cerita ini hanya karangan fiksi, jangan di plagiat!!
Alana adisty harus mengalami perjodohan akibat perjanjian konyol kakek nya di masa lalu. alhasil di usia nya yang ke delapan belas gadis itu terpaksa berstatus istri dari ihsan rain Fauzan.
ihsan sering membully nya, tanpa sebab hanya karena dia yang pendiam. dengan kondisi yang tak akur, bagaimana alana menghadapi pernikahan sma ini?
mengandung banyak kata kata ambigu dan frontal. untuk yang di bawah umur harap bijak, kalau masih nekad baca resiko tanggung sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DnieY_ls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7
Setelah kepergian alana, ihsan dan avira melanjutkan kembali memilih buku. Tak lama setelah avira memutuskan ihsan membayarnya pada kasir.
Perasaan cowok itu dibuat tak tenang begitu melihat alana, entah karena apa tapi yang pasti hatinya tak nyaman. Apalagi selama alana dan avira mengobrol, alana sama sekali tak menatapnya.
“Kamu mau mampir lagi ke suatu tempat?” Tanya ihsan.
“Enggak deh, udah ini aja cukup” Sahut vira.
“Ya udah aku antar kamu pulang”. Ihsan mulai menaiki motornya.
“ Kok pulang?” Vira bertanya dengan cemberut. “Tadi katanya mau jalan jalan dulu berdua, udah lama kita gak jalan” Protes nya lagi. Menekuk wajahnya sebal dengan bibir yang cemberut.
Ihsan meringis dalam hati, niat awalnya begitu tetapi berubah sejak melihat alana. “Jangan sekarang ya? Aku lagi sibuk” Bujuknya berusaha.
“Kamu sibuk terus akhir akhir ini. Apalagi kemarin, gak ada hubungin aku. Telpon pun gak ada, chat cuma singkat doang. Kamu berubah tau gak?!” Pekik avira.
Padahal mereka tengah berada di tempat parkir, tetapi malah sibuk berantem.
“Aku minta maaf sayang, aku bener bener sibuk. Akhir akhir ini banyak job yang masuk, aku sampe kelimpungan ngatur jadwalnya. Nanti setelah aku santai, aku bakal ajak kamu jalan jalan sesuai keinginan kamu” Ihsan berusaha membujuk kembali, melihat pacarnya ngambek dia sedikit ketar ketir.
Terpaksa dia berbohong, tak mungkin dia mengatakan sibuk karena pernikahannya. Bisa bisa membuat vira sakit hati dan meninggalkan nya.
“Tapi kamu janji ya? Setelah selesai kita jalan jalan” Seru vira.
Ihsan mengangguk yakin, sembari meraih kedua tangan gadis itu dan mengecupnya pelan. Sungguh buaya darat!
Setelah pertengkaran singkat itu ihsan mengantarkan vira sampai ke rumah nya. Kemudian dia melaju kembali untuk pulang menemui alana. Entah lah kenapa dia merasa harus menjelaskannya pada wanita itu?
“alana! Alana!” Ihsan berteriak memanggil nama istrinya. Tetapi tak kunjung datang, justru malah ibunya yang menghampiri.
“Kamu kenapa teriak teriak begitu?”
“Alana mana bun?” Ihsan tak menjawab.
“Loh, kamu lupa? Alana sudah pulang ke rumahnya” Jawab reni.
“Kok pulang, kan disini rumah nya” Protes ihsan.
Reni menggeleng pelan. “Kamu lupa? Kita udah sepakat kalian tinggal di rumah masing masing. Makanya alana pulang ke rumahnya” Jelas reni berusaha bersabar.
“Nggak bisa gitu dong bun. Ihsan sama al kan udah nikah, udah sah. Ya harus tinggal serumah dong, dosa kalo pisah rumah” Protes ihsan lagi.
“Kalo itu mau kamu kenapa gak ngomong kemarin? Kita udah sepakat baru kamu ngomong. Alana sudah pulang, gak usah di ganggu” Nasihat reni.
“Gak bisa gitu bun, ihsan jemput alana” Putus cowok itu berlalu begitu saja.
Reni hanya bisa menggeleng kan kepalanya melihat kelakuan anaknya. Kemarin aja nolak nya minta ampun, gak mau gak mau. Giliran udah nikah, alan udah pulang minta di balikin lagi. Aneh memang!
……
Tok tok tok!
Mama yani yang tengah menyiapkan cemilan untuk sang anak segera menuju pintu. Begitu di buka, terlihat mantu nya berdiri masih dengan seragam sekolahnya.
“Baru pulang san? Ada apa kesini?” Tanya mama reni lembut.
“Iya ma. Um, al nya ada? Mau ketemu” Ujar ihsan to the point. Dia menyalami lengan sang mertua lebih dahulu
“Di atas, kamu masuk aja. Kamar paling ujung” Beritahu mama yani.
Ihsan mengangguk, lalu pamit menemui istrinya. Sedangkan mama yani kembali ke dapur melanjutkan masak nya.
Ceklek!
“Ikan ikan! Astaghfirullah” Alana yang tengah anteng menonton terkejut ketika pintu di buka tiba tiba. Menampilkan ihsan yang datang dengan seragamnya yang cukup urakan.
“Kamu ngagetin aja! Ketuk pintu dulu kalo mau masuk” Marah alana.
Ihsan tak peduli, dia menutup pintu dan ikut berbaring di sisi gadis itu menghadap pada ipad.
“Lo kenapa balik ke sini? Kenapa gak pulang ke rumah bunda?” Tanya ihsan langsung.
“Ya kan kemarin udah sepakat kayak gitu. Kita nikah cuma status doang, tinggal tetep di rumah masing masing” Jelas alana kembali pokus pada tontonan nya.
“Lo tahu gak, orang kalo udah nikah terus pisah rumah itu dosa? Jangan kan pisah rumah pisah ranjang aja dosa” Ihsan mulai mode ceramahnya, alana mendengus dalam hati.
“Tapi kan kesepakatan nya gitu, jadi mungkin gak papa” Ujar alana.
“Halah, atau lo cemburu liat gue tadi sama vira? Makanya lo gak balik ke rumah bunda tapi ke sini” Tuduh ihsan. Cowok itu memang gak mau kalah dan malah menyudutkan alana.
“Gak usah ngaco deh ngomongnya. Orang udah ketentuannya gitu, kamu malah nuduh” Protes alana.
Gadis itu berdecak kala tangan suaminya merayap ke mana mana. “Itu tangannya! Gak usah pegang pegang!” Peringat alana kesal. Dia menepis tangan cowok itu yang masuk pada bajunya.
“Kamu ngapain kesini? Udah pulang sana, ganti baju. Lusuh gitu” Titah alana tak peduli di sebut lancang. Orang kenyataan nya terlihat lusuh.
“Ya nyusulin lo lah apa lagi?!”
Ihsan bangkit dan mulai membuka seragamnya. Lalu berjalan menuju lemari milik istrinya dan membuka nya untuk mencari sesuatu.
“Lo ada baju cowok gak disini? Gue gak bawa baju” Tanya cowok itu.
Alana menoleh, melihat ihsan yang mengamati lemari nya sambil berkaca pinggang.
“Ya gak ada lah. Aku kan gak sekamar sama cowok” Sahut alana.
Gadis itu bangkit dan menuju pada pintu. “Bentar, aku ambil baju punya rian”.
lanjut thor