NovelToon NovelToon
Suami, Wasiat Abi

Suami, Wasiat Abi

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cerai / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:462.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Triyani

Demi memenuhi wasiat sang ayah, Ziyana Syahira harus rela menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenali bernama Dirga Bimantara, seorang CEO yang terkenal dengan sikap dingin dan cuek.

Belum juga reda keterkejutan Ziyana akan pernikahan dadakannya bersama dengan Dirga. Ziyana kembali di kejutkan dengan sebuah kontrak pernikahan yang di sodorkan oleh Dirga. Jika pernikahan keduanya hanya akan terjalin selama satu tahun saja dan Ziya dilarang ikut campur dengan urusan pribadi dari pria itu.

Lalu, bagaimana jadinya jika baru 6 bulan pernikahan itu berjalan, Dirga sudah menjatuhkan talak pada Ziya dan diwaktu yang bersamaan Ziyana pun di nyatakan hamil?

Mampukah Ziyana jujur jika saat itu dia tengah hamil anak dari Dirga. Ataukah, Ziyana tetap memilih untuk pergi dengan merahasiakan keberadaan sang janin yang tumbuh dalam rahim nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SWA.Bab 21

"Apa? Apa kamu berkata sesuatu?" tanya Dirga yang membuat Ziya cukup di buat kaget.

"Ti_tidak. Aku tidak mengatakan apapun," jawab Ziya tergeragap karena gugup, takut kalau Dirga mendengar gumamnya.

"Oh. Ya sudah kalau tidak mengatakan apapun. Sana, cepatlah mandikan Zingga agar dia bisa segera istirahat,"

"Iya, Mas."

Ziya pun bergegas pergi ke kamar mandi untuk menyiapkan air panas yang akan di gunakan oleh putrinya mandi. Sementara itu, Dirga sendiri langsung sibuk dengan laptop nya.

Tiga puluh menit berlalu dan kini, si kecil Zingga pun telah dimandikan dan bersiap untuk tidur, di temani oleh sang Bunda.

"Ayah," panggil Zingga, mengalihkan perhatian Dirga dari pekerjaannya.

"Iya, sayang. Ada apa?" tanya Dirga, menjeda sejenak pekerjaan nya.

"Apa Ayah sangat sibuk?" tanya balik Zingga, karena sejak tadi dia terus melihat sang ayah yang terus fokus pada laptop dan juga berkas berkas yang ada di atas meja.

Mendengar pertanyaan dari sang anak, Dirga pun langsung menutup laptop dan menyimpan berkas yang ada di tangannya. Pria itu segera bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri Zingga yang tengah berbaring di atas ranjang.

"Sedikit sibuk. Tapi tidak apa apa, Ayah bisa menundanya dan melanjutkan nya nanti. Ada apa? Apa Putri Ayah ini menginginkan sesuatu?" tanya Dirga sembari mengusap lembut pucuk kepala putrinya.

"Bisakah, Ayah menemaniku tidur di sini? Aku, ingin sekali tidur bersama Ayah dan juga Bunda," pintanya.

"Tentu saja bisa. Ya Sudah Zingga tunggu dulu sebentar, ya. Ayah mau bersih-bersih dulu. Kan tidak baik tidur dalam keadaan tubuh yang kotor,"

"Iya, Ayah. Terima kasih,"

"Iya, sayang sama-sama. Tunggu sebentar ya, Ayah bersih-bersih dan ganti baju dulu."

"Ziya," lanjut Dirga, menghentikan sejenak langkahnya yang hampir saja memasuki kamar mandi.

"Iya, Mas. Ada apa?"

"Bisa, minta tolong siapkan piyama untukku?"

"Hah, si_siapkan piyama?"

"Iya. Piyamanya ada di tas. Tolong ya, aku mandi dulu." lanjut Dirga, kembali melanjutkan langkahnya memasuki kamar mandi.

"Oh iya, sekalian sama baju dalam nya juga, ya. Semua nya ada di dalam koper itu." tunjuk Dirga pada sebuah koper berukuran sedang yang tersimpan diatas sofa, sesaat sebelum menutup pintu kamar mandi.

Sementara itu, Ziya tampak melangkah ragu ragu, mendekati koper yang tadi di tunjuk oleh Dirga. Perlahan, tangannya mulai terulur. Membuka resleting koper, hingga terbuka dan memperlihatkan isian di dalam koper tersebut.

"Ya Allah, bagaimana ini? Bolehkah, aku menyentuh baju baju ini?" gumam Ziya, saat melihat isi dari koper yang baru saja dia. Yang berisikan baju baju milik Dirga.

Setelah merenung selama beberapa saat, akhirnya Ziya pun memberanikan diri untuk mengambil baju piyama yang tadi di minta oleh Dirga lengkap dengan baju dalam nya.

Akan tetapi, Ziya menghentikan pergerakan tangan nya saat melihat beberapa buah celana dalam yang berjejer di pinggir koper dan terlipat dengan sangat rapih di sana.

