NovelToon NovelToon
Gadis Desa Milik CEO

Gadis Desa Milik CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Meitania

Agnes Nugraha gadis remaja yang ceria dari keluarga sederhana memiliki paras yang cantik pertemuannya yang tanpa di sengaja dengan seorang pemuda kota yang ternyata seorang CEO suatu perusahaan besar di kota membuat hidupnya berubah.
Seperti apa? ikuti ya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3

Agnes yang baru tiba semalam di kontrakan milik Kakaknya begitu senang karena pagi ini Bunda dan Kakaknya ada bersamanya. Ikbal Kakak kandung Agnes yang baru saja menyelesaikan kuliahnya tahun lalu mendapatkan kesempatan bekerja di perusahaan ternama di kota Jakarta. Ikbal memiliki kesempatan itu karena kecerdasan otaknya dan hal itu juga tak di sia-sia kan olehnya.

Itu sebabnya Ikbal dapat menyewa sebuah rumah untuk bisa di tempati Bunda dan adiknya. Ikbal memang meminta Bunda dan Adiknya untuk pindah saja bersamanya. Namun, Bunda nya menolak karena begitu banyak kenangan manis bersama sang suami di rumah peninggalan suaminya. Dan Ikbal pun tak dapat memaksakannya.

Agnes pun sempat membujuk Bunda nya ketika dirinya mendapatkan beasiswa pendidikan di kota yang sama dengan sang Kakak dan lagi-lagi Bunda mereka menolak. Bunda Nining hanya berpesan kepada kedua Putra dan putrinya untuk saling menjaga saja dan jangan mengkhawatirkan dirinya.

"Bunda, nanti Bunda ikut ke kampus Agnes kan?" Agnes.

"Tidak sayang, nanti biar Kakak kamu saja yang mengantar Bunda di rumah saja." Tolak Bunda Nining.

"Yah, ga asik dong." Agnes.

"Iya Bunda ikut saja ya nanti kita sekalian jalan-jalan. Sayang juga Kakak sudah ijin dua hari ini kalo kita ga jalan-jalan." Bujuk Ikbal.

"Baiklah terserah kalian saja." Bunda Nining.

"Asiik... Jangan khawatir Bunda. Nanti Agnes sebentar kok di kampus nya." Agnes.

"Lama juga ngga apa-apa kok nak. Jangan terburu-buru nanti Bunda pasti tungguin kok.." Jawab Bunda Nining.

Akhirnya mereka pun pergi bersama. Setelah Agnes menyelesaikan urusannya di universitas tempatnya nanti menimba ilmu mereka pun pergi ke mall besar di kota tersebut. Ikbal ingin membelanjakan Bunda dan adiknya. Sesayang itu memang Ikbal terhadap keluarganya.

Agnes begitu senang bertemu dengan sang Kakak bahkan ikbal membelikan apapun yang agnes mau walaupun Agnes tak serta merta meminta semua yang dia inginkan. Bahkan Bunda mereka pun beberapa kali mengingatkan Putra dan putrinya untuk berhemat dan tidak kalap berbelanja.

"Tidak apa-apa Bun. Kan tidak setiap hari juga kita berbelanja seperti ini."

Itulah jawaban Ikbal dengan santainya. Membuat Bunda mereka pun pasrah mengikuti kedua Putra dan putrinya. Sampai di kontrakan Ikbal Bunda Nining langsung masuk ke dalam kamar untuk membersihkan dirinya dan beristirahat sejenak sebelum makan malam yang sudah di pesan Ikbal agar Bunda Nining tak perlu repot lagi memasak.

"Dek, Manda nanti kuliah dimana?" Tanya Ikbal pada Agnes.

"Ga tau." Jawab Agnes sesuai perjanjian dengan Manda.

"Masa sih? Kakak ga percaya deh." Ikbal.

"Memangnya kalian ga daftar sama-sama di universitas ini?" Ikbal.

"Memangnya kenapa sih Kak? Kangen ya?" Goda Agnes.

"Hus... Apaan sih Dek." Jawab Ikbal tersipu.

"Hm... Bundaaa...." Teriak Agnes namun buru-buru Ikbal menutup mulut Agnes menggunakan kedua tangannya.

"Eh, Ikbal. Apa-apaan ini?" Tanya Bunda Nining yang melihat adegan Ikbal dan Agnes.

"Ng ngga ada Bun. Agnes nih iseng." Jawab Ikbal gugup.

"Kakak nanyain calon mantu." Celetuk Agnes berlari ke belakang tubuh sang Bunda.

"Siapa?" Tanya Bunda Nining.

