NovelToon NovelToon
Love Is You

Love Is You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: neng_86

Arga Bimantara yang menyukai Aisya Yuna teman semasa putih abu-abu. Cinta yang terpaksa ia pendam hingga akhirnya mereka dipisahkan oleh jarak dan waktu.

Arga kembali bertemu dengan Yuna setelah 10 tahun berlalu. Namun ia harus menelan patah hati karena ternyata Yuna sudah bertunangan dengan pria lain yang merupakan anak dari sahabat ayah Arga.

Tapi Arga tidak menyerah begitu saja. Sebelum janur kuning melengkung, ia masih bisa mendapatkan Yuna.

Berhasilkah Arga atau ia harus gigit jari dan hadir sebagai tamu undangan...???

Yuk simak kisah mereka....😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neng_86, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Patah hati

Arga menutup pintu apartemennya dan duduk disofa dalam keadaan gelap gulita.

Ia meraba pipinya yang masih sedikit perih karena tamparan Yuna tadi. Ia juga meraba bibirnya dan tersenyum setelahnya.

"Kamu memang aneh Yuna... Jika tidak ingin kenapa justru kamu diam saja saat saya menciummu tadi... Apa kamu juga punya rasa yang sama dengan saya...?" ucap Arga menduga-duga.

Ponsel Arga berdering tapi ia hanya melihatnya sekilas dan kemudian menutupnya kembali.

Malam ini ia hanya tak ingin diganggu.

Arga melepas seluruh pakaiannya dan berdiri dibawah shower yang mengaliri air hangat. Otot-otot perutnya yang kencang hasil gym nya begitu jelas terlihat apalagi dalam keadaan basah. Liat dan kokoh.

Pria itu menumpu tangannya pada dinding kamar mandi yang lembab karena uap air hangat.

Otaknya berfikir dengan perlahan seolah sedang mengingat sesuatu.

Sebuah ide terlintas dalam benaknya. Buru-buru ia menyelesaikan ritual mandinya dan memakai bathrobe nya. Arga lalu meraih ponsel yang tadi ia letakkan di meja tamu. Mengetik sebuah pesan pada seseorang dan ia tersenyum puas setelahnya. Arga lalu bergegas berganti pakaian tidur dengan hanya memakai celana pendek tanpa atasan karena kebiasaan pria itu yang tidak nyaman tidur dengan berpakaian lengkap.

Menunggu dengan sabar balasan dari sebrang hingga tanpa sadar ia tertidur karena menunggu lama.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Yuna menggeliat dari tidurnya. Tadi malam ia langsung tertidur begitu saja setelah puas menangis dan menyesali diri.

Ia yang masih memakai pakaian pestanya beranjak dari tempat tidur. Hal pertama yang ia lakukan adalah mengecek ponselnya. Ada begitu banyak pesan dan panggilan tak terjawab dari dua sahabatnya dan beberapa panggilan dari sang kekasih. Yuna membaca satu persatu pesan dan jarinya terhenti pada satu pesan yang membuat matanya terbelalak karena terkejut.

[Tenggang waktu untuk angsuran pertama pembayaran kerusakan mobil akan jatuh tempo. Jadi jika anda tidak membayar tepat waktu maka pihak pertama berhak memberi sangsi]

"Wah.... dia g*la. Kenapa baru kasih tahu. Bagaimana ini..?"

Yuna benar-benar panik. Arga seperti menabuh genderang perang dengannya.

Yuna menggigit jarinya. "Apa jangan-jangan dia sengaja karena aku menamparnya tadi malam? Dia dendaman ternyata" pikirnya menduga-duga.

Yuna bergegas dan bersiap untuk turun kebawah karena sebentar lagi tokonya akan segera dibuka.

Yuna disambut oleh beberapa orang karyawannya.

Dan yang lebih membuat ia bahagia pagi ini adalah Cakra yang datang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu atau memang Yuna yang melewatkan pesan pria itu tadi.

"Pagi sayang.... Kamu kenapa tidak angkat telepon? Kamu baik-baik saja? Apa ada yang menyakitimu disana?" tanya Cakra tanpa jeda.

Yuna tertawa mendengar kekhawatiran sang kekasih. Ia memeluk Cakra dengan sangat erat dan menghirup aroma parfum pria itu yang selalu bisa mengembalikan moodnya yang berantakan.

"Oh vitamin pagiku.... Aku kangen banget... Kenapa tidak naik keatas?" ucap Yuna sambil mengoyangkan tubuhnya kekiri dan kekanan.

Cakra yang juga merindukan kekasihnya mengikuti alur mood sang pujaan hati.

"Aku pikir kamu pasti masih tidur jadi ya aku menunggu disini saja sambil menikmati aroma wangi dari bunga-bunga mekar"sahut Cakra.

Yuna hanya mengangguk. Keduanya nampak saling tertawa setelahnya. Tapi berbeda dengan pria yang masih berada didalam mobil yang kini sedang mencengkram erat stir mobilnya yang terparkir disebrang toko Yuna.

Arga yang mengetahui alamat toko Yuna dari Heru tadi pagi langsung meluncur ketempat gadis yang tadi malam memberikan kenangan manis sekaligus hadiah pahit baginya.

Arga menatap nanar sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta itu dari seberang jalan.

Niat hati ingin memberi kompensasi dan keringanan tapi justru ia dikejutkan pada sebuah fakta pahit perihal kehidupan pribadi seorang Aisha Yuna.

