya menyadarinya, tapi dia tak mau lagi ber asumsi yaang akan memicu rasa kecewa lagi di hatinya,

menurut pemikiran firman, jika rania masih mau dan ingin di pertemukan dengan roby itu artinya sudah tak ada lagi harapan untuk nya, itulah yang firman yakini,

namun selama dia masih sah menjadi suami dari rania tentu saja firman akan,memperlakukan istrinya dengan caranya sendiri.

firman dan rania kembali ke kama, dan tak terasa malam pun tiba,

"dik, kamu gak papa jika aku tinggal sebentar disini, aku ada perlu dengan rekan kerjaku,

"iya ustadz pergi saja semoga semua urusan nya di permudah oleh allah, "amin ucap firman,

firman pun keluar dengan menggunakan jaket kulit nya, karna hawa di luar sangat lah dingin,

ketika sudah sampai di tempat tujuan,

"assalamualaikum, "waalaikum salam jawab ramzi yang memang sudah menunggu firman,

"duduk dulu fir,ramzi mempersilahkan firman, tunggu sebentar orang yang kita tunggu belum sampai,

setelah ramzi memesan kan segelas minuman, tak lama seorang pemuda, datang, menghampiri tempat duduk meeka,

"assalamu alai kum, ucap pemuda tersebut,

"waalaikumsalam, ramzi dan firman menjawab nya,

"maaf kak,ramzi aku terlambat,

"oo, tidak, ustad firman juga baru sampai,

"dia robi fir, ujar ramzi memperkenalkan, firman memperhatikan wajah robi tersebut, benar saja, ternyata benar dugaan nya, robi yang dia tau kekasih istrinya ternyata berparas tampan juga, walau firman akui dirinya tak kalah tampan dari pemuda di hadapan nya ini.

"zi apa aku bisaa meminta waktu berdua saja dengan nya, ucap firman pada ramzi, karna firman akan membicarakan hal pribadi yang tidak ramzi ketahui,

'tentu saja mengobrol lah dengan santai karna aku juga akan menemui teman ku di sana ujar ramzi,

"terima kasih kata firman pada ramzi yang hendak beranjak,

ramzi menepuk bahu firman dan pergi meninggal kan meja itu,

kini tinggal lah firman dan robi berdua saja,

robi yang tidak tau apa yang hendak firman bicarakan masih terlihat santai,

"maaf mengganggu waktumu kata firman mulai,

"tidak sama sekali karna saya bukan orang sibuk, balas robi,

"perkenalkan saya firman, firman menjabat tangan robi ,

"saya robi, dan saya sudah tau dari kak ramzi,

"sebenar nya saya penasaran ada perlu apa ustadz ingin bertemu denganku,

"apakah kita saling kenal ujar robi,

firman menggeleng, "tapi kita akan saling terhubung, jawab firman,

robi nampak mengerut kan kening nya tanda tak mengerti dengan ucapan firman,

setelah menarik nafas dalam dalam, ahirnya firman pun berucap,

"ini tentang ning rania, kata firman,

robi langsung tergelak saat nama rania di sebut,

"apa kamu bear mengenal ning rania,?

"mm, apa maksud ustadz, ning rania putri dari kyai aziz pengasuh pompes al amin,?

firman mengangguk kan kepala nya,

"apa benar kamu mengenal nya dan punya hubungan khusus dengan nya,

"tunggu, apa maksud ustadz menanyakan ini,

"karna itu yang saya tau dari ning rania,

"dimana dia sekarang robi langsung bertanya,

"jawab dulu pertanyaan saya kata firman,

"benar ustadz, kami pernah mengikat janji sebelum saya kuliah di kairo, dan saya hilang kontak dengan nya dua taun lalu, "ini saya kembali untuk menemuinya, saya baru kembali dari kairo beberapa hari yang lalu, dan belum sempat menemui nya,

"apa kamu sungguh sungguh mencintai nya,

"robi mengangguk yakin, firman juga bisa melihat jika robi memang sangat mencintai rania, terlihat dari matannya saat menyebutkan nama istrinya, terlihat binar kerinduan di sana,

"baiklah temui dia besok sore, di taman hotel xxxx dan kamu bisa memberi taunya semua hal yang ingin kamu sampai kan, tapi saya minta cukup kamu saja yang tau,

kalau begitu saya permisi dulu, ingat jangan lupa besok sore ulang firman dan berdiri dari duduk nya dan pergi meninggal kan tempat itu, tanpa bisa di cegah,

membuat roby bertanya tanya, namun ahirnya dia mengulas senyum saat ingat bahwa dirinya akan segera berjumpa dengan kekasih hatinya.