NovelToon NovelToon
Aku Hanya Figuran

Aku Hanya Figuran

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Sudah Terbit / Kisah cinta ini bikin baper!
Popularitas:62.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: ErKa

Aku hanya seorang figuran dalam kisah cintamu. Tapi tidak apa-apa, setidaknya Aku masih bisa melihatmu. Aku masih bisa menyukaimu sebanyak yang Aku mau. Tidak apa-apa Kamu tidak melihatku, tapi tetap ijinkan Aku untuk melihatmu. Karena keberadaanmu bagai oksigen dalam hidupku. (Khansa Aulia)

*Update Senin-Sabtu
*Minggu Libur 😁



^ErKa^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 8 - Skor Terburuk

Hari Senin pun tiba. Kami semua kembali pada rutinitas biasa. Aku dan adikku sekolah, sementara ayahku bekerja.

Hari ini Aku datang lebih awal. Aku lihat tidak ada orang di kelasku. Aku berjalan menuju mejaku dan duduk di sana.

Aku menatap meja di depanku. Tempat Alex duduk. Aku meyakinkan diriku untuk membuang perasaanku. Tapi Aku kembali goyah. Jangankan melihat orangnya secara langsung, melihat kursi yang didudukinya saja sudah membuat perasaanku goyah. Aku benar-benar tidak berguna.

Tak berapa lama kemudian kelas mulai ramai. Satu persatu murid mulai berdatangan. Tak terkecuali Alex. Aku tahu Alex datang, tapi Aku berpura-pura tidak melihatnya. Aku menyibukan diriku dengan hal lain.

"Hai..." Alex menyapaku. Aku langsung mendongakkan wajahku. Dan Aku kembali menatap wajah tampan itu.

"Eh... H-hai..."

"Sepedanya sudah Kamu terima?"

"Iy-ya. Terima kasih."

"Iya, sama-sama. Kemarin Kamu kemana?"

"Hah?"

"Aku dan Diana kemarin ke rumahmu. Tapi rumahmu nggak ada orang. Aku meneleponmu, tapi nomormu tidak aktif."

"Eh? Ke rumahku? Untuk apa?"

"Kita mau ngajak Kamu jalan. Kamu kemana?"

"Oh... Aku-aku keluar..." Alex sepertinya tidak puas dengan jawabanku. Dia ingin bertanya lebih lanjut, namun sejurus kemudian guru datang.

"Baiklah semuanya, sudah siap untuk ujian hari ini?" Ucap Ibu Susil yang merupakan guru Fisika.

"Tidak siap Bu." Seluruh murid menjawab serentak. Bu Susil tersenyum kalem.

"Siap tidak siap tetap harus ujian. Ketua kelas, silakan pimpin doa terlebih dulu." Ketua kelas memberi aba-aba berdoa, setelah selesai berdoa ujian pun di laksanakan.

Aku benar-benar benci pelajaran Fisika. Tadi malam Aku sudah belajar mati-matian, namun tetap saja Aku tidak bisa memahaminya. Kali ini sepertinya Aku hanya bisa pasrah.

Lalu Aku ingat kejadian di ujian semester kemarin. Alex dengan baik hati membantuku. Memberiku contekan agar Aku bisa lulus ujian semester. Kali ini Aku tidak ingin mengandalkannya, karena Aku sudah berjanji akan menghilangkan perasaanku kepadanya.

Soal ujian mingguan itu terdiri dari dua puluh soal yang kesemuanya soal essai. Seperti dugaanku, kepalaku berputar-putar membaca setiap soal. Aku mengerjakan sebisaku.

Alex berpura-pura meminjam tipe-x. Melalui kode mata dia bertanya, apa Aku bisa mengerjakan soal-soal itu atau tidak? Aku berbohong padanya. Aku menganggukan kepalaku dengan yakin. Alex tersenyum senang. Tampak kilat kebanggaan di matanya. Kilatan mata seorang ayah yang bangga terhadap putrinya?

