NovelToon NovelToon
Suami, Wasiat Abi

Suami, Wasiat Abi

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cerai / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Triyani

Demi memenuhi wasiat sang ayah, Ziyana Syahira harus rela menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenali bernama Dirga Bimantara, seorang CEO yang terkenal dengan sikap dingin dan cuek.

Belum juga reda keterkejutan Ziyana akan pernikahan dadakannya bersama dengan Dirga. Ziyana kembali di kejutkan dengan sebuah kontrak pernikahan yang di sodorkan oleh Dirga. Jika pernikahan keduanya hanya akan terjalin selama satu tahun saja dan Ziya dilarang ikut campur dengan urusan pribadi dari pria itu.

Lalu, bagaimana jadinya jika baru 6 bulan pernikahan itu berjalan, Dirga sudah menjatuhkan talak pada Ziya dan diwaktu yang bersamaan Ziyana pun di nyatakan hamil?

Mampukah Ziyana jujur jika saat itu dia tengah hamil anak dari Dirga. Ataukah, Ziyana tetap memilih untuk pergi dengan merahasiakan keberadaan sang janin yang tumbuh dalam rahim nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SWA.Bab 21

"Apa? Apa kamu berkata sesuatu?" tanya Dirga yang membuat Ziya cukup di buat kaget.

"Ti_tidak. Aku tidak mengatakan apapun," jawab Ziya tergeragap karena gugup, takut kalau Dirga mendengar gumamnya.

"Oh. Ya sudah kalau tidak mengatakan apapun. Sana, cepatlah mandikan Zingga agar dia bisa segera istirahat,"

"Iya, Mas."

Ziya pun bergegas pergi ke kamar mandi untuk menyiapkan air panas yang akan di gunakan oleh putrinya mandi. Sementara itu, Dirga sendiri langsung sibuk dengan laptop nya.

Tiga puluh menit berlalu dan kini, si kecil Zingga pun telah dimandikan dan bersiap untuk tidur, di temani oleh sang Bunda.

"Ayah," panggil Zingga, mengalihkan perhatian Dirga dari pekerjaannya.

"Iya, sayang. Ada apa?" tanya Dirga, menjeda sejenak pekerjaan nya.

"Apa Ayah sangat sibuk?" tanya balik Zingga, karena sejak tadi dia terus melihat sang ayah yang terus fokus pada laptop dan juga berkas berkas yang ada di atas meja.

Mendengar pertanyaan dari sang anak, Dirga pun langsung menutup laptop dan menyimpan berkas yang ada di tangannya. Pria itu segera bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri Zingga yang tengah berbaring di atas ranjang.

"Sedikit sibuk. Tapi tidak apa apa, Ayah bisa menundanya dan melanjutkan nya nanti. Ada apa? Apa Putri Ayah ini menginginkan sesuatu?" tanya Dirga sembari mengusap lembut pucuk kepala putrinya.

"Bisakah, Ayah menemaniku tidur di sini? Aku, ingin sekali tidur bersama Ayah dan juga Bunda," pintanya.

"Tentu saja bisa. Ya Sudah Zingga tunggu dulu sebentar, ya. Ayah mau bersih-bersih dulu. Kan tidak baik tidur dalam keadaan tubuh yang kotor,"

"Iya, Ayah. Terima kasih,"

"Iya, sayang sama-sama. Tunggu sebentar ya, Ayah bersih-bersih dan ganti baju dulu."

"Ziya," lanjut Dirga, menghentikan sejenak langkahnya yang hampir saja memasuki kamar mandi.

"Iya, Mas. Ada apa?"

"Bisa, minta tolong siapkan piyama untukku?"

"Hah, si_siapkan piyama?"

"Iya. Piyamanya ada di tas. Tolong ya, aku mandi dulu." lanjut Dirga, kembali melanjutkan langkahnya memasuki kamar mandi.

"Oh iya, sekalian sama baju dalam nya juga, ya. Semua nya ada di dalam koper itu." tunjuk Dirga pada sebuah koper berukuran sedang yang tersimpan diatas sofa, sesaat sebelum menutup pintu kamar mandi.

