NovelToon NovelToon
2 In 1

2 In 1

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Menyembunyikan Identitas / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Clayra sarka

Ellios atau Kai??
bagaimana jika dua jiwa itu ada dalam satu nyawa?
penyamaran yang awal nya dibuat untuk sekedar candaan, tiba-tiba berubah menjadi sebuah pilihan penting dalam hidup nya.
semua karena "CINTA"!
ya, itulah alasan kenapa tubuh itu harus memilih jiwa mana yang akan dia pertahankan.

akankah sebuah cinta menemui jalan nya?,
atau justru takdir yang akan menyeretnya pulang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clayra sarka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bridal style

"kau pura pura bodoh atau memang idiot? menyapa dan menggoda itu dua arti yang berbeda. dan yang kau besarkan adalah otak cabul mu! kau kira aku tidak dengar sejak tadi kau sudah merencanakan hal ini?"

saat Ellios hendak berjalan mendekati Dio, Kristal kembali menahan gadis tersebut.

"Ell sudah!"

"tidak Kris. bajingan seperti dia memang harus dimusnahkan"

"Ell sud... akh!!"

"Kristal!!!"

dengan sigap Ellios menangkap tubuh Kristal yang mulai sempoyongan. disusul oleh Dea, Lily dan Celine yang langsung memeluk tubuh sahabatnya tersebut.

"Kristal, kita ke UKS sekarang. Cel tolong batu aku membawa tubuh Kristal. De, tolong ya bawakan ponsel kami"

Lily dengan sigap mulai merangkul tubuh Kristal bersama Celine. melihat keadaan ini, Ellios mengurungkan niatnya untuk memperpanjang masalah dengan Dio. gadis ini pun memililih menghampiri Kristal dan menyela posisi Celine dan Lily.

"biarkan aku yang membawa Kristal"

ucap dingin Ellios yang langsung merebut posisi Celine.

"lo mau apakan di....?"

SYUTT..!!!

sungguh ini sangat diluar perkiraan Celine dan yang lainnya. bahkan Kristal langsung terkejut dengan apa yang sedang Ell lakukan pada tubuhnya.

"kalungkan tangan mu di leherku"

dengan suara yang masih dingin, Ellios begitu saja membawa tubuh Kristal ke dalam pelukan nya. bahkan gadis ini menyuruh Kristal agar mengeratkan pelukan nya dengan cara melingkarkan ke dua tangan Kristal pada leher nya.

"kalian disini saja. biarkan aku yang mengurus Kristal"

ucap Ellios bermaksud menunjukan ucapan nya kearah Lily, Dea dan Celine. setelah itu, dengan langkah gagah Ellios langsung meninggalkan lapangan ini dengan membawa tubuh Kristal dalam posisi bridal style. gadis inipun tidak lagi peduli dengan sekitar, padahal saat ini tidak hanya kelas XB yang melakukan jam pelajaran diluar kelas, sehingga banyak gerombolan siswa dari kelas lain yang juga terlihat menghiasi sepanjang lorong menuju ke ruang UKS.

"Ell??"

ditengah perjalanan tersebut, Kristal mulai berucap lirih membuka pembicaraan kepada Ellios.

"sedikit lagi kita sampai. tahanlah sebentar lagi"

"aku sudah tidak sakit Ell, aku hanya takut"

mendengar jawaban Kristal seperti ini, Ellios akhirnya memilih menatap kearah wajah Kristal yang sedang berada di pelukan nya.

"takut?"

"lihatlah sekitar kita. mereka pasti nanti membicarakan hal ini"

"lalu apa peduliku?"

"bagaimana jika mereka berpikir yang tidak tidak? posisi kita saat ini....

"tidak masalah. aku tidak keberatan menjadi topik pembicaraan mereka. kau takut mereka berpendapat apa? kita tidak normal?"

segala ucapan yang dilontarkan oleh Ellios nyaris benar seratus persen dengan apa yang ada di otak Kristal. gadis ini pun langsung diam dan tidak lagi bisa menjawab pernyataan Ellios.

"kesehatan mu lebih penting dari tanggapan mereka. jika kau takut dikucilkan oleh mereka, kau masih punya aku, Lily, Dea dan Celine"

"maaf"

akhirnya Kristal kembali diam dan tidak lagi berkomentar dengan pendapat Ellios.