Ziya kembali terlihat ragu saat akan mengambil salah satunya. Meski kini mereka sudah kembali resmi menjadi suami istri. Namun, bayang-bayang di mana dulu Ziya tidak diperbolehkan untuk menyentuh satu barang pun milik Dirga kembali membayangi hingga membuat wanita itu kembali ragu untuk menyentuh barang milik suaminya itu.

Berulang kali Ziya mengambil nafas panjang, hanya demi mengumpulkan keberanian untuk mengambil pakaian dalam milik Dirga. Namun, tetap saja Ziya masih merasa takut untuk menyentuh barang-barang milik suaminya itu. Kemarahan pria itu kembali menghantui Ziya saat akan menyentuh barang-barang yang kini ada di depan matanya.

Set...

Deg...

Ziya tersentak kaget, jantung nya terasa jatuh dari porosnya saat merasakan ada pergerakan dari belakang tubuhnya.

Sret....

"Aku, memintamu untuk menyiapkan bajuku. Bukan untuk menatap baju baju itu. Tidak tahukah kamu, kalau aku sudah kedinginan menunggumu membawakan baju untukku." bisik Dirga, tepat di depan telinga Ziya yang tertutup dengan hijab.

Dirga pun langsung mengambil piyama yang tadi di keluarkan oleh Ziya dari dalam koper. Lalu, setelah nya mengambil salah satu celena dalam yang masih tersimpan rapih di dalam koper dan setelahnya langsung berlalu pergi, kembali masuk ke dalam kamar mandi.

Meninggalkan Ziya yang masih terdiam membeku di tempatnya berdiri, tanpa berani melihat ke arah Dirga yang saat ini sudah kembali masuk kedalam kamar mandi.

"Astaghfirullah al adzim." gumam Ziya, mengusap usap dadanya setelah bisa mengendalikan diri dari rasa keterkejutan nya.

Dengan tubuh yang lemas, Ziya pun menjatuhkan dirinya, terduduk diatas sofa yang sejak sore tadi di kuasai oleh Dirga dan berkas berkas yang pria itu bawa ke sana untuk di selesaikan.

"Harus sampai kapan?"

Deg...

Ziya kembali di buat kaget, saat mendengar suara bariton Dirga yang kini sudah berada di dekatnya. Larut dalam lamunan nya, hingga membuat Ziya tidak menyadari jika Dirga sudah keluar dari kamar mandi dan kini pria itu sudah ada, berdiri di depan nya.

"Hah, ma_maksud Mas apa?" tanya Ziya, bingung saat tiba tiba mendapat pertanyaan yang sedikit aneh dari Dirga.

"Aku tanya, harus sampai kapan kamu begini?" jawab Dirga, dengan kembali bertanya.

"Aku? Begini? Maksud, Mas, apa? Memangnya, aku kenapa?" tanya balik Ziya.

"Harus sampai kapan kamu begini Ziya. Harus sampai kapan, kamu takut seperti ini padaku?" jawab Dirga, menatap nanar ke wajah istrinya yang masih terlihat dengan jelas bagaimana takutnya Ziya saat ini kepadanya.

Tap...

Tap...

Set...

Reflek, Ziya langsung menggeser duduknya saat Dirga melangkah maju. Lalu, duduk tepat di samping Ziya.

"Lihat. Kamu bahkan langsung menggeser tubuhmu, seolah olah aku ini membawa virus yang berbahaya," lanjut Dirga, saat Ziya menggeser tubuhnya saat Dirga duduk tepat di samping wanita itu.

"Maaf. Aku tidak bermaksud sep___"

"Aku tahu. Karena semua yang kamu lakukan sekarang, semua bermula dari aku. Ziya..."

Dirga membalikkan tubuhnya, hingga kini dia berhadapan dan saling bertatap muka dengan Ziya. Tangan pria itu terulur, menggenggam erat tangan Ziya yang terasa dingin dan juga basah.

"Dengarkan aku baik baik, Ziya. Aku, benar benar minta maaf atas apa yang sudah aku lakukan di masa lalu. Sungguh, aku benar benar tidak bermaksud mengabaikan dan menyakitimu. Tetapi, jika sikapku sudah melukai dan menyakitimu. Maka, maafkanlah aku. Mari, kita mulai semuanya dari awal. Aku tidak mau, kejadian di masa lalu kembali terulang. Untuk kali ini, aku benar benar ingin menjalani pernikahan ini dengan sesungguh sungguhnya."