Sementara itu, Ziya tampak melangkah ragu ragu, mendekati koper yang tadi di tunjuk oleh Dirga. Perlahan, tangannya mulai terulur. Membuka resleting koper, hingga terbuka dan memperlihatkan isian di dalam koper tersebut.

"Ya Allah, bagaimana ini? Bolehkah, aku menyentuh baju baju ini?" gumam Ziya, saat melihat isi dari koper yang baru saja dia. Yang berisikan baju baju milik Dirga.

Setelah merenung selama beberapa saat, akhirnya Ziya pun memberanikan diri untuk mengambil baju piyama yang tadi di minta oleh Dirga lengkap dengan baju dalam nya.

Akan tetapi, Ziya menghentikan pergerakan tangan nya saat melihat beberapa buah celana dalam yang berjejer di pinggir koper dan terlipat dengan sangat rapih di sana.

Ziya kembali terlihat ragu saat akan mengambil salah satunya. Meski kini mereka sudah kembali resmi menjadi suami istri. Namun, bayang-bayang di mana dulu Ziya tidak diperbolehkan untuk menyentuh satu barang pun milik Dirga kembali membayangi hingga membuat wanita itu kembali ragu untuk menyentuh barang milik suaminya itu.

Berulang kali Ziya mengambil nafas panjang, hanya demi mengumpulkan keberanian untuk mengambil pakaian dalam milik Dirga. Namun, tetap saja Ziya masih merasa takut untuk menyentuh barang-barang milik suaminya itu. Kemarahan pria itu kembali menghantui Ziya saat akan menyentuh barang-barang yang kini ada di depan matanya.

Set...

Deg...

Ziya tersentak kaget, jantung nya terasa jatuh dari porosnya saat merasakan ada pergerakan dari belakang tubuhnya.

Sret....

"Aku, memintamu untuk menyiapkan bajuku. Bukan untuk menatap baju baju itu. Tidak tahukah kamu, kalau aku sudah kedinginan menunggumu membawakan baju untukku." bisik Dirga, tepat di depan telinga Ziya yang tertutup dengan hijab.

Dirga pun langsung mengambil piyama yang tadi di keluarkan oleh Ziya dari dalam koper. Lalu, setelah nya mengambil salah satu celena dalam yang masih tersimpan rapih di dalam koper dan setelahnya langsung berlalu pergi, kembali masuk ke dalam kamar mandi.

Meninggalkan Ziya yang masih terdiam membeku di tempatnya berdiri, tanpa berani melihat ke arah Dirga yang saat ini sudah kembali masuk kedalam kamar mandi.

"Astaghfirullah al adzim." gumam Ziya, mengusap usap dadanya setelah bisa mengendalikan diri dari rasa keterkejutan nya.

Dengan tubuh yang lemas, Ziya pun menjatuhkan dirinya, terduduk diatas sofa yang sejak sore tadi di kuasai oleh Dirga dan berkas berkas yang pria itu bawa ke sana untuk di selesaikan.

"Harus sampai kapan?"

Deg...

Ziya kembali di buat kaget, saat mendengar suara bariton Dirga yang kini sudah berada di dekatnya. Larut dalam lamunan nya, hingga membuat Ziya tidak menyadari jika Dirga sudah keluar dari kamar mandi dan kini pria itu sudah ada, berdiri di depan nya.

"Hah, ma_maksud Mas apa?" tanya Ziya, bingung saat tiba tiba mendapat pertanyaan yang sedikit aneh dari Dirga.

"Aku tanya, harus sampai kapan kamu begini?" jawab Dirga, dengan kembali bertanya.

"Aku? Begini? Maksud, Mas, apa? Memangnya, aku kenapa?" tanya balik Ziya.

"Harus sampai kapan kamu begini Ziya. Harus sampai kapan, kamu takut seperti ini padaku?" jawab Dirga, menatap nanar ke wajah istrinya yang masih terlihat dengan jelas bagaimana takutnya Ziya saat ini kepadanya.

Tap...

Tap...

Set...

Reflek, Ziya langsung menggeser duduknya saat Dirga melangkah maju. Lalu, duduk tepat di samping Ziya.

"Lihat. Kamu bahkan langsung menggeser tubuhmu, seolah olah aku ini membawa virus yang berbahaya," lanjut Dirga, saat Ziya menggeser tubuhnya saat Dirga duduk tepat di samping wanita itu.

