NovelToon NovelToon
Langit Nada Cinta

Langit Nada Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan Tentara / Romansa / Bad Boy
Popularitas:106.8k
Nilai: 5
Nama Author: NaraY

Jangan pernah sesumbar apapun jika akhirnya akan menelan ludah sendiri. Dia yang kau benci mati-matian akhirnya harus kau perjuangkan hingga darah penghabisan.

Dan jangan pernah meremehkan seseorang jika akhirnya dia yang akan mengisi harimu di setiap waktu.

Seperti Langit.. dia pasti akan memberikan warna mengikuti Masa dan seperti Nada.. dia akan berdenting mengikuti kata hati.
.
.
Mengandung KONFLIK, di mohon SKIP jika tidak sanggup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Cerah?

"Kenapa Abang jawab begitu??? Abang kira Dinar ini bo*oh???"

"Lantas apakah kamu sepintar itu????" Jawab Bang Ratanca balik bertanya.

Dinar memalingkan wajahnya dari Bang Ratanca, matanya masih sembab menahan laju air mata yang menggenang.

Bang Ratanca tersenyum, akhirnya sang istri mampu mengekspresikan diri akan rasa cemburunya.

"Sebenarnya apa yang Abang lakukan di dalam sana??" Tanya Dinar dengan suara rendah. Masih ada rasa penasaran dalam hatinya meskipun dirinya tau tidak boleh menanyakan urusan kamar suaminya dengan istrinya yang lain.

"Apakah memang kau di ciptakan untuk 'ngeruweti' pikiran Abang?" Bang Ratanca mengusap lembut rambut Dinar.

Flashback Bang Ratanca on..

"Pertama, bisakah Abang mengembalikan pada Papanya. Airin ingin Nawang mendapatkan kasih sayang Papanya." Kata Airin.

"Abang usahakan. Apa yang kedua?" Tanya Bang Ratanca.

"Bolehkah Airin minta anak dari Abang?" Airin mencoba mendekat dan menyentuh suaminya itu lalu menyentuh nya. "Airin masih istri Abang. Apakah Airin harus menjadi p*****r mu agar Abang mau mendekat pada Airin juga?"

Bang Ratanca menatap kedua bola mata Airin dengan lekat. Ia pun meraih tangan Airin yang sedang menyentuh tubuhnya.

"Airin juga bisa memberikan apa yang Dinar berikan." Ujar Airin dalam keraguan karena Bang Ratanca terus menahan tangannya. "Abang tidak mau?"

"Terus terang sebagai seorang laki-laki, Abang tergoda. Bagaimana pun juga kamu pernah ada di hati Abang. Tapi untuk memberikanmu seorang anak, maaf.. Abang tidak bisa." Jawab Bang Ratanca dengan tegas.

"Airin masih istri Abang."

"Abang tau. Abang juga paham kalau Abang salah, dosa besar karena mengabaikan hak mu sebagai istri Abang. Tapi kamu tau hati Abang bukan lagi untukmu, di hati Abang sudah ada Dinar. Abang bisa saja melakukannya sekarang, tapi apakah kamu ingin mengulang cerita yang sama??? Melahirkan anak tanpa cinta. Kita bahagia sesaat dalam rasa, puas setelahnya. Kamu nyaman menerimanya, Abang lega menumpahkannya.. melepaskan beberapa tetes zat yang nantinya akan menjadi bahaya untuk kita dan anak kita sendiri." Kata Bang Ratanca kemudian.

Perlahan Bang Ratanca mengalihkan tangan Airin agar tidak lagi menyentuhnya.

"Dulu memang saya sangat mencintai kamu, tapi kini tidak lagi. Ada satu wanita yang sudah memenuhi seluruh isi hati saya. Maafkan saya, carilah bahagiamu sendiri daripada kamu tersiksa hidup bersama saya..!!" Pinta Bang Ratanca.

Airin menunduk dan tersenyum dalam tangisnya. "Lelaki yang baik, pasti akan mendapatkan wanita yang baik pula. Airin malu sudah menggoda Abang. Maafkan Airin, Bang..!!"

"Kamu tidak salah, Abanglah yang tidak mampu." Kata Bang Ratanca kemudian mengangkat dagu Airin agar bisa menatapnya.

Bang Ratanca mendekatkan wajahnya namun bukan untuk mengecup bibir wanita yang pernah singgah di hatinya. Ia mengecup kening Airin dengan lembut. "Abang berikan hak mu sebagai istri Abang..!!"

Di usapnya puncak kepala Airin lalu tangan itu berhenti tepat di tangannya sembari menekan tombol di ponselnya. "Hari ini, di detik ini.. kamu Aira Riananta bukan istri saya lagi.........."

Flashback Bang Ratanca off..

"Besok kamu akan tau." Jawab Bang Ratanca.

***

Sepanjang malam Dinar terjaga hingga kepalanya terasa berat memikirkan apa yang sudah di lakukan suaminya di dalam kamar.

Hal yang sama terjadi pada Bang Ratanca tapi suami Dinar itu hanya berpura-pura memejamkan matanya. Pikirannya terus menerus mencemaskan sang istri. Berkali-kali Dinar pingsan itu sudah cukup membuatnya ketakutan.

'Bisakah sekali saja tidak membuatku jantungan?? Aku hampir gila memikirkanmu, memikirkan anak kita. Hatiku nyeri sekali, Dinar..!!'

-_-_-_-_-_-

Airin keluar dari kamar dengan penampilan berbeda. Kini pakaiannya jauh lebih sopan, jika kemarin penampilannya masih sedikit terbuka, kini semua terlihat lebih sederhana.

Bang Ratanca mengalihkan pandangannya, begitu pula dengan Airin yang lebih banyak menunduk.