Dua jam kemudian ujian itupun selesai. Aku menghela napas panjang ketika ketua kelas mengambil lembar jawabanku.

"Tadi beneran bisa?" Tiba-tiba Alex berbalik dan menatapku.

"Iy-ya. Aku bisa."

"Baguslah. Aku senang mendengarnya." Dia tersenyum dengan tulus.

Waktu istirahat pun datang. Lagi-lagi Diana datang ke kelas Kami untuk menjemput Alex. Diana mengajak Alex ke kantin. Alex memaksaku untuk ikut dengannya, tapi Aku menolak. Aku tidak ingin menjadi pengganggu bagi mereka.

Sampai saat ini pun Aku masih sangat heran dengan Alex. Mengapa dia begitu baik padaku? Aku yang bukan apa-apa ini? Apa tujuannya? Harusnya pemuda setenar dia mengacuhkan gadis cupu sepertiku tapi Alex malah sangat baik padaku.

Tidak ada bagian dari diriku yang bisa di manfaatkan. Baik itu dari segi kekayaan, harta, keluarga ataupun kepintaran. Alex tidak ada tujuan apapun. Kesimpulannya Alex hanyalah pria muda yang sangat baik.

***

Hasil ujian Fisika pun keluar. Aku menatap hasil ujianku dengan tatapan hampa. Mataku mulai berkaca-kaca. Seumur hidup baru kali ini Aku mendapatkan nilai paling buruk, skor 35!!

Mungkin ada yang bertanya-tanya mengapa Aku bisa masuk ke SMA ini? Jawabannya karena keberuntungan.

Pada saat SMP Aku termasuk siswa yang cerdas. Nilai ujian nasionalku nomor dua tertinggi di SMP-Ku. Awalnya Aku bangga, Ayahku juga sangat bangga.

Tapi Kami lupa, SMP ku hanya SMP pinggiran. Nilai ujian nasional seperti milikku tidak ada artinya apa-apa bila dibandingkan dengan nilai di SMP kota. Dan itu terbukti.

Para guru menyarankanku untuk ikut test di SMA favorit (SMA ku yang sekarang). Awalnya Aku masih percaya diri. Namun begitu Aku melihat skor ujian nasional siswa yang lain, semangatku langsung down. Nilaiku tidak ada artinya apa-apa dibanding nilai mereka. Namun karena sudah terlanjur mendaftar, akhirnya Aku teruskan saja.

Aku mengikuti ujian seleksi masuk dan mengerjakan soal-soal sesuai batas kemampuanku. Aku pesimis bisa lolos mengingat sulit dan banyaknya soal yang tidak bisa kukerjakan.

Kejutan kembali terjadi. Dari dua ribu lebih siswa yang mendaftar, hanya 300 siswa yang diterima. Dan anehnya namaku ada di urutan 298. Aku benar-benar diterima di SMA Favorit!!

Awalnya sangat bangga, namun kebanggaanku itu dengan cepat sirna. Ada sistem pengkotak-kotakan di sana. Ada kelompok pintar, kaya, cantik, populer, cupu, terbuang atau transparan. Aku termasuk kelompok transparan atau terbuang. Keberadaanku sama sekali tidak di anggap. Aku hanya bisa pasrah menerimanya.

Masalah kembali datang. Sistem pengajaran di sekolah ini mengedepankan siswa harus belajar secara mandiri. Setiap guru datang hanya memberi ujian, tidak ada penjelasan sama sekali. Aku kelimpungan mengikuti sistem ajar yang baru ini.

Di SMP, Aku terbiasa mendengarkan guru menjelaskan. Mencatat dengan rajin dan kembali mempelajari pelajaran hari itu di rumah. Tapi sistem ajar di sini benar-benar berbeda. Aku benar-benar tidak bisa mengikutinya.

