Brittany Moon tidak pernah menduga pernikahannya dengan tunangannya Ralph Smith akan batal karena Ralph lebih memilih bersama Clara William yang jatuh sakit disebabkan kelelahan sehingga dirawat di rumah sakit daripada memenuhi janji suci mereka dalam ikatan pernikahan.
Saat hati Brittany terluka akan sikap Ralph yang membatalkan acara pernikahan mereka demi Clara, dihari itulah Brittany tak sengaja dipertemukan dengan seseorang yang juga sedang kesulitan dikarenakan kekasihnya meninggalkannya dihari pernikahan mereka.
Nama pria itu adalah Adam Bennet, seorang pengusaha kaya raya yang merupakan pemilik perusahaan distributor jam mewah diberbagai penjuru dunia.
Lantas bagaimana kelanjutan cerita ini, saksikan terus disetiap babnya ya 🤝
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 Tamparan Yang Mengena
Kantor Alfa...
Ralph Smith berdiri didepan meja kerjanya sedang melihat-lihat laporan diatas mejanya.
Terdengar suara ketukan pintu dari arah luar ruangan kerja milik Ralph.
"Masuk !" ucap Ralph.
"Maaf, bos, ada seseorang diluar sedang mencarimu, apa kau akan mengijinkannya masuk atau tidak ?" tanya wanita cantik berambut merah saat dia muncul dan masuk dari balik pintu yang terbuka.
Ralph segera mendongak ke arah wanita berparas cantik nan menawan itu.
"Siapa ?" tanyanya.
"Aku tidak tahu siapa wanita itu tapi dia terus memaksa masuk untuk menemuimu, bos", sahut wanita cantik itu.
"Jika dia tidak membuat janji, jangan kau ijinkan masuk menemuiku, seharusnya kau tahu tugasmu itu sebagai asistenku, Sarah", kata Ralph sembari membanting map ke atas meja kerjanya.
"Baiklah..., aku akan menyuruhnya pergi dan membuat janji temu denganmu lain hari", sahut Sarah.
"Ya, pergilah !" ucap Ralph.
Tiba-tiba terdengar suara seorang wanita menyahut lalu melangkah masuk ke dalam ruangan kerja milik Ralph.
"Apakah aku harus membuat janji untuk bertemu dengan calon mantu sendiri ?" ucap seorang wanita menyapa Ralph.
Berdiri seorang wanita paruh baya berpenampilan elegan dalam balutan busana blouse putih ditengah-tengah ruangan kerja milik Ralph Smith, seraya menatap tajam.
Ralph tersentak terkejut seraya menatap tegang ke arah wanita itu.
"Nyonya Laura...", sapanya gugup.
"Selamat pagi, Ralph ! Apa kabarmu ?" sahut ibu dengan tersenyum tipis seraya melangkah maju.
Ralph terpaku kaku tanpa bisa berkata apa-apa, dia terlihat gelisah.
"Kau bisa pergi, Sarah !" ucap Ralph kemudian kepada asisten pribadinya.
Ibu menoleh sekilas ke arah Sarah dan terdiam.
Ketika pintu tertutup, dan Sarah pergi dari ruangan kerja milik Ralph Smith.
Ibu berjalan cepat ke arah Ralph Smith.
"PLAK... !" sebuah tamparan keras mendarat tepat dipipi Ralph Smith.
Ralph terkejut kaget saat ibu menampar wajahnya.
"Berani betul kau membatalkan pernikahan Brittany karena seorang wanita ! Dimana letak otakmu berada ???" teriak ibu marah.
Brak... !
Pintu ruangan kerja terbuka lagi, muncul Sarah yang terlihat panik ketika mendengar suara teriakan ibu.
"Bos ! Kau baik-baik saja ?" tanya Sarah termenung diam.
Sarah melihat bekas merah diwajah Ralph Smith ketika dia masuk kembali ke ruangan kerja milik bosnya itu.
