Kisah cinta Halalillah dan Hilal dimulai dari sebuah rumah tahfidz, mereka memilih menjadi Volunteer, dan itu bukanlah keputusan yang mudah, berani menggadaikan masa muda dan mimpinya pilihan yang amat berat.
Menjaga dan mendidik para penghafal qur'an menjadi sebuah amanah yang berat, begitu juga ujian cinta yang dialami Halal dan Hilal, bukan sampai disitu, kehadiran Mahab dan Isfanah menjadi sebuah pilihan yang berat bagi Hilal dan Halal, siapa yang akhirnya saling memiliki, dan bagaimana perjuangan mereka mempertahankan cinta dan persahabatan serta ujian dan cobaan mengabdikan diri di sebuah rumah tahfidz?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emha albana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
The Miracle
...Lau anzalnā hāżal-qur`āna 'alā jabalil lara`aitahụ khāsyi'am mutaṣaddi'am min khasy-yatillāh, wa tilkal-amṡālu naḍribuhā lin-nāsi la'allahum yatafakkarụn...
...{21}Sekiranya Kami turunkan Al-Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir....
...Huwallāhullażī lā ilāha illā huw, 'ālimul-gaibi wasy-syahādah, huwar-raḥmānur-raḥīm...
...{22}Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang...
...Huwallāhullażī lā ilāha illā huw, al-malikul-quddụsus-salāmul-mu`minul-muhaiminul-'azīzul-jabbārul-mutakabbir, sub-ḥānallāhi 'ammā yusyrikụn...
...{23}Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Maharaja, Yang Maha Suci, Yang Maha sejahtera, Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Maha Perkasa, Yang Mahakuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan, Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan....
Huwallāhul-khāliqul-bāri`ul-muṣawwiru lahul-asmā`ul-ḥusnā, yusabbiḥu lahụ mā fis-samāwāti wal-arḍ, wa huwal-'azīzul-ḥakīm
...{24} Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Maha perkasa, Maha bijaksana....
Surat Al-Hasyr memecah heningnya Subuh, begitu merdu, Halal kembali menghafal Qur'an, menjelang Juz 28, 2 Juz lagi tunai sudah hafalannya, dan ia akan terus dan terus menghafal, menjaga hafalannya.
Selepas ia melafalkan ayat suci, ia kembali mengemas barang-barang milik kedua orang tuanya, Halal ingin menyimpan rapih setiap kenangan yang sudah ia lalui bersama kedua orang tuanya.
Hari ini waktunya dia Off ke Rumah Tahfidz, dan melanjutkan ikhtiarnya di tempat yang lain, hari ini ada Bazzar yang ia ikuti, Halal menyiapkan segala keperluannya, Rizka pun ikut mengemas semua.
"Lal, aku perhatiin yah, Pak Mirza dan Pak Hilal menaruh hati sama kamu."
"Bisa aja ente, kalo naro hati, mau di tempatin dimana? Tulang rusuk aku nggak muat untuk nampung hati yang laen... hahaha."
"Eh serius, kamu bercanda melulu."
"Jangan terlalu serius Kaka, aku masih SMP, hahaha." Kembali Halal tertawa.
Memang Halal tidak pernah serius dan memandang semua dengan canda, ia gadis yang ceria, walau kesulitan hidup dia hadapi.
“Jadi inget kata-kata Jalaludin Rumi,tugas kita bukanlah untuk mencari cinta, tapi sekadar untuk mencari dan menemukan segala penghalang di dalam diri sendiri yang kita bangun untuk menahan cinta itu. Jika kita jatuh cinta, maka bersiaplah dengan kedukaan yang akan menghampiri, aku suka Rumi dan Umul Sufi Rabbiahtul Adawiyah, semoga Allah sertakan cinta dari Maha Cinta, sampai sini enteeee paham?!"
Rizka hanya menggelengkan kepala, bertanda ia tidak mengerti apa yang dikatakan Halal.
"Huuuh, pagi-pagi udah ngomongin cinta, udah cepetan kita kemas-kemas dan cuuus..ke pameran, inget besok batas akhir kita mesti bayar Perpisahan, dan nggak sedikit duitnya."
"Aneh kamu mah, ada yang suka malah nggak terima."
"Apa sih Cinta Riz, aku masih SMP nggak ngerti cinta-cintaan."
"Au ah."
Halal makin tertawa kenceng, melihat Rizka memasang muka Bete.
"Lal, kita naik apa ini?!"
"Deket ini acaranya, kita pake Buroq aku aja."