"jika kau takut, tutup saja matamu. aku akan bangunkan saat kita sampai"

Ellios mulai menunjukan senyuman nya disaat dia melontarkan kalimat tersebut.

dan tak sampai 10 menit kemudian, Ell pun akhirnya tiba di pintu ruang UKS yang terlihat selalu terbuka.

tanpa membuang waktu lagi, dengan cepat Ell membawa masuk Kristal dan langsung menuju ke ranjang pasien.

"ada yang bisa dibantu kak? kenapa dengan kakak ini?"

melihat Ell yang membawa Kristal masuk ke ranjang pasien, seorang penjaga UKS langsung menghampiri keduanya.

"tolong periksa perut dia. apa ada masalah serius atau luka lebam disana"

tanpa ekspresi dan dengan nada datar Ellios mengintruksikan hal tersebut kearah penjaga UKS

"baik kak. boleh kakak nya tiduran saja? saya akan periksa perut nya"

akhirnya Kristal hanya menuruti saja apa yang diperintahkan wanita tersebut. dengan masih menatap Ellios, Kristal berbaring dengan wajah yang mulai terlihat pucat.

*****

POV KRISTAL

sungguh malu rasanya jika diposisi seperti ini. harus membuka baju ku di depan orang lain. meski ini demi kebaikan ku, tapi tetap saja aku sungkan. apalagi disini ada dia.

tunggu, bukankah disini harusnya aku yang terlihat gugup? tapi kenapa justru wajah Ellios yang terlihat tidak tenang? bahkan wajah Ell terlihat berkeringat.

"Ell?"

kuberanikan diri menyapa bocah ini sembari menaikan sedikit bajuku sampai batas dada.

"hm"

"kau tidak nyaman disini?"

"tidak"

"jangan bohong! kau terlihat gusar sejak tadi"

"tidak"

sekalipun dia menjawab tidak, tapi aku sangat yakin jika Ellios memang tidak nyaman di tempat ini.

"maaf ya kak, saya naikan sedikit lagi bajunya agar bisa saya cek lebih detail"

"iya"

akhirnya aku tidak bisa mengelak lagi, perawat ini tetap saja ingin mengecek perutku sesuai standar kerja nya.

"bagaimana? apa itu parah?"

ditengah wajah datarnya, Ellios tetap saja memperhatikan gerak gerik perawat ini.

"apa kakak ini baru saja menerima pukulan? atau baru saja terjatuh?"

"dia baru saja menerima pukulan keras"

"hm pantas saja. luka itu berbentuk bulat dan kini mulai meninggalkan bekas memar di perut kakak ini. kakak bisa lihat perut ini sedikit lebam"

'tunggu, tolong jangan mendekat Ell. aku malu! aku mohon jangan melihat tubuh...... ku.'

aku semakin pasrah lagi saat Ellios akhirnya memilih mendekat kearah ku. bahkan kali ini dengan terang terangan Ell berdiri lurus dengan posisi perutku. dan jika sudah seperti ini, mana mungkin aku bisa menutupi nya?

spontan saja langkah yang bisa aku ambil saat ini adalah hanya dengan memalingkan wajah ku menatap arah lain. sebisa mungkin aku tidak ingin menatap wajah Ellios dalam waktu dekat. rasanya aku sudah seperti telanjang bulat di depan bocah ini.

"apa perlu aku keluar saat ini dan membawanya ke rumah sakit?"

hah? rumah sakit? kenapa malah melebar seperti ini? sungguh berlebihan jika sampai Ell benar membawa ku ke rumah sakit.

"tidak perlu Ell. aku tidak mau!"

"mau tidak mau kau harus dipaksa!"

"tidak mau Ell. aku sudah sembuh! ini hanya memar biasa"

aku langsung mencoba sekuat tenaga menguatkan diri di depan Ellios. meski sebenarnya rasa nyeri ini masih terasa sakit, tapi aku harus berlagak kuat agar masalah tidak semakin melebar. perlahan aku mencoba bangkit dari posisi tidurku dan berniat duduk. namun lagi lagi usaha ini tetap gagal. sebelum aku berhasil berdiri, Ell sudah lebih dulu menahan ku agar tetap berbaring.

"tidur! jangan banyak tingkah Kris"

"aku tidak mau jika harus ke rumah sakit! aku tidak suka Ell!!"

