NovelToon NovelToon
Dokter Culun Tapi Jenius

Dokter Culun Tapi Jenius

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Dokter Genius / Identitas Tersembunyi / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:460.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Desau

Rendra bisa menempuh pendidikan kedokteran lewat jalur beasiswa. Di kampus dia diremehkan karena miskin dan culun. Tak jarang Rendra bahkan dibully.

Namun dibalik itu semua, Rendra adalah orang yang jenius. Di usianya yang masih 22 tahun, dia sudah bisa menghafal berbagai jenis anatomi manusia dan buku tebal tentang ilmu bedah. Gilanya Rendra juga piawai mempraktekkan ilmu yang telah dipelajarinya. Akibat kejeniusannya, seseorang menawarkan Rendra untuk menjadi dokter di sebuah rumah bordil. Di sana dia mengobati wanita malam, pecandu, orang yang tertusuk atau tertembak, dan lain-lain. Masalah besar muncul ketika Rendra tak sengaja berurusan dengan seorang ketua mafia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 12 - Tentang Wanita Psk

Endah sadar betul kalau Rendra enggan menerima tawarannya. Jujur saja, memegang lencana sebagai wanita psk bukan hal mudah baginya.

"Kau pasti ragu kan mau berteman denganku? Karena aku ini adalah wanita psk. Jelas derajatnya jauh dibanding kau yang sebentar lagi akan jadi dokter," pungkas Endah. Dia menurunkan tangannya dengan wajah kecewa.

"Bukan begitu, Mbak. Aku cuman nggak terbiasa bersosialisasi. Sampai sekarang aku bahkan nggak punya teman." Rendra segera angkat bicara.

"Karena itulah aku ingin membantumu. Jujur ya, kau itu pintar, tapi sikapmu seperti pecundang!" ungkap Endah blak-blakkan.

"Pe-pecundang?" Rendra tak percaya dirinya disebut pecundang oleh Endah.

"Ya. Dengan melihat penampilanmu saja aku bisa menilai. Apalagi saat tahu bagaimana sikapmu yang super dingin dan canggung itu," tukas Endah.

"Betul! Aku setuju kalau dia separah itu." Vanya datang, dia segera ikut bergabung bersama Rendra dan Endah ke meja makan.

Rendra cemberut. Dia membalas, "Sebelum mengejek orang, bukankah sebaiknya kalian bercermin dulu pada diri sendiri?"

Sontak Vanya dan Endah terdiam. Mereka tentu tahu perkataan Rendra itu menjurus kemana.

"Iya tahu! Kami ini sangat hina dimatamu kan?" ujar Vanya seraya melipat tangan ke depan dada.

"Inilah diri kami, Ren. Tapi apa orang seperti kami nggak pantas berteman sama kamu? Begitu?" sahut Endah.

"Tentu saja boleh. Kan sudah aku bilang kalau aku ini tak pandai bersosialisasi," tanggap Rendra. Sebagai orang yang sering berkunjung ke rumah bordil, dia tentu tahu bagaimana sisi lain para wanita psk.

Endah dan Vanya terkekeh sambil bertukar pandang. Keduanya sibuk menikmati mie buatan Rendra.

"Kau tidak usah cemas lagi. Kau sudah punya teman sekarang. Kalau ada masalah, kau bisa cerita pada kami," tutur Endah.

Rendra tersenyum kecut sambil mengangguk. Dia masih merasa ragu, karena menceritakan keluh kesah pada sang ibu saja enggan, apalagi pada Endah dan Vanya yang terasa masih seperti orang asing.

Setelah menghabiskan mie, Rendra berinisiatif mengambil piring kotor untuk dicuci. Namun Endah sigap mengambil piring kotor itu dari Rendra.

"Kau sudah memasak untuk kami. Biar aku yang cuci piringnya," ujar Endah sembari beranjak menuju wastafel.

"Kalau begitu aku ke kamar ya," ucap Rendra.

"Pergilah! Aku yakin kau pasti lelah dengan musibah yang baru saja terjadi," tanggap Vanya. Dia bicara sambil sibuk memainkan ponselnya.

"Beristirahatlah!" kata Endah.

Rendra lantas beranjak dari dapur. Dia berjalan menuju kamarnya. Tetapi langkah Rendra terhenti saat telinganya mendengar suara desahan di kamar yang dilewatinya.

Bulu kuduk Rendra meremang dalam sekejap. Dia tentu bisa menduga apa yang sedang terjadi di kamar itu. Mengingat dirinya sekarang berada di rumah bordil.

Kamar yang sekarang bising dengan suara desahan itu bertuliskan nomor 12. Setahu Rendra pemiliknya adalah wanita bernama Lilly.

Suara desahan itu terdengar begitu sensual dan sangat menggoda. Hingga membuat Rendra secara tidak sadar berdiri mematung dan terus mendengarkan.

"Udah! Jangan didengarkan! Nanti kepengen lagi," tegur Vanya yang mendadak ada di samping Rendra. Kemunculan wanita itu sontak membuat Rendra kaget sampai memegangi dada.

"Mbak Vanya bikin kaget aja," protes Rendra.

Vanya menarik sudut bibirnya ke atas. "Penasaran nggak dengan apa yang terjadi di dalam sana?" godanya. Perlahan Vanya mendempetkan dirinya pada Rendra. Ia menggerakkan alisnya dua kali.

1
Lisyati Supriyati
no coment ahh but good job lah rend👍
Mahayabank
/Good//Good//Good//Ok//Ok/
Mahayabank
Nah pembully an vino...segera tiba../Facepalm//Facepalm/
Mahayabank
Penjara dengan fasilitas nyaman tentu,x ...hadeeh.
Mahayabank
Makasih up,x /Ok/
Aisyah 🐾
apakah ada preman yg dulu ada di club malam
Aisyah 🐾
gila lebih baik
Aisyah 🐾
🤣🤣bagus juga kayaknya kalo di bawah di cukur,kenapa ya gak ada cukuran buat pria pas ti rame
Leni Agustina
cerdik alias cerdas dan licik,itulah yg harus dilakukan Rendra untuk menghadapi seorang vino.pembalasan Rendra baru saja dimulai.
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
habis kau vino kata maaf gak cukup untuk membayar semua kesalahanmu 😂
Yuli a
cerdik banget.... melukai tanpa menyentuh... biar orang lain yang bekerja ya ren....🤣🤣🤣 cukup kasih jalannya aja... sambil mengamati....
kaila
lanjut
༄༅⃟𝐐Nadhifa 💕👋🔰π¹¹™❣️
obat pelumpuh otak ya
Nay Nayla
...
Mahayabank
Mantaaap...Lanjuuuut lagiiee 👌👌👌
Mahayabank
Yaudah lanjuuuut lagiiieee 👌👌👌
Mahayabank
Penyiksaan berikutnya baru saja dimulai...
Mahayabank
Makasih sudah up /Ok/
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
rasain kau vino gak bisa nyaman lagi karena ada Rendra 😂😂
kaila
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!