"Buroq apa gerobak?!"
"Kan sama-sama roq dan bak, beda-beda tipis, mau pake permadani terbang kita nggak punya, udah sih jangan manja, bulan depan Allah kasih kita mobil, slooow."
"Aminin aja deh."
"Heh, kalo berdoa yang ikhlas malah pake deh."
"Yaaa Amiiin...puas?!"
Makin kenceng ketawa Halal, melihat tingkah sahabatnya, Rizka. Mereka masukan barang ke dalam gerobak setelah gerobaknya dirapikan dan dicuci, karena Halal tahu bahwa hari ini dia membawa Al-Qur'an dan hijab mesti dalam keadaan suci dan bersih, ia pun menaruh alas tinggi, agar posisi Qur'an di atas.
Mereka menelusuri jalan yang sama dan sering mereka lalui, pohon rindang membelah jalan.
"Biar kamu nggak bete dan kesel, baca sholawat, mana tau omset kita gede hari ini."
Amalan yang ringan dan Allah akan jawab langsung adalah Sholawat, Halal amalkan itu dan sedekah pagi hari.
"Iya sholawat kok."
"GOOD!"
Selepas mereka menyusun barang-barang, dan selang beberapa lama acara berlangsung, terlihat beberapa pejabat negara menghampiri stand mereka, lantaran teriakan Halal yang mencuri perhatian.
"Yuk, oleh-oleh syurga-nya, Bapak...Ibu...!"
"Oleh-oleh syurga, maksudnya Lal?"
"Iya kan Hijab dan Al-Qur'an yang mengantarkan kita ke jalan yang lurus dan menjaga Aurat bukannya pahala?!"
"Iya juga ya..."
Kebetulan acara tersebut diselenggarakan oleh kampus Islam, hingga yang datang para pejabat Kementerian Agama.
"Jualan apa Neng?" Tanya si Pejabat Kementerian.
"Al-Qur'an sama Hijab Pak."
"Berapa duit Al-Qur'an-nya?"
"Untuk yang biasa itu Enam Puluh Delapan Ribu karena memang harga distributor dan ada diskon Pak.", Jawab Hilal.
Pejabat itu meminta ajudannya untuk membeli sebagian barang Halal.
"Mas Pram, beli Al-Qur'an mereka dan Hijab, anggarkan untuk Hibah Al-Qur'an ke pondok-pondok, majlis ta'lim, sama hibah untuk musolah dan masjid, kan ada anggarannya tuh." Pinta si Pejabat.
"Kalo Hijab beli beberapa aja, untuk ibu majlis asuhan Depag."
"Siaap Pak."
Mendengar apa yang diucapkan pejabat tersebut membuat Halal dan Rizka terperangah dan tidak menyangka, kontan Halal sujud syukur dan meneteskan air mata.
"Ini beneran Pak? Sungguhkan?!"
"Kebetulan aja lagi ada anggaran tahunan dan nanti biar Mas Pram aja yang urus yah mekanisme administrasinya, dan tugas Eneng bilang ke si bos-nya, buatkan invoice."
"Masyallah makasi Pak..."
Allah menolong Rizka dan Halal hanya sehasta dari masalah yang sedang Meraka hadapi, Allah menolong mereka ketika menjelang detik-detik akhir.
"Sebagian Al-Qur'an yang ada disini dibawa aja, taruh di mobil kamu, dan sisa-nya untuk pengadaan bisa ambil ke kantor mereka." Pinta si Pejabat Depag.
"Semoga Allah jaga jabatan bapak dan Allah beri kesehatan untuk seluruh staf bapak." Saking senangnya, Halal mendoakan pejabat tersebut.
Berapa bahagianya mereka, baru beberapa jam membuka bazar, Allah tunaikan rezeki untuk mereka. Bibir Halal basah membaca Ayat Qur'an :
...Wa mayyattaqillāha yaj'al lahụ makhrajā wa yarzuq-hu min ḥaiṡu lā yaḥtasib, wa may yatawakkal 'alallāhi fa huwa ḥasbuh, innallāha bāligu amrih, qad ja'alallāhu likulli syai`ing qadrā....
... Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu. ...
...(QS At Talaq: 2-3)...
"Boleh minta no Mba-nya." Pinta assisten pejabat tersebut, Halal pun memberikan nomor handphonenya.
kalo kita pandai bersyukur,apapun yg Alloh kasih,akan terasa nikmat
kefakiran tidak menjadikan kalian kufur nikmat
Rizk & iskandar🥰🥰