Nesya menolong seorang pria asing, tetapi dia meninggalkan pria itu setelah pria itu sudah di rawat dengan baik.
Sekian lama mereka berpisah di pertemukan kembali di tempat kerja
Apakah Mereka akan bersama akan berpisah.
Cinta tulus dari pria tersebut apakah bisa meluluhkan hati Nesya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhayati 11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 28
Saat keluar dari Mini market Nesya di kejutkan sosok yang familiar di hadapannya untung saja gak sampai berteriak
Nesya membungkuk saat itu juga sebagai tanda hormat
"Sore Tuan,"Sapa Nesya kikuk sambil mengikis jarak agar orang orang tak curiga jika dirinya ada hubungan.
Nampaknya pria itu hanya melihatnya tanpa merespon sapaan si wanita.
Kemudian dia sedikit mendekat lebih tepatnya menyamping dengan tubuh sang wanita dia berkata pelan hampir tak terdengar oleh orang di sekitar
"Malam nanti aku akan menemui mu, ingat jangan menghindar sayang." Setelahnya dia masuk masuk ke Mini market
Sebenarnya dia tidak ingin membeli apa pun tetapi demi mendekati sang wanita dia rela masuk ke tempat yang sebenarnya ia hindari.
Terlebih pandangan wanita di sekitarnya itu membuat dirinya tak nyaman.
Nesya membuang nafas sebelum dia kembali mengayunkan kakinya menghampiri Sandra yang sudah menunggunya.
"Ini, untuk kamu." Nesya mengeluarkan dua botol air mineral kecil serta dua kotak susu kecil
Sandra mendorong satu gelas Es buah terlihat sangat segar.
"Wih, kayanya seger nih." Nesya lekas menancapkan sedotan tersebut setelah berhasil dia menyedotnya.
Keduanya tak banyak bicara kali ini, menikmati pemandangan yang cukup bagus di temani cemilan semakin betah saja.
---------------
"Tuan kita harus segera kembali perusahan utama." Ujar Excel kala di tengah tengah perjalan menuju pantai
"Hem, Besok aku akan ke sana. Malam ini aku tidak ingin di ganggu Sel." Jawab Nando masih dengan memejamkan matanya
"Baik lah." Excel tau jika tuanya akan menemui wanitanya
Seharusnya Nando pulang ke rumah usai dari kantor tapi malah memilih ke Pantai.
Tujuan utama ingin bertemu dengan sang wanita tapi waktu masih sore hari dia tidak bisa berbuat apa pun, jadi hanya bisa mendekatinya dengan caranya.
Dan dia harus menunggu lagi hinga menjelang malam
---------------
Malam telah tiba sesuai kesepakatan tim mereka berkumpul di pantai
Nesya dan Sandra mereka datang telat setelah menunaikan sholat isya ketiduran untung saja, teman satu kamar kembali lagi.
"San udaranya dingin banget, Aku ambil jaket dulu." Padahal baru saja tiba tapi bulu bulu halus Nesya berdiri menandakan memang tubuhnya kedinginan.
"Sekalian punya ku ya." Sandra menyahut seraya mengangguk kecil"Jangan lama kama."
Nesya mengulum senyum kecil sambil berlalu dengan sedikit berlari.
Set
Seseorang mencekal pergelangan tangannya lalu menariknya masuk ke dalam lift.
"Aku merindukan mu."Bisik Nando rasa rindu yang memang sudah terbendung sedari pagi hinga sore dan bertemu malam lagi kini terobati.
Nando memeluk erat sang wanita memasukan ke dada bidangnya lalu menutupi dengan jaket mantel besarnya.
Nesya tak menolak sebab dirinya sedang kedinginan jadi dia membiarkan tubuhnya di dekap erat.
"Aku besok akan kembali kantor utama, jadi pesan atau panggilan ku harus kamu jawab. Oke." Nando masih mendekap sang wanita rasanya tak ingin melepaskanya.
Hingga pintu lift terbuka kembali dia tak ingin melepaskannya.
"Baik lah, tapi ini lepas. Aku mau ambil jaket. Udara di luar sangat dingin, jika aku terlalu lama di sini yang ada mereka mencari ku, terutama sahabatku." Pinta Nesya sambil mendongkak
"Sebentar saja sayang, aku ingin memeluk mu. Ne sayang emm,,, aku ingin tidur denganmu sama seperti kemarin pagi. Boleh ya."
Nesya mengeleng"Gak usah aneh aneh deh. Yang ada kita dapet gosip."
Mendengar penolakan dari sang wanita rasanya kesal sekali jadi dia mengucapkan kata kata dan sedikit mengancam, dengan begitu sang wanita akan luluh.
"Hufff,,, susah banget si dapetin kamu Ne sayang. Setelah pekerjaanku selesai aku akan melamar mu, Aku tidak perduli jika orang tua mu menolak ku. Sekalian aku bawa penghulu. Awas saja kalo kamu sampai kabur sahabatmu yang akan menanggung akibatnya. Aku tidak main main sayang. Inget itu."
"Ah,,, terserah lah," Nesya tak bisa berbuat apa pun
Nando mendorong tubuh Nesya ke atas ranjangnya kemudian ia menindihnya.
"Hanya 5 menit tidak lebih."
Permintaannya memang tak masuk akal bagi Nesya tapi mau menolak pun percuma saja, dirinya tak mampu melawan.
Nesya menatap langit langit kamar sang pria dan juga mengamati ruangan yang menurutnya cukup luas.
"Ini sudah 5 menit." Ujar Nesya yang tak kunjung sang pria melepaskan dirinya.
Tak ada respon dari sang pemilik tubuh dia mengguncangnya, dan terdengar dengkuran halus yang keluar dari mulut sang pria.
"Uh pantas saja."Nesya dengan perlahan mengeser tubuhnya hinga dia berhasil terlepas."Sumpah berat banget dia."Keluh Nesya merasa lega setelah itu dia turun dari ranjang kemudian ia melepaskan sepatu sang pria lalu menyelimutinya.
"Selamat malam, mimpi indah." Bisik Nesya setelah itu dia pun pergi.
Lagi lagi di ambang pintu dia kebingungan bagaimana di keluar
Sehat sehat kalian, dukungan kalian sangat berarti untuk author