"Maaf. Aku tidak bermaksud sep___"

"Aku tahu. Karena semua yang kamu lakukan sekarang, semua bermula dari aku. Ziya..."

Dirga membalikkan tubuhnya, hingga kini dia berhadapan dan saling bertatap muka dengan Ziya. Tangan pria itu terulur, menggenggam erat tangan Ziya yang terasa dingin dan juga basah.

"Dengarkan aku baik baik, Ziya. Aku, benar benar minta maaf atas apa yang sudah aku lakukan di masa lalu. Sungguh, aku benar benar tidak bermaksud mengabaikan dan menyakitimu. Tetapi, jika sikapku sudah melukai dan menyakitimu. Maka, maafkanlah aku. Mari, kita mulai semuanya dari awal. Aku tidak mau, kejadian di masa lalu kembali terulang. Untuk kali ini, aku benar benar ingin menjalani pernikahan ini dengan sesungguh sungguhnya."

1
Dinatha
ini sih bukan bijaksana pak.
sebagai seorang dosen anda adalah orang yang dituakan dan dihormati.
seharusnya bertanya dengan baik garis besar permasalahan.
jika menyangkut dunia kampus.. silahkan dalami.
namun jika masalah pribadi silahkan lepas atau bahkan bisa nasehat
Dinatha
Terkadang membenci tidak membutuhkan alasan.
Karena hasad tumbuh dengan sendirinya di hati seorang yang tidak mau bersihkan jiwanya.
baik dengan Agama maupun menjaga hati
Maharani Rani
lanjuttt🤭🤭
Karmila Pasinringi Mila
jangan mau pergi Zi ,,,mmx mas Bagas sombong
Umi Maryam
bukan salah ziya nya neng yg salah mah othir nya yg bikin ziya gagap dan suka melamun .🤭🤭🤭😏😏salahin othor nya aja kenapa ziya ga di jadikan satset dan jenius....
Reni Septianing
jangan ma bagas lah Thor gak setuju aku😤udah zingga ma dokter Andra atau candra itu..
Dinatha
Definisi kacang 🥜 lupa sama monyet 🐒 ya begini...
ehh.. monyet 🐒 lupaa...
lupa apa ya?🤣🫣
Dinatha
Jatuh cinta.. beneran?
apa bukan karena obsesi punya suami ganteng, kaya dan pengen hidup senang senang semata??🤣
resia
mampir thor
resia
,zingga blm phm akan perasaan nya dengan bagas antata nyaman dan cinta itu beda zingga
Nar Sih
makasih kak udah hdir lgi ,moga stlh ini up terus sapai end ya kak 👍🥰🥰
Ida Sriwidodo
Blom tauu ajaa emaknya si Bagas siapa papanya Zingga.. coba klo tauu..hm..mesti langsung buru2 di akyi jadi calon mantu 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️

Wah Zingga.. kayaknya keputusannya nerima lamaran Bagas karena balas budi.. karena Bagas dah banyak bantu Zingga selama ini.. 🤔🤔
Maizuki Bintang
bgs
Dinatha
Jangan di anggurin om..
masuk angin ntar muntah muntah.😁
mendingan di masukin ntar juga muntah 😁🫣
Dinatha
Kalau tidak siap.. harusnya jangan menikah...
karena tatkala kata sah terucap.. maka hadirlah yang nama hak dan kewajiban dari suami maupun istri.
Mengapa Islam tidak mengenal trauma?
karena dalam Islam ada istilah takdir dan iklas...
Ria Gazali Dapson
lebih menghargai art ya, drpda istri, lebih berharga pembantunya, ziya², kata nya school d LN, tapi ko bodoh, udh d perkaos, masih ja bertahan d rumah dirga,
Dinatha
Alhamdulillah
kali ini diawali niat baik dari hati 👍
selvysurya inten
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Dinatha
Saran Thor.
sebaiknya senggama diganti berhubungan suami istri..
biar lebih enak didenger 🙏
Nurjannah Rajja
Aku kok ngrasa kalau diakhir cerita jodoh sebenarnya Zingga adalah Andra...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!