Ralph tidak menjawab, pandangannya teralihkan kepada Sarah dengan sorot mata tajam.
Wanita bernama Sarah langsung melangkah mendekati ibu, dan meraih tangan ibu agar pergi dari ruangan kerja milik Ralph.
"Silahkan pergi dari ruangan kerja ini, jika tidak ada kepentingan lagi, saya mohon anda segera pergi, nyonya !" kata Sarah tanggap pada isyarat mata bosnya.
"Lepaskan aku ! Jangan ikut campur urusan orang lain !" teriak ibu marah seraya mengibaskan tangannya dengan kasar.
Sorot mata ibu menghujam tajam ke dalam kedua mata Sarah, tampak merah saat menatap asisten pribadi itu.
"Kubilang lepaskan aku !" teriak ibu.
"Tapi anda sudah membuat keributan dan rasa tidak nyaman ditempat ini, terpaksa saya meminta anda untuk pergi dari sini", ucap Sarah.
"Aku hendak bicara dengan Ralph, memberi perhitungan atas sikap kekurang ajarannya terhadap putriku", sahut ibu.
"Maaf, nyonya, kurasa anda tidak perlu melakukannya, akan sangat memalukan buat anda jika anda bertengkar disini", kata Sarah.
"Lepaskan kataku !" ucap ibu menggeram keras.
"Tolong maafkan aku atas kelancanganku ini ! Tapi aku tidak bisa membiarkan anda tetap berada disini lagi !" kata Sarah.
Sarah berusaha membawa paksa ibu pergi dari ruangan kerja milik Ralph Smith, namun, usahanya harus mengalami penolakan dari ibu ketika hendak dibawa keluar.
Ibu berusaha mempertahankan dirinya dengan berpijak kuat-kuat, supaya dirinya tidak dibawa pergi oleh Sarah.
"Security !!!" panggil Sarah.
"Apa ? Kau memanggil security untukku, nona idiot ?" kata ibu langsung menatap tajam.
"Security kemari !!!" teriak Sarah yang masih memegangi tangan ibu.
Ibu mengibaskan tangan Sarah lalu berjalan mundur.
"Dasar wanita sinting ! Tidak tahu cara bersikap pada orang tua, tidak tahu sopan santun ! Kau sama dengan bosmu yang tidak punya rasa kemanusiaan sedikitpun !" ucap ibu penuh emosi.
Sarah semakin tertekan dengan ucapan ibu, dia sangat kebingungan harus bersikap seperti apa terhadap ibu.
"Bos...", ucapnya sembari melirik ke arah Ralph Smith yang berdiri memegangi pipinya yang merah.
Ralph hanya mengerutkan keningnya tanpa bersuara sedikitpun.
Dua orang security lalu masuk ke dalam ruangan kerja milik Ralph Smith dengan tergesa-gesa.
"Ada apa nona Sarah ?" tanya mereka kompak.
"Tolong amankan ibu ini dari ruangan ini ! Bawa dia pergi secepatnya !" perintah Sarah pada dua orang security itu.
Dua pria berseragam security segera menoleh ke arah ibu lalu berjalan menghampirinya, hendak membawanya pergi.
Namun, ibu segera menolak ajakan dua security itu yang akan membawanya pergi dari ruangan kerja milik Ralph Smith sembari berkata tegas.
"Tidak ! Biarkan aku berjalan sendiri keluar dari sini ! Jangan paksa aku karena aku bisa pergi sendiri !" kata ibu dengan kepala terangkat naik.
Sedangkan pandangannya lurus menghadap ke depan tanpa menghiraukan kehadiran dua pria security itu didekatnya.
"Dasar wanita idiot !" pamit ibu lalu berjalan pergi seraya melengos marah.
Dua security hanya mengikuti langkah kaki ibu tanpa berbuat apa-apa terhadap ibu ketika wanita paruh baya itu melangkah keluar dari ruangan kerja milik Ralph Smith setelah dia memaki kasar kepada asisten pribadi itu.
