akibat di jodoh kan Rania memilih patuh walau dalam hatinya belum bisa menerima pernikahan ini,
siapa sangka ada insiden malam pertama yang tanpa sadar di lakukan, dan firman tak menyadari nya, membuat Rania diam dengan sejuta rasa yang tak bisa di jabarkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fajrian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ucapan talak
Kyai Aziz seorang kyai yang dihormati dan disegani di desanya, merasa sangat terkejut dengan keputusan menantunya Firman,
yang tiba-tiba ingin mengembalikan putrinya Rania, yang sudah dinikahi beberapa bulan lalu.
Selama ini Rania dan Firman terlihat harmonis dan bahagia, namun hari ini Firman datang bersama Rania dan mengatakan ingin menyerahkan Rania kembali.
Kyai Aziz menatap kedua anak muda itu dengan tatapan tajam dan penuh kekecewaan. "Firman, apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa kau tiba-tiba ingin menceraikan Rania? Bukankah selama ini kalian terlihat baik-baik saja?" tanya Kyai Aziz dengan nada serius.
Firman menundukkan kepalanya, tampak ragu untuk menjawab pertanyaan Kyai Aziz. Rania pun tampak bersedih, matanya berkaca-kaca, ia tak menyangka suaminya akan mengambil keputusan seperti ini.
Kyai Aziz.melihat kesedihan di wajah Rania dan kemudian menatap Firman dengan tajam. "Kau harus menjelaskan alasanmu, Firman. Kau tidak bisa sembarangan mengambil keputusan seperti ini tanpa alasan yang jelas. Aku tidak akan membiarkan putriku disakiti seperti ini," tegas Kyai Aziz.
Firman menghela nafas panjang, lalu akhirnya menjawab pertanyaan Kyai Aziz. "Pak Kyai, sebenarnya bukan karena saya tidak mencintai Rania, tapi saya merasa belum mampu memenuhi kebutuhan hidup Rania dan menjadi suami yang baik untuknya. Saya merasa bersalah karena tidak bisa memberikan yang terbaik untuknya."
Kyai Aziz menatap Firman dengan perasaan campur aduk. Ia mengerti kekhawatiran Firman, namun ia tidak ingin putrinya kembali disakiti. "Firman, kau harus belajar untuk menghadapi masalah ini bersama Rania, bukan dengan cara mengembalikannya. Kalian harus saling mendukung dan menghadapi segala kesulitan bersama-sama. Percayalah, dengan cinta dan keikhlasan, kalian pasti bisa melewati semua ini," nasihat Kyai Aziz dengan bijaksana.
Firman menatap Kyai Aziz, dia meresapi setiap kata yang diucapkan. dia menyadari betapa pentingnya saling mendukung dan menghadapi masalah bersama, dan bukan dengan cara menghindarinya. namun keputusan sudah diambil, firman kembali menatap Rania, yang masih setia dengan wajah nya yang tertunduk, dan tanpa protes.
Namun di sini lain firman punya alasan yang kuat kenapa dia melakukan semua ini dan itu sudah menjadi keputusan dan dan janjinya kepada Rania sebelum nya,
"PRANG ,, seketika semua menoleh ke arah benda jatuh yang terdengar dari arah belakang.
Terlihat Bu nyai husniah Tengah berdiri dengan nampan yang sudah berserakan di bawah,
Tadinya dia hendak mengantar minuman pada menantunya yaitu firman,
Namun ternyata dirinya dikejutkan saat mendengar pembicaraan firman dan suaminya kyai Aziz,
"Umi!" Rania segera bangkit dan menghampiri uminya,
"Apa yang aku dengar barusan nak, itu tidak benar kan? ujar bu nyai husniah kepada Rania,
Akhirnya bu nyai husniah duduk bersama menantu dan putrinya,
"Jelaskan pada ummi, "Rania Ada apa ini!,
Rania menunduk sambil menahan tangisnya dia pun tidak menyangka kalau suaminya akan melakukan hal ini hari ini juga.
