Di nikahi karena hamil anak sang majikan tidak menjamin membuat hidup Kanaya Bahagia. Ia justru semakin menderita dari sebelumnya.
Belum seberapa lama ia menikah, Kanaya harus kembali menelan pil pahit ketika suaminya dengan tega menikah lagi dengan wanita yang di cintainya.
Sakit, lahir dan batin Kanaya rasakan saat Aditya sang suami lebih mengutamakan istri mudanya di bandingkan dirinya.
Terlebih, sebuah fitnah yang datang dari ibu mertua dan madunya membuat Kanaya di usir dalam keadaan hamil muda.
Terpaksa Kanaya Harus merawat anaknya seorang diri dengan penuh ketulusan. Hingga beberapa tahun setelahnya Kanaya bertemu dengan seorang pria Duda beranak dua yang mampu menerima dirinya apa adanya.
Akankah Kanaya bahagia dengan Pria tersebut? Atau Justru sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Orang Baik
Ciiiiiiittttt......
Dug!
"Adduuhh... sakit pak..."Ucap Wanita paruh baya berusia empat puluh tahunan tersebut sembari mengusap keningnya yang terbentur.
"Maaf bu.. Bapak ndak sengaja.. "Ucap suami wanita tadi.
"Kenapa sih pak.. tiba-tiba berhenti mendadak..."Ucap wanita bernama ningsih itu.
"Itu loh buk.. Ada orang pingsan di tengah jalan..."Ucap Pria yang Bernama pak yanto tersebut sembari menunjuk seorang wanita yang sedang terbaring di tengah jalan.
Ningsih melongok dari kaca mobil angkot yang di tumpanginya sejak tadi. Dan benar saja ada seorang wanita yang berbaring di tengah jalan tersebut.
"Bu .. kita tolongin yuk..."Pak yanto hendak turun namun segera dicegah oleh Bu ningsih.
"Jangan pak... Bapak gak liat, jalan di tempat ini sepi.. Dan mendadak ada orang pingsan.. apa bapak gak takut? gak curiga.. bisa jadi dia perampok pak..."Pak Yanto tampak berpikir, iya kalau perampok.. kalau bukan?
"Bu.. jangan suudzon dulu.. kita turun ya.. siapa tau emang itu wanita bener-bener pingsan...."Ucap pak Yanto berusaha meyakinkan sang istri.
"Tapi gimana kalo beneran orang jahat pak...
"Gak mungkin Bu.. yaudah yuk kira turun...."Ajak pak Yanto. Bu Ningsih pun ikut turun bersama suaminya.
Sepasang suami dan istri itu turun, Keduanya perlahan mendekati seorang wanita yang tengah pingsan itu.
Pak Yanto berjongkok dan menyentuh tubuh wanita itu..
"Nduk.. bangun nduk..nduk..."Pak Yanto mengguncang tubuh wanita itu dengan perlahan namun sepertinya wanita itu tak merespon sedikit pun. Pingsan dengan posisi tubuh miring membuat Pak Yanto tidak mengenali siapa wanita itu..Terlebih rambut wanita itu yang menutupi sebagian wajahnya.
"Gimana pak?
"Gak ngerespon bu...
"Sini biar ibu saja.."Bu Ningsih menyentuh wanita tersebut dan membalik tubuhnya. Membuat tubuh putih itu terlentang dan mulai terlihat raut wajahnya.
"Astaghfirullah hal Adzim...."Sepasang suami dan istri itu mengucapkan beristighfar secara bersamaan.
Di lihatnya disana wanita yang pingsan tadi dengan kondisi yang memprihatinkan. Terdapat bekas tamparan dan pukulan di wajah wanita tersebut.
"Pak masih muda pak...
"Iya bu.. ini gimana..?"Pak Yanto sembari meletakkan telunjuknya di hidung wanita tersebut.
"Masih hidup bu...
"Kita bawa ke rumah sakit aja gimana?...
"Tapi rumah sakit masih jauh bu...
"Ya gapapa lah.. pak.. yang penting kita cepet tolongin ini..
"Iya, iya..kita bawa.."Pak Yanto pun membopong tubuh wanita tersebut masuk ke dalam angkot miliknya.
Di susul oleh Bi Ningsih yg duduk di belakang memangku kepala wanita yang memprihatinkan tersebut.
Pak Yanto pun mengendarai mobil angkot nya dengan kecepatan tinggi.
"Pak hati-hati.. abis ujan jalanan licin....
"Iya bu.. ini juga bapak lagi hati-hati...."Pak Yanto pun mengurangi laju kecepatan mobilnya. Dan mengendarai mobil tersebut dengan begitu hati-hati.
Hampir satu jam, Mobil angkot itu akhirnya sampai juga di rumah sakit. Pak Yanto segera menggendong kembali tubuh wanita yang kini pucat bak mayat itu masuk ke dalam dan berteriak agar wanita yang berada di gendongannya segera di tangani.
"Mohon maaf Bapak dan Ibu..tunggu di luar ya... Pasien akan segera kami tangani..."Ucap salah satu perawat yang sedang memberi penanganan terhadap wanita itu.
Sementara di luar, Yanto dan Ningsih duduk dengan gelisah. Keduanya terlihat sangat khawatir terhadap Wanita yang mereka tidak tau siapa.
