Istri Tak Ternilai Tuan Jefrey

Kembali ke masa kini

Mansion utama Jefrey Van Efron

Isabella jelas terkejut setengah mati mendengar ucapan Jefrey Van Efron.

Melamar nya 6 tahun yang lalu?.

Seketika Isabella menutup mulutnya, seolah-olah satu ingatan dimasa lalu nya datang, hampir dia lupakan.

"Mereka bilang ada 2 lamaran yang datang"

Bibi pelayan bicara cepat ke arah dirinya.

Tangan Lira yang masih sibuk merajut tas terlihat terhenti, dia menoleh sejenak ke arah bibi pelayan.

"Siapa Satu nya?"

Lira bertanya sambil mengerutkan keningnya.

"Mereka bilang hanya laki-laki dari keluarga biasa-biasa saja, seseorang membawa lamaran nya tapi Tuan menolaknya mentah-mentah, tuan bilang Anda telah melangsungkan pernikahan nya di luar negeri"

Bukankah keluarga biasa-biasa saja akan terasa begitu sulit untuk masuk ke keluarga Santoso? jadi Lira tidak perlu berharap banyak.

"Pak Juna bilang nama laki-laki itu Je"

Begitu kata-kata terakhir meluncur dari bibir pelayan kepercayaan nya, seketika tangan Lira gemetaran, Gadis itu diam sejenak kemudian melanjutkan pekerjaannya.

Tanpa terasa air mata nya tumpah, dia menangis didalam diam untuk waktu yang cukup lama.

Yah dia ingat Laki-laki itu pernah benar-benar mengirimkan lamaran ke rumah nya di masa lalu.

Papa nya salah mendeskripsikan, Papa nya fikir J benar-benar orang biasa, tapi belakangan mereka bilang J putra seseorang yang cukup berpengaruh.

Tapi Isabella tidak pernah berfikir Mr. J adalah Jefrey Van Efron, karena dia fikir Jefrey adalah putra dari tuan Thomas Raffles, Laki-laki pemilik perusahaan properti yang sangat berpengaruh di kalangan para pembisnis.

Karena itu saat dia mendengar desas-desus putra Thomas Raffles mencari kandidat untuk mendapatkan donor sel telur bayi tabung Tanpa ikatan pernikahan.

Isabella yang masih berwujud Lira dengan cepat meminta sopir Mr. J untuk merekomendasikan nya dengan imbalan 5000 Poundsterling (Setara dengan 1,1 milyar).

Dia yang membayar sopir itu dan harus memastikan dialah ibu dari anak laki-laki tersebut kala itu.

Dia melewati waktu hampir 4 bulan dengan proses pemindahan sel telur nya, para tim dokter berkata mereka telah berhasil memindahkan nya ke rahim seorang wanita berusia sekitar 40 tahunan yang telah dibayar Mr. J.

Dan jika orang-orang bertanya kenapa Lira mau melakukan proses donor sel telur kepada Mr. J? alasan nya begitu sederhana sekali, dia melakukan nya karena dia ingin melakukan nya.

Bukankah cinta itu buta? tidak perlu melihat rupanya ketika seseorang telah jatuh cinta pada pribadi nya.

Lira mencintai sosok laki-laki yang sama sekali tidak dia kenal dengan baik wajahnya, yang dia tahu laki-laki itu J, laki-laki yang tidak dia tahu berasal dari mana, bukan pelajar disekolah nya tapi selalu menyelinap masuk ke ruang musik di jam-jam tertentu.

Siapa sosok J? dia tidak pernah peduli hingga akhirnya dia tahu J putra Thomas Raffles.

Balik lagi ke awal bukankah cinta itu buta?.

Dia hanya jatuh cinta pada sosok itu untuk waktu yang cukup lama.

Tapi dia tidak berani berkhayal, selama dia menyukai J, dia tidak harus memiliki anak bersama laki-laki pilihan Papa nya.

Dia tidak berfikir untuk benar-benar memiliki anak dengan suami nya, yang mungkin belum tentu dia cintai.

Anggap saja donor yang dia berikan itu adalah bukti bahwa dia benar-benar mencintai Mr. J nya tanpa pamrih.

Selebihnya dia akan menutup kisah lama nya, tapi menyimpan nya rapat-rapat didalam hati nya soal perasaan nya.

Kedepannya cukup mengikuti alur, Menikah, menjadi istri yang patuh dan anak yang patuh pada Papa nya.

"J?"

Nada suara Isabella bergetar, dia menatap laki-laki dihadapan nya itu untuk beberapa waktu dengan bola mata yang berkaca-kaca.

"Sangat sulit sekali mencari mu selama beberapa tahun belakangan ini, Lily of the Valley"

Ucap Jefrey sambil mengulurkan tangannya, menunggu Isabella menerima uluran tangan nya dan memastikan kali ini dia tidak gagal lagi mendapatkan gadis nya, ibu dari putra nya dan istri masa depan nya.