"Firman tolong jelaskan dengan detail jangan ada yang ditutup-tutupi kata kyai Aziz lagi pada menantunya,
"Maaf kyai firman kembali menoleh pada istrinya Rania,
Saya tidak bisa lama-lama lagi di sini Karena saya takut saya akan goyah kembali dan membuat semuanya kecewa kata firman yang tidak di mengerti oleh bu nyai husniah dan kyai Aziz dengan Apa maksud kata-kata firman tadi,
"Sebaiknya nanti kyai tanya sendiri kepada dek Rania dengan Apa alasannya dan kenapa saya melakukan ini,
Kita juga sudah menyepakatinya kata firman dengan suara yang bergetar,
"Maaf, ummi abah, mungkin ini terakhir kalinya Saya menyebut seperti ini,
Firman tanpa basa-basi dan tanpa bertanya lagi kepada Rania,
Karena firman pikir semuanya sudah clear,
Dengan pertemuan Rania dan Robi kemarin.
"Dek,,
"Rania Zahara binti Aziz, dengan ini saya nyatakan kalau saya jatuhkan talak terhadapmu dengan talak satu,
Kata-kata firman bagaikan tamparan yang sangat keras untuk keluarga Rania dan juga tentunya Rania sendiri,
Tangis Rania langsung pecah saat itu juga kata-kata yang memang pernah diharapkan keluar dari mulut firman tapi sudah tidak diinginkannya saat ini, akhirnya terdengar juga.
Dan sudah memberi status untuk Rania sebagai seorang janda dari firman.
Bu nyai husniah langsung memeluk putrinya yang sudah tidak bisa berkata-kata lagi,
Sama seperti halnya kyai Aziz sebenarnya dia juga merasa kecewa karena dia sendiri tidak tahu perihal apa masalahnya sehingga menantunya tiba-tiba menjatuhkan talak terhadap istrinya yaitu putrinya sendiri.
Karena firman tidak menjelaskan secara langsung perihal masalah di antara mereka,
Firman pun sebenarnya merasa tidak tega melihat Rania menangis, cuman firman tidak tahu alasannya kenapa Rania malah menangis,
Akankah seharusnya mantan istrinya ini merasa bahagia karena telah dibebaskan dari pernikahan yang tidak dia kehendaki.
firman Kembali menunduk dia merasa bahwa dirinya gagal membuat istrinya jatuh cinta kepadanya,
Hingga tanpa bertanya lagi firman menjalankan janji nya yang pernah dikatakan pada Rania sejak beberapa bulan ke belakang,
Tanpa firman sadari jika dia telah melakukan kesalahan yang sangat fatal, karena tidak memberi kesempatan Rania untuk berbicara dan menjelaskan tentang semua kenyataannya.
"Kyai saya benar-benar minta maaf tapi lebih baik saya pamit dulu,
Tentang perihal surat-surat pengajuan perceraian biar saya yang mengurusnya,
Kyai aziz tampak diam dia tidak bisa berkata-kata lagi bahkan hanya untuk sekedar menjawab ataupun bertanya itu tidak bisa keluar dari mulutnya,
Karena ini benar-benar sebuah kejutan yang tidak pernah terlintas di pikirannya.
Saat firman menyalaminya untuk berpamitan kyai Aziz tetap tidak mencegahnya dia membiarkan firman melakukan apa yang ingin firman lakukan.
Firman segera keluar dari kediaman kyai Aziz menuju mobilnya,
Bahkan firman tidak menanyakan kepada Rania apa dia akan ikut bersama untuk mengambil barang-barangnya,
Karena menurut firman Rania tidak akan sudi lagi berpijak di rumahnya karena tidak pernah ada cinta untuk dirinya.
Barulah saat mobil firman keluar dari area pesantren Dan sudah berada di pertengahan jalan dia menepikan mobilnya di pinggir jalan,
Firman menunduk ke arah setir dengan wajah yang disembunyikannya di sana, walaupun firman tidak menangis tapi saat ini hatinya Tengah sakit dan terpukul.
Kata-kata talak yang baru saja dia ucapkan bukanlah kehendak hatinya, itu hanya ketidak berdayaan firman dan tekanan janji yang pernah dia ucapkan, karena sejatinya firman sangatlah mencintai Rania namun firman merasa usahanya selama ini tidak berbuah hasil dan tidak mendapatkan balasan cinta dari istrinya juga.
Dengan segala perjuangannya untuk menyetarakan diri dengan keluarga Rania tapi itu firman rasa tidak ada gunanya.
Setelah sekian lama menepi di pinggir jalan firman pun akhirnya memutuskan untuk kembali membawa mobilnya dan segera pulang ke rumah ibunya di kampung,
Firman tidak lagi menuju kediamannya sendiri firman memutuskan untuk pulang ke rumah ibunya saja,
Karena mungkin di situlah tempat pada akhirnya firman kembali dan mendapat dukungan dari ibu dan adiknya.