Ibunya masuk rumah sakit jiwa
Ayahnya sedari dulu tidak pernah mengakuinya
dan kekasihnya malah berpaling pada Kaka tirinya.
Inilah kisah Naina, gadis sejuta luka tapi tetap tersenyum.
ketika usia Naina berusia 12 tahun, ibunya masuk ke dalam rumah sakit jiwa akibat ulah ayahnya, dia juga dibuang ke panti asuhan.
6 tahun berlalu ayahnya memanggilnya, Dia pikir ayahnya memanggilnya untuk meminta maaf tapi ternyata Naina salah.
ayahnya menyuruh dia datang, meminta dia melepaskan Gerald yang tak lain kekasihnya, yang juga sama-sama berasal dari panti asuhan. ayahnya melakukan ini karena ternyata, Kakak tirinya menyukai kekasihnya. yang paling membuat Naina sesak, ternyata kekasihnya juga menyetujui ucapan ayahnya.
Dan pada akhirnya Naina jatuh di luka paling dalam, tapi tanpa Naina sadari balik luka yang dia derita ada kebaha
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ponsel Baru
"Bagaimana mungkin fotonya menjadi wallpaper di hape ini." Naina yang terkejut langsung mengutak-atik ponselnya kemudian dia langsung mencari galeri untuk mengganti wallpaper agar tidak memakai foto Carlos.
"Tunggu, kenapa di galeri ini hanya ada fotonya.” lagi-lagi Naina dibuat bingung ketika galeri dipenuhi oleh foto Carlos, hingga dengan cepat Naina pun langsung menghapus semua foto tersebut dari galeri ponsel yang sudah menjadi miliknya.
Tanpa Naina tahu bahwa sebenarnya sebelum ponsel itu diberikan padanya, ponsel tersebut sudah terlebih dahulu di setting, semua hanya berisi tentang Carlos dan juga ponsel itu sudah disadap. Hingga Carlos bisa mengontrol semuanya dari jarak jauh, dan ada ekstra kamera tambahan yang tersambung langsung ke ponsel Carlos, hingga Carlos bisa melihat rekaman dari ponsel tersebut walaupun ponsel tersebut dalam keadaan mati.
****
Para staf Yang ada di ruangan Carlos saling tatap satu sama lain, mereka bingung dengan reaksi Carlos sekarang yang sangat berbeda dengan kemarin. Data Kemarin memang salah dan sudah diperbaiki, tapi ternyata setelah diperbaiki masih ada yang harus direvisi. .
Awalnya mereka takut Carlos akan murka seperti kemarin, tapi ternyata mereka salah sekarang Carlos marah tersenyum dan meminta untuk merevisi secara perlahan.
Tentu saja sikap Carlos karena Naina kembali ke sisinya, belum lagi Naina kembali melayaninya seperti semula.
“Kumpulkan paling telat dua hari lagi, aku akan memeriksa sebelum akhir bulan nanti. Silahkan kalian keluar dari sini!"
Para staf pun mengangguk, kemudian semua meninggalkan ruangan Carlos. Dan ketika semuanya sudah keluar, Carlos bangkit dari duduknya kemudian lelaki tampan itu langsung berjalan ke arah kursi kerjanya, dan setelah itu dia langsung mengambil ponsel kemudian mengutak-atik ponselnya.
Tak lama Carlos menghentikan gerakan jarinya ketika melihat nomor Naina, rasanya dia ingin menekan tombol hijau untuk menelepon istrinya. Tapi, tak lama Carlos menggeleng-gelengkan kepalanya, dia tidak ingin membuat Naina besar kepala karena takut Naina akan semakin berani padanya.
Hingga pada akhirnya Carlos menyimpan kembali ponselnya, lalu dia membuka laptop dan memulai pekerjaannya. Namun baru saja jarinya akan berseluncur di keyboard, mata Carlos kembali teralih pada ponsel yang sudah dia simpan.
Tangannya meronta-ronta ingin mengambil ponsel itu kemudian menelepon Naina dan ingin mendengar respon Naina ketika dibelikan ponsel mahal, tapi hatinya tetap menolak karena tidak ingin Naina besar kepala.
Pada akhirnya tangan Carlos yang menang, lelaki tampan itu mengambil kembali ponselnya kemudian mengutak-atik nya Lalu setelah itu mencari nomor Naina dan setelahnya langsung menekan tombol hijau hingga panggilannya tersambung.
Setelah berdering beberapa kali, pada akhirnya Naina mengangkat panggilannya dan untuk pertama kalinya Carlos merasakan jantungnya berdetak dua kali lebih cepat, padahal ini hanya soal panggilan tapi entah kenapa membuat Carlos merasa aneh.
“Hallo!” Panggil Naina, ketika Carlos masih belum berbicara.
“Kenapa kau mengangkat panggilanku lama sekali!” Carlos terlalu bingung untuk berbicara apa, hingga dia langsung mengatakan hal seperti itu.
“maaf aku baru saja menyeting ponselku, ada Apa?” tanya Naina di seberang sana.
“Apa kau menyukai ponselmu?" Tanya Carlos.
“Hmm, aku menyukainya, terimakasih.”
Mata Carlos membulat ketika mendengar jawaban Naina, dalam bayangan Carlos dia akan mendengar suara Naina yang tampak girang ataupun senang, Tapi, lihatlah jawaban Naina malah biasa saja.
“Kau itu tidak tahu berterima kasih ya!” Carlos berbicara dengan kesal.
“Kenapa kau jadi marah, kau tidak ikhlas memberikan aku ponsel ini. Ya, sudah jika kau tidak ikhlas ambil saja lagi aku tidak apa-apa tidak memiliki ponsel!” seketika Carlos terdiam ketika mendengar Naina yang kesal di seberang sana, lidahnya terasa kelu untuk digerakkan.
“Maaf ...." Tanpa sadar Carlos malah meminta maaf, namun dia menghentikan ucapannya. “Tunggu, untuk apa juga aku meminta maaf.” Carlos membatin.
“Sebagai ucapan terima kasih, cepat kirimkan fotomu tapi jangan memakai busana!” Carlos langsung mengalihkan pembicaraan
“Baiklah tunggu sebentar!” Naina langsung mematikan panggilannya, membuat Carlos sedikit bingung. Dia pikir, Naina akan menolak tapi ternyata tidak.
15 menit kemudian Carlos yang sedang menunggu dengan harap-harap cemas langsung mengambil ponselnya ketika ponselnya berdering, ternyata satu pesan masuk dari Naina yang mengirimkan sebuah foto, entah kenapa sebelum membuka foto yang dikirimkan oleh Naina, jantung Carlos berdetak dua kali lebih cepat.
Setelah beberapa saat berlalu Carlos pun langsung membuka pesan dari Naina, tak lama mata Carlos membulat ketika melihat foto tersebut.
Naina memang mengirimkan foto yang diminta oleh Carlos, yang mintanya mengirimkan foto tanpa busanaa. Tapi yang menjadi masalah adalah, Naina bukan mengirimkan fotonya melainkan mengirimkan foto wanita lain, dan mengganti foto kepala yang asli dengan foto kepalaa miliknya.
Manis-manis dulu ya Bun sebelum senam jantung 😌
Besok seperti biasa ya, Komen di atas 100 sama like di atas 800 up 4 bab