"Kak Zavin kenapa menciumku?"
"Kamu lupa, kalau kamu bukan adik kandungku, Viola."
Zavin dan Viola dipertemukan dalam kasus penculikan saat Zavin berusia 9 tahun dan Viola berusia 5 tahun. Hingga akhirnya Viola menjadi adik angkat Zavin.
Setelah 15 tahun berlalu, tak disangka Zavin jatuh cinta pada Viola. Dia sangat posesif dan berusaha menjauhkan Viola dari pacar toxic-nya. Namun, hubungan keduanya semakin renggang setelah Viola menemukan ayah kandungnya.
Apakah akhirnya Zavin bisa mendapatkan cinta Viola dan mengubah status mereka dari kakak-adik menjadi suami-istri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30
"Ini kamar kamu," kata Victor sambil menunjukkan kamar Viola.
Viola membuka bibirnya secara otomatis saat melihat kamar yang sangat luas itu dengan isi yang sudah lengkap. Ia berjalan menyusuri kamar itu sambil melihat seluruh dekorasi dan juga barang yang berada di kamar itu. Ranjang yang luas, ada televisi, meja belajar yang lengkap dengan laptop mahal di atasnya dan juga meja rias yang full dengan peralatan make up.
Kemudian Viola berjalan menuju walk in closet, ia semakin dibuat terkejut saat melihat tiga lemari besar yang berisi pakaian lengkap, tas, dan sepatu. Hampir semua barang itu dari merk terkenal.
"Bagaimana?" tanya Victor sambil berjalan mendekat.
"Ini terlalu berlebihan," kata Viola.
"Papa sudah bilang, semua yang Papa miliki buat kamu. Apa kamu bisa memanggilku Papa mulai sekarang?"
Viola terdiam. Ia menatap Victor yang berdiri di hadapannya. Entah mengapa bibirnya masih kaku memanggilnya dengan sebutan Papa.
"Kalau masih belum bisa, tidak apa-apa. Papa mau ke ruang kerja dulu, kalau kamu mau keliling rumah ini, kamu bisa minta antar pelayan yang ada di depan kamar kamu. Mulai sekarang mereka pelayan pribadi kamu. Kamu boleh menyuruh mereka melakukan apapun."
"Mereka? Pelayan pribadi?" tanya Viola.
"Iya, dua pelayan pribadi wanita yang akan membantu kamu dalam urusan pribadi. Satu pelayan pria, jika mungkin kamu butuh sesuatu yang tidak bisa dikerjakan pelayan wanita, dan dua bodyguard, serta satu sopir pribadi."
Viola menggigit bibir bawahnya. Ia merasa hidup di zaman kerajaan yang memiliki dayang sendiri. "Itu terlalu berlebihan. Aku sudah diajarkan mandiri sejak kecil di rumah."
"Tidak apa-apa, kalau kamu memang ingin mengerjakan sendiri. Papa tidak memaksa dan Papa tetap akan memperkerjakan mereka di sini. Kamu istirahat saja, atau kalau butuh apa-apa, tinggal bilang saja ya."
Viola menganggukkan kepalanya. Kemudian Victor keluar dari kamar itu.
Viola masih melanjutkan melihat kamarnya. Ia masuk ke dalam kamar mandi. Dan lagi, ia dibuat terkejut oleh kemewahan kamar mandi itu. "Kekayaannya gak main-main. Pantas saja Pak Viktor tidak takut dengan siapapun."
...***...
Viola keluar dari kamarnya untuk melanjutkan berkeliling di rumah itu saat hari telah sore yang diikuti oleh dua pelayan di belakangnya.
Viola sangat tertarik dengan taman di rumah itu yang terlihat indah karena berbagai jenis bunga bermekaran. Ia berjalan keluar dari rumah lewat pintu samping. "Tamannya luas sekali."
Ia duduk di kursi taman sambil melihat bunga yang bermekaran. "Sejuk sekali di sini. Apa keluarga Pak Victor sering menginap di sini? Rumah ini sangat luas dan mewah."
"Kami semua sudah seperti keluarga di sini," jawab salah satu dari pelayan Viola.
Viola menoleh dua pelayan yang mengikutinya. "Nama kalian siapa?"
"Saya Ratna," kata pelayan yang bertubuh tinggi dan masih muda.
"Saya Nurul," kata pelayan yang agak gemuk dan sepertinya sudah ibu-ibu.
"Aku panggil Mbak saja ya. Apa Pak Victor tidak punya keluarga kandung. Adik atau kakak?"
"Jika ingin tahu masalah itu, Nona bisa bertanya sendiri pada Tuan."
Viola menganggukkan kepalanya dan kembali meluruskan pandangannya. "Sebaik apa Pak Victor sampai seluruh pelayan dan anak buah di sini seperti keluarga?"
Pertanyaan Viola tak langsung mereka jawab. Hingga akhirnya Viola menoleh mereka berdua. "Aku tidak boleh bertanya lagi?"
"Bukan begitu, Nona. Hanya tempat ini yang menerima kami bekerja. Mungkin jika kami di luar, kami tidak akan diterima oleh masyarakat."
"Maksudnya?" tanya Viola sambil mengernyitkan dahinya.
Ratna dan Nurul saling menatap. "Beberapa orang di sini adalah mantan narapidana."
Seketika Viola berdiri. "Mantan narapidana?"
Ratna menganggukkan kepalanya. "Nona jangan takut. Kami tidak akan menyakiti siapapun. Apalagi Nona. Kami hanya rakyat biasa yang menjadi korban tumpulnya hukum di negeri ini. Untunglah ada Tuan Victor yang memberi kami pekerjaan dan tempat yang layak. Jika tidak, mungkin kami sudah menjadi sampah masyarakat."
Viola akhirnya mengerti. Meskipun ia sempat was-was karena yang berada dibayangannya seorang narapidana adalah seorang yang melakukan tindak kriminal dan berbahaya. "Jadi, karena itu kalian semua di sini seperti keluarga."
"Iya, Nona, dan kami siap melayani Tuan serta Nona seumur hidup kami. Kami akan melakukan apapun yang diperintah."
Viola tersenyum kecil. "Tenang saja. Kalian juga bisa menganggapku saudara."
Viola melipat kedua tangannya. Ia masih mengedarkan pandangannya. Ada satu bangunan yang membuatnya penasaran di dekat pagar rumah itu. Meskipun halamannya terhubung tapi bangunan itu memiliki akses masuk sendiri.
"Itu bangunan apa? Besar juga." Viola berdiri dan berjalan menuju bangunan itu karena ia melihat seseorang yang sedang bersama beberapa anak kecil bermain bola di belakang bangunan itu. Meski cukup jauh, tapi mata tajam Viola bisa melihatnya.
Dua pelayan itu mengikuti Viola. "Nona, Anda tidak boleh ke sana."
"Kenapa? Apa itu tempat berbahaya?"
"Tidak, tapi Tuan tidak memperbolehkan."
Viola tetap kekeh berjalan menuju tempat itu meski jaraknya cukup jauh.
"Lumayan juga jaraknya." Viola menghentikan langkahnya di dekat pintu yang menghubungkan halaman rumahnya dan halaman bangunan itu.
Ia terkejut melihat seseorang yang ia kenal berada di tempat itu bersama anak-anak. "Ryan ...."
Thanks Mbak Puput
Ditunggu karya selanjutnya ❤️
perjuangan cinta mereka berbuah manis...
Semoga cepat menghasilkan ya, Zavin
semoga cepat diberi momongan ya ..
udah hak Zavin...
😆😆😆
Siapa ya yang berniat jahat ke Viola?