Kim Da Mi harus menikahi Yoo Jae Suk, cucu dari presdir Yoo yang sudah berjanji pada kakeknya. Meskipun perasaannya masih tersisa untuk aktor tampan Wi Ha Joon.
Akankah dia mampu menekan perasaannya pada aktor tampan itu, sedangkan dia harus tetap bekerjasama dengannya untuk menangani Rumah Pelangi miliknya?
Yuk simak ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RatihShinbe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 28
Hyun Jin terus mengomel sembari mengoleskan obat ke pipi Ha Joon.
"Kau benar-benar tak berpikir sebelum bertindak"
"Aku baru bisa menemuinya, jadi aku lampiaskan semua hari ini" dia masih kesal.
"Setidaknya berpikir kalau wajah mu ini akan dipakai hari ini untuk acara. Apa kata produser nanti jika tahu wajah mu luka seperti ini? "
Ha Joon mendelik, dia menghindari tangan Hyun Jin yang hendak memberi obat.
"Ya sudah, terserah kau saja" Hyun Jin melempar salepnya.
Ha Joon seolah tak peduli dengan apa yang akan terjadi.
Dia benar-benar kesal mengingat ucapan Jae Suk.
Sejak hari itu, Ha Joon menghindari Da Mi untuk menyembunyikan lukanya.
Tapi Mirae tahu, dia menepuk dahinya saat melihat luka di bibir Ha Joon.
"Bagaimana cara menyembunyikannya? " ucap Mirae.
"Para penata rias kan pintar, tutupi dengan riasan" ucap Ha Joon menyepelekan.
Mirae menatapnya dengan mengerutkan dahi.
"Da Mi tahu tentang ini? " tanya Mirae.
"Jangan katakan apapun padanya, aku tidak mau dia tahu aku seperti ini" ucap Ha Joon seraya menatap dirinya di cermin.
"Kau berkelahi dengan siapa? Apa ini ada hubungannya dengan Da Mi? " Mirae masih penasaran.
"Tidak... aku.... hanya saja.... " Ha Joon terbata.
Mirae menunggu ucapannya.
"Pokoknya jangan sampai Da Mi tahu" Ha Joon bicara tegas.
"Ya udah sih, ga usah nge gas" Miras pergi.
Ha Joon diam, merasa sudah bersikap kasar pada Mirae.
#
Da Mi memeriksa kelengkapan acaranya di Busan. Besok dia harus ke Busan, tapi sepertinya akan di undur karena kakeknya sedang tak sehat.
"Anda memanggil saya nona?" tanya Do Chul.
"Hmm, ya. Berikan ini semua pada Dong Ju dan Chan Su. Kau pergi ke sana dan katakan bahwa aku datang terlambat" ucap Da Mi seraya memberikan beberapa berkas padanya.
Jae Suk memperhatikannya seraya minum kopi.
"Saya akan menelpon jika saya sudah sampai" ucap Do Chul seraya membungkuk.
"Santai saja, oh ya, katakan pada Nam Ji untuk siap-siap juga, kakek harus ke rumah sakit hari ini" ucap Da Mi.
Jae Suk masih diam tak mengganggunya. Yu Na datang menepuk bahu Jae Suk dengan pelan.
"Pagi kakak ipar! " sapanya.
"Pagi adik ipar" jawab Jae Suk dengan tersenyum.
"Kau tidak merekomendasikan aku ke departemen periklanan? " Yu Na mengeluh.
"Tidak, di sana banyak pria genit" jawab Jae Suk.
"Oh ya, tenaaang, hati ku sudah milik Wi Ha Joon, aku tidak akan tergoda pria lainnya" Yu Na bermaksud membicarakan idolanya.
Tapi Jae Suk merasa ucapan itu terlontar dari mulut Da Mi, dia tertegun.
"Kenapa kak? " tanya Yu Na.
"Tidak, ternyata semua wanita sama saja, hanya tertarik pada pria yang tampan" ucap Jae Suk.
Da Mi melirik, dia berjalan ke kamarnya.
"Wi Ha Joon memang tampan, dia juga baik. Kau tahu kan dia akan menjadi tamu istimewa di acara rumah pelangi milik eonni, dia terlihat sangat gentleman" Yu Na memasang ekspresi terpesona.
