Amelia Angelica nama yang diberikan oleh kedua orang tuaku, berkat nilai-nilaiku yang bagus sejak SMP kini aku menempuh pendidikan di King's College London dengan beasiswa tahap akhir. Namun kesalahan fatal aku lakukan dan kembali ke tanah air. Disitulah segalanya berawal.
Memulai hidup dengan mengabdikan diri disebuah Rumah Sakit swasta, pada awalnya semua berjalan dengan baik sampai kemudian takdir berkata lain.
Penasaran????? simak yuk ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin MangaToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili Mangatoon sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 3. Pemilik Abraham Healthy
Pagi hari yang cerah seperti biasa, Amelia bangun pagi-pagi sekali menyiapkan sarapan untuknya dan Rafi sebelum mandi dan bersiap ke rumah sakit.
Sambil menunggu bi Sari, Amelia dan Rafi memulai sarapannya tanpa berbicara. Amelia mengajarkan sejak dini pada anaknya pada saat makan tak boleh berbicara. Selesai sarapan Amelia kemudian duduk didepan televisi sambil memutarkan film kartun untuk Rafi.
"Sayang,,,,jangan merepotkan bi Sari, ya,,,,mama akan kerja " kata Amelia pada Rafi yang sedang menonton film kartun kesukaannya
"Iya ma,,,,Lafi kan anak pintal " ujar Rafi tanpa menoleh
ting tong ting tong
Terdengar suara bel pintu berbunyi, Amelia segera membukakan pintu untuk bi Sari, kemudian berjalan kearah kamarnya mengambil tas kerja dan peralatan medis yang selalu dibawanya.
"Bi,,,,sarapan aja dulu, biar Rafi denganku sebentar ". kata Amelia ketika melihat bi Sari membereskan mainan Rafi.
"Bu dokter berangkat aja, tadi bibi udah sarapan dirumah " ujar bi Sari tersenyum lembut
Bi Sari sudah seperti seorang ibu bagi Amelia, ketika Amelia tiba di Indonesia dan sedang mencari tempat tinggal kebetulan bertemu dengan bi Sari yang dengan ikhlas membantunya mencari apartemen yang berada dekat tempat tinggalnya, sejak saat itu Amelia dan bi Sari seperti sebuah keluarga. Bi Sari juga tinggal sendiri karena anak-anaknya tinggal di kota lain karena pekerjaan mereka.
"Kalo gitu, aku berangkat dulu ya, bi,,,,titip Rafi. Jika ada apa-apa telpon aja, bi,,,," kata Amelia mengelus rambut halus milik Rafi
"Sayang,,,,mama kerja dulu ya,,,,ingat jangan nakal " lanjut Amelia pada Rafi dan mendapat pelukan perpisahan dari anaknya
"Iya ma,,,,,selamat bekelja, mama,,,,muach,,,muach " balas Rafi mencium pipi Amel membuatnya tertawa geli karena ciuman anaknya disertai dengan liur dibibirnya.
Tiba di rumah sakit semua dokter dan suster nampak sibuk mondar mandir seperti mempersiapkan sesuatu, Amelia yang baru saja tiba di lobby rumah sakit dan berpapasan dengan dokter Angga yang juga nampak sibuk.
"Ada apa ya, dok,,,,kok semua pada sibuk " tanya Amelia bingung
"Cepetan dokter Amelia bersiap, tuan besar Abraham akan berkunjung " jawab dokter Angga bergegas berjalan kearah aula pertemuan
Amelia lalu berjalan dengan cepat menyimpan tas kerjanya diruang prakteknya kemudian setengah berlari ke arah mengikuti arah tujuan dokter Angga yaitu aula pertemuan
Didalam aula dokter dan suster berjejer rapi menunggu tuan besar Abraham yang sedang berjalan dikawal oleh beberapa laki-laki berbadan kekar berpakaian serba hitam.
Tiba diaula tuan besar Abraham ternyata orangnya sangat ramah jauh dari kesan arogan seorang tuan besar, wajah tuan besar Abraham yang meskipun sudah berumur namun ketampanannya tidak berkurang.Mata Amelia seketika membelalakkan matanya sempurna melihat wajah tuan besar Abraham, hatinya seketika meringis.
'apa hubungan tuan besar Abraham dengan pria itu ???? mungkin saja hanya kebetulan mirip, bukankah didunia ini kita mempunyai kembar tujuh yang tersebar ???' batin Amelia menenangkan gejolak hatinya.
"Selamat datang tuan besar,,,," sapa Amelia tersenyum menjabat tangan tuan besar Abraham
"Dokter Amelia,,,,aku sudah mendengar tangan dinginmu menangani pasien-pasien ternyata selaras dengan wajahmu yang cantik " balas tuan besar Abraham yang memang selalu menerima laporan tentang dokter-dokter yang bekerja di rumah sakitnya.
"Terima kasih pujiannya, tuan besar,,,," ujar Amelia tersipu mendengar pujian bos besar rumah sakit
Kemudian tuan besar Abraham menyapa satu per satu dokter dan suster dilanjutkan dengan penyampaiannya bahwa rumah sakit Abraham Healthy akan dipimpin langsung oleh anaknya yang beberapa hari kedepan tiba di Indonesia.
Setelah beramah tamah sebentar, kemudian tuan besar Abraham pamit dan meminta agar Amelia ikut mengantarnya sampai di lobby, Amelia kemudian mengikuti sang tuan besar dengan canggung karena sejak bergabung dengan rumah sakit Abraham Healthy mereka baru dua kali bertemu.
"Dokter Amelia,,,,,aku kagum dengan caramu menangani pasien-pasienmu " kata tuan besar Abraham kembali mengulang pujiannya
"Terima kasih, tuan besar,,,," ujar Amelia sopan
"Aku yakin pasti kedua orang tuamu bangga dengan prestasi anaknya, yang merupakan lulusan terbaik King's College London dan pandai dan sangat bertanggung jawab dalam menangani pasien-pasiennya " kata tuan besar Abraham membuat mata Amelia berkaca-kaca mengingat kedua orang tuanya yang telah tiada.
Amelia hanya tersenyum kecut sambil terus melangkahkan kakinya mengikuti irama langkah tuan besar Abraham.
"Oh ya,,,aku harap dokter Amelia bisa bekerja sama dengan putraku dalam memajukan rumah sakit kita ini " lanjut tuan besar Abraham sebelum masuk kedalam mobil yang siap membawanya pergi.
"Saya akan berusaha, tuan besar,,,,," ujar Amelia seraya menunduk sedikit sebagai tanda penghormatan sebelum tuan besar Abraham menghilang dari balik pintu mobil mewahnya.
Setelah mobil pemilik rumah sakit menghilang dari pandangan, Amelia kemudian kembali keruang prakteknya karena tak ingin pasiennya menunggu. Sambil berjalan Amelia merasa gelisah dengan wajah tuan besar Abraham yang sangat mirip dengan pria yang menghamilinya.
🥀🥀🥀🥀🥀
selamat menikmati dan jangan lupa dukungannya ya readers yang baik hati
salam manis dari author