Perjaka Yang Ternoda (Danu Alfaendra)

Di Brazil, tepatnya di kota Salvador, terlihat Linda yang sedang mengendap-ngendap berjalan dengan hati-hati sambil menggendong bayinya, mungkin karena dia sangat terburu-buru sampai tidak mengenakan alas kaki. Dia harus bisa melarikan diri dari anak buahnya Ernando hari ini.

Linda merasa selama tinggal di Salvador, dia telah dikurang seperti narapidana, tidak diizinkan keluar dari sebuah rumah yang megah itu, karena banyak anak buahnya Ernando yang menjaganya disana.

Namun, sayangnya dia telah ketahuan oleh salah satu anak buahnya Ernando, "Hei kau mau lari kemana?"

Beberapa anak buahnya Ernando segera menangkap Linda. Linda pun memberontak.

"Tolong lepaskan aku, aku mohon!" lirih wanita itu, memohon dengan sangat agar mereka mau melepaskan dirinya.

Akan tetapi, salah satu anak buahnya Ernando membawa paksa bayi yang digendong oleh Linda, sementara anak buah yang lainnya menyeret Linda dengan kasar. Memisahkan ibu dengan bayinya.

"Tidak, bayiku!" Linda tidak terima dipisahkan dengan bayinya.

"Jangan pisahkan aku dengan bayiku!" teriak Linda. Dia ingin mengejar orang yang membawa bayinya, tapi dia tidak memiliki kekuatan untuk melawan tiga orang pria berbadan kekar yang terus menyeret dirinya.

Buukk...

Ketiga pria itu mendorong Linda, sehingga tubuhnya terhempaskan ke lantai di sebuah gudang. Linda segera berdiri kembali, walaupun lututnya terluka.

"Aku mohon, jangan pisahkan aku dengan bayiku." pinta Linda kepada ketiga anak buahnya Ernando.

Salah satu anak buahnya Ernando meminjamkan ponselnya kepada Linda, dirumah tersebut sengaja tidak dipasang telepon. Bukan hanya itu, ponsel Linda pun telah diamankan, agar Linda tidak bisa menghubungi siapapun, apalagi Maura.

"Tuan Ernando ingin berbicara denganmu."

Linda segera membawa ponsel itu dengan kasar dari tangan pria tersebut. Linda mengangkat telepon dari Ernando.

"Kamu mencoba kabur lagi?" bentak Ernando. "Aku sudah memberikan kamu tempat tinggal yang nyaman dan akan menjamin hidup kamu dan bayi itu, tapi mengapa harus berulah lagi?"

"Tapi bukan kehidupan seperti ini yang aku inginkan, aku disini seperti dipenjara, tidak boleh keluar dari rumah dan juga tidak boleh menggunakan ponsel alat komunikasi lainnya. Aku tidak mau hidup seperti ini." protes Linda.

Ernando melakukan ini semua karena dia tahu siapa sebenarnya Danu, sehingga dia harus mengurung Linda di rumah agar tidak ada siapapun yang menemukannya. Walaupun sebenarnya dia merasa tidak memiliki masalah apapun dengan Danu, yang pasti Ernando tahu bahwa pria itu mencintai calon istrinya. Dia takut Danu diam-diam menyelidiki dirinya tanpa sepengetahuannya.

Setelah Ernando menikah dengan Maura, dia akan berusaha sebisa mungkin untuk membuat Maura menjauh dari Danu, hatinya selalu terbakar api cemburu jika melihat kedekatan Danu dengan Maura. Walaupun Maura menganggap Danu sebagai kakaknya, tapi tetap saja mereka tidak memiliki hubungan darah.

"Lakukanlah apapun yang aku suruh jika kamu ingin aku masih memperlakukan dengan baik, Linda. Karena aku bukan pria baik yang seperti kamu kira." Ernando pun mengancam Linda. Ernando memiliki ponsel lebih dari satu karna tahu Danu seorang hacker, sehingga ponsel yang selalu dia bawa aman-aman saja jika dihacker oleh Danu, setiap kali dia menghubungi Linda ataupun anak buahnya selalu menggunakan ponsel yang lain.

"Kejam kamu Ernando! Kembalikan bayiku!" Linda sangat murka sekali kepada pria yang pernah dia cintai itu.

"Aku sudah menugaskan seorang baby siter untuk menjaga bayi itu di rumah yang sekarang kamu tempati, dia akan menjaga bayi itu selama kamu dihukum, karena kamu sudah mencoba untuk kabur. Kamu pikir aku tidak tahu apa rencanamu? Kamu ingin menghancurkan hubungan aku dengan Maura."

"Brengsek kamu Ernando!" Nafas Linda tersengal-sengal menahan amarah yang teramat dalam. Tangannya terkepal dengan kuat.