Arga menghidupkan mesin mobilnya dan bergegas pergi dari sana sebelum matanya kembali ternodai oleh pemandangan yang membuat hatinya menjadi retak seribu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sepanjang rapat bersama para staf perusahaan, pikiran Arga masih dipenuhi oleh kejadian tadi pagi dan yang terkena imbasnya adalah para karyawan yang tidak becus dalam bekerja.

Tak jarang para karyawan yang mengikuti rapat dan melakukan presentasi harus menahan kuping mereka dari kata-kata pedas dan amarah Arga Bimantara.

Arga menatap keluar jendela. Hatinya benar-benar kalut bahkan asistennya saja tidak berani untuk sekedar mengingatkan bosnya itu untuk makan siang.

"Hai Ga... lo sibuk?"

Heru tiba didalam ruangan Arga hingga membuat pria itu menoleh sejenak lalu kembali pada mode awal.

"Lo kenapa? Kenapa semua karyawan lo pada ketakutan dan tidak berani hanya sekedar meminta lo makan siang? Kali ini siapa yang membuat mood seorang Arga jadi tak menentu?" tebak Heru yang amat sangat paham sifat sahabatnya itu.

Arga menghela nafas panjang. Ia tidak bisa menyembunyikan apapun dari Heru.

"Yuna sudah punya pacar?" ucap Arga kemudian.

"Ya... dokter Cakra Wiguna, seorang dokter umum di rumah sakit Mitra Sehati dan ayahnya adalah Harmoko Wiguna, pemilik rumah Sehat Jantung Indonesia dimana papamu sedang menjalani pengobatan rutinnya.... Mereka bersahabat. Lo nggak tahu?" sahut Heru.

Arga hanya diam saja tak bereaksi apapun. Ia memang jarang berkomunikasi dengan ayah kandungnya itu kecuali soal pekerjaan.

"Kenapa lo tanya? Jangan bilang lo suka Yuna... Oh My God... Jangan jadi pebinor lo Ga...pamali" ucap Heru ngasal.

Arga melempar pandangan sengit pada Heru.

"Sebelum janur kuning melengkung, Yuna bukan milik siapa-siapa. Lagi pula mereka baru pacaran masih bisa direbut. Dan dia belum jadi istri orang jadi saya bukan pebinor" sanggah Arga kesal dengan julukan yang diberikan Heru padanya.

Heru hanya melongo tak percaya pada pendengarannya. Arga yang ia kenal dingin ,irit bicara dan tidak pernah macam-macam kini justru punya pikiran ingin menjadi perusak kebahagian orang lain.

"Ga... sadar..! Jika lo ngelakuin ini hanya untuk menghindari si Desi mending jangan deh. Lo bisa merusak reputasi baik lo sebagai pengusaha muda nan sukses serta bebas skandal. Please... jangan lakukan itu Ga..." nasehat Heru yang sungguh takut jika sahabatnya sedikit berbelok jadi nakal.

Arga tidak menyahut. Ia justru mengutak atik ponselnya.

"Ga... Meraka mau tunangan. Nih..." ucap Heru sesaat kemudian. Ia menunjukkan pesan dari Riana yang baru saja dikirim oleh gadis itu.

Arga merebut ponsel dari tangan Heru dan membacanya. Jantungnya berdenyut kencang. Ia mencengkram ponsel Heru dengan sangat kuat hingga memperlihatkan buku-buku tangannya.

Heru jadi takut melihat reaksi sahabatnya itu. Tapi ia juga tak bisa berbuat apa-apa.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sementara itu, disebuah butik dibilangan Jakarta pusat. Yuna masih asik mencari gaun yang akan ia kenakan esok malam untuk acara pentingnya.

Ia yang ditemani oleh Indri sedang melihat-lihat koleksi gaun yang ada dilemari pajangan kaca.

"Bagaimana, udah dapat yang lo mau?" tanya Riana yang baru saja selesai dengan pekerjaannya.

Yuna menghela nafas berat.

"Semuanya bagus-bagus Ri. Aku bingung mau pakai yang mana. Dan harganya juga wow banget ini..." sahut Yuna yang melirik label harga yang tertera pada gaun yang sedang ia pegang saat ini.

Riana dan Indri memutar bola mata mereka.

"Sesekali Yuna belilah barang-barang mahal dan branded. Lo kan owner toko bunga yang sedang naik daun masa pakai gaun beli dikaki lima. Lagipula pasti Cakra ada kasih modalkan?" ucap Indri jengah dengan gaya hidup hemat sahabatnya itu.

"Cakra kasih sih tapikan aku mau hemat. Lagipula ini hanya akan pakai sekali saja jadi akan sia-sia dan mubazir" sahut Yuna.

"Sesekali... dan gua kasih kortingan deh buat lo. Udah cobain ini, ini koleksi terbaru butik dan ini dijamin buat Cakra nggak akan berpaling dari lo dan semua mata pasti akan tertuju sama lo. Cobain...!" ucap Riana yang menyerahkan gaun long dress warna green sage berlengan balon panjang yang bagian punggungnya sedikit terbuka.

Yuna menatap kagum gaun yang dipegang oleh Riana itu dan mencobanya di fitting room.

Riana dan Indri terkagum-kagum saat melihat Yuna keluar dengan gaun yang barusan dicobanya.

"Sempurna" ucap keduanya.

Bersambung....

1
Rian Moontero
lanjooot🤩
Lies azzah
hadiiiiiir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!