Aku begitu stress. Aku berusaha keras belajar sendiri di rumah, tapi tetap saja tidak bisa. Aku heran, mengapa teman-temanku begitu cepat mengerti dan memahami? Padahal guru tidak menjelaskan apa-apa. Ternyata rahasianya ada pada bimbel (bimbingan belajar).

Hampir 98% di kelasku mengikuti bimbel. Hanya Aku yang tidak mengikutinya. Jangankan mengikuti bimbel, buat makan saja susah. Jadi Aku hanya bisa belajar sebisanya. Berusaha mengerti apa yang tertulis di buku mata pelajaran.

Tadi malam pun Aku sudah belajar sampai tengah malam, berharap bisa menghadapi ujian Fisika kali ini. Namun ternyata harapanku terlalu tinggi. Aku mendapat skor 35!! Skor paling jelek yang pernah Aku terima.

Tanpa terasa airmataku mengalir. Aku benar-benar menjadi orang yang tak berguna. Usaha belajar yang kulakukan terasa sia-sia. Aku benar-benar bodoh.

Aku menutup wajahku dan menangis terisak-isak di belakang gedung sekolah, tempat yang biasa kugunakan untuk menyendiri. Aku begitu malu dengan diriku sendiri. Aku sudah berjanji pada ayahku untuk mengubah hidup Kami dengan sekolah yang rajin, menempuh pendidikan yang baik dan mendapatkan nilai yang bagus.

Kalau skor yang kuperoleh hanya sebatas ini, bagaimana mungkin Aku mengubah perekonomian keluarga?

"Huu... Huuu... Hiks..." Aku menangis terisak-isak. Aku tidak peduli lagi bila tangisku terdengar keras. Toh tidak mungkin ada orang yang mendengarnya.

KRESEEEK (Bunyi daun kering yang terinjak)

Aku terkejut mendengar suara itu. Aku memalingkan wajahku untuk melihat siapa yang datang.

"Kenapa menangis?"

Alex berdiri di depanku. Pantulan cahaya matahari yang membelakanginya membuat tubuhnya seperti siluet. Raut wajahnya nampak tak terbaca.

Aku cepat-cepat mengusap airmata yang membasahi pipiku dan berdiri.

"Aku-aku nggak menangis..." Ucapku dengan gugup sekaligus malu.

***

Happy Reading 🥰

1
Teh Euis Tea
semakin semangat baca
akunya
Teh Euis Tea
aku ko sedih ya bacanya, lanjut thor
MommyZoy
Luar biasa
ummushaffiyah
sediiihhhhh
ummushaffiyah
aku pernah punya hp inii
Rossi Valentina
Luar biasa
Rosida maghrib
baca lagi thor kangen ka erka kapan publish novel bari di aplikasi noveltoon??
Anonymous
keren
A7lite new
duhh kalo itu sihh khansa cantikk ,kn khayalannya dia berwajah biasa,tp tetap sukaakk
Fitriana Refan Rafisqi
tetap mewek pdhal Uda 2x baca
A7lite new
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
A7lite new
Aamin
A7lite new
beneran ini cm cerita halu lhoo,tp aku nangis sesenggukan ini 😭😭😭😭
A7lite new
ini cm cerita karangan lhooo ,mn ud.th 2024 tp aqohh tetep mewek 😭😭😭
ayunia
real life banget..aku jga pernah di posisi khansa
ayunia
mampir lgi kaka..kangen alex sama khansa ..syukkak ceritamu yg selalu membekas di ingatan kak😘😘
Aiko Hiro
thor..imajinasi lu emg keren. Kena nyampe sumsum cm lwat kalimat2 itu aja gw seolah lg nnton adegan realnya/Facepalm/
Emg keren lu Thor/Ok/
Susanti
Dah lama nangkring di rakku, tapi baru kali ini berkesempatan membaca dan sepertinya menarik 💗
Ratna Asysyiffa
Luar biasa
Noviyanti Noviyanti
kereeeennn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!