"jika kakak ini tidak mau dirujuk ke rumah sakit, tidak papa kak jangan dipaksakan. saya bisa merawat luka ini sementara. setelah ini saya akan berikan salep pereda sakitnya. nanti selepas pulang sekolah kakak bisa tebus resep obat yang saya tuliskan di apotek depan sekolah saja"

"aku setuju. pakai cara itu saja"

jawabku dengan cepat sebelum Ellios berpendapat yang tidak tidak.

"kau yakin luka dia tidak akan semakin parah?"

"sementara kakak ini biarkan istirahat disini sampai luka kram nya sedikit mereda"

"baik aku akan istirahat disini saja"

"tunggu sebentar ya, saya akan ambilkan salep nya"

"iya"

akhirnya perawat UKS tadi berlalu ke depan, dan aku segera menutup kembali baju ku.

"boleh aku duduk di sini?"

tiba tiba Ellios menunjuk sebuah kursi bulat yang berada di samping ranjang ku. rasanya aneh saja dengan bocah ini. kenapa juga dia harus izin lebih dulu? kenapa tidak langsung duduk saja? bukankah biasanya Dea dan yang lainnya juga berlaku demikian?

"silahkan"

kupersilahkan bocah ini untuk duduk. dan setelahnya tidak ada pembicaraan lagi antara aku dan Ellios. kami saling diam dengan arah pikiran masing masing. aku yang masih bergelut dengan kondisi ini dan Ellios entah apa yang sedang dia pikirkan, namun pandangan nya malah tetap lekat menatap kearah perutku.

"maaf, sedikit lama kak. saya masih mencari salepnya sekaligus menuliskan resep obat nya"

kedatangan perawat ini langsung membuat Ellios bangkit kembali dan langsung menerima selembaran kertas tersebut.

"biar aku yang tebus resepnya nanti. apa ini salepnya?"

"benar kak"

"biarkan aku yang merawatnya. kembalilah ke depan"

"tapi ini sudah menjadi tugas saya kak merawat siswa yang sedang sakit disini"

"kali ini biarkan aku yang merawatnya. dia teman ku, dan dia sangat pemalu. sejak tadi dia sudah tertekan saat kau membuka sebagian baju nya"

Blushh!!....

mendengar ucapan Ell yang diluar dugaan ini, wajah ku langsung terasa sangat panas seketika. jadi sejak tadi dia tau aku sedikit gugup? sial!! lagi lagi aku dibuat ling lung dengan bocah ini.

"jika begitu keadaannya baiklah, tolong ya kak oleskan ini pada luka pasien. mungkin ini sedikit panas, tapi salepnya lebih cepat bereaksi dibanding salep yang lain"

"baik. terimakasih bantuan nya"

"sama sama kak. saya permisi dulu"

"ya"

setelah perawat tersebut pergi, tiba tiba Ell ikut berjalan dibelakang wanita tadi.

Srakk.....

apa yang sedang dia lakukan? kenapa malah menutup gorden nya?

"ayo buka bajumu. disini tinggal kita berdua Kris"

"TIDAK ELL, AKU TIDAK BISA"

spontan saja aku menarik bajuku kuat kuat. rasanya aku tidak bisa disituasi seperti ini. mana bisa aku telanjang ke dua kalinya di depan Ellios.

"hei?? apa yang kau pikirkan? kenapa wajahmu merah seperti ini? aku tidak akan macam macam Kris! aku hanya ingin mengobati luka itu. tidak lebih"

bukan itu yang aku takutkan Ellios!! tapi rasa gugup ini sungguh diluar kendali ku. asal kau tau Ell, ini kali pertama aku dirawat oleh orang lain selain diriku sendiri. bahkan orangtuaku saja tidak se intens ini merawat ku. papa selalu lebih memilih pekerjaan nya dibanding merawat ku, sedangkan mama, dia pasti lebih sibuk dengan keluarga barunya.

"Kristal? apa kau masih takut dengan ku?"

"aku malu Ell. aku tidak percaya diri telanjang di depan orang lain. ini kali pertama aku menunjukan tubuhku pada orang lain"

"aku bagian hidupmu! aku sudah katakan berulang kali. anggap kami keluarga mu Kris. sudah ya, jangan diperpanjang lagi. aku hanya ingin bertanggungjawab dengan ini, maaf"

1
y0urdr3amb0y
Puas hati!
run away.┲﹊
Gemes banget 😍
Syaoran
Saya merasa ikut diajak ke kisah ini, thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!