Kemudian wanita itu pun tertawa. "Hahaha... Andai saja kamu tahu apa yang sudah aku lakukan kepada Maura, apa kamu masih mau menerimanya?"

"Apa yang kamu lakukan kepada Maura?" Ernando berkata dengan nada tinggi.

"Tidak akan seru jika aku beritahu kamu sekarang!" Linda ingin memberitahu Ernando kalau Ernando sudah menikah dengan Maura.

Dulu niat Linda memasukkan obat perangsang ke minuman Maura untuk menggagalkan rencana pernikahan Ernando dan Maura. Tapi sekarang dia sudah tidak mencintai Ernando lagi, dia sangat membenci pria itu, sehingga dia ingin memberitahu kenyataan itu setelah mereka menikah. Agar Ernando sangat tersiksa karena telah menikah dengan wanita yang sudah tidur dengan pria lain.

"Jal-ang sialan, cepat katakan! Apa yang kamu lakukan kepada Maura?" Ernando tak sabar ingin tahu apa yang Linda lakukan kepada Maura.

Klik!

Namun, Linda malah mematikan panggilan telepon. Membuat Ernando semakin marah. "Shiiit... wanita sialan!"

Ernando segera menelepon anak buahnya. "Entah bagaimana caranya, buat wanita sialan itu membuka mulutnya!"

"Baik, Tuan."

Setelah menutup telepon, Ernando duduk di kursi sofa. Dia sangat penasaran sekali apa yang telah Linda perbuat kepada calon istrinya.

"Arrrgghh!" Ernando mengacak-acak rambutnya sendiri, dia merasa kesal kenapa dia harus tergoda oleh wanita licik seperti Linda.

Padahal setiap mereka bercinta, Ernando menyuruh Linda untuk memakai alat kontrasepsi, tapi rupanya Linda sengaja ingin membuat dirinya hamil agar Ernando mau menikahinya.

Sampai kapanpun Ernando tidak akan pernah menikah dengan wanita manapun selain Maura. Dia sangat mencintai wanita itu, lebih dari apapun. Dan untuk mendapatkan Maura itu tidak gampang, dia telah ditolak berkali-kali oleh Maura, sampai akhirnya Maura menerimanya ketika melihat ketulusan Ernando yang berani terluka demi menolongnya.

Padahal Ernando yang membayar dua orang preman untuk mengganggu Maura dan Ernando segera menolongnya, dia pun rela babak belur demi membuat Maura merasa bersalah padanya, karena menyuruh kedua orang preman itu untuk membuatnya babak belur.

Pria mana yang tak bahagia, rupanya dia adalah satu-satunya pria yang telah berhasil menjadi kekasih Maura, walaupun saat itu Maura ingin hubungan mereka tidak diketahui oleh orang lain karena kakak tirinya sangat posesif. Danu memang menyuruh Maura untuk fokus dengan kuliahnya, tidak mengizinkannya berpacaran. Walaupun akhirnya ketahuan.

Mungkin dari sanalah Maura mencoba untuk membuka hatinya untuk Ernando, karena Ernando selalu menunjukkan keseriusannya kepadanya dan rela terluka demi menolong dirinya. Bahkan orang tua Ernando telah memperlakukan Maura dengan sangat baik.

Seorang pria bisa bercinta dengan wanita mana pun tanpa harus ada cinta diantara mereka, prinsip itulah yang berlaku untuk Ernando. Walaupun dihatinya ada Maura, tapi dia tidak mungkin bisa tahan godaan jika ada wanita yang menawarkan kenikmatan padanya. Meski sekarang ini dia mencoba untuk bisa setia lagi kepada Maura.

Ernando mencoba mengatur nafasnya, dia harus bisa menenangkan dirinya, mungkin saja Linda sengaja ingin memancing emosinya.

Hanya Maura yang membuatnya tenang, dia sudah tidak sabar ingin segera Muara menjadi istrinya. Pasti dia adalah seorang pria yang sangat bahagia di dunia ini.

Ernando pun segera mengirim pesan kepada sang kekasih. Pria itu baru ingat bahwa malam ini Maura sedang bertemu dengan kakak kandungnya, Felicia. Dia sama sekali tidak mempermasalahkannya. Yang penting jangan bertemu dengan Danu.

[Sayang, apa kamu sudah pulang?]

Mungkin karena tidak ada jawaban dari Maura, Ernando pikir Maura sudah pulang dan sudah tidur malam ini.

[Pasti kamu sudah tidur ya? Selamat tidur, sayang. Semoga mimpi indah, jangan lupa bawa aku ke dalam mimpi indahmu. Aku sangat mencintaimu.]