MENIKAHI LELAKI TUA

Hari telah berganti malam. Ridwan tak jua kunjung pulang ke rumah. Nisha semakin resah dan gelisah menunggu kedatangan suami nya. Ia sangat khawatir dengan uang tabungan ibu nya yang di bawa Ridwan dengan paksa. Nisha takut, uang itu habis di bawa berjudi lagi oleh Ridwan yang tengah mabuk judi.

Hingga pagi menjelang, Ridwan tak juga kunjung pulang. Kegelisahan Nisha mulai terlihat di wajah nya yang tampak kuyu dan mengantuk karna begadang semalaman menunggu Ridwan pulang. Sedari tadi, ia mondar mandir di teras rumah dengan mata yang tak henti-henti nya menatap ke arah jalan yang tak ber aspal.

Dalam hati nya Nisha berharap, Ridwan tidak menghabiskan uang tabungan ibu nya untuk berjudi.

"Mana suami mu ?"

Mendadak, pria tua si bandar togel yang kemarin muncul lagi mengejutkan Nisha yang hendak masuk ke dalam rumah.

Nisha langsung berbalik menghadap ke arah Bapak tua itu dan menatap pria tua itu dengan wajah muram.

"Maaf pak, dari kemarin bang Ridwan belum juga pulang ke rumah !"

Ucap Nisha dengan nada pelan.

Bandar togel itu tampak marah dan kesal.

"Kurang ajar, dia pasti sudah kabur !"

Umpat nya kesal.

Bandar togel itu terlihat sangat emosi membuat Nisha ketakutan.

"Pokok nya saya tidak mau tau. Kamu bayar hutang suami mu. Atau saya bakar rumah ini !"

Bandar togel itu mengancam Nisha yang langsung gemetar mendengar ancaman pria tua itu.

"Jangan pak, saya mohon. Kasihan ibu dan adik saya. Bapak ambil saja cincin ini. Kelak jika saya ada uang, saya akan bayar semua hutang nya !"

Nisha memelas dan memohon pada Bandar togel yang tampak menyeramkan di mata Nisha.

Pria tua itu menatap Nisha dengan ragu. Ia pun merebut cincin yang di sodorkan Nisha dengan kasar. Mata nya menyipit menatap kilau cincin emas dua puluh empat karat yang merupakan cincin kawin pemberian Ridwan.

Sekilas pria itu tampak tersenyum tipis. Lalu menatap Nisha dengan tatapan mulai melunak.

"Kasihan sekali kamu Nisha, Kamu sudah jadi korban kelakuan suami mu yang baji**an itu. Lain hari, saya akan datang menagih sisa hutang suami mu ! Katakan pada nya, jangan coba-coba kabur dari saya. Jika tidak ingin umur nya pendek !"

Pria tua si bandar togel itu pun berbalik memutar badan nya dan pergi dari rumah Nisha dengan senyuman mengembang di bibir nya.

Nisha langsung terduduk lemas di ambang pintu rumah nya. Semua pemberian Ridwan sudah tak bersisa satu pun. Cincin kawin nya bersama Ridwan pun sudah tak lagi menghias jari manis nya. Tangisan nya sudah tak terbendung lagi. Ia sangat kecewa pada Ridwan. Hidupnya terasa sia-sia. Rasa nya Nisha tak sanggup lagi bertahan hidup bersama dengan Ridwan.

"Kenapa kamu ? Kok kamu menangis ?"

Tiba-tiba Bu Salma ibu nya pulang siang dari tempat nya bekerja.

Nisha bergegas menghapus airmata nya yang tumpah membanjiri kedua pipi nya.

Bu Salma memandang Nisha dengan penuh selidik. Perasaan nya langsung tak enak melihat Nisha yang tadi ia lihat tampak menangis tersedu-sedu di depan pintu.

"Uang yang ibuk titip kemarin, masih ada kan ? Hari ini ibuk butuh uang itu untuk beli sesuatu."

Ucap Bu Salma mengagetkan Nisha.

Wajah nya seketika pucat pasi. Tubuh nya tampak kaku tak bergerak membuat Bu Salma makin heran dan penasaran.

