seorang dewa alkemis bernama Ling Tian, atau para dewa sering menyebutnya,
"dewa alkemis Ling Tian" yg tidak sengaja mendapatkan kitab semesta di kekosongan yg berisi berbagai pengetahuan di semesta, hingga ia berhasil membuat pil semesta karna berhasil mempelajari kitab semesta itu , tapi na'as saat kelahiran pil semesta, sang alkemis harus mendapatkan kesengsaraan petir semesta sebagai pembabtisan dari dewa alkemis menjadi alkemis semesta dan hasilnya sang dewa alkemis harus musnah karna tidak mampu menjalani kesengsaraan itu.
dalam hidupnya ia masih memiliki penyesalan.
100 tahun kemudian ia bereinkarnasi ke dalam tubuh seorang tuan muda sampah yg tidak bisa berkultivasi, tuan muda sampah itu adalah Lin Tian, tuan muda dari klan Lin di alam rendah.
beruntungnya kitab semesta itu ikut bereinkarnasi bersamanya ,kitab itu sudah menyatu dengan jiwanya.
akankah Lin Tian akan mengubah mengubah penyesalannya itu, ayo kita baca kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ari Arexc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30.membeli herbal dan rencana klan Wei.
"tapi Patriak apa mengirim pembunuh gagak hitam ini akan berhasil, bagai mana pun juga kita sudah membayar mahal dan lagi pembunuh yg di turunkan hanya di tingkat jendral"
ucap tetua Wei.
"walaupun mereka gagal dan terbunuh, mereka tidak akan membocorkan identitas penyewanya, dan lagi jikapun dantian anak itu sudah mulai pulih paling ia hanya berada di ranah pemula bela diri, apa kalian pikir ranah pemula beladiri ini sepadan dengan ranah jendral beladiri tahap puncak, dan lagi pembunuh ini berada di kelas menengah di organisasi gagak hitam"
ucap wei bi.
"Patriak benar, para anggota organisasi gagak hitam memiliki harga diri tinggi, mereka lebih baik mati dari pada membocorkan informasi jika mereka gagal menyelesaikan tugasnya dan tertangkap"
sahut salah satu tetua.
kembali ke MC kita.
"maaf karna membuat tuan muda menunggu lama, ini pesanan herbal tuan muda, totalnya ada 60 jenis herbal tingkat menengah, dan ini bibit tanaman herbal berbagai tingkatan, tapi hanya tingkat rendah dan menengah saja, untuk tingkat tinggi kami kekurangan setok di sini, kami belum mendapat kiriman herbal dari kebun kami.
di kantong ini ada bibit herbal sebanyak 340 jenis tuan muda"
ucap pelayan itu.
"baiklah nona, berapa harga yg harus aku bayar..?"
ucap Lin Tian.
"semuanya menjadi 7000 keping koin emas tuan"
ucap pelayan itu.
"baiklah nona, ini ada 7000 keping koin emas, silahkan di hitung dulu"
ucap Lin Tian.
"baik tuan muda, saya hitung dulu"
ucap pelayan itu sambil menghitung koin emas yg ada di meja.
"semuanya pas tuan muda, apa ada lagi yg tuan muda butuhkan..?"
ucap pelayan itu.
"yah jika ada bibit lagi aku bisa membelinya nona"
ucap Lin Tian, ia memiliki lahan yg sangat luas jadi ia tidak kekurangan lahan.
"ah setok kami hanya tinggal itu tuan muda, bagai mana pun sebagian besar bibit sudah kami tanam di kebun herbal serikat kami"
ucap pelayan itu.
"tidak mengapa nona, kalau begitu aku pergi dulu"
ucap Lin Tian.
"baik tuan muda, terimakasi sudah mampir"
ucap pelayan itu.
setelah Lin Tian pergi, dari belakang datang seorang pelayan lain.
"sepertinya pelangan besar ya"
ucap pelayan yg baru datang itu sambil melirik ke arah tumpukan koin emas di atas meja.
"yah begitulah, tuan kuda tadi membeli bahan herbal tingkat menengah dengan jumlah cukup banyak dan bibit tanaman herbal tingkat rendah sampai menengah dengan jumlah yg besar, entah akan di tanam di mana, karna menanam tanaman herbal tentu tidak mudah apa lagi tiap jenis tanaman herbal memiliki tempat khusus untuk tumbuh"
ucap pelayan itu menanggapi ucapan temannya.
"heh pemuda ya, apa dia seorang alkemis, dan apa dia sudah sering datang kemari..?"
ucap pelayan itu.
"sepertinya tidak, pemuda itu masih sangat muda, umurnya sekitar 14-15 tahun an, rambutnya berwarna hitam panjang, dan dari pakaiannya ia sepertinya adalah tuan muda klan besar"
sahut pelayan itu.