"Hentikan, dia tidak sebaik itu" ucap Jae Suk.
"Kakak jangan cemburu, dia itu aktor idola ku, sedangkan kau kakak ipar idola ku, tidak ada duanya" Yu Na merayu.
"Kau benar-benar penjilat" Jae Suk mendorong dahi Yu na dengan jari telunjuknya.
Yu Na memajukan bibirnya.
"Bersiap, kita antar kakek ke rumah sakit" perintah Jae Suk.
Kemudian dia masuk ke kamar. Dia tak melihat Da Mi dan berpikir mungkin sedang mandi.
Jae Suk mengetuk.
"Sebentar! " seru Da Mi.
Jae Suk menunggu, Da Mi keluar dan telah berganti pakaian. Jae Suk menatap terpana karena Da Mi memakai dress yang membuatnya terlihat sangat manis.
"Kau mau pergi ke rumah sakit dengan pakaian ini? " tunjuk Jae Suk.
"Hmm, kenapa? Terlalu sederhana?" Da Mi melebarkan dress nya.
"Tidak, ini.... terlalu manis" Jae Suk mengerutkan dahinya.
Da Mi diam menatapnya, memasang wajah kesal.
"Kau bilang aku harus berpakaian yang manis karena aku akan menjadi nyonya Yoo, sekarang kau juga protes aku berpakaian seperti ini, mau mu apa? " Da Mi mendorongnya.
Jae Suk menggaruk kepalanya meski tak gatal, kemudian masuk kamar mandi.
"Tunggu aku, jangan pergi tanpa ku" serunya.
"Apa dia ini? Bertingkah aneh setiap harinya, kadang baik, kadang kejam" gumam Da Mi sambil merias diri.
Da Mi, Yu Na dan Min Hyuk menunggu Jae Suk yang sedang bernganti pakaian di ruang depan. Jae Suk datang memakai pakaian dengan warna yang serasi dengan Da Mi.
Yu Na dan Min Hyuk saling menatap. Da Mi malah mengerutkan dahinya.
"Tuh kan, dia bersikap aneh. Sekarang dia memakai pakaian serasi dengan ku" gumam Da Mi.
"Apa kita akan piknik? Kakek tidak memakai pakaian santai" ucap Min Hyuk.
"Iya, kek. Aku juga tidak pakai pakaian yang santai" timpal Yu Na seraya tersenyum.
Jae Suk menghindari tatapan mereka.
"Jangan bergunjing, ayo cepat pergi" Jae Suk berjalan terlebih dahulu keluar.
Yu Na dan Min Hyuk menertawakan, sedangkan Da Mi merasa malu.
Yu Na meraih pintu belakang, Da Mi menatapnya dengan membulatkan matanya.
"Eonni di depan! " Yu Na masuk terlebih dahulu.
Da Mi menghela, malas duduk bersama Jae Suk.
"Ahhh, aku merasa pemeriksaan ku hari ini akan berjalan lancar" ucap Min Hyuk.
Da Mi menoleh.
"Kakek merasa lebih segar? " tanya Da Mi berpikir dia bisa pergi ke Busan secepatnya.
"Ya, aku merasa segar karena senang melihat kalian semakin dekat" jawab Min Hyuk.
Yu Na melakukan high five dengan Min Hyuk.
Da Mi dan Jae Suk saling menatap. Merekapun pergi ke rumah sakit dengan riang.
Semua orang menunggu dengan memegang masing-masing ponselnya.
Da Mi sibuk mencari tahu kegiatan yang lain di Busan. Dia cemas, takut acaranya tidak berjalan dengan lancar. Beberapa saat kemudian, Chan Su menghubungi karena tahu Da Mi begitu khawatir.
"Ya Chan Su! " Da Mi menjauh.
"Bagaimana? " tanya Da Mi.
"Ha Joon datang, dia sudah gladi resik dengan anak-anak. Kau tenang saja" jawab Chan Su.
"Hei Da Mi! Tidak usah khawatir, ada aku" Dong Ju berseru dari jauh.
Da Mi tersenyum.
"Baiklah, aku lega dia datang" ucap Da Mi.
Dia takut Ha Joon mundur dari acara itu karenanya. Tapi mendengar dia datang, Da Mi tahu kalau niat baiknya benar-benar tulus.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>