"Kok bengong ? sana ambil uang nya. Ibu mau pake buat belanja sekarang !"

Perintah Bu Salma pada Nisha.

Nisha yang mendengar perintah Bu Salma langsung bersimpuh di kaki ibu nya. Ia pun menangis sejadi-jadi nya sambil memegang kaki Bu Salma.

"Ampun Bu, maaf kan Nisha. Uang itu di pinjam bang Ridwan. Kata nya mau di pake untuk bisnis. Dari kemarin bang Ridwan belum pulang juga Bu !"

Bu Salma langsung terpaku diam mematung di tempat nya berdiri.

Ia tak menyangka, menantu kesayangan nya itu telah lancang memakai uang nya tanpa seizin nya. Raut kekecewaan terpampang jelas di wajah Bu Salma. Ia memandang Nisha dengan perasaan marah.

"Dasar anak bodoh ! sudah tahu ibu mu miskin, kau malah memberi semua uang yang kita punya pada suami mu yang kaya itu. Menyesal aku melahirkan anak seperti kau !"

Teriak Bu Salma seraya memukul Nisha ber ulang kali.

"Ampun Bu, Aw ! Sakit. Ampun Bu, ampun !"

Nisha langsung menjerit kesakitan menerima pukulan dari Bu Salma yang menghajar nya tanpa kenal ampun.

Meski Nisha telah menjerit kesakitan dan berteriak minta ampun, Bu Salma tak mau peduli. Ia terus memukuli Nisha hingga Nisha babak belur. Bu Salma pun menyeret Nisha dan mengurung nya di dalam kamar.

"Tunggu sampai suami mu datang. Baru aku buka kan pintu !"

Teriak Bu Salma yang tampak sesak karna emosi yang membakar dada nya.

Ia pun tak henti-henti nya mengumpat dan menyumpahi Nisha sebagai anak yang bodoh dan tak tau di untung.

Nisha yang terkurung di dalam kamar terlihat menangis pilu. Hati nya teramat hancur mendengar sumpah serapah ibu nya yang tak ada habis nya mencaci maki diri nya sebagai anak tak berguna dan teramat bodoh.

Ternyata, hidup di kampung bersama ibu nya tak ada ubah nya dengan hidup di kota bersama Vina. Kemana pun ia pergi, hidup nya terasa sial dan selalu ber nasib buruk. Apakah ini semua adalah takdir hidup nya ? Nisha termenung memikirkan hidup nya yang selalu menderita semenjak kecil.

Entah kapan penderitaan itu akan berakhir. Nisha tak tahu, yang pasti Nisha merasa sudah hancur ber keping-keping. Tak ada satu pun orang yang bisa ia jadi kan tempat nya untuk mengadu. Begitu juga suami nya Ridwan. Orang yang ia pikir bisa sebagai tempat ia berlindung dan berbagi suka dan duka justru malah sebalik nya.

Ridwan kini menghilang, pergi entah kemana. Pria paruh baya yang telah ia terima sepenuh hati untuk menjadi suami nya itu kini tak tahu rimba nya. Nisha hanya bisa menangis menyesali diri. Menangis dan menangis lagi hingga air mata nya kering tak bersisa.

Lagi pula, ponsel yang di belikan Ridwan untuk bisa saling berkomunikasi juga sudah tak ada lagi karna di pinjam Ridwan. Alasan nya, ponsel milik Ridwan hilang. Pantas saja semua benda berharga milik Ridwan tak lagi kelihatan begitu juga dengan benda-benda yang di berikan Ridwan ikut hilang satu persatu. Nisha baru sadar, semua nya telah habis di jual Ridwan dan uang hasil penjualan barang-barang itu di gunakan Ridwan untuk berjudi.

Nisha ingin sekali mencari Ridwan. Tapi ia tak tahu harus mencari pria itu kemana. Nisha tak mungkin ke rumah Vina yang jauh. Ia tak punya uang untuk berangkat kesana. Tak ada yang bisa di lakukan Nisha selain menunggu kepulangan Ridwan kembali ke sisi nya.

Apakah Ridwan akan kembali kepada Nisha ?

Baca terus ya , makasih 🙏