"Pak gadis tadi mengingatkan ibu sama Ratih pak.. gimana kalau gadis tadi ndak bisa selamat seperti Ratih pak..."Ucap Ningsih menangis. Menolong seorang wanita muda, mengingatkan Ningsih kepada putrinya yang sudah meninggal beberapa tahun lalu.
"Bu.. udah, ndak usah berfikir yang macem-macem.. kita berdoa saja semoga perempuan itu baik-baik saja..."Ningsih mengagguk. Ia juga berdoa semoga gadis yang ia tolong baik-baik saja.
Ceklek
Pintu ruangan itu terbuka. Yanto dan Ningsih bangkit dari duduknya dan langsung bertanya kondisi Wanita tadi pada dokter yang menangani nya.
"Bagaimana kondisinya dokter.."Tanya Pak Yanto sudah tidak sabar.
"Iya.. Gadis tadi gapapa kan... "Imbuh Ningsih.
"Sepertinya pasien habis mengalami kekerasan..."Ningsih menutup mulutnya, Ia sudah menduga hal ini. Terlihat dari wajah gadis itu yang memang terdapat luka dan memar.
"Tapi kalian tidak perlu khawatir,Pasien baik-baik saja. Terlebih kandungan juga selamat dan sehat....
"Ka..kandungan dok...."Tanya Ningsih dengan mata membola
"Benar pak, buk.. Pasien tengah mengandung dan usia kandungannya kini sudah 12 minggu....Kalau begitu saya permisi, Pasien akan segera di pindah ke dalam ruang rawat.
Pak Yanto dan Ningsih saling pandang dab kemudian sama-sama mengagguk. Keduanya pun kembali duduk dan menunggu pasien dibawa ke ruang rawat oleh para perawat.
.
.
.
Keesokan harinya , Di dalam sebuah kamar yang super luas itu. Aditya masih berada di kamarnya. Pria itu mengurung diri setelah mengusir istri pertamanya tadi malam. Bahkan Aditya tidak mengizinkan Aline masuk ke dalam kamar tersebut membuat Aline begitu kesal.
Semalam pria itu memang tidak bisa tidur. Jangankan tidur, memejamkan matanya saja tidak. Aditya merasa begitu sakit hati dan merasa di tipu. Hamil dengan pria lain tapi mengaku hamil dengan dirinya, Sungguh kurang ajar.
Dan yang paling membuat Aditya dongkol, Kanaya mengaku bahwa wanita itu adalah Aya, Gadis kecil baik hati yang sempat singgah di hatinya. Bahkan nama gadis itu masih tersimpan di hatinya walaupun sekarang sudah ada Aline di sisinya.
Aya adalah Gadis yang baik, Tidak mungkin ia menipu dirinya kan....? Lagi pula dari mana Kanaya Tau tentang Aya dan panggilan gadis kecil itu untuk dirinya. Bukankah yang tau hanya ia dan sekeluarga. Aditya tidak pernah bercerita pada siapapun, Hanya Aline yang tau itupun hanya tau ceritanya saja tanpa tau kisah yang sebenarnya.
Tunggu, Tapi bukankah Kanaya dekat dengan adiknya Shayra? Mungkin saja Shayra pernah bercerita tentang Aya pada Kanaya dan wanita tersebut mengambil kesempatan untuk itu.
Dan jika memang Kanaya itu Aya nya.. mana buktinya? Wanita itu Tidak memakai apapun. Sementara Aya dia punya kalung yang pernah ia berikan dulunya.
Aditya menggusar rambutnya, Dadanya kembali sesak bergemuruh hebat jika mengingat semuanya. Setelah papanya pulang Aditya harus bicara yang sebenernya. Pria berusia dua puluh delapan tahun itu bangkit, Ia hendak keluar dari kamarnya namun, Aditya menghentikan langkahnya ketika mata pria itu melihat koper milik Kanaya yang masih berada disana.
"Dasar wanita murahan..." Aditya meraih koper tersebut dengan kasar dan membawanya kebawah.
"ELIIII! ELII.....
"Saya Tuan...",Sahut Eli membungkuk di hadapan sang Tuan.
"Bawa koper ini kebelakang dan bakar semuanya.. aku tidak mau ada bekas wanita itu di rumah ini..."Titah Aditya sembari melempar koper tersebut di depan Eli.
"Baik Tuan..akan saya laksanakan..."Eli pun mengangkat koper tersebut dan hendak berbalik badan, namun mata pria itu menangkap benda yang berkilau tergantung di koper Kanaya yang sedikit terbuka.
"Eli tunggu ..."Eli pun menghentikan langkahnya dan kembali menghadap sang majikan.
"I..itu apa ..benda yang berkilau itu..."Ucap Aditya sembari menunjuk benda yang bergelantung Tersebut.
Eli menunduk dan meraih benda yang di maksud oleh Tuannya itu.
"Ini...Kalung Tuan..."Tanpa mengatakan apapun Aditya segera merampas Kalung itu dari tangan sang pelayan. Mata Aditya terbuka lebar saat Kalung berliontin Kunci itu sampai di tangannya. Pria itu melihat dibagian belakang Liontin tersebut, Terdapat inisial huruf A²S disana. Mendadak jantung Aditya berdetak lebih cepat, Tangannya pun sampai gemetar sekarang.
"Suatu saat kakak akan kembali ke desa ini. Dan kalung ini akan jadi bukti jika kamu Kanaya yang akan kakak jemput nantinya..
"A..Aya......
.
.
.
TBC