1
Sunaryati
Nah jika tidak ada konflik bacanya adem dan senang Zira benar- benar jiwanya sudah baik dan hidup normal
🌷💚SITI.R💚🌷
Alhamdulillah,,zira sdh bahagia sm arman..
Erna Fadhilah
alkhamdulillah akhirnya zira udah ga matre lagi dan menemukan seorang lelaki yang tepat
Memyr 67
𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗎𝗌𝖺𝗁 𝗉𝖾𝖽𝗎𝗅𝗂 𝗅𝖺𝗀𝗂. 𝗓𝗂𝗋𝖺 𝖺𝗇𝖺𝗄 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗃𝖾𝗅𝖺𝗌. 𝖻𝗂𝖺𝗋𝗄𝖺𝗇 𝗌𝖺𝗃𝖺 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝗇𝖺𝗉𝖺. 𝗍𝗎𝗆𝖺𝗇.
Memyr 67
𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁 𝗆𝗈𝖽𝖾𝗅 𝗓𝗂𝗋𝖺 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀 𝖻𝖾𝖻𝖺𝗅𝗇𝗒𝖺 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝖺𝖽𝖺 𝗈𝖻𝖺𝗍.
Memyr 67
𝗓𝗂𝗋𝖺 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁. 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗉𝖾𝗅𝖺𝗃𝖺𝗋𝖺𝗇 𝖺𝗉𝖺𝗉𝗎𝗇 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗉𝖺𝗁𝖺𝗆 𝗉𝖺𝗁𝖺𝗆. 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇𝗄𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗇𝗎𝗍𝗎𝗉𝗏𝖺𝗎𝗋𝖺𝗍, 𝗌𝗁𝖺𝗅𝖺𝗍 𝗅𝗂𝗆𝖺 𝗐𝖺𝗄𝗍𝗎 𝗂𝗍𝗎 𝗐𝖺𝗃𝗂𝖻 𝗌𝖺𝗃𝖺 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗉𝖺𝗁𝖺𝗆. 𝗎𝗆𝗎𝗋 𝖻𝖺𝗐𝖺𝗁 𝗍𝗂𝗀𝖺𝗉𝗎𝗅𝗎𝗁 𝗍𝖺𝗁𝗎𝗇, 𝗄𝖾𝗅𝖺𝗄𝗎𝖺𝗇 𝖻𝖺𝗐𝖺𝗁 𝗍𝗂𝗀𝖺 𝗍𝖺𝗁𝗎𝗇.
Memyr 67
𝗓𝗂𝗋𝖺 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝖺𝖽𝖺 𝗈𝗍𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺. 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝗍𝖾𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗍𝖾𝗋𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖽𝗂𝗍𝗈𝗅𝖺𝗄, 𝗆𝖺𝗅𝖺𝗁 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗇𝗈𝗅𝖺𝗄 𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁 𝗆𝖾𝗆𝗂𝗅𝗂𝗁 𝗆𝖾𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁𝗂 𝗐𝖺𝗇𝗂𝗍𝖺 𝗅𝖺𝗂𝗇, 𝗆𝖺𝗌𝗂𝗁 𝖺𝗃𝖺 𝗇𝗀𝖾𝗃𝖺𝗋.
Memyr 67
𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗍𝖾𝗋𝗅𝖺𝗅𝗎 𝗆𝖾𝗇𝖺𝗋𝗂𝗄 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝖽𝗂𝗌𝗄𝗂𝗉
Memyr 67
𝖽𝗂𝗋𝗀𝖺 𝗉𝖾𝗇𝖽𝗂𝖽𝗂𝗄𝖺𝗇𝗇𝗒𝖺 𝗍𝗂𝗇𝗀𝗀𝗂 𝗉𝖾𝗆𝖺𝗁𝖺𝗆𝖺𝗇 𝖺𝗀𝖺𝗆𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗋𝖾𝗇𝖽𝖺𝗁
Memyr 67
𝖽𝗂𝗋𝗀𝖺 𝖻𝗎𝗍𝖺. 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂 𝗌𝖾𝖻𝖺𝗂𝗄 𝗓𝗂𝗒𝖺𝗇𝖺 𝖽𝗂𝖼𝖾𝗋𝖺𝗂𝗄𝖺𝗇. 𝗉𝖺𝖼𝖺𝗋 𝗒𝗀 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗎 𝗁𝖺𝗆𝗂𝗅 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺, 𝖽𝗂𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁𝗂. 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝖻𝗎𝗍𝖺 𝖽𝖺𝗇 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁.
Sri Wahyuni
Luar biasa
🌷💚SITI.R💚🌷
lanjuut
Yasmin Natasya
rajin2 up dong thor...
Sunaryati
Selamat mudah- mudahan awal kesembuhanmu
Azlin Hamid
Luar biasa
Erna Fadhilah
kirain di part ini arman udah unboxing zira, ternyata belum 🤭🤭🤭
Naufal Affiq
selamat ya zira dan arman,semoga menjadi keluarga yang samawa
🌷💚SITI.R💚🌷
Arman romantis bangeet ya..udah ziya terima dengan lapang dada toh kamu jg suka kn sm arman
🌷💚SITI.R💚🌷
Alhamdulillah..barakallah ya zira sm arman
Naufal Affiq
Selamat ya Arman dan zira,semoga menjadi keluarga SAMAWA
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!