"Ga ada Bun. Asal banget itu Agnes." Jawab Ikbal menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Manda Bun. Kakak nanyain Manda." Agnes.

"Ikbal."

"Cuma nanya Bun. Kakak masih sabar kok Bun." Ikbal.

"Kenapa ga nikah aja sih Kak? Nanti klo Manda kuliah ada banyak cowok loh ngincer dia." Ucap Agnes memanas-manasi.

"Kalo Kakak sudah siap Bunda sih boleh-boleh saja. Kakak tau kan baik buruknya? Manda usianya sama dengan Agnes jadi Kakak tau kan harus bagaimana menghadapi istri yang kedewasaannya sama dengan adik Kakak." Ikbal.

"Kakak belum bicarakan lagi Bun sama Manda." Ikbal.

"Padahal adek mau nikah loh Kak. Masa kakak nanti di langkahin sama adek?" Celoteh Agnes.

"Apa!"

"Adek!"

"Eeh, kompak bener." Jawab Agnes dengan santainya.

"Kamu pacaran?" Tanya Ikbal dengan muka datarnya.

"Ngga. Tapi, Adek mau langsung nikah aja." Agnes.

"Agnes."

"Adek."

"Iya iya sabar. Adek kan belum bilang kapan adek mau nikah. Aduuuh... Serem banget deh. Udah sana Kakak aja dulu sama Manda. Awas ya nanti kalo Manda ke jakarta Kakak ga boleh berdua-duan." Agnes.

Sementara Agnes begitu menikmati kebersamaannya dengan Bunda dan Kakaknya. Di belahan kota lain Radit terlihat begitu sendu karena tidak dapat bertemu dengan pujaan hatinya. Yang dia kagumi seorang diri.

Saat perjalanan pulang ke bandara Radit melihat sosok yang begitu sangat dia kenali di jendela bis yang melintas berlawanan awah dengan mobil yang di tumpanginya.

"Rif, apa kita bisa kembali ke desa tadi?" Tanya Radit.

"Tidak bisa Bos. Anda sudah ada janji temu makan malam bersama klien." Arif.

"Tunda atau batalkan saja Rif. Gw tau pasti mereka ingin mempertemukan gw dengan putri mereka." Radit.

"Apapun itu tetap Bos tidak bisa kembali ke sana." Arif.

Radit menarik nafas dalam dan menghembuskannya dengan kasar menahan kekecewaan yang di rasakannya. Hidupnya terasa hampa padahal gadis incarannya saja tak merasakan apa-apa.

Satu minggu setelah kepulangannya dari jakarta Agnes dan Manda mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan di kota. Walau sedikit atk rela namun Pak Heru dan Bu Alma tetap memberi ijin putri semata wayangnya untuk melanjutkan sekolahnya di kota. Mereka sedikit lega karena Ikbal pun ada di kota yang sama.

Ikbal dan Manda menang menjalin hubungan sejak Ikbal duduk di bangku perkuliahan dan Manda baru saja kelas satu sekolah menengah atas. Keduanya sepakat untuk berhubungan jarak jauh selama kurang lebih tiga tahun. Ikbal berencana akan meminang Manda setelah Manda selesai sekolah nanti.

Namun, kini Pak Heru berubah fikiran. Demi ketenangan dirinya dan juga istrinya. Pak Heru meminta Ikbal untuk segera meminang Manda agar Ikbal dapat menjaga Manda dengan leluasa.

Ikbal pun mengatakan jika dirinya belum bisa membuatkan pesta meriah untuk pernikahannya dan Pak Heru pun setuju dengan Ikbal. Karena yang terpenting Manda dan Ikbal di jauhkan dari hal-hal yang tidak di inginkan.

Dan di putuskan pesta pernikahan akan di adakan bulan depan sebelum Manda dan Agnes memulai perkuliahannya. Sementara keluarga menyiapkan segala hal mengenai pernikahan Manda dan Agnes di sibukkan dengan persiapan perkuliahan mereka. Bahkan Ikbal pun berencana akan pulang menjelang hari pernikahannya nanti.

"Cie... Yang mau jadi manten." Goda Agnes.

"Ish... Awas ya kamu. Makanya cepetan cari cowok biar bisa ngerasain gimana seneng nya jatuh cinta." Manda.

"Nanti nunggu tabungan dia segunung dulu terus dia cari aku buat di lamar." Jawab Agnes sekenanya.

"Terserah."

🌼🌼🌼

1
disney
radit jatuh cinta pandangan pertama dgn agnes, butuh gerakan satset sebelum di dahului yg lain
disney
karya baru semoga sukses thor..pak bagas naksir agnes ya hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!