Sarah menoleh ke arah Ralph Smith lalu berjalan menghampiri meja kerja bosnya itu.
"Apa kau baik-baik saja, bos ?" tanya Sarah agak cemas saat melihat bekas tamparan pada wajah Ralph yang memerah.
Ralph hanya terdiam membisu lalu bersandar kasar ke arah kursi kerjanya.
Berulangkali Ralph menghela nafas panjangnya dengan hati sangat kesal.
Sarah segera bertindak cepat, dengan memasukkan es batu ke dalam kain lalu memberikan kepada Ralph agar meletakkannya pada bekas tamparan tangan ibu.
"Kompres kain berisi es batu ini diatas pipimu, supaya terasa ringan sakitnya !" saran Sarah kepada bosnya.
Ralph hanya menurut dan melakukan perintah Sarah, namun, tatapannya terlihat marah dengan apa yang baru saja terjadi padanya.
"Maafkan aku atas kelalaianku ini, sehingga wanita itu dapat masuk kemari !" kata Sarah menyesal.
Ralph masih terdiam seraya menggosok kain berisi es batu ke atas pipinya yang memar.
"Siapa wanita itu ?" tanya Sarah.
"Ibu dari tunanganku, Brittany", sahut Ralph Smith.
Sarah segera membelalakkan kedua bola matanya ke arah Ralph seusai bosnya itu menjelaskan tentang ibu.
"Hah ? Apa ? Ibu dari Brittany ???" tanya Sarah hampir tak berkedip kaget.
Ralph mengangguk cepat seraya membuang muka ke arah lain.
"Bukankah Brittany adalah salah satu artis diagensi Alfa ? Mana mungkin ibunya seberani itu terhadapmu, bos ???" ucap Sarah hampir tak percaya sehingga mulutnya menganga lebar.
"Yah, semua terjadi karena salahku sehingga kejadian buruk ini menimpaku", sahut Ralph.
"Apa yang sebenarnya kau lakukan terhadap mereka ?" tanya Sarah sembari mengangkat kedua bahunya ke atas.
"Aku membatalkan pernikahanku dengan Brittany", sahut Ralph.
Sarah melotot lebar, tak percaya dengan ucapan bosnya itu.
"Kuharap mereka tidak menendangmu ke tempat pembuangan akhir, bos...", kata Sarah seraya bergidik ngeri.
"Aku akan memperbaikinya setelah acara gala dinner nanti malam selesai, dan pergi kerumah Brittany untuk meminta maaf", ucap Ralph.
"Dan kau baru melakukannya sekarang ???" kata Sarah.
"Yaa, aku sibuk sehingga tidak banyak waktu yang kumiliki, untuk mengurus masalah kecil ini, bagiku pekerjaan lebih penting dari segalanya", sahut Ralph.
"Tuhanku... ! Jangan katakan kau akan meminta pada Brittany menikah lagi setelah membatalkan pernikahan kalian, bos !" ucap Sarah.
"Kenapa memangnya ?" tanya Ralph.
"Kau gila, bos ! Apa hanya karena pekerjaan sehingga bos membatalkan pernikahan bos sendiri ?" sahut Sarah.
"Aku hanya pergi bersama Clara William lalu membatalkan pernikahan karena harus mengantarkan Clara ke rumah sakit waktu itu", ucap Ralph.
"Demi Tuhan ! Kuharap bos tidak meminta menikah lagi dengan Brittany setelah semua yang kau lakukan padanya, bos !" kata Sarah.
"Memangnya kenapa ?" tanya Ralph datar.
"Dan aku bertanya padamu, sepenting apakah aset perusahaan, seperti Clara bagimu daripada pernikahanmu sampai kau membatalkannya, bos ???" sahut Sarah. "Kau sedang berspekulasi terhadap pernikahanmu sendiri, bos !" sambungnya.
Ralph termenung diam seraya menatap lurus dengan padangan bingung ke arah Sarah tanpa berkata apa-apa.