"hah..coba kau sebutkan ciri-cirinya lagi"
ucap temannya itu.
"dia memiliki rambut hitam panjang, umurnya sekitar 14-15 tahun, kulitnya putih dan tampan, cukup tinggi dan memakai pakaian yg cukup mewah"
ucap pelayan itu.
"apa kau bisa melihat kultivasinya..?"
sahut temannya.
"kalau itu, sepertinya pemuda itu tidak berkuktivasi, tidak ada aura sama sekali yg keluar dari tubuhnya"
ucap pelayan itu.
temannya yg mendengar itu langsung terpaku di tempat.
"dari ciri-cirinya sama dengan tuan muda klan Lin itu, dan lagi ia juga tidak berkultivasi, jangan-jangan itu memang tuan muda klan Lin, aku harus memberi tahu tuan shu"
ucap pelayan itu lalu langsung berlari menuju lantai atas.
"hei kau mau kemana, ke Napa harus berlari seperti itu, hei..kau dengar Tian"
ucap pelayan itu heran.
tok..
tok..
tok..
"tuan Shu apa tuan di dalam, ada kabar penting yg ingin kau sampaikan, tuan Shu"
tok..
tok..
"masuklah"
ucap suara tua dari dalam ruangan.
pelayan itu langsung masuk.
"kenapa kau seperti terburu-buru sekali, ada apa....?"
ucap orang tua Shu.
"itu..tuan tadi tuan muda Lin Tian datang kemari dan membeli herbal tingkat menengah cukup banyak dan bibit tanaman herbal berbagai jenis cukup banyak"
ucap pelayan itu.
"apa kau bilang...kenapa kau tidak memanggilku"
ucap alkemis Shu.
"ah..itu tuan Shu, bukan aku yg melayaninya, tapi si Lin yg melayaninya"
ucap pelayan itu.
"pantas saja dia tidak tau, apa tuan muda Lin masih di sana..?"
ucap alkemis Shu.
"dia sudah pergi tuan Shu"
ucap pelayan itu.
"baiklah, ayo turun aku ingin melihat jenis herbal apa yg di beli oleh tuan muda Lin"
ucap alkemis Shu, sambil berjalan keluar dari ruangannya.
setelah berjalan turun beberapa saat akhirnya alkemis Shu sampai di meja loket.
"apa kau yg melayani tuan muda Lin..?"
ucap alkemis Shu tanpa basa basi.
"oh..tuan Shu, jika yg tuan maksud adalah pemuda yg baru saja membeli herbal cukup banyak tadi, memang saya yg melayaninya"
ucap pelayan itu.
"apa saja jenis herbal yg ia beli..?"
ucap alkemis Shu.
"ini tuan Shu, ini catatan yg tuan muda itu berikan"
ucap pelayan itu sambil menyerahkan kertas catatan yg Lin Tian berikan.
tak menunggu lama, alkemis Shu langsung mengambilnya dan membacanya.
"ini adalah herbal tingkat menengah, dan umurnya juga lumayan tua, 50 tahun, dari jenis herbal yg dia pesan, aku sama sekali tidak mengenali resep ini, apa dia sudah memiliki herbal lainnya dan ininhanya untuk melengkapi saja, tapi walaupun begitu aku pasti mengenali komposisi nya, tapi ini benar-benar tidak menunjukan komposisi pil manapun"
batin alkemis Shu.
"tapi jika yg di beli adalah herbal tingkat menengah maka ia pasti membuat pil tingkat 4-5, tapi bagaimana caranya informasi yg aku proleh dia tidak bisa berkuktivasi tapi dari pengetahuannya yg dalam ia pasti seorang master alkemis, ini membingungkan"
batinnya lagi.
"hei apa masih ada yg tuan muda Lin inginkan..?"
ucap alkemis Shu.
"kalau itu, tadi ia sempat ingin membeli lagi bibit herbal, tapi karna setoknyg ada sudah ia beli jadi habis"
ucap pelayan itu.
"cepat kirim pesan ke cabang kota huti, suruh mereka mengirim sisa setok bibit herbal yg ada di sana, kita membutuhkannya"
ucap alkemis Shu kepada pelayan yg menemuinya tadi.
"baik tuan Shu, saya akan menyampaikan ini kepada alkemis Li"
ucap pelayan itu.
"jika aku tidak mengetahuinya, maka jalan satu-satunya adalah mengunjungi dan menjalin hubungan dekat dengannya, tuan muda klan Lin itu tidak sesederhana kelihatannya, ia terlalu dalam"
batin alkemis Shu.
