Seorang wanita masuk ke dalam novel yang ia sebut sampah, dirinya sangat tidak menyangka jika ia akan memerankan karakter utama yang sangat bodoh dan naif karena cinta.
oleh karena itu, dia bertekad untuk mengubah takdir dari tuan putri yang tubuhnya tengah ia tempati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28
Hari pernikahan Lady Irish dengan pangeran Tristan pun tiba, dan Pernikahan mereka dilakukan secara tertutup dengan dihadiri oleh pihak tertentu saja.
Apalagi keamanan di tempat keduanya menikah juga di jaga dengan begitu ketat, untuk mengatasi jika ada serangan yang tidak terduga.
Setelah resmi menikah, pangeran tristan akan membawa lady Irish serta Duke Gideon untuk tinggal di Kerajaan Garnet.
Namun. Sebelum pergi, lady Irish dan ayahnya berpamitan terlebih dulu dengan keluarga kerajaan Emerald.
Saat Ayahnya tengah berpamitan dan berterimakasih kepada Baginda raja dan Putra mahkota, lady Irish pun melakukan hal yang sama kepada Putri Lyra dan Putri mahkota.
" Terimalah hormat terakhir saya yang mulia. Saya juga mengucapkan terimakasih dan memohon maaf jika saya dan ayah saya merepotkan anda selama kami tinggal di istana." Ujar Irish.
" Kami tidak merasa di repot kan kok, Lagian kami sangat senang selama kami tinggal bersama kami. Benar kan Lyra." Ucap Hestia yang melihat ke arah Lyra.
" Iya." Sahut Lyra.
" Terimakasih, saya sangat-sangat berterimakasih kepada kalian ." Ucap Irish yang hampir meneteskan air matanya
" Dasar cengeng!." Ejek Lyra.
" Lyra jangan seperti itu.." tegur Hestia, namun Seketika Hestia tersenyum karena Lyra ternyata juga tengah mengusap air matanya.
" Saya berjanji tidak akan melupakan kalian, karena kalian adalah teman terbaik saya. Jika saya ada waktu ,Saya pasti akan sering mengunjungi kalian lagi." Ujar Irish.
" Anda sudah berjanji ya, awas saja jika anda melupakan kami." Ancam Lyra.
" Mana mungkin saya melupakan teman saya." Ucap Irish.
Hestia langsung merentangkan tangan nya untuk memeluk Lyra dan Irish sekaligus.
Dan mereka pun langsung berpelukan dan menangis bersama.
" Ekhem!, sepertinya saya harus segera membawa istri saya pulang." Celetuk suara orang dari belakang Irish.
Siapa lagi kalau bukan pangaran Tristan yang telah sah menjadi suami dari lady Irish.
Mereka bertiga pun melerai pelukan mereka.
" Pangeran, selamat juga untuk anda." Ucap Hestia.
" Terimakasih putri mahkota." Balas Pangeran Tristan.
Pangaran Tristan langsung merengkuh pinggang istrinya, dan ia pun mengusap air mata yang masih menggenang di pelupuk mata sang istri.
" Jangan bersedih sayang, kamu bisa datang ke sini kapanpun kau mau. jika tidak , kita bisa mengundang putri mahkota dan putri Lyra untuk datang ke tempat kita." Ucap pangeran Tristan.
" Bolehkah?." Tanya Irish
" Boleh, sangat boleh." Jawab pangeran Tristan.
" Terimakasih." Ucap Irish dengan tersenyum cantik, sehingga membuat Pangeran Tristan memberikan sebuah kecupan kepada Irish.
" Teruslah tersenyum seperti ini, karena kau semakin cantik saat tersenyum sayang."
" Ekhem! , bisakah kalian berdua bermesraan nanti saja." Ucap Lyra yang tiba-tiba menyela.
" Mohon maaf, saya lupa jika pasangan anda tidak berada di sini sekarang." Ucap Pangaran Tristan kepada Lyra .
" A-apa maksud anda? Tanya Lyra, yang langsung curiga jika pangeran Tristan mengetahui hubungan antara dirinya dengan Duke Miller.
" Sebelumnya, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada Putri Lyra dan putri mahkota yang sudah menjadi teman baik untuk istri saya." Ucap pangeran yang mengalihkan pembicaraan.
" Oh iya, saya juga membawa hadiah dari kerajaan Garnet yang khusus saya bawa untuk anda berdua. Sebagai tanda terimakasih."
Asisten pangeran Tristan mendekat dan memberikan dua kotak berukuran sedang kepada pangeran Tristan.
" Saya harap anda berdua menerima hadiah ini." Ucap pangeran Tristan yang memberikan masing-masing satu kepada Lyra dan Hestia.
" Terimakasih pangeran." Ucap Hestia yang juga ikut di lakukan oleh Lyra kemudian.
" Yang mulia. Saya juga akan mengirimkan surat kepada anda, dan saya harap kita dapat tetap menjalin pertemanan dengan baik." Ucap Irish.
" Tentu saja,saya juga akan sering mengirimi Anda surat." Ucap Hestia.
" Aku juga." Ucap Lyra.
*Curhat dikit dong, tadi aku udah nulis udah panjang lebar dan tinggal upload nya aja, tapi tiba-tiba nggak tau kenapa sinyal hilang jadi nggak bisa ke up buat bab ini.
Terus pas ada sinyal ,ternyata teks bab ini malah nggak ke simpen dan ilang begitu saja. All hasil aku nulis ulang dong.
Bayangkan betapa mumetnya aku, apalagi aku nggak punya salinan nya.😭*