"Mbah Kung, Mbah putri, Airin mau pamit. Airin titip Nawang, dia ingin sama Papanya.. Papa Langkit." Pamit Airin.

Nawang tersenyum ceria dan terlihat begitu tegar. Gadis kecil itu begitu dekat dengan para di mbah buyutnya.

"Dinar, akurlah dengan Abang..!! Mbak pergi dulu ya, jaga kandunganmu..!!" Pesan Airin.

Dinar ternganga tak mengerti apa yang terjadi tapi Nawang sudah mengerti kondisinya dalam usia sekecil itu.

Si kecil Nawang menggoyang lengan Dinar. "Mama Dinar, Papa Ranca dan Mama Airin sudah berpisah. Nawang numpang disini sebentar ya, sampai Papa Langkit mau terima Nawang..!!"

Dinar langsung berjongkok dan memeluk Nawang. "Sampai kapanpun Nawang ingin tinggal dengan Mama Dinar, pintu ini akan tetap terbuka untukmu. Nawang juga anak Mama Dinar dan Papa Ran."

Nawang membalas pelukan hangat Dinar. "Terima kasih Mama, benar kata Mama Airin semalam. Tidak ada Mama sebaik Mama Dinar..!!"

Bibir Dinar terasa kelu, banyak kata ingin ia ungkapkan. Akhirnya Airin ikut berjongkok, memeluk Dinar dan Nawang.

"Jangan pergi Mbak..!! Nanti Dinar bicara dengan Abang dan Dinar janji tidak akan serakah lagi..!!" Ucap Dinar.

"Dinar tidak serakah, itu sudah benar. Mbak pergi karena memang ada harga yang harus di bayar dari sebuah kesalahan. Anggap saja ini adalah sebuah penebusan dosa. Mbak ingin hidup menjadi sosok yang lebih baik, biarkan mbak menjadi wanita terhormat..!!" Airin mengeratkan pelukannya dan mengusap punggung Dinar.

Airin melepaskan pelukannya kemudian menarik kopernya keluar dari rumah.

"Dinar, tenang saja..!! Semalam tidak terjadi apapun. Si Om amat sangat mencintaimu..!!" Kata Airin kemudian segera masuk ke dalam Taxy online di bantu Prada Slamet dan Prada Dhito yang sudah standby sejak subuh tadi.

"Beneran Bang??" Tanya Dinar melirik Bang Ratanca masih tidak percaya.

"Allah Ya Rabb, bagaimana caranya agar kamu bisa percaya sama Abang???????" Jawab Bang Ratanca jengkel.

"Mau percaya tapi wajah Abang selalu mesum di depan Dinar."

"Itu kan di depanmu..!! Ya kali Abang jelalatan lihat perempuan lain. Abang masih sayang leher. Kalau nggak di beset ayahmu.. ya di gorok." Kata Bang Ratanca.

"Oohh.. jadi takut sama Ayah???? Bukan karena cinta??????" Sambar Dinar.

Mbah Kung dan Mbah Putri yang paham keributan mesra itu segera membawa Nawang ke dapur.

Bang Ratanca langsung memeluk Dinar dari belakang dan mengecup pipinya. "Sudah ya sayang, masa setiap hari ribut terus. Abang capek, dek. Tegang semua rasanya..!!"

"Dinar juga capek harus mikir Abang terus." Omel Dinar berusaha melepaskan dekapan Bang Ratanca.

"Liburan yuk dek, kita bulan madu. Tapi........."

.

.

.

.

1
Erna Wati
lah jgn sampai si.Slamet nyalahkan ortunya knp ksh nama Slamet
Erna Wati
lah salam si Ranca dah wassalam dluan,aha ha
Novi Jahan
Luar biasa
Cut oka Elfina
.
NauraHaikal
ceritanya selalu bagus sangat suka dg karya2 author
Yayuk Bunda Idza
jadi penasaran kak Nara jarak usia Nada dan Dinar, trus Erlangga anak keberapa?
Yayuk Bunda Idza
ini yang q maksud, walau sudah bisa menyimpulkan, tapi tetap menyesakkan hati saat baca😭😭
Yayuk Bunda Idza
berjuang untuk cinta om Ran
Denis blora
kak Nara ♥️♥️♥️♥️♥️
putri
manteeeep
putri
🥰🥰🥰🥰🥰🥰👍👍👍👍
Mika Saja
perasaan bang RAN amburadul,,sy jg ikut merasakan amburadul nya,,,,entah bgaimn menata hati yg SDH dikoyak2 sprti ini Krn memng blm siap menghadapi cobaan ini,,,sabar Bang RAN,pasti ada jln nya ya
Setyaningsih
siap membaca semua karya kak Nara
NaraY_Kamanatha: Waaahh.. Alhamdulillah masih ada yang mau komentar. Terima kasih ya kak🥰🙏.

Padahal besok rencana gk up karena bab ini gk ada komennya😁
total 1 replies
Niken Ayu Wulandari
karya Nara tidak pernah gagal dr awal g pernah ketinggalan sukses terus
Denis blora
😭😭😭 Dinar
Maysuri
jngan siksa dr q unk mengeluarkan air mata lg thor.....sedih banget 😭😭😭
Sri Wahyuni Abuzar
tisuuuuu...tolooong tisuuuu aqu habis sudah tak bersisa...tapi air mata ku masih ngalir deres ini 😭😭😭😭😭😭😭
putri
🥲🥲🥲🥲🥲
Nining Dwi Astuti
😭😭😭😭
Mika Saja
mba Nara nyesek bener ya....... ternyta begini ceritanya mengapa bang RAN jd berubah sprti bitu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!